• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGARUH AMERICAN ISRAEL PUBLIC AFFAIRS

B. Lobi dan Kepentingan AIPAC terhadap Presiden Bush

3. Reaksi Presiden Bush terhadap Lobi AIPAC

C. Lobi dan Kepentingan AIPAC Terhadap Kongres Amerika Serikat

1. Hubungan Kongres dengan AIPAC 2. Bentuk Lobi AIPAC Terhadap Kongres

3. Reaksi Kongres Terhadap Lobi AIPAC

D. Kontrol AIPAC Terhadap Media Massa Dalam Negeri dan Luar Negeri Dalam Rencana Invasi Amerika Serikat ke Irak Tahun 2003.

1. Bentuk Kontrol AIPAC Terhadap Media

2. Pemberitaan Media Massa Milik Yahudi Terhadap Rencana Invasi Amerika Serikat ke Irak Tahun 2003 3. Reaksi Masyarakat Amerika Serikat Atas Pemberitaan

BAB V PENUTUP

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB II

AMERICANISRAELPUBLIC AFFAIRS COMMITTEE (AIPAC) SEBAGAI KELOMPOK PENEKAN

A. Sejarah terbentuknya AIPAC

American Israel Public Affairs Committee (AIPAC) adalah sebuah lembaga yang didirikan oleh seorang jurnalis Yahudi yang lahir di Kanada bernama Isaiah L. Kenen pada tahun 1959 ketika pemerintahan Eishenhower berkuasa.36 Sebelumnya organisasi ini bernama The American Zionist Council (AZC) yang didirikan pada tahun 1951. Pada tahun 1954, namanya berubah menjadi The American Zionist Committee for Public Affairs (AZCPA).37 Perubahan nama tersebut disebabkan karena adanya perbedaan pandangan di kalangan Yahudi AS terhadap konsep zionisme yang berlangsung hingga tahun 1950-an. Untuk mencapai konsesus tersebut, pada tahun 1959 Kenen mengubah kembali menjadi AIPAC. Strategi yang dilakukan Kenen berhasil dan dapat diterima oleh semua organisasi Yahudi di AS.

AIPAC didukung dan dibiayai oleh kelompok pengusaha Yahudi. Pada masa awal pembentukannya AIPAC bekerja untuk lobi kepentingan minyak. Kemudian terjadi Perang Enam Hari38 pada tahun 1967 antara Israel dengan

36

Michael G. Bard, Will Israel Survive? (New York: Palgrave Macmillan, 2007), h. 207.

37

“American Israel Public Affairs Committee,” diakses pada tanggal 4 Mei 2011, pukul 23:22 dari http://middleeastexplorer.com/Israel/American-Israel-Public-Affairs-Committee.

38

Perang Enam Hari diawali ketika pada bulan Mei tahun 1967, Mesir mengusir United Nation Emergency Force (UNEF) dari Semenanjung Sinai, dimana UNEF telah berpatroli disana sejak tahun 1957 (hal ini disebabkan invasi atas Semenanjung Sinai oleh Israel tahun 1956). Mesir mempersiapkan 1000 tank dan 100.000 pasukan di perbatasan dan memblokade Selat Tiran (pintu masuk menuju Teluk Aqaba) terhadap kapal Israel dan mengajak Syiria dan Yordania untuk bersatu melawan Israel. Pada tanggal 5 Juni 1967, Israel melancarkan serangan terhadap pangkalan angkatan udara Mesir karena takut akan terjadinya invasi oleh Mesir. Pada akhir perang, Israel merebut Yerusalem Timur, Jalur Gaza, Semenanjung Sinai, Tepi Barat dan Daratan

negara-negara Arab (Mesir, Irak, Jordania, dan Suriah) mengubah orientasi AIPAC yang pada awalnya cenderung pada bisnis perminyakan menjadi kelompok lobi yang mendukung eksistensi Israel di Timur-Tengah. Perang tersebut membuat AIPAC merasa wajib membela Israel karena Israel dipandang sebagai satu-satunya embrio negara demokrasi pertama di wilayah itu yang dikelilingi negara-negara yang dikelilingi diktator Arab.

Sejak tahun 1967 AIPAC merupakan kekuatan lobi Yahudi di Amerika yang bekerja untuk kepentingan Israel Raya. Bahkan untuk memperlancar lobinya, AIPAC kini berkantor tak jauh dari Gedung Putih dan Capitol Hill.39 Dua lembaga inilah yang menjadi sasaran utama AIPAC untuk mencapai tujuannya. Lebih lanjut AIPAC termasuk ke dalam lobi domestik yang pendanaannya dari para pengusaha kaya Yahudi di AS, sehingga kontribusi-kontribusi pengusaha tesebut bagi AIPAC tidak dikurangi pajak. Bila pendanaannya dari luar semisal dari negara Israel, maka kebijakan itu akan berubah dimana AIPAC harus mendaftar pada Departemen Peradilan Amerika Serikat sebagai sebuah agen asing.

B. Prinsip atau Ideologi AIPAC

• Ideologi AIPAC adalah menjalankan gerakan zionisme seperti yang dilakukan oleh negara Israel.40 AIPAC merupakan pendukung setia eksistensi negara Israel di Timur-Tengah. Dalam menjalankan gerakan Tinggi Golan. Kemenangan Israel karena memiliki 300 ribu tentara terlatih dan berpengalaman sedangkan kekuatan pasukan Mesir, Syria dan Yordania hanya 180 ribu tentara. Hasil dari perang ini mempengaruhi geopolitik kawasan Timur Tengah sampai hari ini. (Lihat Wang Xiang Jun,

Rencana Besar Yahudi 2012 & 2030, Yogyakarta: Pustaka Radja, 2008, h. 36-59).

39

Herry Nurdi, Lobi Zionis dan Rezim Bush (Jakarta: Mizan Republika, 2006), h. 87.

40

Gerakan Zionisme adalah gerakan yang dikemukan pertama kali oleh Theodore Herlz untuk pendirian sebuah negara Yahudi di Palestina. Zionisme diambil dari kata Zion yang berarti Bukit Zion yang merupakan simbol/lambang dari tanah yang dijanjikan yang kini berada di wilayah Palestina berdasarkan sejarah Yahudi. Lihat Adian Husaini, Wajah Peradaban Barat “Dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekular-Liberal” (Jakarta: Gema Insani, 2005), h.58-59.

zionisme AIPAC didukung oleh kelompok zionisme Kristen AS, kelompok Neokonservatif dan Kristen Fundamentalis/Evangelist.41 Kristen Fundamentalis menggunakan ayat-ayat injil dalam mendukung dan membenarkan hak historis Israel atas Palestina.42

• Menjadikan kepentingan Israel sebagai bagian dari kepentingan nasional AS, sehingga AS merasa wajib membantu Israel dalam bidang ekonomi, militer, dan diplomasi di PBB.43

C. Tujuan Lobi AIPAC

Dalam menjalankan aktivitas lobinya, AIPAC mempunyai tujuan-tujuan yang ingin dicapai, tujuan-tujuan tersebut diantaranya44:

1. Mendukung keberadaan Israel di Timur-Tengah.

2. Memastikan lancarnya segala bantuan (diplomasi, ekonomi dan militer) untuk Israel.

3. Menjaga dan memperkuat hubungan yang telah tercipta di antara AS dan Israel.

4. Menekan pemerintahan AS agar segala kebijakan dan bantuan bagi Israel tidak menjadi pembicaraan publik apalagi sampai menjadi bahan diskusi nasional.

41

Kristen Fundamentalis atau Evangelist AS dikenal sebagai Kristen Sayap Kanan (The New Christian Right/NCR), mulai dikenal pada akhir 1970-an. Gerakan Fundamentalis Kristen berakar pada “American Evangelical Protestantism” dan bertujuan untuk mendirikan agama Kristen tradisional sebagai kekuatan dominan dalam seluruh aspek sosial kemasyarakatan, termasuk politik. Lihat, Peter Beyer, Religion and Globalization, (London: SAGE Publications, 1994), h. 114-122. Kaum Neo-konservatif adalah gerakan politik dan ideologi yang berupaya mempengaruhi pandangan dan kebijakan luar negeri AS ke arah unilateralisme yang menggunakan kekuatan militer. Mayoritas anggotanya adalah orang keturunan Yahudi yang mendukung kepentingan Israel.

42

Adian Husaini, Wajah Peradaban Barat “Dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekular-Liberal,(Jakarta: Gema Insani, 2005), h. 66-67.

43

American Israel Public Affairs Committee,” diakses pada tanggal 11 April 2011, pukul 18:00 dari http://middleeastexplorer.com/Israel/American-Israel-Public-Affairs-Committee.

44

Mircea Windham, AIPAC OrganisasiPaling Berbahaya di Dunia, (Yogyakarta: Pustaka Solomon, 2010), h. 11-14.

5. Menekan pemerintah Palestina (terutama Hamas) untuk menuruti Israel melalui embargo dan resolusi PBB.

6. Meningkatkan hubungan antara AS dan Israel melalui kerjasama intelejen dan militer luar negeri.

7. Menghukum segala kegiatan Iran yang terus melaksanakan program nuklir dan telah menyangkal peristiwa Holocaust.

8. Mendukung perlawanan terhadap negara-negara dan kelompok yang memusuhi sekaligus tidak menerima keberadaan Israel, meliputi negara Irak, Iran, Libya, Lebanon, Syria, kelompok Hamas, dan kelompok Hizbullah.

D. Struktur AIPAC

Struktur AIPAC meliputi:

1. Presiden AIPAC, presiden AIPAC adalah jabatan yang tertinggi dalam organisasi ini. Biasanya jabatan ini dipegang oleh penyandang dana terbesar dari kalangan etnis Yahudi Amerika terpandang yang banyak memiliki kekayaan.45

2. Direktur Eksekutif (Executive Director) bertugas mengatur perencanaan dan pelaksanaan Komite Eksekutif (Executive Committee). Direktur Eksekutif dikenal mempunyai banyak pengalaman dalam berhubungan dengan Gedung Putih dan Capitoll Hill.46

3. Dewan Direktur. Tujuan AIPAC ditentukan oleh dewan ini. Para pemimpin ditentukan dari seberapa banyak uang yang disumbangkan. Karena itu, dewan AIPAC memiliki hubungan yang sangat erat dengan

45

Artanto Salmoen Wargadinata, “Nilai-Nilai Budaya Amerika dan Lobi Yahudi,” h. 50.

46

pengacara-pengacara dari badan hukum, para investor (penanam modal), eksekutif bisnis serta ahli waris dari keluarga yang sangat kaya.47

4. Komite Eksekutif (Executive Committee) dibentuk tugasnya sebagai penghubung dengan organisasi-organisasi Yahudi di AS dan konsentrasi kegiatan organisasi ini terletak di Washington DC. Forum yang penting adalah pertemuan tahunan (The Annual Policy Conference) dan biasanya diadakan setiap tahun.48

5. Anggota. AIPAC beranggotakan seratus ribu orang di tingkat akar rumput yang aktif dan terorganisasi.49 Selain ini AIPAC juga memiliki dua ratus orang pelobi handal ditambah para staf AIPAC di Washington yang merupakan kelompok orang-orang profesional yang meliputi para pelobi, peneliti, ahli analisis, organisator, dan para wartawan serta memiliki pendapatan per tahun hampir mendekati lima puluh juta dollar Amerika.50

47

Michael Massing, “Deal Breaker Though most American Jews favor a negotiated settlement in the Mideast, two powerful Jewish organizations have worked successfully to thwart one,” diakses pada tanggal 28 April 2011, pukul 20:00 dari http://thirdworldtraveler.com/Israel/Deal_Breakers.html.

48

Artanto Salmoen Wargadinata, “Nilai-Nilai Budaya Amerika dan Lobi Yahudi,” h. 50.

49

“How We Work,” diakses pada tanggal 11 April 2011, pukul 21:00 dari http://www.aipac.org/about-aipac/how-we-work.

50

Struktur AIPAC

Sumber: Dibuat oleh penulis dengan menggunakan berbagai data yang dikumpulkan.

E. Sumber Daya AIPAC 1. Kekuatan Finansial

Kekuatan finansial menjadi hal yang paling penting dalam menjalankan aktivitas lobinya. Kekuatan finansial AIPAC didapat dari para pengusaha kaya keturunan Yahudi dan simpatisan pro-Israel. Selain dari para pengusaha, AIPAC juga mengumpulkan dana dari para anggotanya yang umumnya terdiri dari advokat, akademisi, diplomat, dan lain-lainnya.51

51

Michael Massing, “Deal Breaker Though most American Jews favor a negotiated settlement in the Mideast, two powerful Jewish organizations have worked successfully to thwart

Presiden AIPAC

Dewan Redaktur AIPAC Direktur Eksekutif

AIPAC

Komite Eksekutif AIPAC

2. Kekuatan Moral Pendukung

Untuk memperluas pengaruhnya di kalangan pemerintah, kongres, media massa, kalangan akademisi dan masyarakat Amerika, AIPAC menggunakan isu-isu khusus sebagai kekuatan moral pendukung lobinya.52 Isu-isu khusus ini antara lain isu antisemitisme, holocaust dan isu-isu religius untuk mempengaruhi kelompok Kristen.53 Isu-isu ini telah terbukti efektif dalam menggalang dukungan masyarakat AS terhadap kepentingan Yahudi.

Isu anti semitisme54 merupakan perlakuan diskriminasi terhadap bangsa Yahudi. Pada umumnya masyarakat Amerika takut dengan tuduhan anti semit karena sikap ini bertentangan dengan nilai-nilai budaya Amerika mengenai penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, antirasial dan antidiskriminasi. Tuduhan antisemit menjadi senjata yang digunakan AIPAC untuk menyerang individu atau kelompok yang berseberangan dengan kepentingan Yahudi.

Isu Holocaust digunakan AIPAC untuk menarik simpati dan empati masyarakat Amerika atas tragedi yang menimpa kaum Yahudi pada masa Nazi Jerman yang dipimpin oleh Hitler. Selain itu isu religius juga digunakan AIPAC sebagai kekuatan moral untuk mempengaruhi umat Kristen Fundamentalis agar mendukung keberadaan negara Israel di

one,” diakses pada tanggal 11 April 2011, pukul 20:00 dari http://thirdworldtraveler.com/Israel/Deal_Breakers.html.

52

Mearsheimer dan Walt, Dahsyatnya Lobi Israel, h. 235.

53

Ibid, h. 235.

54

Istilah Anti Semit pertama kali digunakan oleh seorang agitator anti Yahudi, Wilhelm Marr dalam usahanya kampanye anti-Yahudi di daratan Eropa. Kemudian istilah ini berkembang dan menjadi penyebutan atas segala bentuk penyerangan pada kelompok Yahudi baik dalam bidang politik, ekonomi, seni, budaya, wacana ilmiah, bahkan dalam humor sekalipun (Lihat Herry Nurdi dalam Membongkar Rencana Israel Raya, h. 285.)

Timur-Tengah. Dalam ramalan kitab suci Kristen Fundamentalis terdapat keyakinan bahwa orang Yahudi akan kembali ke tanah yang dijanjikan, yaitu Palestina, sehingga mereka mendukung gerakan ekspansionis Israel ke Palestina.55

3. Jumlah Anggota

AIPAC memiliki seratus ribu anggota di tingkat akar rumput yang aktif dan terorganisasi. Anggota tersebut dikendalikan oleh 10 kantor cabang AIPAC dan 9 kantor satelit AIPAC.56 Selain itu AIPAC juga memiliki dua ratus orang pelobi handal ditambah para staf di Washington yang merupakan kelompok orang-orang profesional yang meliputi para pelobi, peneliti, ahli analisis, organisator, dan para wartawan yang didukung dengan pendapatan per tahun sebesar lima puluh juta dollar Amerika.57

Para pelobi AIPAC setiap saat dapat memberikan saran, gagasan, dan informasi terkait isu-isu mengenai Timur-Tengah kepada anggota kongres dan stafnya. Bahkan anggota kongres sering meminta AIPAC untuk membuat draf pidato, rancangan undang-undang, saran seputar taktik, penyelenggaraan penelitian, mencari sponsor, dan mencari dukungan.58 Hal ini seperti yang dikatakan oleh mantan staf AIPAC Douglas Bloomfield, bahwa para anggota kongres dan stafnya mengandalkan AIPAC untuk memberikan informasi yang mereka

55

Herry Nurdi Membongkar Rencana Israel Raya (Jakarta: Cakrawala Publishing, 2009) h. 278.

56

“How We Work,” diakses pada tanggal 11 April 2011, pukul 21:00 dari http://www.aipac.org/about-aipac/how-we-work.

57

Michael G. Bard, Will Israel Survive?, h. 207.

58

perlukan sebelum mereka menghubungi Library of Congress, Congressional Research Service, staf komite atau pakar administrasi.59

4. Lembaga Think Tank AIPAC

Lembaga think tank merupakan sesuatu yang penting bagi AIPAC untuk memberikan pengaruh kepada elit politik dan masyarakat Amerika. Lembaga think tank milik AIPAC adalah Washington Institute for Near East Policy (WINEP) yang didirikan pada tahun 1985, dipimpin oleh Martin Indyk.60 Lembaga ini fokus terhadap kajian mengenai Timur-Tengah dan berkomitmen dalam mengedepankan agenda Israel. Para senator di kongres menggunakan hasil kajian dari WINEP dalam merumuskan kebijakan terhadap Timur-Tengah. Lembaga ini memiliki anggota yang berpengalaman dan ahli mengenai masalah Timur-Tengah dan mereka umumnya pro Israel. Contoh para ahli yang berpengalaman ini di antaranya, Edward Lutwak, Martin Peretz, Richard Perle, James Woolsey, dan Mortimer Zuckerman.61

5. Media Massa

Sumber daya lain yang dimiliki AIPAC adalah surat kabar mingguan Near East Report yang didirikan oleh Iasiah L. Kenen. Surat kabar ini dibaca oleh enam puluh ribu orang dan dikirimkan kepada semua anggota kongres, pejabat tinggi pemerintahan dan para akademisi. Berita yang ditulis surat kabar ini selalu membela kepentingan Israel dalam setiap

59 Ibid, h. 254 60 Ibid, h.278. 61 Ibid, h. 278.

pemberitaannya.62 Selain itu AIPAC juga memiliki kelompok pengawas media, yaitu Committee for Accurancy in Middle East Reporting in America (CAMERA). CAMERA akan menyerang media massa lain yang berusaha mengkritik kebijakan AS ke Israel.63 AIPAC juga melakukan kerjasama dengan media massa milik keturunan Yahudi dalam membentuk opini publik dan melakukan pengontrolan terhadap media massa yang dianggap berbeda pandangan. Pengontrolan media massa akan dijelaskan dalam Bab IV.

F. Strategi AIPAC

Strategi yang dilakukan AIPAC untuk mencapai keberhasilan dalam melobi pemerintah dan anggota kongres dengan menyediakan informasi (information), mengerahkan kekuatan pemilih (constituency power) dan melakukan penggalangan dana (money).64

Informasi (Information)

Kebutuhan akan informasi menjadi sesuatu yang penting dalam proses pembuatan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dan anggota kongres. Dalam hal ini AIPAC merupakan kelompok penekan yang mempunyai banyak informasi dan pengalaman tentang proses pembuatan kebijakan, sehingga pemerintah dan beberapa anggota kongres mengandalkan informasi dari AIPAC.

62

Grant F. Smith, “Where did AIPAC come from?” diakses pada tanggal 4 Mei 2011, pukul 23:19 dari http://www.antiwar.com/orig/gsmith.php?articleid=11727.

63

Mearsheimer dan Walt, Dahsyatnya Lobi Israel, h. 274.

64

Leonard Freedman, Power and Politics in America, (USA: Harcourt College Publishers, 2000), h. 72.

Mengerahkan Kekuatan Pemilih (Constituency Power)

Dalam proses pemilihan presiden dan anggota kongres, kekuatan pemilih menjadi salah satu faktor kunci untuk kemenangan para calon kandidat. Sebagai kelompok lobi Yahudi, keberpihakan AIPAC terhadap calon kandidat akan mempengaruhi para pemilih Yahudi untuk memberikan suaranya kepada kandidat tersebut. Orang-orang Yahudi memiliki persentase partisipasi pemilih tertinggi dari setiap kelompok etnis lain. Walaupun jumlah orang keturunan Yahudi di AS hanya enam juta orang (2,3 % dari keseluruhan populasi penduduk AS) tetapi 94% nya dari mereka tinggal di 13 negara bagian yang menjadi kunci perolehan suara bagi seorang kandidat presiden.65 Mereka terkonsentrasi di negara-negara bagian utama seperti California, Florida, Illinois, New Jersey, New York, dan Pennsylvania.66

Melakukan Penggalangan Dana (Money)

Dalam proses politik di AS uang merupakan sesuatu yang penting. Dalam hal ini AIPAC mampu memberikan bantuan berupa dana melalui Komite Aksi Politik atau PACs (Political Actions Committees) terhadap para kandidat yang mau diajak bekerjasama dengan AIPAC. Ketersedian dana yang besar yang dimiliki oleh PACs pro-Israel membuat banyak calon presiden dan calon anggota kongres mendekati AIPAC untuk memperoleh dukungan dana. Dana tersebut dibutuhkan untuk membiayai proses kampanye mereka.

65

Mitchell Bard, “The Israel and Arab Lobbies,” diakses pada tanggal 20 Oktober 2011, pukul 23:40 dari http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/US-Israel/lobby.html.

66

G. Aktivitas AIPAC

Sebagai kelompok pelobi AIPAC berupaya menanamkan pengaruhnya dengan mengadakan serangkai kegiatan, diantaranya:

1. Mengadakan konferensi tahunan (The Annual Policy Conference) AIPAC yang dihadiri oleh para petinggi AIPAC, anggota kongres dan senat, gubernur negara bagian, walikota, menteri, akademisi, pengusaha, Perdana Menteri Israel, Presiden, dan Wakil Presiden Amerika Serikat.67 Pertemuan tersebut berguna untuk merumuskan kebijakan AIPAC ke depan yang mengutamakan kepentingan Israel.

2. Mengadakan perjalanan bagi anggota kongres maupun para pejabat penting pemerintahan AS ke Israel yang dibiayai oleh American Israel Education Foundation (AIEF) sebuah organisasi amal yang berafiliasi dengan AIPAC. Perjalanan ini bertujuan menimbulkan ikatan batin antara pejabat AS dengan Israel, sehingga dapat mengubah pandangan para anggota kongres dan pejabat pemerintah terkait kebijakan terhadap Israel. Bagi anggota kongres dan pejabat pemerintah perjalanan ini sama artinya mendapatkan sertifikat pro-Israel dan memudahkan dalam mendapatkan dukungan dari PACs pro-Israel.68 Menurut laporan Center for Public Integrity, AIEF menghabiskan hampir satu juta dollar untuk lawatan ini dari Januari 2000 hingga pertengahan 2005.69

3. Pada musim panas 2003, AIPAC mendatangkan 240 mahasiswa ke Washington D.C, untuk melakukan pelatihan advokasi intensif. Para

67

American Israel Public Affairs Committee,” diakses pada tanggal 18 Mei 2011, pukul 16:00 dari http://middleeastexplorer.com/Israel/American-Israel-Public-Affairs-Committee.

68

John J. Mearsheimer dan Stephen M. Walt, Dahsyatnya Lobi Israel, h. 255.

69

mahasiswa ini dihimbau agar ketika kembali ke kampus untuk membentuk jaringan komunikasi dengan semua organisasi kampus yang memiliki tujuan membela kepentingan Israel di AS.70

4. Pada tahun 2007, 150 ketua dewan mahasiswa dan lebih dari 1.200 mahasiswa dari hampir empat ratus universitas di AS menghadiri Konferensi Kebijakan tahunan AIPAC.71

H. Teknik-Teknik Lobi yang dilakukan AIPAC

Dalam menjalankan aktivitas lobinya AIPAC menggunakan teknik-teknik dalam melakukan lobinya.72 Teknik-tekniknya antara lain, Teknik Koalisi (Coalition Organization), Teknik Lobi Secara langsung (Direct Lobbying), Teknik Menghimpun Dukungan Masyarakat(Grass Roots)dan Teknik Dukungan pada Masa Kampanye Melalui PACs (Political Action Committees).73

Teknik Koalisi (Coalition Organizing)

Teknik Koalisi adalah merupakan salah satu teknik yang dilakukan oleh AIPAC. Di dalam mendapatkan koalisinya, pelobi-pelobi AIPAC berusaha mencari hubungan di lingkungan anggota kongres, individu dan organisasi yang berpengaruh di AS. Teknik ini dikatakan berhasil apabila mitra koalisinya memberikan dukungan di dalam suatu dengar pendapat (congressional hearing) pada forum kongres.

Koalisi merupakan suatu jaringan dari beberapa kelompok yang mempunyai persamaan pandangan atau ideologi untuk dapat bekerjasama. Dalam hal ini AIPAC menggunakan teknik koalisi untuk menyatukan

70

Ibid, h. 283.

71

“Policy Conference Highlights,” diakses pada tanggal 26 Mei 2011 pukul 00:30 dari http://www.aipac.org/2841.htm.

72

The Washington Lobby, (Congressional Quarterly Inc, 1987), h. 3-6.

73

kelompok kepentingan lain yang mempunyai pandangan yang sama. AIPAC melakukan koalisinya dengan kelompok Kristen Fundamentalis atau Evangelist yang memiliki pengaruh di kongres seperti Gary Bauer, Jerry Falwell, Ralph Reed, Pat Robertson yang bernaung di bawah bendera The American Alliance of Jews and Christians (AAJC).74 Kelompok ini didirikan pada tahun 2002 yang dipimpin oleh Gary Bauer dan Rabi Daniel Lapin yang memprioritaskan untuk melindungi kepentingan Israel. AIPAC juga bekerjasama dengan kelompok Neokonservatif yang duduk pada kabinet Presiden Bush yang pada umumnya keturunan Yahudi.

AIPAC juga berkoalisi dengan berbagai perguruan tinggi di AS termasuk dengan organisasi mahasiswanya, AIPAC mencari dan menyaring para mahasiswa yang cerdas untuk diberikan program beasiswa yang nantinya akan dipekerjakan sebagai pelobi di AIPAC. Selain itu AIPAC berusaha memberikan pandangan kepada mahasiswa bahwa Israel adalah aset strategis bagi AS di kawasan Timur Tengah. Upaya tersebut berhasil menarik minat para mahasiswa untuk memberikan dukungan kepada Israel yang dianggap satu-satunya negara di kawasan Timur Tengah dengan peradaban barat dan menjalankan demokrasi.

Lobi Secara Langsung (Direct Lobbying)

Lobi secara langsung melibatkan pertemuan antara para pelobi dengan para pejabat pemerintah dengan melakukan pertemuan di acara-acara penting maupun dalam berbagai pertemuan informal. Lobi secara langsung merupakan suatu usaha yang cukup efektif serta tidak memakan biaya terlalu banyak dan

74

Peter Beyer, religion and Globalization, (London: SAGE Publications, 1994), h. 114-122.

dapat meminimalkan kesalahpahaman terhadap suatu masalah.75 AIPAC melakukan pertemuan langsung setiap tahun yang dikenal dengan Konferensi AIPAC (The Annual Policy Conference). Pertemuan itu dihadiri oleh para anggota kongres, pejabat tinggi pemerintahan, diplomat, dan para politikus untuk membicarakan mengenai hubungan AS dengan Israel. Setiap ada dengar pendapat di Capitoll Hill yang berhubungan dengan AS dengan Israel, para pelobi AIPAC akan memberikan gagasan yang menguntungkan Israel pada rapat kongres.

Untuk mempererat keakraban dengan para anggota kongres, AIPAC mengadakan program perjalanan tahunan bagi puluhan anggota kongres dan stafnya untuk mengunjungi tanah suci Jerusalem, terutama Tembok Ratapan yang menjadi sejarah bagi bangsa Yahudi.76 Cara Ini diharapkan agar setiap pemimpin politik di Amerika Serikat memiliki ikatan batin dengan Israel.

Para pelobi AIPAC yang bertugas melobi anggota kongres atau presiden umumnya sudah memiliki keterampilan cara-cara melobi. Selain itu para pelobi tersebut sudah mengenali sasaran yang akan dilobi termasuk sifat dan kebiasaan para individu yang akan dilobi. Lobi secara langsung termasuk paling efektif karena hubungan langsung dengan tatap muka akan lebih mudah mengarahkan

Dokumen terkait