• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II AMERICAN ISRAEL PUBLIC AFFAIRS COMMITTEE (AIPAC)

D. Struktur AIPAC

F. Strategi AIPAC G. Aktivitas AIPAC

H. Teknik-Teknik Lobi AIPAC I. Isu yang Diutamakan AIPAC J. Target dan Sasaran AIPAC

K. Keberhasilan dan Kegagalan Lobi AIPAC L. Tokoh-Tokoh AIPAC

BAB III INVASI AMERIKA SERIKAT KE IRAK TAHUN 2003

A. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat Tentang Invasi ke Irak Tahun 2003

B. Sumber-Sumber yang Memengaruhi Kebijakan Luar Negeri AS Tentang Invasi Amerika Serikat ke Irak Tahun 2003

C. Sikap Pro dan Kontra Terhadap Kebijakan Invasi Amerika Serikat ke Irak Tahun 2003

BAB IV PENGARUH AMERICAN ISRAEL PUBLIC AFFAIRS COMMITTEE (AIPAC) DALAM KEBIJAKAN INVASI AMERIKA SERIKAT KE IRAK TAHUN 2003

A. Pengaruh AIPAC Terhadap Kebijakan Invasi Amerika Serikat ke Irak

B. Lobi dan Kepentingan AIPAC Terhadap Presiden Bush Dalam Rencana Invasi Amerika Serikat ke Irak Tahun 2003

1. Hubungan Presiden Bush dengan AIPAC

2. Bentuk Lobi AIPAC Terhadap Presiden Bush pada Invasi ke Irak Tahun 2003

3. Reaksi Presiden Bush Terhadap Lobi AIPAC

C. Lobi dan Kepentingan AIPAC Terhadap Kongres Amerika Serikat

1. Hubungan Kongres dengan AIPAC 2. Bentuk Lobi AIPAC Terhadap Kongres

3. Reaksi Kongres Terhadap Lobi AIPAC

D. Kontrol AIPAC Terhadap Media Massa Dalam Negeri dan Luar Negeri Dalam Rencana Invasi Amerika Serikat ke Irak Tahun 2003.

1. Bentuk Kontrol AIPAC Terhadap Media

2. Pemberitaan Media Massa Milik Yahudi Terhadap Rencana Invasi Amerika Serikat ke Irak Tahun 2003 3. Reaksi Masyarakat Amerika Serikat Atas Pemberitaan

BAB V PENUTUP

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB II

AMERICANISRAELPUBLIC AFFAIRS COMMITTEE (AIPAC) SEBAGAI KELOMPOK PENEKAN

A. Sejarah terbentuknya AIPAC

American Israel Public Affairs Committee (AIPAC) adalah sebuah lembaga yang didirikan oleh seorang jurnalis Yahudi yang lahir di Kanada bernama Isaiah L. Kenen pada tahun 1959 ketika pemerintahan Eishenhower berkuasa.36 Sebelumnya organisasi ini bernama The American Zionist Council (AZC) yang didirikan pada tahun 1951. Pada tahun 1954, namanya berubah menjadi The American Zionist Committee for Public Affairs (AZCPA).37 Perubahan nama tersebut disebabkan karena adanya perbedaan pandangan di kalangan Yahudi AS terhadap konsep zionisme yang berlangsung hingga tahun 1950-an. Untuk mencapai konsesus tersebut, pada tahun 1959 Kenen mengubah kembali menjadi AIPAC. Strategi yang dilakukan Kenen berhasil dan dapat diterima oleh semua organisasi Yahudi di AS.

AIPAC didukung dan dibiayai oleh kelompok pengusaha Yahudi. Pada masa awal pembentukannya AIPAC bekerja untuk lobi kepentingan minyak. Kemudian terjadi Perang Enam Hari38 pada tahun 1967 antara Israel dengan

36

Michael G. Bard, Will Israel Survive? (New York: Palgrave Macmillan, 2007), h. 207.

37

“American Israel Public Affairs Committee,” diakses pada tanggal 4 Mei 2011, pukul 23:22 dari http://middleeastexplorer.com/Israel/American-Israel-Public-Affairs-Committee.

38

Perang Enam Hari diawali ketika pada bulan Mei tahun 1967, Mesir mengusir United Nation Emergency Force (UNEF) dari Semenanjung Sinai, dimana UNEF telah berpatroli disana sejak tahun 1957 (hal ini disebabkan invasi atas Semenanjung Sinai oleh Israel tahun 1956). Mesir mempersiapkan 1000 tank dan 100.000 pasukan di perbatasan dan memblokade Selat Tiran (pintu masuk menuju Teluk Aqaba) terhadap kapal Israel dan mengajak Syiria dan Yordania untuk bersatu melawan Israel. Pada tanggal 5 Juni 1967, Israel melancarkan serangan terhadap pangkalan angkatan udara Mesir karena takut akan terjadinya invasi oleh Mesir. Pada akhir perang, Israel merebut Yerusalem Timur, Jalur Gaza, Semenanjung Sinai, Tepi Barat dan Daratan

negara-negara Arab (Mesir, Irak, Jordania, dan Suriah) mengubah orientasi AIPAC yang pada awalnya cenderung pada bisnis perminyakan menjadi kelompok lobi yang mendukung eksistensi Israel di Timur-Tengah. Perang tersebut membuat AIPAC merasa wajib membela Israel karena Israel dipandang sebagai satu-satunya embrio negara demokrasi pertama di wilayah itu yang dikelilingi negara-negara yang dikelilingi diktator Arab.

Sejak tahun 1967 AIPAC merupakan kekuatan lobi Yahudi di Amerika yang bekerja untuk kepentingan Israel Raya. Bahkan untuk memperlancar lobinya, AIPAC kini berkantor tak jauh dari Gedung Putih dan Capitol Hill.39 Dua lembaga inilah yang menjadi sasaran utama AIPAC untuk mencapai tujuannya. Lebih lanjut AIPAC termasuk ke dalam lobi domestik yang pendanaannya dari para pengusaha kaya Yahudi di AS, sehingga kontribusi-kontribusi pengusaha tesebut bagi AIPAC tidak dikurangi pajak. Bila pendanaannya dari luar semisal dari negara Israel, maka kebijakan itu akan berubah dimana AIPAC harus mendaftar pada Departemen Peradilan Amerika Serikat sebagai sebuah agen asing.

B. Prinsip atau Ideologi AIPAC

• Ideologi AIPAC adalah menjalankan gerakan zionisme seperti yang dilakukan oleh negara Israel.40 AIPAC merupakan pendukung setia eksistensi negara Israel di Timur-Tengah. Dalam menjalankan gerakan Tinggi Golan. Kemenangan Israel karena memiliki 300 ribu tentara terlatih dan berpengalaman sedangkan kekuatan pasukan Mesir, Syria dan Yordania hanya 180 ribu tentara. Hasil dari perang ini mempengaruhi geopolitik kawasan Timur Tengah sampai hari ini. (Lihat Wang Xiang Jun,

Rencana Besar Yahudi 2012 & 2030, Yogyakarta: Pustaka Radja, 2008, h. 36-59).

39

Herry Nurdi, Lobi Zionis dan Rezim Bush (Jakarta: Mizan Republika, 2006), h. 87.

40

Gerakan Zionisme adalah gerakan yang dikemukan pertama kali oleh Theodore Herlz untuk pendirian sebuah negara Yahudi di Palestina. Zionisme diambil dari kata Zion yang berarti Bukit Zion yang merupakan simbol/lambang dari tanah yang dijanjikan yang kini berada di wilayah Palestina berdasarkan sejarah Yahudi. Lihat Adian Husaini, Wajah Peradaban Barat “Dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekular-Liberal” (Jakarta: Gema Insani, 2005), h.58-59.

zionisme AIPAC didukung oleh kelompok zionisme Kristen AS, kelompok Neokonservatif dan Kristen Fundamentalis/Evangelist.41 Kristen Fundamentalis menggunakan ayat-ayat injil dalam mendukung dan membenarkan hak historis Israel atas Palestina.42

• Menjadikan kepentingan Israel sebagai bagian dari kepentingan nasional AS, sehingga AS merasa wajib membantu Israel dalam bidang ekonomi, militer, dan diplomasi di PBB.43

C. Tujuan Lobi AIPAC

Dalam menjalankan aktivitas lobinya, AIPAC mempunyai tujuan-tujuan yang ingin dicapai, tujuan-tujuan tersebut diantaranya44:

1. Mendukung keberadaan Israel di Timur-Tengah.

2. Memastikan lancarnya segala bantuan (diplomasi, ekonomi dan militer) untuk Israel.

3. Menjaga dan memperkuat hubungan yang telah tercipta di antara AS dan Israel.

4. Menekan pemerintahan AS agar segala kebijakan dan bantuan bagi Israel tidak menjadi pembicaraan publik apalagi sampai menjadi bahan diskusi nasional.

41

Kristen Fundamentalis atau Evangelist AS dikenal sebagai Kristen Sayap Kanan (The New Christian Right/NCR), mulai dikenal pada akhir 1970-an. Gerakan Fundamentalis Kristen berakar pada “American Evangelical Protestantism” dan bertujuan untuk mendirikan agama Kristen tradisional sebagai kekuatan dominan dalam seluruh aspek sosial kemasyarakatan, termasuk politik. Lihat, Peter Beyer, Religion and Globalization, (London: SAGE Publications, 1994), h. 114-122. Kaum Neo-konservatif adalah gerakan politik dan ideologi yang berupaya mempengaruhi pandangan dan kebijakan luar negeri AS ke arah unilateralisme yang menggunakan kekuatan militer. Mayoritas anggotanya adalah orang keturunan Yahudi yang mendukung kepentingan Israel.

42

Adian Husaini, Wajah Peradaban Barat “Dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekular-Liberal,(Jakarta: Gema Insani, 2005), h. 66-67.

43

American Israel Public Affairs Committee,” diakses pada tanggal 11 April 2011, pukul 18:00 dari http://middleeastexplorer.com/Israel/American-Israel-Public-Affairs-Committee.

44

Mircea Windham, AIPAC OrganisasiPaling Berbahaya di Dunia, (Yogyakarta: Pustaka Solomon, 2010), h. 11-14.

5. Menekan pemerintah Palestina (terutama Hamas) untuk menuruti Israel melalui embargo dan resolusi PBB.

6. Meningkatkan hubungan antara AS dan Israel melalui kerjasama intelejen dan militer luar negeri.

7. Menghukum segala kegiatan Iran yang terus melaksanakan program nuklir dan telah menyangkal peristiwa Holocaust.

8. Mendukung perlawanan terhadap negara-negara dan kelompok yang memusuhi sekaligus tidak menerima keberadaan Israel, meliputi negara Irak, Iran, Libya, Lebanon, Syria, kelompok Hamas, dan kelompok Hizbullah.

D. Struktur AIPAC

Struktur AIPAC meliputi:

1. Presiden AIPAC, presiden AIPAC adalah jabatan yang tertinggi dalam organisasi ini. Biasanya jabatan ini dipegang oleh penyandang dana terbesar dari kalangan etnis Yahudi Amerika terpandang yang banyak memiliki kekayaan.45

2. Direktur Eksekutif (Executive Director) bertugas mengatur perencanaan dan pelaksanaan Komite Eksekutif (Executive Committee). Direktur Eksekutif dikenal mempunyai banyak pengalaman dalam berhubungan dengan Gedung Putih dan Capitoll Hill.46

3. Dewan Direktur. Tujuan AIPAC ditentukan oleh dewan ini. Para pemimpin ditentukan dari seberapa banyak uang yang disumbangkan. Karena itu, dewan AIPAC memiliki hubungan yang sangat erat dengan

45

Artanto Salmoen Wargadinata, “Nilai-Nilai Budaya Amerika dan Lobi Yahudi,” h. 50.

46

pengacara-pengacara dari badan hukum, para investor (penanam modal), eksekutif bisnis serta ahli waris dari keluarga yang sangat kaya.47

4. Komite Eksekutif (Executive Committee) dibentuk tugasnya sebagai penghubung dengan organisasi-organisasi Yahudi di AS dan konsentrasi kegiatan organisasi ini terletak di Washington DC. Forum yang penting adalah pertemuan tahunan (The Annual Policy Conference) dan biasanya diadakan setiap tahun.48

5. Anggota. AIPAC beranggotakan seratus ribu orang di tingkat akar rumput yang aktif dan terorganisasi.49 Selain ini AIPAC juga memiliki dua ratus orang pelobi handal ditambah para staf AIPAC di Washington yang merupakan kelompok orang-orang profesional yang meliputi para pelobi, peneliti, ahli analisis, organisator, dan para wartawan serta memiliki pendapatan per tahun hampir mendekati lima puluh juta dollar Amerika.50

47

Michael Massing, “Deal Breaker Though most American Jews favor a negotiated settlement in the Mideast, two powerful Jewish organizations have worked successfully to thwart one,” diakses pada tanggal 28 April 2011, pukul 20:00 dari http://thirdworldtraveler.com/Israel/Deal_Breakers.html.

48

Artanto Salmoen Wargadinata, “Nilai-Nilai Budaya Amerika dan Lobi Yahudi,” h. 50.

49

“How We Work,” diakses pada tanggal 11 April 2011, pukul 21:00 dari http://www.aipac.org/about-aipac/how-we-work.

50

Struktur AIPAC

Sumber: Dibuat oleh penulis dengan menggunakan berbagai data yang dikumpulkan.

E. Sumber Daya AIPAC

Dokumen terkait