• Tidak ada hasil yang ditemukan

REALISASI PENDAPATAN (DEVIDEN) HASIL PENGELOLAAN

h a l | 3 8 3

(RP) (RP)

1 PDAM - - 0 Masih menunggu

hasil audit BPK 2 Perusda Percetakan 181.627.848 57.080.430 31,43 3 Perusda RPH dan BHP 99.057.023 - 0 4 PD. BPR Bank Pasar 339.229.079 97.207.909 28,66 5 PD.BPR BKK Kota Semarang 1.186.984.282 1.035.606.835 87,25 Jumlah 1.806.898.232 1.189.895.174 65,85

Sumber data : Bagian Perekonomian Setda Kota Semarang

Berkaitan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), belanja daerah Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2014 ditargetkan sebesar Rp.3.737.509.710.000,- dan realisasinya sebesar Rp.2.961.976.689.386 atau sekitar 79,25 persen.

Adapun pendapatan daerah ditarget sebesar Rp.2.865.509.578.000 dan realisasinya sebesar Rp. 3.185.786.667.455 atau sekitar 111,18 persen. Jika dibandingkan pendapatan daerah tahun 2013 yang sebesar Rp.2.796.570.726.860, maka realisasi pendapatan daerah tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 17,44 persen.

Salah sumber Pendapatan daerah adalah Pendapatan Asli Daerah. Pada tahun 2014 (PAD) Kota Semarang adalah sebesar Rp. 1.158.137.854.383,- dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar itu, maka tingkat kemandirian daerah Pemerintah Kota Semarang Tahun 2014 sebesar 36,35 persen. jika dibandingkan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2013 yang sebesar Rp.925.919.310.506,- maka Pendapatan Asli Daerah tahun 2014 ini mengalami peningkatan sebesar 25,07 persen.

Pajak daerah adalah merupakan penyumbang terbesar dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pada tahun 2014 Pajak Asli Daerah (PAD) yang berasal dari pajak daerah sebesar Rp. 791.764.929.686,- atau sekitar 68,36 persen dari PAD. Penerimaan pajak daerah tahun 2014 ini jika dibandingkan dengan penerimaan pajak daerah tahun 2013 yang sebesar Rp.683.708.489.950,- mengalamikenaikansebesar 86,35 persen.

Terkait dengan objek pajak PBB. Pada tahun 2014 jumlah objek PBB sebanyak 515.151 objek pajak . Sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 481.355 objek pajak. Adapun Terkait dengan wajib pajak, jumlah wajib pajak daerah tahun 2014 sebanyak 921.313 wajib pajak. Adapun pada tahun 2013 jumlah wajib pajak daerah sebanyak 937.235 wajib pajak. Dari jumlah tersebut, yang membayar pajak sesuai

h a l | 3 8 4

dengan ketentuan waktu pembayaran adalah sebanyak 425.573 wajib pajak, atau sekitar 45,4 persen.

Dalam rangka meningkatkan penerimaan pajak daerah, pada tahun 2014 Pemerintah Kota Semarang telah melakukan berbagai upaya seperti sosialisasi pajak daerah, penerapan sistem online dalam pembayaran pajak terutama pajak restoran dan hiburan, pelaksanaan pekan panutan PBB dan operasi bhakti PBB, pemberian penghargaan (reward) kepada wajib pajak daerah berprestasi yang patuh membayar pajak hotel, pengundian nota restoran bagi konsumen restoran dan pengundian bagi masyarakat wajib PBB yang membayar PBB tepat waktu. Selain itu, upaya peningkatan penerimaan pajak daerah juga dilakukan melalui pendekatan secara langsung dengan wajib pajak potensial, percepatan proses administrasi penerbitan SKPD/SKPDKB, pemeriksaan pajak daerah secara berkala yang di lakukan 3 (tiga) kali setahun, serta pelaksanaan operasi yustisi bagi pelanggaran kewajiban perpajakan.

Sehubungan dengan pelanggaran yang dilakukan oleh wajib pajak, pada tahun 2014 jumlah wajib pajak yang melakukan pelanggaran perpajakan daerah sebanyak 885 wajib pajak. Sedangkan jumlah wajib pajak daerah yang melakukan pelanggaran perpajakan daerah pada tahun 2013 sebanyak 195.435 wajib pajak.

Upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2014 dalam rangka mengurangi terjadinya pelanggaran perpajakan daerah oleh wajib pajak adalah dengan melakukan 885 kegiatan operasi yustisi bagi pelanggar kewajiban perpajakan daerah. Adapun hasil dari operasi yustisi tersebut berupa pemberian hukuman (punishment) bagi 855 wajib pajak daerah yang melakukan pelanggaran perpajakan daerah. Sedangkan pada tahun 2013 Pemerintah Kota Semarang telah melakukan operasi yustisi bagi pelanggaran kewajiban perpajakan sebanyak 789 operasi. Dari operasi yustisi tersebut, jumlah wajib pajak daerah yang mendapat hukuman (punishment) sebanyak 195.435 wajib pajak. Sebaliknya terhadap wajib pajak daerah yang karena kepatuhannya membayar pajak daerah, maka pada tahun 2014 Pemerintah Kota Semarang telah memberikan penghargaan (reward) kepada 24 wajib pajak. Jumlah ini sama dengan jumlah penghargaan (reward) yang diberikan kepada wajib pajak pada tahun 2013.

Sumber APBD yang lain selain Pendapatan Asli Daerah adalah bersumber dari dana perimbangan. Pada tahun 2014. Dana perimbangan ditargetkan sebesar Rp.1.266.631.093.000,- dan realisasinya sebesar Rp. 1.274.767.390.279,-, yang terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp. 1.104.739.473.000,- Dana

h a l | 3 8 5 JUMLAH DANA PERIMBANGAN

TAHUN 2013 dan 2014

NO URAIAN ANGGARAN 2014 REALISASI 2014 PERSEN

TASE REALISASI 2013

1. Bagi Hasil Pajak 120.850.000.000 137.759.893.153 113,99 120.223.608.244 2. Bagi Hasil Bukan

Pajak/ Sumber Daya Alam 2.059.000.000 3.031.059.126 147,21 1.878.324.513 3. Dana Alokasi Umum. 1.104.739.473.000 1.104.739.473.000 100,00 1.054.002.569.000 4. Dana Alokasi Khusus 38.982.620.000 29.236.965.000 75,00 14.993.022.000 Dana Perimbangan 1.266.631.093.000 1.274.767.390.279 100,64 1.191.097.523.757

Sumber data : DPKAD Kota Semarang

Adapun pendapatan yang bersumber dari lain-lain pendapatan yang sah pada tahun 2014 sebesar Rp. 752.881.422.793,- yang terdiri dari bantuan keuangan Provinsi sebesar Rp. 69.405.952.776 dan DBH Pajak Provinsi sebesar Rp.399.557.971.017,-. Adapun pada tahun 2013, pendapatan yang bersumber bersumber dari lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp. 679.553.892.597,- yang terdiri dari bantuan keuangan Provinsi sebesar Rp.82.682.010.621,- dan DBH Pajak Provinsi sebesar Rp. 329.977.231.976,-

JUMLAH LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH

TAHUN 2013 dan 2014.

NO URAIAN ANGGARAN 2014 REALISASI 2014 PERSEN

TASE REALISASI 2013

1. Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemda Lainnya 345.255.000.000 399.557.971.017 115,73 329.977.231.976 2. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 283.917.499.000 283.917.499.000 100,00 266.894.650.000 3. Bantuan Keuangan dari Propinsi 78.425.281.000 69.405.952.776 88,50 82.682.010.621 Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah

707.597.780.000 752.881.422.793 106,40 679.553.892.597

Sumber data : DPKAD Kota Semarang

Terkait dengan peningkatan kualitas pengelolaan keuangan daerah, baik dari segi perencanaan maupun dari segi pelaksanaan anggaran, Pemerintah Kota Semarang telah menerbitkan beberapa dokumen yang digunakan sebagai pedoman penyusunan APBD maupun pelaksanaan APBD. Dalam rangka meningkatkan kualitas penyusunan Anggaran Belanja Daerah, pada tahun 2014 telah diterbitkan 500 buku Standar Satuan Harga (SSH) tahun 2015. Selain itu, sebagai dasar penyusunan

h a l | 3 8 6

anggaran belanja dalam APBD juga telah disusun 1 dokumen Analisis Standar Biaya (ASB).

Disisi lain, dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan APBD, pada tahun 2014 telah diterbitkan Peraturan Walikota tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Semarang Tahun 2015. Adapun untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) telah disusun dan diterbitkan 1 Peraturan Walikota tentang Kebijakan Akutansi Pemerintah Kota Semarang. Terkait dengan pemanfaatan teknologi informasi, dalam pengelolaan APBD dan Aset Daerah, Pemerintah Kota Semarang telah memanfaatkan tehnologi informasi seperti Aplikasi SIM APBD dan SIMPERDA, SIM SPP-SP2D, SIMBADA Aset, SIAPDA, dan SIMPAD.

Terkait dengan pengadaan aset Gedung Oudetrap,. Pada tahun 2014 Pemerintah Kota telah melakukan pembelian/pengadaan gedung Oudetrap dengan nilai Rp.8.708.260.000,- Pembelian Gedung ini diharapkan bisa menjadi pioner dalam pengembangan Kota lama. Adapun tujuan pengadaan gedung Oudetrap adalah agar Pemerintah Kota Semarang memiliki sarana atas aset Kota Lama, yang selanjutnya akan dijadikan sebagai media komunikasi maupun untuk menggelar acara-acara yang sifatnya menghidupkan kembali Kota lama.

Terkait dengan pengadaannya, telah dilakukan melalui prosedur yaitu penilaian harga oleh Appraisal yang ditunjuk oleh Pemerintah Kota Semarang, dan hasil Appraisal tersebut telah dijadikan dasar dalam melalukan musyawarah dengan pemilik gedung untuk mendapatkan kesepakatan harga. Selain itu, dalam pengadaan gedung ini, sebelumnya Pemerintah Kota telah melakukan kajian tentang kelayakan pembelian gedung cagar budaya di Kota Lama. Hasil dari kajian tersebut, terdapat 10 gedung cagar budaya yang layak untuk di beli oleh Pemerintah Kota Semarang, salah satunya adalah Gedung Oudetrap

Terkait dengan pendataan aset Pemerintah Kota Semarang terutama aset tanah, pada tahun 2014 aset tanah yang terdata sebanyak. 3.238 bidang. Dari jumlah tersebut yang sudah bersertifikat sebanyak 2.065 bidang atau sekitar 63,8%, sisanya yang 1.173 bidang yang belum bersertifikat masih diupayakan untuk disertifikatkan secara bertahap menyesuaikan kondisi keuangan daerah. Adapun pada tahun 2013, aset tanah yang terdata sebanyak 3.237 bidang, dari jumlah tersebut yang telah bersertifikat sebanyak 1.939 bidang atau sekitar 59,9%.

Terkait dengan penghapusan aset, jumlah aset yang dihapus pada tahun 2014 terdiri dari kendaraan operasional dinas sejumlah 245 buah,asset gedung sejumlah 62 buah serta peralatan mesin dan kantor sejumlah 3.847 buah penghapusan

h a l | 3 8 7

dan dalam proses penghapusan tersaji dalam tabel berikut :

JUMLAH ASET YANG DIHAPUS DAN ASET YANG DALAM

Dokumen terkait