• Tidak ada hasil yang ditemukan

Realisasi Program Kesehatan dan Lingkungan 1 Realisasi Program Kesehatan di Sekolah

BAB 4. REALISASI PROGRAM KKMT POSDAYA 4.1 Realisasi Program Pendidikan

4.2 Realisasi Program Kesehatan dan Lingkungan 1 Realisasi Program Kesehatan di Sekolah

a. Penyuluhan Anti-Narkotika dan HIV/AIDS

Kegiatan penyuluhan anti narkotika dan HIV/AIDS dilaksanakan pada hari Jumat, 16 Oktober 2015. Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan di aula sekolah MAN 2 Jember. Kelompok sasaran kegiatan ini berjumlah 120 siswa, setiap kelas diwaki oleh 4 orang siswa sedangkan sisanya dari anggota PMR. Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu seluruh mahasiswa KKMT Posdaya MAN 2 Jember dan guru-guru serta karyawan MAN 2 Jember.

Kegiatan ini dilaksanakan karena seiring dengan berbagai perubahan yang dialami remaja, remaja cenderung ingin mencari jati diri lewat mencoba segala sesuatu yang belum pernah dilakukannya atau lebih dikatakan tidak mau ketinggalan jaman. Dalam arti jika tidak mau ketinggalan jaman. Dari pergaulan antara sesamanya, remaja kadang terjerumus pada pergaulan bebas hingga mulai mencoba-coba narkoba dan melakukan hubungan seksual diluar nikah, sehingga menjadi resiko tertular penyakit menular seksual HIV/AIDS.

Pemateri dari kegiatan penyuluhan anti narkotika dan HIV/AIDS ada dua,pertama Faizal Riski dengan materi bahya narkotika bagi remaja, pemateri kedua oleh dr. Jauhar Firdaus dengan materi penularan HIV/AIDS, sedangkan moderator dari acara ini adalah Pramudya Dwi Aristya P., S.Pd., M.Pd.

Dari kegiatan ini siswa-siswi terlihat antusias,banyak peserta yang hadir dan pertanyaan yang diajukan saat pemberian materi. Setelah penyuluhan anti narkotika dan HIV/AIDS diharapkan siswa- siswi dapat mengetahui bahaya HIV/AIDS bagi anak dan Remaja,mengetahui cara penularan

HIV/AIDS bagi para remaja mengetahuicara pencegahan infeksi HIV/AIDS bagi kehidupan anak dan remaja.

b. Penyuluhan Bahaya Kanker Serviks

Penyuluhan bahaya kanker serviks bertujuan sebagai upaya untuk memberikan pengetahuan kepada siswi Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember mengenai cara menjaga kesehatan rahim dan alat reproduksi sehingga terhindar dari kanker dan berbagai penyakit lainnya. Kanker serviks merupakan kanker yang banyak menyerang perempuan. Saat ini kanker serviks menduduki urutan ke dua dari penyakit kanker yang menyerang perempuan di dunia dan urutan pertama untuk wanita di negara sedang berkembang. Dari data Badan Kesehatan Dunia (WHO), diketahui terdapat 493.243 jiwa per tahun penderita kanker serviks baru di dunia dengan angka kematian karena kanker ini sebanyak 273.505 jiwa per tahun Faktor lain yang membuat peyuluhan bahaya kanker serviks menjadi penting karena sebagian besar siswi MAN 2 Jember menetap atau tinggal di pondok pesantren yang pada umumnya lingkungan pondok pesantren kurang terjaga kebersihannya, walaupun tidak semua pondok seperti itu.

Waktu kegiatan penyuluhan bahaya kanker serviks dilaksanakan tanggal 25 September 2015 pada acara keputrian, pukul 11.15 WIB – 12.00 WIB yang berlokasi di ruang multi action Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember. Pemateri penyuluhan bahaya kanker seviks dari guru KK-MT Posdaya Unej. Materi yang diberikan berupa pengetahuan mengenai kanker rahim dan leher rahim, baik gejala-gejalanya, akibat yang diderita serta cara-cara mencegah dan mengobati penyakit tersebut.

Sasaran dari kegiatan ini adalah siswi kelas X Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember. Kegiatan ini dihadiri lebih dari 200 siswi kelas X Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember, Kegiatan ini berjalan dengan baik, salah satu faktor dalam kegiatan ini adalah antusiasme para peserta dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan, sehingga tidak ada faktor penghambat dalam kegiatan ini.

Tanaman obat keluarga atau yang sering disebut dengan TOGA merupakan tanaman obat yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan.

Pemanfaatan tumbuhan obat (herbal) sebagai obat tradisional merupakan salah satu upaya peningkatan taraf kesehatan masyarakat. Ramuan herbal menjadi alternatif pengobatan bagi masyarakat mengingat semakin melambungnya harga obat dan biaya pengobatan. Bahan-bahan untuk membuatnya juga dapat diperoleh dengan mudah, ekonomis, dan tidak memiliki efek samping seperti obat kimia.

Penyuluhan pengenalan TOGA bertujuan agar siswa mengetahui untuk mensosialisasikan kepada siswa terkait pengertian TOGA dan pemanfaatan TOGA, agar siswa-siswi memahami, maksud dan tujuan dari kegiatan penanaman TOGA. Kegiatan penyuluhan tersebut dilakanakan di ruang guru lama, dengan dua waktu. Penyuluhan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 03 Oktober 2015 dengan jumlah peserta 40 siswa yang merupakan anggota life-skill pertanian kelas XI IPS. Kemudian untuk penyuluhan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 08 Oktober 2015 dengan jumlah peserta 25 siswa yang merupakan anggota life-skill pertanian kelas XI IPA. Dari penyuluhan tersebut siswa akan dipahamkan mengenai pentingnya TOGA dan alasan mengapa perlu dilakukan penanaman TOGA. Di akhir penyuluhan siswa diberi tugas untuk membawa beberapa tamanan yang telah ditentukan untuk ditanam minggu depan setelah penyuluhan. Selain membawa tanaman obat, siswa juga diminta untuk mencari nama latin dari tumbuhan tersebut, bagian-bagian yang berkahasiat ebagai obat dan apa saja khasiat dari bagian-bagian tersebut. Tugas tersebut diketik kemudian dilaminanting dan ditempatkan di lahan penaman TOGA agar semua siswa dapat mengetahui manfaat dari tanaman tersebut. Tanaman yang dibawa oleh siswa telah ditentukan oleh panitia. Penentuan tanaman yang akan ditanam telah ditinjau dari penyakit-penyakit yang sering muncul di lingkungan sekolah. dengan begitu diharapkan, TOGA benar-benar dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh warga MAN 2 Jember. Tanaman obat yang akan ditanam terdiri dari 13 jenis yaitu: sirih, pandan, lidah buaya, kunyit, kencur, temulawak, temu ireng, kemangi, lengkuas serai, jahe, nanas kering dan beluntas. Kegiatan penyuluhan ini merupakan

kegiatan awal sebelum siswa melaksanakan kegiatan penanaman TOGA dilaksanakan.

d. Donor Darah

Palang Merah Remaja atau PMR merupakan salah satu wujud peran pembinaan dari Palang Merah Indonesia bagi para anggota remaja. PMR juga sebagai salah satu wadah pembinaan generasi muda di lingkungan sekolah.Di setiap sekolah kegiatan PMR selain kegiatan sosial, pelantikan, kepalang merahan, maupun kegiatan-kegiatan lainnya yang beraneka ragam ada satu kegiatan yang tidak pernah lepas dari wujud kepedulian terhadap sesama yaitu donor darah.

Pelaksanaa kegiatan donor darah ini dilakukan di ruang Unit Kesehatan Sekolah MAN 2 Jember.Sasaran dari kegiatan adalah seluruh warga MAN 2 Jember yang berusia di atas 17 tahun dan mempunyai kondisi fisik yang lulus seleksi untuk standar donor darah.Pada rencana kegiatan , mahasiswa KK-MT Universitas Jember menemui pembimbing PMR terlebih dahulu yaitu Drs. Imam Nawawi untuk menanyakan apakah sebelumnya sudah ada kegiatan donor darah ini. Dari koordinasi dengan Drs. Imam Nawawi, pelaksanaan donor darah akan dilakukan pada bulan Oktober yaitu tepat tiga bulan setelah periode donor darah sebelumnya yang telah dilaksanakan di bulan Agustus.

Rencana kegiatan donor darah dilaksanakan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2015. Pelaksanaan donor darah dilaksanakan pada pukul 8 pagi hingga 12 siang.Pihak yang menangani pelaksanaan donor darah adalah PMI yang bertugas tiga bulan sekali di MAN 2 Jember.Para siswa dari tiap-tiap kelas banyak yang mengikuti kegiatan ini bahkan ada di antara mereka yang sudah menjadi pendonor tetap.Untuk kelas X, hampir semua siswa tidak ada yang mengikuti kegiatan, hal ini wajar karena dari segi usia mereka belum cukup untuk lulus dari kriteria pendonor.Untuk kelas XI, masih sebagian yang ikut karena mayoritas usia mereka masih hampir 17 tahun.Peserta pendonor paling banyak yaitu dari kelas XII.Selain dari para siswa, Bapak dan Ibu guru serta mahasiswa KK-MT pun juga ikut serta dalam kegiatan.

Masa remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dengan dewasa ditandai dengan adanya pertumbuhan fisik yang dipengaruhi langsung oleh status gizi para siswa di MAN 2 Jember.Status gizi adalah ukuran keberhasilan tubuh untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.

Mengingat pentingnya kesehatan status gizi remaja bagi kehidupan remaja terlebih bagi kegiatan belajar maka perlu diadakannya pengukuran status gizi remaja. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa MAN 2 Jember adalah salah satu sasaran dari kegiatan pengukuran status gizi. Oleh sebab itu mahasiswa KKMT di MAN 2 Jember berinisiatif untuk mengadakan progam pengukuran status gizi meliputi pengukuran tinggi dan berat badan.

Kegiatan dilakukan pada bulan Agustus, persiapan awal yang dilakukan untuk melaksanakan program pengukuran status gizi remaja tersebut adalah meminta izin kepada kepala sekolah terkait pelaksanaan program tersebut dan menemui pihak puskesmas Gebang yang akan menganalisis data hasil pengukuran dan juga tindak lanjut. Sasaran dari program tersebut adalah semua siswa MAN 2 Jember. Rencana awal tersebut dilaksanakan dengan membagikan form pengukuran status gizi pada setiap kelas melalui sekretaris masing-masing kelas untuk diisi dengan nama dan nomor absen para siswa terlebih dahulu.Tiap kelas dipanggil untuk datang ke perpustakaan secara bergantian, beberapa anak tiap kelas agar tidak terlalu mengganggu kegiatan belajar-mengajar.Pengukuran tinggi dan berat badan pun dilakukan oleh para mahasiswa KK-MT hingga semua kelas tidak ada yang terlewat.Hasil pengukuran berat dan tinggi badan tersebut selanjutnya diolah untuk mencari berat badan ideal, dan status gizi yang dinyatakan skala L, B dan K (lebih, baik dan kurang). Siswa SMA/Madrasah khususnya MAN 2 Jember rata-rata mempunyai status gizi yang baik.Namun ada juga beberapa siswa yang mempunyai status gizi lebih atau kurang, untuk kondisi ini maka penanganan selanjutnya akan dilakukan oleh pihak Puskesmas.

f. Penambahan obat dan Inventaris di UKS

Pada saat pelaksanaan Posdaya di MAN 2 Jember dilaksanakan kegiatan program kerja yaitu penambahan obat di UKS. Tujuan dari program kerja penambahan obat di UKS yaitu untuk menambahkan obat-obatan di UKS yang

sifatnya P3K untuk membantu siswa yang membutuhkan. Banyak sekali siswa yang setiap harinya beristirahat di UKS apabila sakit. Kami menganggap bahwasanya obat di UKS itu perlu ditambah jumlahnya sehingga kita menjalankan program kerja tersebut.

Pada saat menemui penjaga UKS yaitu Ibu mamik, ternyata stok obat yang ada pada UKS sudah banyak sehingga tidak lagi dibutuhkan penambahan obat. Sehingga rencana pembelian obat untuk UKS dibatal dan diganti dengan peralatan lain yang dibutuhkan di UKS yaitu bantal dan juga alat ukur tinggi badan. Dalam penyerahan ini pada tanggal 20 Oktober 2015 kita memberikan 3 buah bantal dan 1 alat ukur tinggi badan. Harga dari bantalnya sebesar Rp 36.000 tiap bantal dan 1 alat ukur tinggi badan seharga Rp 35.000. Penyerahan tersebut selain didokumentasi melalui foto juga pendataan pada buku daftar alat yang ada di UKS.

Manfaat dari bantal tersebut tidak lain yaitu digunakan untuk tidur siswa yang sedang sakit. Sedangkan bagi siswa yang tidak sakit atau tidak berkepentingan dilarang masuk di UKS. Namun kenyataannya di UKS banyak siswa yang pura-pura sakit hanya untuk mendapatkan tempat untuk mereka istirahat. Alat ukur awalnya sudah tersedia di UKS namun dalam kondisi rusak, sehingga dengan adanya alat ukur tinggi badan yang baru maka dapat dimanfaatkan dengan baik untuk mengukur tinggi badan siswa.

4.2.2 Realisasi Program Lingkungan di Sekolah a. Gerakan Menanam TOGA

Gerakan menanam TOGA bertujuan agar siswa mengimplementasikan secara langsung hasil dari penyuluhan pengenalan TOGA. Sehingga dengan adanya kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar teori, namun iswa juga mengaplikasikan secara langsung teori yang sudah diperoleh dalam kegiatan penyuluhan pengenalan TOGA. Kegiatan penanaman dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Oktober 2015 pukul 11.00-13.45 untuk jurusan IPS dan hari Kamis, 15 Oktober 2015 pukul 12.15-14.30 untuk jurusan IPA. Penanaman TOGA dilakukan di halaman sebelah selatan Koperasi Siswa MAN 2 Jember. Kelompok sasaran

kegiatan ini adalah anggota life-skill pertanian yang berjumlah 65 siswa yang terbagi atas 13 kelompok, 8 kelompok dari kelas XI IPS dan 5 kelompok dari kelas XI IPA. Untuk tanaman obat yang akan ditanam pada kegiatan ini telah ditentukan oleh mahasiswa KKMT Posdaya, pemilihan tanaman ini disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan kemudahan dalam mencarinya. Sehingga adanya TOGA ini benar-benar dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh warga MAN 2 Jember. Dalam kegiatan penanaman TOGA siswa terbagi menjadi 13 kelompok dengan rincian: 8 kelompok dari kelas XI IPS dan 5 kelompok dari XI IPA dan masing-masing kelompok menanam tanaman yang berbeda. Tanaman obat yang akan ditanam terdiri dari 13 jenis yaitu: sirih, pandan, lidah buaya, kunyit, kencur, temulawak, temu ireng, kemangi, lengkuas serai, jahe, nanas kering dan beluntas.

Dalam proses penanaman yang dibutuhkan adalah lahan untuk menanam. Oleh karena itu, satu minggu digunakan untuk mempersiapan lahan. Kegiatan yang dilaksanakan pada proses menyiapkan lahan adalah mencabut rumput, mencangkul lahan, mengairi lahan dan memupuk lahan sebelum ditanami.

Setelah lahan sudah siap, maka dilaksanakan penanaman TOGA pada hari Sabtu, 10 Oktober 2015 pukul 11.00-13.45 untuk jurusan IPS dan hari Kamis, 15 Oktober 2015 pukul 12.15-14.30 untuk jurusan IPA. Pada proses penanaman TOGA setiap kelompok diberi lahan yang berbeda untuk menanam tanaman obat yang sudah dibawa. Setelah tanaman obat ditanam, maka tahap selanjutnya adalah merawat TOGA (memupuk dan menyiram), tahap ini dilakukan atu minggu sekali, setiap jam pelajaran life-skill. Sehingga secara garis besar kegiatan penanaman TOGA terdiri atas tiga tahap, yaitu penyiapan lahan, penanaman tanaman obat, dan perawatan (memupuk dan menyiram).

b. Gerakan Menanam Kebun Bergizi

Tujuan dari diadakanya kegiatan penanaman kebun bergizi agar siswa MAN 2 Jember mengenal informasi dan manfaat mengenai tanaman kebun bergizi dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya jagung. Gerakan menanam kebun bergizi dilaksanakan pada hari Kamis, 17 September 2015 pukul 12.15- 14.30 untuk kelas XI IPS dan hari Sabtu, 19 September 2015

pukul 11.00-13.45 untuk kelas XI IPA. Penanaman dilakukan di halaman samping aula baru MAN 2 Jember. Sasaran kegiatan ini adalah anggota life sklill pertanian yang berjumlah 65 siswa yang terdiri atas 13 kelompok dengan rincian, 8 kelompok dari kelas XI IPS dan 5 kelompok dari kelas XI IPA. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan penanaman kebun bergizi yaitu mahasiswa KKMT-Posdaya MAN 2 Jember dan siswa MAN 2 Jember.

Sebelum kegiatan penanaman kebun bergizi dilaksanakan, kami meminta ijin dan melakukan survey ke MAN 2 Jember, setelah berkonsultasi bersama dengan kepala sekolah yang diwakili waka kesiswaan maka dipilih siswa – siswi kelas XI yang merupakan anggota life skill pertanian sebagai sasaran kegiatan.. Dari hasil kesepakan dengan waka kesiswaan dipilih tanaman kebun begizi yaitu jagung. Pemilihan tanaman jagung dikarenakan tanaman jagung relatif mudah dibudidayakan, gampang perawatannya, serta sangat cocok dengan kondisi iklim dan cuaca pada saat itu, yaitu kemarau.

Kegiatan penanaman kebun bergizi ini dimulai dengan menyiapkan lahan, yang terdiri dari kegiatan membajak tanah, mengairi dan memupuk lahan. Kemudian setelah itu, baru siswa mulai menanam jagung. Perawatan tanaman jagung dilakukan satu minggu sekali oleh siswa tepatnya pada jam pelajaran life skill. Perawatan tanaman ini terdiri dari kegiatan memupuk dan menyiram. Untuk benih yang tidak tumbuh, siswa haru menyulamnya hingga jagung benar-benar tumbuh.

c. Lomba Kebersihan dan Keindahan Kelas

Lomba kebersihan dan keindahan kelas merupakan lomba yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian, kecintaan para siswa terhadap kebersihan dan membiasakan kehidupan bersih di sekolah maupun diluar lingkungan sekolah seperti di rumah, tempat-tempat umum, menciptakan suasana kekeluargaan, bersosialisasi dengan teman-teman antar kelas, meningatkan rasa persaudaraan, kekompakan, kebersamaan dalam menciptakan rasa persatuan dan kesatuan.

Kegiatan lomba kebersihan dan keindahan kelas dilaksanakan selama satu bulan yaitu pada bulan Oktober. Lomba ini diikuti oleh semua kelas di MAN 2 Jember yang berjumlah 28 kelas. Penilaian lomba kebersihan dan keindahan kelas dilakukan satu minggu sekali dengan beberapa kriteria penilaian yang telah ditentukan. Penilaian dilakukan oleh perwakilan mahasiswa KK-MT Posdaya dari setiap program studi di MAN 2 Jember.

Pada minggu pertama di bulan Oktober dilakukan sosialisasi tentang lomba kebersihan kelas, setiap kelas diberikan informasi mengenai kriteria lomba kebersihan dan keindahan kelas sehingga siswa dapat mempersiapkan apa yang perlu dilakukan untuk berpasrtisipasi dalam lomba kebersihan dan keindahan kelas. Pada minggu kedua dan ketiga di bulan Oktober dilakukan penilaian dengan kriteria sebagai berikut :

1) Kebersihan dan kerapihan di dalam kelas 2) Kebersihan dan kerapihan di luar kelas 3) Kebersihan jendela

4) Keteraturan meja dan kursi siswa 5) Keteraturan meja dan kursi guru 6) Kebersihan meja dan kursi siswa 7) Kebersihan meja dan kursi guru

Selain kriteria penilaian tersebut, terdapat penilaian dalam aspek kelengkapan alat kebersihan dan kehiasan kelas. Penilaian dilakukan dengan penskoran antara 60 – 100. Penilaian dilakukan pada tanggal 19 dan 26 Oktober 2015, tepatnya setelah jam pulang sekolah (14.30 WIB). Dari hasil dua penilaian tersebut, dilakukan rekapitulasi. Kemudian dipilih tiga kelas terbersih dan terindah dari hasil rekapitulasi yang telah dilakukan.

Pengumuman lomba kebersihan dan keindahan kelas dilakukan pada tanggal 28 Oktober 2015 yang bertepatan dengan upacara dalam memperingati hari sumpah pemuda. Penghargaan yang diberikan untuk ketiga pemenang lomba kebersihan dan keindahan kelas adalah piagam penghargaan dan snack seharga Rp. 50.000, yang diberikan pada kelas XI IPA 3 sebagai juara 1, XI IPA 2 sebagai juara 2, XII IPS 4 sebagai juara 3.

Dari hasil lomba kebersihan dan keindahan kelas yang telah dilakukan, terdapat beberapa perubahan yang terjadi dan sesuai dengan tujuan awal diadakannya lomba ini. Perubahan yang paling terlihat adalah setiap kelas menjadi lebih bersih, rapih dan indah. Seluruh siswa dari setiap kelas menjadi lebih bertanggung jawab dan bersemangat dalam menjaga kebersihan dan keindahan kelasnya masing-masing, siswa terlihat saling bekerjasama, lebih kompak sehingga dapat menumbuhkan rasa kesatuan dan persatuan antar siswa.

4.3 Realisasi Program Kewirausahaan

Dokumen terkait