• Tidak ada hasil yang ditemukan

2) Pertemuan Kedua

3.7 Teknik Analisis Data

4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I

4.1.1.9 Refleksi Hasil Penelitian Siklus I

(a) (b)

Gambar 4.10 Tangung Jawab Siswa dalam Proses Menyunting Siklus I Berdasarkan gambar 10 menunjukkan bahwa siswa sudah mempunyai rasa tanggung jawab dalam menyunting paragraf narasi. Gambar (a) memperlihatkan siswa yang masih kebingungan dalam menyunting paragraf narasi sehingga siswa bertanya kepada guru. Gambar (b) menunjukkan siswa mulai menyunting paragraf narasi. Masih ada beberapa siswa yang kurang serius dan tanggung jawab dalam menyunting paragraf narasi. Hasil tersebut termasuk dalam kategori kurang. Sehingga masih membutuhkan perbaikan dan peningkatan pada siklus II.

4.1.1.9 Refleksi Hasil Penelitian Siklus I

Secara umum, pembelajaran menulis paragraf narasi dengan menggunakan teknik pertanyaan terbimbing melalui media film yang dilakukan guru dapat diikuti siswa dengan baik, walaupun masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Masih ada beberapa siswa yang kurang antusias dalam pembelajaran menulis paragraf narasi dan tidak memperhatikan dengan seksama perintah guru. Beberapa siswa yang awalnya belum tertarik dengan pembelajaran menjadi tertarik terhadap

pembelajaran menulis paragraf narasi. Sebagian besar siswa menjadi lebih antusias dan bersemangat mengikuti pembelajaran menulis paragraf narasi disebabkan siswa terbantu dengan adanya pemutaran film sebelum menulis paragraf narasi. Melalui penggunaan strategi belajar pertanyaan terbimbing melalui media film dalam pembelajaran menulis paragraf narasi, siswa memperoleh kemudahan dan memperoleh ide sebagai bahan menulis paragraf narasi.

Berdasarkan hasil data proses pembelajaran yang diperoleh dari siklus I, data yang diperoleh sebagai berikut: (1) internalisasi penumbuhan minat-minat siswa untuk menulis paragraf narasi terdapat 27 siswa yang memperhatikan atau sebesar 77,14%, (2) intensifnya proses diskusi yang kondusif untuk menentukan unsur-unsur yang terdapat dalam paragraf narasi terdapat 27 siswa yang memperhatikan atau sebesar 77,14%, (3) intensifnya proses siswa menulis paragraf narasi dengan menggunakan teknik pertanyaan terbimbing melalui media film terdapat 25 siswa yang memperhatikan atau sebesar 71,43%, (4) kondusif atau tidaknya kondisi siswa saat proses menyunting paragraf narasi terdapat 22 siswa yang memperhatikan atau sebesar 62,86%, dan (5) reflektif atau tidaknya suasana saat kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran terdapat 28 siswa yang memperhatikan atau sebesar 80,00%.

Dari hasil tersebut, pada proses pembelajaran masih banyak kelemahan sehingga perlu ditingkatkan. Aspek yang perlu ditingkatkan antara lain: (1) intensifnya proses siswa menulis paragraf narasi dengan menggunakan teknik

pertanyaan terbimbing melalui media film dan kondusif atau tidaknya kondisi siswa saat proses menyunting paragraf narasi.

Pada aspek intensifnya proses siswa menulis paragraf narasi dengan menggunakan teknik pertanyaan terbimbing melalui media film kelemahannya adalah siswa masih belum paham dengan penjelasan guru mengenai unsur-unsur yng terdapat dalam paragraf narasi serta siswa masih merasa kesulitan dalam penggunaan ejaa,. Solusi untuk aspek intensifnya proses siswa menulis paragraf narasi dengan menggunakan teknik pertanyaan terbimbing melalui media film adalah siswa diberi penjelasan yang lebih mendalam tentang menulis paragraf narasi dengan menggunakan teknik pertanyaan terbimbing melalui media film.

Pada aspek kondusif atau tidaknya kondisi siswa saat proses menyunting paragraf narasi kelemahannya adalah masih ada siswa yang belum bisa menyunting paragraf narasi dengan benar. Beberapa siswa hanya asal-asalan saja dalam menyunting paragraf narasi karena menyunting paragraf narasi merupakan hal yang baru bagi siswa. Solusi untuk aspek kondusif atau tidaknya kondisi siswa saat proses menyunting paragraf narasi adalah siswa diberi penjelasan yang lebih mendalam tentang langkah-langkah dalam menyunting paragraf narasi agar siswa tidak kebingungan lagi.

Berdasarkan data tes yang diperoleh pada siklus I, skor rata-rata siswa secara klasikal adalah 67,28 termasuk dalam kategori cukup. Hasil tersebut belum mencapai batas ketuntasan minimal yaitu 75,00 atau dalam kategori baik. Perolehan skor rata-rata tiap aspek menulis paragraf narasi antara lain: tindakan atau peristiwa 64,29 dengan kategori cukup, waktu dan tempat 67,14 dengan

kategori cukup, kronologis kejadian 68,57 dengan kategori cukup, kelengkapan unsur cerita (tokoh dan penokohan) 70,71 dengan kategori cukup, penggunaan ejaan 65,71 dengan kategori cukup, dan kerapian tulisan 66,43 dengan kategori cukup.

Pembelajaran yang belum maksimal ini karena masih mengalami kekurangan. Kekurangan terjadi pada siklus I dikarenakan siswa belum dapat mendeksripsikan peristiwa dalam cerita secara maksimal, belum jelasnya kronologi kejadian dalam cerita, kurang kondusifnya suasana kelas saat menulis paragraf narasi, dan belum terbangunnya suasana reflektif saat kegiatan refleksi. Kurang kondusifnya kondisi kelas dapat dikatakan sebagai salah satu faktor yang menjadi penyebab kekurangan dalam siklus I. Kekurangan yang terjadi pada siklus I dirinci sebagai berikut.

Siswa belum dapat mendeskripsikan peristiwa dalam bentuk narasi secara maksimal. Kurangnya perhatian dan kondisi kelas yang kurang kondusif juga dapat menjadi faktor penyebabnya. Dengan kurang kondusifnya suasana kelas dapat membuat buyarnya konsentrasi siswa dalam belajar. Pendeknya waktu pengerjaan juga dapat menjadi faktor penyebab kurang maksimalnya waktu yang digunakan siswa untuk menulis paragraf. Solusi yang dapat dihadirkan adalah pengkondusifan kondisi kelas agar suasana kelas dapat mendukung konsentrasi siswa dalam menulis paragraf narasi. Selain itu solusi yang dapat dihadirkan adalah penambahan waktu pengerjaan dalam proses penulisan paragraf narasi. Hal tersebut yang menyebabkan banyak kekurangan dalam pembelajaran siklus I.

Belum terbangunnya suasana reflektif saat kegiatan refleksi dalam proses pembelajaran dapat disebabkan siswa terganggu pada akhir proses pembelajaran. Kurang kondusifnya siswa dalam pembelajaran membuat waktu yang ditentukan dalam setiap langkah pembelajaran kurang optimal. Hal tersebut menyebabkan kurangnya waktu dalam pembelajaran. Pada akhirnya pada akhir pelajaran waktu yang digunakan dalam kegiatan refleksi kurang. Siswa yang merasa tidak sabar ingin segera istirahat menjadi sedikit buyar dengan waktu pembelajaran yang akan segera berakhir. Solusi yang dapat dihadirkan dalam permasalahan ini adalah pengkondusifan kelas dan pembatasan waktu yang tegas dalam pembelajaran.

Dengan beberapa perbaikan tersebut, pada pembelajaran menulis paragraf narasi menggunakan teknik pertanyaan terbimbing melalui media film berikutnya, diharapkan hasil tes siswa akan meningkat dan perilaku positif siswa yang mendukung pelaksanaan pembelajaran yang efektif pada hasil nontes akan semakin meningkat pula.

Dokumen terkait