• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1.3 Deskripsi Siklus II

4.1.3.4 Refleksi Siklus II

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan pertama maka selanjutnya diadakan refleksi atas kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pada pelaksanaan tindakan siklus II peneliti melakukan berbagai upaya perbaikan tindakan yang telah direncanakan disesuaikan dengan hasil refleksi pada siklus I. Setelah dilakukan perbaikan tindakan pada siklus II, kendala-kendala yang dihadapi pada siklus I tidak muncul kembali di siklus II.

Dengan demikian penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam menyelesaikan soal cerita IPA dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu proses dan hasil belajar IPA siswa juga meningkat. Hal tersebut menandakan penelitian berhasil, sehingga peneliti tidak perlu melanjutkan penelitian ke siklus selanjutnya.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh melalui hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama diketahui pada siklus II pertemuan pertama kegiatan awal memperoleh jumlah skor 3, kegiatan inti memperoleh jumlah skor 9, dan kegiatan akhir memperoleh jumlah skor 3 sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 15. Dari hasil observasi pelaksanaan tindakan siklus II, pada kegiatan awal dan kegiatan inti mengalami peningkatan. Dengan pembelajaran model Koo[peratif Tipe Jigsaw, siswa secara kreatif mampu mengidentifikasi materi dengan suasana yang menyenangkan dan membuat siswa lebih antusias dalam kegiatan pembelajaran.

Dari hasil observasi pelaksanaan tindakan siklus II, terjadi peningkatan pada beberapa aspek, baik pada aktivitas guru maupun pada aktivitas siswa. Peningkatan aspek pembelajaran pada aktivitas guru dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut ini:

Tabel 4.16

Distribusi Frekuensi Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I

Aspek Skor Pertemuan II Persentase Kegiatan awal 3 20% Keiatan inti 9 60% Kegiatan akhir 3 20% Jumlah 15 100%

Berdasarkan tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan II dapat dilihat pada diagram 4.14 Berikut ini:

Diagram 4.15 Distr Perte Berdasarkan di kegiatan akhir. Indika kegiatan akhir yaitu pa pada diagram 4.15 pe pertemuan pertama se

Diagram 4.16 Pen

Hasil observa aktivitas guru seban

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0% 20% 40% 60% 80% 100%

istribusi Frekuensi Observasi Aktivitas G rtemuan I

n diagram di atas aktivitas guru mengalami pe ndikator aktivitas guru yang mengalami peni

u pada pemberian PR/tugas. Untuk lebih jelasn peningkatan persentase hasil observasi aktivit sebagai berikut:

Peningkatan Persentase Hasil Observasi Akt Siklus II Pertemuan I

rvasi pada pertemuan pertama dengan indi banyak 15 item, hasil persentase aktivitas g

Pertemuan I Keg. Awal Ke. Inti Keg. Akhir Pertemuan I Persentase as Guru Siklus II peningkatan pada peningkatan pada asnya dapat dilihat vitas guru siklus I

ktivitas Guru

ndikator penilaian s guru pertemuan

pertama sebesar 93%, hingga persentase 100

Peningkatan aspe tabel 4.17 berikut ini:

Distribusi Freku Aspek Kegiatan awal Keiatan inti Kegiatan akhir Jumlah Berdasarkan ta Siklus II pertemuan I da Diagram 4.17 Distr Perte Berdasarkan di kegiatan inti. Indikator inti yaitu mencatat k mengungkapkan penda peningkatan persentase sebagai berikut: 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

%, selanjutnya pada pertemuan kedua mengala 100%.

n aspek pembelajaran pada aktivitas siswa dapat ni:

Tabel 4.17

kuensi Observasi Aktivitas Siswa Siklus II P Skor Pertemuan II Persentase 2 16,7% 9 75% 1 8,3% 12 100%

n tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Observasi Akti n I dan II dapat dilihat pada diagram 4.14 Berikut

istribusi Frekuensi Observasi Aktivitas Si rtemuan I

n diagram di atas aktivitas siswa mengalami pe kator aktivitas siswa yang mengalami peningkata t keterangan-keterangan penting yang diberi ndapat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pad ntase hasil observasi aktivitas siswa siklus II per

Pertemuan II

Keg. Awal Ke. Inti Keg. Akhir

alami peningkatan pat dilihat pada

I Pertemuan I

ktivitas Siswa ikut ini:

Siswa Siklus II peningkatan pada katan pada kegiatan berikan guru serta pada diagram 4.17 ertemuan pertama

Keg. Awal Ke. Inti Keg. Akhir

Diagram 4.18 Pen Hasil observa aktivitas siswa seban pertama sebesar 83%, hingga persentase 100

Berdasarkan p hasil refleksi yang dipe 1) Pelaksanaan pem Pembelajaran (RP pada pelaksanaan perbaikan yang te 2) Siswa lebih antusi

model Kooperati

berlangsungnya k pendapat dan mena 3) Siswa dapat beke

dalam proses pem Dapat disimpul pelaksanaan tindakan 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Peningkatan Persentase Hasil Observasi Akti Siklus II Pertemuan I

rvasi pada pertemuan pertama dengan indi banyak 12 item, hasil persentase aktivitas si %, selanjutnya pada pertemuan kedua mengala 100%.

n pengamatan dari observer pada siklus II sec diperoleh pada proses pembelajaran siklus II seb

pembelajaran sudah sesuai dengan Rencan (RPP) yang telah disusun. Guru berhasil melakuka naan tindakan pembelajaran siklus II sesuai de

telah disusun pada kegiatan refleksi siklus I. ntusias mengikuti kegiatan pembelajaran denga

ratif Tipe Jigsaw, terlihat dari respon positi a kegiatan pembelajaran, siswa mulai berani

enanggapi jawaban.

ekerjasama dengan baik dan berdiskusi seca s pembelajaran.

pulkan bahwa permasalahan-permasalahan yan kan siklus I sudah dapat diatasi dengan baik yan

Pertemuan I Persentase ktivitas Siswa ndikator penilaian siswa pertemuan alami peningkatan ecara keseluruhan sebagai berikut: ncana Pelaksanaan lakukan perbaikan i dengan rencana . gan menggunakan positif siswa selama ni menyampaikan secara kondusif di yang muncul pada yang direncanakan

pada kegiatan refleksi siklus I yang kemudian diterapkan pada pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II, diantaranya:

1) Peneliti telah melakukan diskusi bersama guru kelas 5 untuk membahas mengenai langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Kooperatif Tipe Jigsaw sehingga proses pembelajaran yang berlangsung menjadi lebih sistematis dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

2) Guru sudah mempersiapkan dan memperlajari materi yang akan disampaikan kepada siswa sehingga penyampaian materi sudah terstruktur dengan baik, guru juga dapat mengaitkan materi yang sedang dipelajari oleh siswa dengan realitas kehidupan yang dialami oleh siswa.

3) Guru selalu memberikan penguatan positif pada siswa, melatih siswa agar berani dan tidak malu atau takut berpendapat di depan kelas melalui pemberian penghargaan sebagai motivasi bagi siswa.

Dokumen terkait