• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi siklus II. Dengan demikian peneliti dapat mengetahuai keefektifan media gambar untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa. Kegiatan pembelajaran pada siklus II sudah terlaksana dengan sangat baik, hal ini terbukti dari hasil lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa semua kegiatan sudah terlaksana. Dari beberapa aspek aktivitas guru dan siswa yang diamati pada siklus II ini, menunjukan peningkatan dibandingkan dengan pengamatan aktivitas guru dan siswa pada siklus I. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70)

ketuntasan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas 3 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga pada siklus IIsebanyak 27 siswa dari 30 siswa dengan presentase 90 % mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal. Dengan demikian indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti sudah tercapai. Sehingga tindakan perbaikan aktivitas guru dan siswa serta perbaikan hasil belajar siswa dapat diakhiri pada siklus II.

4.2 Pembahasan

Pada bagian ini akan disajikan pembahasan hasil perolehan nilai dan ketuntasan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas 3 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017 pada kondisi pra siklus, siklus I dan siklus II. Kondisi pra siklus menunjukan tidak ada siswa yang memperoleh nilai 86-100 yang ternasuk dalam kategori sangat baik, terdapat 12 siswa (40% dari total keseluruhan 30 siswa) mendapatkan nilai 70-85 yang termasuk dalam kategori cukup, dan masih terdapat 8 siswa (26,7% dari total

keseluruhan 30 siswa) yang mendapatkan nilai 56-69 termasuk dalam kategori kurang dan sisanya sebanyak 3 orang siswa (10% dari total keseluruhan 30 siswa) termasuk dalam kategori gagal karena mendapatkan nilai ≤40. Perolehan nilai

keterampilan menulis karangan siswa pada pra siklus menunjukan hanya 12 siswa (40% total keseluruhan 30 siswa) yang mencapai nilai KKM dan dinyatakan tuntas, sisanya yaitu 18 siswa (60% total keseluruhan 30 siswa) belum mencapai nilai KKM dan dinyatakan tidak tuntas.

Berdasarkan data yang diperoleh pada Pra Siklus maka perlu dilakukan tindakan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas 3 SD N Mangunsari 07 Salatiga. Tindakan yang peniliti pilih untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi adalah dengan menggunakan sebuah media pembelajaran berupa media gambar dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Hack Barth (Uno: 2010), pemanfaatan gambar dalam proses pembelajaran sangat membantu pengajar dalam beberapa hal yaitu (a) menarik, (b) menarik perhatian, unik, (c) menyediakan gambar nyata suatu objek yang karena suatu hal tidak mudah diamati, (d) memperjelas hal yang bersifat abstrak, dan (d) mampu mengilustrasikan suatu proses.

Dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi, siswa sekolah dasar terutama pada kelas 3 yang termasuk dalam tingkatan kelas rendah masih belum bisa berfikir secara abstrak. Penggunaan media pembelajaran berupa gambar akan sangat membantu siswa berfikir konkrit dengan melihat gambar secara langsung bukan hanya membayangkannya. Wibawa (1992) mengemukakan dengan melihat gambar, siswa akan lebih mudah menemukan kata-kata, mengembangkan ide serta gagasan untuk membuat suatu karangan deskripsi berdasarkan gambar yang dilihatnya. Secara umum ada 3 langkah dalam prosedur penggunaan media gambar yang perlu diikuti yaitu (1) persiapan (2) pelaksanaan (penyajian dan penerima) dan (3) tindak lanjut. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia menulis karangan deskripsi menurut 3 langkah tersebut dilaksanakan dalam dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan.

Hasil penelitian tindakan kelas pada siklus I dengan tema pembelajaran Kegemaran KD Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital dan tanda titik diperoleh data pencapaian kriteria keterampilan menulis karangan deskripsi siswa sebagai berikut. Terdapat 6 siswa (20% dari total keseluruhan 30 siswa) yang memperoleh nilai 86-100 yang ternasuk dalam kategori sangat baik, 14 siswa (46,7% dari total keseluruhan 30 siswa) mendapatkan nilai 70-85 yang termasuk dalam kategori cukup, dan masih terdapat 10 siswa (33,3% dari total keseluruhan 30 siswa). Dalam tindakan siklus I ini tidak ditemukan siswa yang mendapatkan nilai 56-69 termasuk dalam kategori kurang dan tidak ditemukan juga siswa yang mendapatkan nilai ≤40 dan

termasuk dalam kategori gagal. Perolehan nilai keterampilan menulis karangan siswa pada siklus I menunjukan 20 siswa (66,7% dari total keseluruhan 30 siswa) yang mencapai nilai KKM dan dinyatakan tuntas, sisanya yaitu 10 siswa (33,3% dari total keseluruhan 30 siswa) belum mencapai nilai KKM dan dinyatakan tidak tuntas. Masih ditemukannya siswa yang belum mencapai nilai KKM disebabkan oleh beberapa kendala. Kendala tersebut diantaranya masih ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru sehingga mengganggu siswa yang lain. Hal ini mengakibatkan terganggunya konsentrasi siswa dalam membuat sebuah karangan deskripsi sehingga dalam pembuatan karangan deskripsi siswa membuatnya dengan tergesa-gesa.

Berdasarkan perolehan nilai pada siklus I indikator kinerja yang peneliti tetapkan yaitu ketuntasan belajar mencapai 80% yaitu 24 dari 30 siswa berhasil memperoleh nilai ≥ 70 belum tercapai, karena masih ada 33,3% dari total

keseluruhan 30 siswa (10 siswa) yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Sehingga perlu diadakan perbaikan aktivitas guru dan siswa serta perbaikan hasil belajar menulis karangan deskripsi siswa pada siklus II.

Perbaikan yang dilakukan pada tindakan siklus II ini diantaranya adalah, guru lebih aktif memberikan pertanyaan yang memacu keaktifan siswa. guru juga lebih mengingatkan siswa agar tidak tergesa-gesa dalam pembuatan sebuah

karangan deskripsi dengan cara memberikan waktu yang lebih lama dibandingkan saat siklus I. Penelitian tindakan kelas pada siklus II dengan tema pembelajaran Permainan KD Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital dan tanda titik diperoleh data pencapaian kriteria keterampilan menulis karangan deskripsi siswa sebagai berikut. Terdapat 14 siswa (46,7% dari total keseluruhan 30 siswa) yang memperoleh nilai 86-100 yang ternasuk dalam kategori sangat baik, 13 siswa (43,3% dari total keseluruhan 30 siswa) mendapatkan nilai 70-85 yang termasuk dalam kategori cukup, dan masih terdapat 3 siswa (10% dari total keseluruhan 30 siswa). Dalam tindakan siklus II ini tidak ditemukan siswa yang mendapatkan nilai 56-69 termasuk dalam kategori kurang dan tidak ditemukan juga siswa yang mendapatkan nilai ≤40 dan termasuk

dalam kategori gagal. Perolehan nilai keterampilan menulis karangan siswa pada siklus II menunjukan 27 siswa (90% dari total keseluruhan 30 siswa) yang mencapai nilai KKM dan dinyatakan tuntas, sisanya yaitu 3 siswa (10% dari total keseluruhan 30 siswa) belum mencapai nilai KKM dan dinyatakan tidak tuntas.

Upaya perbaikan aktivitas guru dan siswa serta perbaikan hasil belajar keterampilan menulis karangan deskripsi siswa menghasilkan peningkatan ketuntasan belajar siswa. Ketuntasan menulis karangan deskripsi siswa pada siklus I 66,7% menigkat menjadi 90%. Berdasarkan perolehan nilai pada siklus II indikator kinerja yang peneliti tetapkan yaitu ketuntasan belajar mencapai 80% yaitu 24 dari 30 siswa berhasil memperoleh nilai ≥ 70 sudah tercapai sehingga

tidak perlu diadakan tindak lanjut kembali dalam pembelajaran.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wuryani pada tahun 2013 bahwa gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi. Penelitian serupa dilakukan oleh Mulyani pada tahun 2013 membuktikan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan. Penelitian yang dilakukan oleh Pahrun pada tahun 2013 menunjukan media gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan deskriptif siswa kelas IV. Peneltian selanjutnya pada tahun 2013 yang dilakukan oleh Ervana

Nurhayati membuktikan media gambar dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi. Hal ini membuktikan bahwa media gambar dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi. Menurut Anitah (2008), manfaat gambar sebagai media pembelajaran menimbulkan daya tarik bagi siswa. Gambar dengan berbagai warna akan lebih menarik dan membangkitkan minat serta perhatian siswa. Penggunakan media gambar dalam pembelajaran akan menarik perhatian siswa. Dalam menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar, siswa akan lebih mudah menemukan kata-kata serta mengambangkannya menjadi sebuah karangan deskripsi sesuai dengan gambar yang dilihatnya. Nurgiyanto (2009) berpendapat karangan adalah suatu bentuk sistem komunikasi lambang visual. Agar komunikasi lewat lambang tulis dapat seperti yang diharapkan, penulis hendaklah menuangkan gagasannya ke dalam bahasa yang tepat, teratur, dan lengkap. Menurut Maslakhah (2011) deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar, meraba, mencium, dan merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisannya. Dalam menulis sebuah karangan deskripsi dibutuhkan suatu keterampilan yang harus dilatih secara berulang-ulang. Penggunaan media gambar dalam proses pembelajaran terbukti dapat membantu siswa dalam menemukan ide dan gagasan yang sesuai dengan gambar yang dilihatnya. Dengan melihat sebuah gambar, siswa lebih mudah membuat sebuah karangan deskripsi.

Dokumen terkait