• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel Karakteristik CFC, HFC dan HC Refrigeran

Jenis Suhu uap 0C Tekanan Uap Bar (550C) Tekanan Uap Bar (-250C) Enthalpi KJ/kg CFC-12 HFC-134a HCFC22 HC-600 HC-600a HC-290 - 29,8 - 26,2 - 40,7 - 0,5 - 11,7 - 42,1 13,7 14,8 - 5,6 7,8 19,1 1,24 1,06 - 0,36 0,59 2,0 120,9 153 159,8 306 209,6 290

c. Pedoman penentuan dan pencatatan tekanan dan temperatur tekanan (pressure).

Besarnya gaya yang bekerja pada satuan luas bidang disebut tekanan. Tekanan = Gaya tekan / luas bidang tekan.

Satuannya : kgf / m2, gf / cm2, Ib / in2

Satuan tekanan dalam sistem M K S : pascal (Pa) dan yang lebih besar kilo pascal (kPa).

1 pascal (Pa) = tekanan 1 newton (N) pada luas 1 meter persegi = 1 N / m2

Semua benda padat, cair dan gas mempunyai tekanan. Benda padat memberikan tekanan kepada benda lain yang menunjangnya. Misalnya kaki lemari es memberikan tekanan kepada lantai. Cairan di dalam bejana memberikan tekanan kepada dinding dan alas bejana itu. Gas di dalam tabung memberikan tekanan kepada tabung. Tekanan gas dalam tabung dipengaruhi oleh suhu dan jumlah gasnya.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 39 dari 65

Tekanan tersebut ada tiga macam: c.1.Tekanan atmosfir

c.2Tekanan manometer

c.3Tekanan absolut atau mutlak

c.4 Hubungan suhu dan tekanan

c.1 Tekanan atmosfir (Atmospheric pressure)

Udara mempunyai berat karena ditarik oieh gaya tarik bumi. Berat ini menyebabkan suatu tekanan yang menuju ke segala arah clan disebut tekanan atsmosfir. Makin tinggi dari permukaan bumi lapisan udara makin tipis. Hal ini disebabkan karena gaya tarik bumi makin tinggi makin berkurang.

Barometer adalah alat untuk mengukur tekanan udara. Besarnya tekanan atmosfir dapat diketahui dengan barometer (air) raksa. Sebagai standar tekanan atmosfir diambil tekanan pada permukaan air laut. 1 atmosfir (atm) pada barometer (air) raksa tinggi 760 mm = 29,92 inci.

Pada setiap ketinggian tertentu, tekanan atmosfir tidak sama besarnya. Setiap kenaikan 10 meter dari permukaan air laut, (air) raksa dalam tabung barometer akan turun rata-rata 1 mm. Di atas gunung yang tingginya 3000 meter, barometer akan menunjukkan tekanan 760 - 300 = 460 mm. Makin tinggi kita naik gunung, makin berkurang tekanan atmosfir yang kita alami. Sebaliknya makin dalam kita menyelam ke dalam laut, tekanan yang kita alami makin besar, karena kita alami tekanan atmosfir ditambah tekanan air.

Tekanan yang kurang dari 1 atmosfir disebut vakum sebagian. Tekanan yang yang sudah tidak dapat diturunkan lagi adalah vakum 100 % = vakum 1 atmosfir = 0 pascal (Pa) = 0 mikron. Untuk mengukur satuan vakum, pascal (Pa) lebih banyak dipakai daripada kilo pascal (kPa).

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 40 dari 65

Vakum 100 % pada permukaan air laut adalah sebesar :

Tekanan manometer -760 mm Hg - 1,033 kg/cm2 -29,92 inch Hg -14,696 psi -101,325 kPa Tekanan absolut atau 0 mm Hg( torr ) atau 0 kg/cm2 atau 0 inch Hg atau 0 psia atau 0 pascaI(Pa)

c.2. Tekanan manometer ( Gauge pressure)

Manometer adalah alat untuk mengukur tekanan uap air dalam ketel uap atau tekanan gas dalam suatu tabung. Tekanan yang ditunjukkan oleh jarum manometer disebut tekanan manometer.

Sebagai standar tekanan manometer: tekanan atmosfir pada permukaan air iaut diambil sebagai 0, dengan satuan kg/cm2 atau psig. Jadi pada permukaan air iaut: tekanan atmosfir 1,033 kg/cm2 = 0 kg/cm2 tekanan manometer.

c.3. Tekanan absolute (Absolute pressure)

Tekanan absolut adalah tekanan yang sesungguhnya. Jumlah tekanan manometer dan tekanan atmosfir pada setiap saat disebut tekanan absolut.

Titik 0 pada tekanan absolut adalah vakum 100 % atau tidak ada tekanan sama sekali = 0 pascal = 0 psia.

Tekanan 1 atmosfir pada tekanan absolut adalah 1,033 kg/cm2 = 14,696 psia = 101,3 kPa.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 41 dari 65

mengembangnya dibatasi, akan timbul gaya yang besar dari benda dalam usahanya untuk mengembang. Makin besar panas yang diberikan, makin besar tekanan yang ditimbulkan. Tekanan tersebut dapat diukur dengan manometer. Makin rendah tekanan pada permukaan cairan, makin rendah titik didih cairan itu. Hal ini pun berlaku untuk bahan pendingin di dalam evaporator. Makin rendah tekanan di atas permukaan bahan pendingin, makin rendah titik didihnya, sehingga suhu evaporator juga menjadi makin rendah.

d. Pedoman pengecekan sistem komponen kontrol listrik dan pemisahan kesalahan dari tingkat komponen serta penentuan tindakan korektif yang tepat diantaranya:

d.1 Kesalahan Pada Bagian Kelistrikan

d.2 Kesalahan Pada Bagian Komponen mekanik

d.1 Kesalahan Pada Bagian Kelistrikan

Jika terjadi kesalahan pada salah satu bagian dari alat-alat listrik maka urutan-urutan berikut ini harus dicoba untuk mendapatkan bagian yang rusak dan bagaimana memperbaikinya. Untuk melakukan pemeriksaan ini kita harus melepas tutup muka (decorative front grill) dan control panel.

Pada pemeriksaan alat-alat listrik, untuk mengetahui adanya hubungan listrik dari alat-alat tersebut kita dapat menggunakan ohm meter, volt meter atau yang paling sederhana adalah lampu test.

 Kelistrikan

 Tegangan tidak sesuai  Hubungan kabel-kabel  Peralatan kontrol

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 43 dari 65

 Kelistrikan

Sebelum mencari kesalahan-kesalahan yang lain pada system pendingin, pertama kali yang dilakukan adalah memeriksa dengan volt meter atau lampu test, apakah ada aliran listrik pada stop kontak, jika tidak ada maka ada kemungkinan sekeringnya putus atau ada kabel-kabel yang putus atau lepas hubungannya.

 Tegangan Tidak Sesuai

Dengan volt meter dilakukan pemeriksaan tegangan pada stop kontak. Kesalahan yang sering terjadi adalah tegangan terlalu rendah terutama pada daerah perumahan yang padat dan daerah industri. Juga kabel yang terlalu panjang atau diameternya terlalu kecil, jika pemakaian listriknya besar maka dapat menyebabkan penurunan tegangan yang besar.

Pada sistem pendingin tidak dibenarkan sistem tersebut bekerja pada tegangan yang 10% lebih kecil atau lebih besar daripada tegangan kerjanya.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 44 dari 65

 Hubungan Kabel-Kabel

Semua kabel-kabel harus diperiksa dan dipastikan bahwa hubungannya sesuai dengan wiring diagram dan memastikan sambungan-sambungan pada ujung kabel masih baik. Jika ada kabel-kabel yang hampir putus atau sambungannya kurang kuat maka segera lakukan perbaikan baik dengan cara mengganti kabel-kabel yang hampir putus tersebut atau dengan menguatkan sambungannya yang bisa dilakukan dengan penyolderan pada sambungan tersebut agar didapatkan sambungan yang bagus.

Pemeriksaan kabel  Peralatan control

Pemeriksaan hubungan-hubungan dari selector switch yang menghubungkan sumber tegangan ke fan motor dan kompresor unit untuk memastikan hubungannya tidak terputus dapat dilakukan dengan menggunakan lampu test atau ohm meter. Jika pemeriksaan menggunakan ohm meter, jangan lupa sumber tegangan harus dilepaskan terlebih dahulu

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 45 dari 65

Speed control

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 46 dari 65

Presure control

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 47 dari 65

High low pressure control

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 48 dari 65

Automatic defrost control

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 49 dari 65

Solonoid water valve

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 50 dari 65

Pressure controlled water valve

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 51 dari 65

Defrost control time switch

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 52 dari 65

Electronic refrigerant defrost control

Fan Motor

Fan yang sedang berputar sangat berbahaya, oleh karena itu jika akan melakukan pemeriksaan pada fan motor ini, sumber tegangan harus dilepaskan terlebih dahulu.

Putarlah porosnya untuk memastikan tidak macet dan daun kipas tidak menyentuh bagian lain, dorong kedua ujung poros motor Bergantian untuk mengetahui kelonggarannya dan keausannya. Jika kelonggarannya besar maka poros atau dudukan porosnya ada yang aus sehingga harus segera dilakukan perbaikan pada fan motor tersebut.

Pemeriksaan fan motor juga dilakukan dengan mengukur arus yang masuk ke motor tersebut yaitu dengan menggunakan ampere meter. Jika motor tidak jalan dapat dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan ohm meter untuk mengetahui kondisi lilitan yang ada pada motor tersebut dengan terlebih dahulu memutuskan sumber tegangan yang masuk. Jika ada lilitan yang terputus maka segera lakukan perbaikan.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 53 dari 65

Jika motor tetap tidak jalan sedangka seluruh hubungannya sudah dipastikan dalam kondisi baik maka harus dilakukan pemeriksaan pada run capacitor. Untuk melakukan pemeriksaan run capacitor berikut urutan yang dapat dilakukan adalah membuang muatan pada run capacitor dengan cara menghubungkan kedua kaki run capacitor dengan sepotong kabel, kemudian coba fan motor tersebut dengan menggunakan run capacitor yang lain. Jika motor jalan maka gantilah run capacitornya, tetapi jika masih tidak jalan maka seluruh kabel harus dilepas dan fan motor dicoba dengan dihubungkan langsung ke sumber tegangan.

Jika tetap tidak jalan fan motor tersebut sudah rusak dan harus diperbaiki/diganti. Tetapi jika fan motor tersebut jalan namun arus yang mengalirnya tinggi maka dapat dipastikan ada kabel/lilitan yang kontak dengan body atau porosnya macet.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 54 dari 65

Pengatur Suhu (Thermostat)

Dengan sumber yang terhubung dan selector switch pada posisi cool, tombol pengatur suhu diputar searah jarum jam. Jika kompresor tidak jalan, lepaskan hubungan dengan sumber tegangan. Lakukan pemeriksaan hubungan antara kontak-kontak dari pengatur suhu dengan lampu test, jika kedua terminal dari pengatur suhu yang di test bergantian semuanya ada hubungan maka hubungan listrik dari pengatur suhu adalah baik. Pemeriksaan ini juga dapat dilakukan dengan ohm meter dengan cara mengukur ujung-ujung kabel pada pengatur suhu dengan catatan harus tidak ada tegangan yang mengalir pada system.

Internal Overload Motor Protector

Internal overload adalah suatu alat pengaman yang ditempatkan pada kumparan dari motor listrik yang disambung seri dengan sumber tegangan. Pada pemakaian arus yang besar atau suhu motor yang tinggi, kontak dari internal overload ini dapat terbuka. Setelah kumparan dari motor listrik kompresor menjadi dingin maka kontak akan menutup kembali.

Untuk memeriksa internal overload dilakukan dengan mengukur hambatan pada kotak terminal dari kompresor kemudian lepaskan sumber tegangan dan lakukan pengukuran hubungan terminal-terminal yaitu 1 dan 3 untuk overload dengan 3 terminal atau 1 dan 2 untuk overload dengan 2 terminal menggunakan ohm meter. Jika pada terminal-terminal tersebut tidak ada hubungan maka kontak internal overload dalam keadaan terbuka, apabila internal overload tersebut panas maka biarkanlah sampai kondisinya dingin (+-30 menit. Setelah kondisinya dingin maka diukur kembali seperti prosedur di atas. Jika tetap tidak ada hubungan, kumparan motor harus di wekel ulang. Penyebab kerusakan internal overload dapat diidentifikasi kemungkinan penyebabnya adalah tegangan yang terlalu rendah atau tinggi, hilang 1 phasa, tekanan pada sisi tekanan tinggi terlalu tinggi, klem terminal kurang kuat/karat.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 55 dari 65

d.2 Kesalahan Pada Bagian Komponen mekanik

Adalah bagian-bagian dari sistem pendingin yang mengandung bahan pendingin, atau bagian-bagian yang dialiri bahan pendingin yaitu kompresor, kondensor, saringan, pipa kapiler, evaporator, dan bahan pendingin sendiri.

 Kompresor

Gangguan pada kompresor dapat disebabkan oleh motor listrik atau kompresornya sendiri. Untuk memeriksa gangguan pada motor listrik dilakukan dengan cara memeriksa hubungan antar terminal pada kompresor apakan ada penunjukkan nilai tahanan lilitan motornya dan memeriksa hubungan antar terminal dengan body compressor dengan menggunakan ohm meter.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 56 dari 65

 Evaporator

Evaporator dibuat dari pipa-pipa yang disusun seri atau paralel. Pada evaporator yang disusun paralel ada kemungkinan salah satu dari pipa-pipa tersebut ada yang buntu seluruhnya atau buntu sebagian. Untuk mengetahui adanya pipa-pipa yang buntu dari evaporator maka penutup bagian atas evaporator dibuka dan biarkan udara mengalir keluar tanpa melalui evaporator. Setelah itu kompresor dijalankan pada posisi high cool dan dilihat bunga es (frost) yang terjadi pada evaporator yang parallel, apakah merata? Jika salah stu bagian dari pipa evaporator tidak timbul bunga es maka pipa tersebut buntu sama sekali, jika ada pipa yang kurang bunga es nya, maka pipa tersebt buntu sebagian.

Dalam kondisi suhu bagaimanapun semua bengkokan pipa dari evaporator harus dingin dan mempunyai suhu yang hampir sama, jika ada beberapa bagian bengkokan pipa tersebut yang ada esnya atau kurang dingin, maka ini merupanan tanda dari buntu, bocor atau kurang bahan pendingin.

 Kondensor

Kondensor gunanya untuk membuang panas dari bahan pendingin melalui pipa-pipa ,sirip sirip alumunium ke udara dengan bantuan fan ,maka kondensor harus bersih agar pertukaran panas tidak terganggu. Pipa-pipa kondensor disusun berbaris dari atas ke bawah yang biasanya terdiri dari dua baris pipa-pipa yang dihubungkan secara seri atau paralel. Pada sistem pendingin yang sedang bekerja, kondensor akan terasa panas yang merata pada seluruh bagiannya.

 Mesin Expansi

* Thermostatic Expansion Valve (TXV) * Aotomatic Expansion Valve (AXV) * Hand Expasion Valve (HXV) * Float Expasion Valve

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 57 dari 65

2. Automatic Expansion Valve

automatic expansion valve

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 58 dari 65

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 59 dari 65

Pipa kapiler dibuat dari tembaga yang sangat kecil lubangnya dan mempunyai tahanan (gesekan) yang besar hingga bahan pendingin yang keluar dari pipa kapiler ini tekanannya turun sedangkan yang belum masuk ke pipa kapiler, pada kondensor dan saringan tekanannya naik. Maka dengan adanya pendinginan dari udara bahan pendingin gas di kondensor dengan suhu dan tekanan yang tinggi dapat berubah menjadi cair.

Gangguan yang terjadi pada pipa kapiler disebabkan oleh buntu, pipa gepeng, atau bengkok, ada benda-benda lain di dalam pipa dari kotoran atau sisa pengelasan yang tertinggal atau uap air yang membeku dan membuntunya. Pipa kapiler yang buntu seluruhnya dapat diperiksa dengan mendegarkan suara yang masuk pada ujung evaporator dan kondensor tidak akan terasa panas. Jika dilakukan pengukuran arus yang mengalir pada sistem pada saat awal arus normal sedangkan selanjutnya akan terjadi penurunan arus.

Untuk pipa kapiler yang buntu sebagian akan cukup sulit untuk dipastikan tetapi dengan memperhatikan waktu yang diperlukan untuk membuat tekanan menjadi sama setelah motor dimatikan. Pada sistem yang normal, setelah motor dimatikan akan start kembali dalam waktu 3 menit, tetapi pada pipa kapiler yang buntu sebagian atau buntu seluruhnya akan memerlukan waktu yang lebih lama agar motor dapat start kembali.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 60 dari 65

 Filter Drier(Strainer)

Saringan gunanya untuk menyaring kotoran-kotoran yang ikut mengalir bersama bahan pendingin agar tidak masuk ke dalam pipa kapiler atau katup ekspansi. Gangguan pada saringan hanya disebabkan oleh buntu sebagian atau buntu seluruhnya akibat silicagel jenuh atau saringannya rusak.

Filter Drier(Strainer)

 Receiver tank

Tangki pengupul refrigerant hasil kondensasi gas yang di rubah fasa menjadi cair pada kondensor, gangguan yang sering terjadi ketika pelepasan panas di kondensor tidak berjalan semestinya.

Kondisi ini biasanya Rpm kipas turun dari standar akibat kapasitor melemah atau sirip-sirip kondensor tertutup debu.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 61 dari 65

 Oli saparator

Gunanya untuk menampung oli compressor dan kembali ke kompresor agar tidak beredar ke evaporator, gangguan yang sering terjadi pada katup pelampung untuk leval oil dan sarinagn mampat.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 62 dari 65

 Bahan Pendingin

Bahan pendingin yang dipakai di industri adalah R-22(407), R-404, R-717, Hidrokarbon. Gangguan yang terjadi pada bahan pendingin ada 4 macam yaitu :

(1) Terlalu banyak isi bahan pendingin (over charged). (2) Kurang isi bahan pendingin (under charged). (3) Terkontaminasi udara/air.

(4) Bocor.

e. Pedoman pengecekan sistem pendinginan untuk (menemukan) kebocoran dan kontaminasi.

Bocor pada sistem pemipaan refrigerasi merupakan penyebab gangguan yang dapat menggagalkan kerja sistem dan yang paling banyak dialami oleh unit refrigerasi/Ac. Tanpa menghiraukan bagaimana dan penyebab terjadinya kebocoran pada sistem, yang sudah pasti, adalah bahaya yang dapat timbul yang disebabkan oleh bocornya unit refrigerasi/ac, yaitu :

e.1 Hilangnya sebagian atau bahkan mungkin seluruh isi refrigerant charge.

e.2 Memungkinkan udara dan uap air masuk ke dalam sistem pemipaan mesin pendingin.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 63 dari 65

- 30 - 20 - 18 - 16 - 14 - 12 - 10 - 6 0 5 6 7 10 15 20 25 30 36 40 45 50 55 60 -0,3 7,2 9,0 11 13 15 17 29 30 38 40 41 47 57 68 80 93 111 125 146 162 188 207 9 21 24 27 30 33 37 44 57 70 73 75 84 100 117 137 158 187 208 242 267 308 337 14 28 31 34 38 41 45 50 68 82 85 88 97 114 133 154 177 207 229 264 290 332 363

Udara dan uap air merupakan gas kontaminan yang sangat serius dan merupakan barang haram yang sangat berbahaya sebab disamping dapat mencemari kemurnian oli refrigeran juga berkontribusi terhadap timbulnya lumpur dan korosi. Dilain pihak uap air yang ada di dalam sistem dapat menjadi beku atau freeze up pada saat mencapai katub ekspansi. Oleh karena adanya kebocoran harus dapat dideteksi secara dini.

Ada tiga metoda yang dapat digunakan untuk memeriksa kebocoran, yaitu :  Pressure Test Method

 Buble Test method  Vacuum Method  Serbuk kimia

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 64 dari 65

Pada dasarnya, metoda melacak kebocoran menggunakan Pressure Test Method adalah mengisikan inert gas ke dalam system refrigerasi hingga mencapai tekanan tertentu dan kemudian melacak lokasi kebocoran dengan alat pendeteksi kebocoran. Gas yang digunakan untuk Pressure Test adalah refrigerant yang sesuai dengan sistemnya tetapi untuk ekonomisnya maka dapat dilakukan dengan menggunakan gas nitrogen kering atau campuran antara refrigeran dan gas nitrogen kering.Pemeriksaan atau uji kebocoran dengan pressure test ini harus dilakukan khususnya untuk unit baru yang telah selesai dirakit atau unit lama yang baru selesai diperbaiki atau diganti salah satu komponen utamanya. Pressure Test harus dilakukan sebelum sistemnya diisi refrigeran.

Untuk melakukan pressure test ini ada beberapa ketentuan yang harus diikuti dengan benar dan perlu mendapat perhatian khusus.

Perhatian :

 Untuk unit mesin pendingin yang kompresornya jenis open type, maka tekanan gas yang diberikan atau diisikan ke dalam sistem tidak boleh melebihi 400 Kpa (60 PSI ) Hal ini dilakukan untuk mencegah agar seal crankcase kompresor tidak rusak.

 Untuk kompresor yang dilengkapi dengan service valve di kedua sisi inlet dan outletnya, maka pressure test dapat dilakukan hingga mencapai tekanan 150 PSI.

 Bila menggunakan gas nitrogen kering maka harus melalui regulator. Karena tekanan tabung gas nitrogen dapat mencapai 2000 PSI.

Selanjutnya bila sistemnya telah terisi dengan gas maka pelacakan kebocoran dapat dilakukan dalam tiga cara, yaitu :

 Bubble Halide Method  Halide Leak Detector  Electronic Leak Detector

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 65 dari 65

buatan yang berwarna biru. Bila ia mencium adanya gas bocor maka warnanya berubah menjadi kehijau-hijauan. Electronic leak detector adalah pelacak kebocoran secara elektronik. Bila ia mendeteksi adanya kebocoran gas maka ada indikator yang akan menunjukkan dapat berupa suara atau secara visual.

Gambar Pengujian Kebocoran dengan busa sabun

Gambar Leak Detektor

Setelah pekerjaan pressure test selesai dikerjakan dan kebocoran yang terjadi juga sudah diperbaiki, maka pekerjaan pemeriksaan dilanjutkan dengan vacuum testing.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 66 dari 65

 Vacuum Test Method

Kalau pada pressure test, uji kebocoran dilakukan dengan memberi tekanan positif ke dalam sistem maka pada vacuum test sistemnya dibuat menjadi bertekanan negatif (vacuum). Untuk membuat vacuum, digunakan alat

Dokumen terkait