• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN BIDANG REFRIGERASI DAN AC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN BIDANG REFRIGERASI DAN AC"

Copied!
169
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

SEKTOR LOGAM MESIN

BIDANG REFRIGERASI DAN AC

MEMELIHARA DAN MEMPERBAIKI SISTEM

DAN KOMPONEN PENDINGIN DI INDUSTRI

LOG.OO18.034.01

BUKU INFORMASI

KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.

DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan

(2)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

(3)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 3 dari 65

BERBASIS KOMPETENSI (PBK) --- 3

A. Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI) --- 3

B. Unit Kompetensi Prasyarat --- 10

C. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) --- 11

BAB II MEMELIHARA DAN MEMPERBAIKI SISTEM DAN KOMPONEN PENDINGIN DI INDUSTRI A. Latar Belakang --- 17

B. Tujuan --- 18

C. Ruang Lingkup --- 18

D. Pengertian Istilah --- 19

E. Diagram Alir Unjuk Kerja Pencapaian Kompetensi --- 20

F. Materi Pelatihan Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri. 1. Mempersiapkan perawatan mesin 2. Mengerjakan pemeriksaan/penyetelan pemeliharaan pencegahan pada sistem dan komponen pendinginan (yang digunakan) indusri. 3. Mengerjakan penemuan kesalahan pada sistem dan komponen pendinginan (yang digunakan) industri --- 21

4. Memperbaiki/mengganti kesalahan komponen pendinginan (yang digunakan) industri --- 46

5. Menservis kembali sistem dan komponen pendinginan (yang digunakan) industri --- 55

BAB III SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI A. Sumber-sumber Perpustakaan --- 63

1. Daftar Pustaka --- 63

2. Buku Referensi --- 63

B. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan --- 64

1. Daftar Peralatan/Mesin --- 64

(4)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 4 dari 65

BAB I

STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI) DAN SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) A. Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI)

1. KODE UNIT : LOG.OO18.034.01

2. JUDUL UNIT : Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

3. DESKRIPSI UNIT : Unit ini menggambarkan kegiatan Mengerjakan : * Mempersiapkan perawatan mesin

* Mengerjakan pemeriksaan/penyetelan pemeliharaan pencegahan pada sistem dan komponen pendinginan (yang digunakan) indusri.

* Mengerjakan penemuan kesalahan pada sistem dan komponen pendinginan (yang digunakan) industri

* Memperbaiki /mengganti kesalahan komponen pendinginan dan kontrol kelistrikan (yang digunakan) industri.

* Menservis kembali sistem dan komponen

pendinginan (yang digunakan) industri sesuai dengan sistem operasi kerja yang standar.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Mempersiapkan perawatan mesin

1. Semua proses perawatan dan perbaikan dilaksanakan sesuai prosedur dan SOP yang ditentukan.

2. Selalu bersifat koordinatif dengan pimpinan agar menghasilkan pekerjaan seefisien mungkin.

3. Jadual perawatan, jadual peralatan dan pemeriksaan spesifikasi alat disiapkan agar efektif sesuai kebutuhan. 4. Kelengkapan bahan yang akan dipakai : bahan cairan

pembersih, lap pembersih ; bila perlu kompresor udara, diperiksa dan diurutkan sesuai prosedur perawatan. 5. Perkakas bongkar pasang dan alat ukur yang diperlukan

(5)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 5 dari 65

pemeriksaan/penyetelan pemeliharaan

pencegahan pada sistem dan komponen

pendinginan (yang digunakan) indusri.

SOP dan K-3 yang ditentukan.

2.2. Gambar denah ruang dan mesin dibaca dengan baik. 2.3. Pengkabutan air pada pembersih udara dibersihkan

sesuai dengan ketentuan kerja

2.4. Jalur air pada pembersih udara sebelum masuk ke pompa pengkabut dibersihkan agar aliran air tidak terhambat.

2.5 Temperatur dan sifat medium yang terkontrol dicek untuk penyesuaian spesifikasi.

2.6 Tingkat kegaduhan/ getaran komponen sistem

pendinginan (yang digunakan) industri dicek untuk penyesuaian ke spesifikasi.

2.5. Kesalahan kerja peralatan diperiksa dan dicari sumber kesalahan kerja alat.

2.7 Tugas pemeliharaan pencegahan dan pengecekan peralatan di ruangan mesin (plant room) yang aman ditunjukkan sesuai dengan spesifikasi pabrik menggunakan prinsip, teknik/praktik (kerja) pendinginan

03 Mengerjakan penemuan kesalahan pada sistem dan komponen

pendinginan (yang digunakan) industri

3.1 Komponen sistem diidentifikasi dengan benar

3.2 Karakteristik dan operasi (kerja) setiap komponen dimengerti.

3.3 Fungsi operasional (kerja) setiap komponen diperiksa dan dites.

3.4 Operasi (kerja) yang benar setiap komponen dinilai menurut spesifikasi.

04 Memperbaiki /mengganti kesalahan komponen pendinginan (yang digunakan) industri

4.1 Komponen yang salah dilokalisasi (dipisahkan) dan kegagalan fungsi dikonfirmasi melalui pemeriksaan dan pengetesan menggunakan prinsip, prosedur dan persyaratan keamanan.

4.2 Refrigerant dipindahkan dengan aman dari sistem dan ditempatkan sesuai dengan prosedur operasi (kerja) yang terstandar dan persyaratan peraturan bilamana tepat.

4.3 Komponen yang salah dibongkar dan diperbaiki menurut spesifikasi pabrik sesuai kebutuhan.

4.4 Penggantian bagian yang dipilih dari katalog pabrik sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan.

(6)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 6 dari 65

05. Menservis kembali sistem dan komponen pendinginan (yang digunakan) industri

1.1 Selama pekerjaan berlangsung selalu diperiksa

kualitas hasil pekerjaan agar tidak terjadi pengulangan pekerjaan.

1.2 Bila terjadi penyimpangan/masalah harus didiskusikan

dengan poimpinan atau seorang ahli yang berwenang sesauai prosedur yang berlaku.

1.3 Hasil pekerjaan diperiksa dengan seksama di akhir

pekerjaan untuk meyakinkan sesuai dengan yang diharapkan

1.4 Semua pelaksanaan pekerjaan diselesaikan sesuai

dengan waktu yang ditentukan dalam kontrak kerja.

BATASAN VARIABEL

Unit ini menerapkan pemeliharaan dan perbaikan sistem pendinginan (yang digunakan) industri

yang termasuk mesin / ‘plant’ (amonia) berkapasitas besar, khususnya digunakan untuk

produk/proses pengontrolan temperatur/lingkungan. Pekerjaan dilaksanakan secara sendiri (otonomi) atau dalam lingkungan tim, dan termasuk penterjemahan gambar dan diagram sistem pendinginan (yang digunakan) industri. Penggunaan prosedur penemuan kesalahan, beragam servis, dan peralatan tes untuk mengidentifikasi dan mendiagnosa kesalahan dalam sistem, untuk mengisolasi (memisahkan) komponen yang salah, membetulkan (ralat) kesalahan, menservis kembali, mengetes sistem dan melengkapi laporan servis.

Pekerjaan juga termasuk penyesuaian kembali sistem pendinginan (yang digunakan) industri yang ada dan pengkondisian kembali komponen. Apabila penyesuaian kembali, atau perbaikan/penggantian komponen melibatkan pembuatan dan instalasi pipa / 'pipe work' dan pemasangan, unit LOG.OO10.009.01 (Memasang pipa kerja dan menggabungkan pipa kerja)

Spesifikasi mesin pendingin ,Spesifikasi pabrik/komponen ,SOP perusahaan.

Kode tempat kerja, Sistem perundang-undangan dan Metode perlindungan sebaiknya diambil.

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks penilaian

Unit ini mungkin dinilai di tempat kerja, di luar tempat kerja atau kombinasi keduanya.

Kompetensi yang tercakup di unit ini dapat didemonstrasikan oleh individu dengan bekerja sendiri atau sebagai bagian dari tim. Lingkungan (suasana) penilaian sebaiknya tidak merugikan calon (siswa yang akan dinilai).

2. Kondisi Penilaian

Calon (siswa yang akan dinilai) akan menggunakan seluruh perkakas, peralatan, bahan

dan dokumentasi yang diperlukan. Calon (siswa yang akan dinilai) diijinkan untuk menggunakan dokumen berikut :

2.1 Apapun prosedur tempat kerja yang relevan.

(7)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 7 dari 65

2.4.3 Penyajian bukti berupa kredit (penghargaan) untuk apapun dari off the job training yang berhubungan dengan unit ini. Penilai harus yakin bahwa calon dapat menunjukkan dengan kompeten dan konsisten seluruh elemen unit seperti yang ditentukan oleh kriteria, termasuk pengetahuan yang diperlukan.

3. Aspek Kritis

Unit ini dapat dinilai bersama dengan unit lainnya, seperti keselamatan, mutu, komunikasi,

penanganan bahan, catatan dan laporan dihubungkan dengan pengukuran mekanik secara seksama atau unit lainnya yang memerlukan penggunaan keterampilan dan pengetahuan yang tercakup di unit ini. Kompetensi di unit ini tidak dapat diminta sampai seluruh prasyarat dipenuhi.

4. Catatan khusus

Selama penilaian individu akan :

4.1 mendemonstrasikan kebiasaan bekerja yang aman setiap saat.

4.2 mengkomunikasikan informasi mengenai proses, kejadian atau tugas yang

dikerjakan untuk memastikan lingkungan bekerja yang aman dan efisien.

4.3 bertanggung jawab untuk mutu pekerjaan mereka sendiri.

4.4 merencanakan tugas dalam seluruh situasi dan pengkajian prasyarat tugas yang

sesuai.

4.5 menunjukkan seluruh tugas sehubungan dengan prosedur operasi (kerja) yang

terstandar (SOP).

4.6 menunjukkan seluruh tugas menurut perencanaan yang terperinci.

4.7 menggunakan teknik mesin, proses kebiasaan dan prosedur tempat kerja yang bisa

diterima. Tugas yang terlibat akan diselesaikan dalam kerangka waktu yang masuk akal dengan kegiatan yang khas terjadi di tempat kerja.

5. Pedoman penilaian

5.1 Peralatan pengukuran yang tepat dipilih dan digunakan untuk mengecek bahwa

temperatur medium yang terkontrol sesuai dengan spesifikasi.

Instrumen/peralatan pengukuran yang tepat dipilih dan digunakan untuk mengecek bahwa sifat medium yang terkontrol sesuai dengan spesifikasi. Seluruh pengukuran yang tidak sesuai diidentifikasi dengan benar.

5.2 Instrumen/peralatan pengukuran yang tepat untuk pengecekan temperatur dan

sifat medium yang terkontrol bisa diidentifikasi. Spesifikasi tepat yang diperlukan untuk pengecekan temperatur dan sifat medium yang terkontrol bisa diidentifikasi. Prosedur untuk pelaporan non- penyesuian bisa diberikan. Sifat udara yang dikontrol oleh medium terkontrol bisa diidentifikasi.

(8)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 8 dari 65

5.3 Peralatan pengukuran tepat yang dipilih dan digunakan untuk mengecek tingkat

kegaduhan dan getaran komponen sistem dalam spesifikasi. Kegaduhan/getaran yang tidak normal, diidentifikasi dengan benar.

5.4 Instrumen/peralatan pengukuran tepat yang diperlukan untuk pengecekan

komponen tingkat kegaduhan dan getaran bisa diidentifikasi. Prosedur untuk pelaporan kegaduhan/getaran yang tidak normal bisa diberikan.

5.5 Prosedur pemeliharaan pencegahan dan pengecekan peralatan di ruangan

mesin(plant room) yang aman ditunjukkan sesuai dengan prosedur operasi (kerja) yang terstandar dan seluruh persyaratan hukum (legislatif) dan peraturan.

5.6 Prosedur dan urutan untuk penunjukkan pemeliharaan pencegahan pada sistem

pengaturan suhu udara bisa diidentifikasi. Prosedur dan urutan untuk penunjukkan pengecekan peralatan di ruangan mesin (plant room) yang aman bisa diidentifikasi.

5.7 Komponen sistem diidentifikasi dengan benar dari spesifikasi.

5.8 Spesifikasi dan proses untuk pengidentifikasian komponen sistem bisa diberikan.

5.9 Karakteristik operasional (kerja) komponen sistem bisa diberikan.

5.10 Komponen sistem diperiksa dan dites sesuai dengan prosedur operasi (kerja) yang

terstandar.

5.11 Prosedur yang tepat untuk pemeriksaan dan pengetesan komponen sistem bisa

diidentifikasi.

5.12 Operasi (kerja) setiap komponen sistem dinilai menurut sistem spesifikasi sesuai

dengan prosedur operasi (kerja) yang terstandar.

5.13 Prosedur yang tepat untuk penilaian bahwa operasi (kerja) komponen sistem

memenuhi spesifikasi bisa diidentifikasi.

5.14 Komponen yang salah dilokalisasi (dipisahkan) dan kegagalan fungsi dikonfirmasi

sesuai dengan prosedur operasi (kerja) yang terstandar.

5.15 Proses yang tepat untuk pemisahan dan pengkonfirmasian komponen yang salah

bisa diberikan.

5.16 Refrigerant dipindahkan dengan aman sesuai dengan prosedur operasi (kerja)

yang terstandar dan seluruh persyaratan hukum (legislatif) dan peraturan.

5.17 Prosedur dan seluruh persyaratan hukum (legislatif) dan peraturan untuk

pemindahan refrigerant yang aman dari sistem bisa diidentifikasi

5.18 Prosedur dan seluruh persyaratan hukum (legislatif) dan peraturan untuk

pemindahan refrigerant yang aman dari sistem bisa diidentifikasi

5.19 Prosedur yang tepat untuk pembongkaran dan perbaikan komponen yang salah

bisa diidentifikasi

5.20 Prosedur untuk pemilihan penggantian bagian bisa diberikan

5.21 Komponen dipasang kembali dan dites sesuai dengan prosedur operasi (kerja) yang

terstandar

5.22 Prosedur yang tepat untuk pemasangan kembali dan pengetesan komponen bisa

diidentifikasi

5.23 Sistem diisi dengan refrigerant dengan benar dan aman sesuai dengan prosedur

operasi (kerja) yang terstandar dan seluruh persyaratan hukum (legislatif) dan peraturan.

5.24 Prosedur dan seluruh persyaratan hukum (legislatif) dan peraturan untuk

(9)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 9 dari 65

5.28 Prosedur yang tepat untuk kelengkapan catatan pemeliharaan/ laporan servis bisa

diidentifikasi.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa

informasi 3

2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 2

4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2

5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2

6. Memecahkan masalah 2

(10)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 10 dari 65

B. Unit Kompetensi Prasyarat

Sebelum mengikuti pelatihan unit kompetensi memelihara dan memperbaiki sistem dan komponen pendingin di Industri peserta harus sudah kompeten untuk unit kompetensi sebagai berikut:

1. LOG.OO02.005.01 : Mengukur dengan menggunakan alat ukur 2. LOG.OO09.002.01 : Membaca gambar teknik

3. LOG.OO12.002.01 : Pengukuran listrik/elektronik 4. LOG.OO18.001.01 : Menggunakan perkakas tangan

5. LOG.OO18.002.01 : Mengggunakan perkakas bertenaga/operasi digenggam

6. LOG.OO18.018.01 : Membongkar/mengganti dan merakit komponen-komponen permesinan

7. LOG.OO18.030.01 : Menguji, mengosongkan dan mengisi sistem pendingin 8. LOG.OO18.032.01 : Memelihara dan memperbaiki sistem AC sentral

(11)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 11 dari 65

3. Deskripsi Unit Kompetensi : Unit ini menggambarkan kegiatan mengerjakan pemeriksaan/penyetelan pemeliharaan pencegahan pada peralatan pendingin/pengaturan suhu udara (yang digunakan) industri sesuai spesifikasi pabrik, mengerjakan penemuan kesalahan pada sistem dan komponen pendingin udara (yang digunakan) industri menurut spesifikasi sistem, memperbaiki/mengganti kesalahan komponen pendingin udara (yang digunakan) industri yang salah sesuai dengan spesifikasi pabrik dan menservis kembali peralatan pendingin udara (yang digunakan) industri dengan teknik aplikasi sistem, operasi (kerja) peralatan yang benar.

(12)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 12 dari 65

2. Tabel Silabus Unit Kompetensi :

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Perkiraan Waktu Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap

Penge-tahuan Keteram-pilan 01.Memp ersiapkan perawatan mesin

1. Semua proses perawatan dan perbaikan dilaksanakan sesuai prosedur dan SOP yang ditentukan.

2. Selalu bersifat koordinatif dengan pimpinan agar menghasilkan pekerjaan seefisien mungkin.

3. Jadual perawatan, jadual peralatan dan pemeriksaan spesifikasi alat disiapkan agar efektif sesuai kebutuhan.

4. Kelengkapan bahan yang akan dipakai : bahan cairan pembersih, lap pembersih ; bila perlu kompresor udara, diperiksa dan diurutkan sesuai prosedur perawatan.

Perkakas bongkar pasang dan alat ukur yang diperlukan diperiksa agar dapat bekerja dengan baik dan aman.

Dapat menjelaskan: 1.1. Semua proses perawatan dan

perbaikan dilaksanakan sesuai prosedur dan SOP yang ditentukan. 2.1 kondisi koordinatif dengan pimpinan agar menghasilkan pekerjaan seefisien mungkin.

Jadual perawatan, jadual peralatan dan pemeriksaan spesifikasi alat disiapkan agar efektif sesuai kebutuhan.

3.1 Kelengkapan bahan yang akan dipakai bahan cairan pembersih, lap

pembersih ; bila perlu kompresor udara, diperiksa dan diurutkan sesuai prosedur perawatan.

4.1 Perkakas bongkar pasang dan alat ukur yang diperlukan diperiksa agar

dapat bekerja dengan baik dan aman.

- spesifikasi mesin - membaca gambar - jadwal perawatan - pemeliharaan peralatan - daftar alat - jadwal perawatan - pemeliharaan peralatan - daftar alat  Membaca name plat  Memebaca gambar.  Menggunakan Alat perkakas Tangan dan mesin  Cermat  Teliti  Sesuai SOP 2 1

(13)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 13 dari 65

pemeriksaan /penyetelan pemeliharaan pencegahan pada sistem dan komponen pendinginan (yang digunakan) di industri diidentifikasi dengan benar

pendinginan dengan benar

 Mampu melakukan pengecekan dan penyetelan sistem pendingin.  Dapat membedakan komponen yang

rusak dan yang baik.

 Harus cermat, teliti dan sesuai dengan SOP

mesin pendingin di industri

 Fungsi dan Cara kerja sistem pendinginan di industri.  Memelihara dan memperbaiki mesin pending industri. gambar.  Ilmu thermo-dinamika  Komponen mesin pendingin di industri.  Mengguna kan peralatan uji dan pera latan ukur untuk menentukanperf orma system system dan komponen refrigerasi industrial  Teliti  Sesuai SOP  menetapk antindaka n pengujian berdasark an analisa data yang akurat. 

(14)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 14 dari 65

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Perkiraan Waktu Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap

Penge-tahuan

Keteram-pilan 2.2 Tingkat kegaduhan/

getaran komponen sistem pendinginan (yang

digunakan) industri dicek untuk penyesuaian ke spesifikasi.

 Dapat menyebutkan seluruh informasi yang relevan pada sistem pendinginan

 Dapat menjelaskan seluruh informasi yang relevan pada sistem

pendinginan

 Mampu melakukan pengecekan sistem pendinginan

 Harus cermat, teliti dan sesuai dengan SOP

 Informasi yang relevan pada sistem pendinginan  Memahami Fungsi,kontruksi dan spesifikasi dari komponen mesin pendingin.  Cermat  Teliti Sesuai SOP 03.Mengerjakan penemuan kesalahan pada sistem dan komponen pendinginan (yang digunakan) industri. 3.1 Komponen sistem diidentifikasi dengan benar

 Dapat menjelaskan cara

menentukan dan mencatat tekanan dan temperature pada sistem pendinginan

 Mampu menjelaskan

Fungsi,kontruksi dan spesifikasi dari komponen mesin pendingin.

 Harus cermat, teliti dan sesuai dengan SOP  Tekanan dan temperatur pada sistem pendinginan.  Fungsi,kontruksi dan spesifikasi dari komponen mesin pendingin.  Menentukan kesalahan dan mencatat tekanan dan temperatur  Menentukan dan memcatat kondisi dari komponen mesin pendingin.  Cermat  Teliti  Sesuai SOP 2 16

(15)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 15 dari 65

operasi (kerja) setiap

komponen dimengerti. kesalahan dan cara menentukan

tindakan korektif yang tepat pada sistem pendinginan

 Mampu memisahkan kesalahan dan menentukan tindakan korektif yang tepat pada sistem pendinginan  Harus cermat, teliti dan sesuai

dengan SOP pada sistem pendinginan  Identifikasi untuk memisahkan kesalahan pada sistem pendinginan kesalahan dan menentukan tindakan korektif sistem pendinginan  Teliti  Sesuai SOP

3.3.Fungsi operasional (kerja) setiap komponen diperiksa dan dites.

 Dapat menjelaskan prosedur pengecekan untuk mendeteksi kelemahan pada komponen mesin pendingin.

 Mampu melakukan pengecekan sistem pendinginan untuk menemukan kerusakan.  Harus teliti, cermat dan sesuai

dengan SOP  Cara pengecekan kebocoran.  Cara pengecekan komponen mekanik.  Cara pengecekan komponen kelistrikan.  Cara pengecekan lajur pengendali.  Pengecekan kebocoran  Bongkar pasang komponen mekanik.  Komisioning komponen listrik.  Komisioning jalur pengendali  Cermat  Teliti  Sesuai SOP

(16)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 16 dari 65

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Perkiraan Waktu Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap

Penge-tahuan

Keteram-pilan 3.4 Operasi (kerja) yang benar

setiap komponen dinilai menurut spesifikasi.

 Dapat menjelaskan prosedur pengecekan untuk menemukan kontaminasi

 Mampu melakukan pengecekan sistem pendinginan untuk menemukan kontaminasi  Harus teliti, cermat dan sesuai

dengan SOP

 Cara untuk mengetahui kontaminasi pada refrigerant dan oli  Persentasi terjadinya kontaminasi  Pengecekan kontaminasi  Pengecekan kontaminasi  Cermat  Teliti  Sesuai SOP 04 Memperbaiki /mengganti kesalahan komponen pendinginan (yang digunakan) industri.

4.1 Komponen yang salah dilokalisasi (dipisahkan) dan kegagalan fungsi

dikonfirmasi melalui pemeriksaan dan

pengetesan menggunakan prinsip, prosedur dan persyaratan keamanan.

 Dapat menentukan kesalahan dan kerusakan pada komponen sistem pendinginan

 Mampu mengetes komponen asistem pendinginan akibat kegagalan fungsi.  Harus cermat, teliti dan sesuai

dengan SOP

 Troble sulting sistem komponen mekanik mesin pendinginan di industri.

 Troble sulting sistem komponen kontrol mesin pendinginan di industri.

 Troble sulting sistem komponen kelistrikan mesin pendinginan di industri.   Memelihara dan memperbaiki komponen mekanik mesin pendingin industri.  Memelihara dan memperbaiki komponen kontrol dan kelistrikan mesin pendingin industri.  Cermat  Teliti  Sesuai SOP 4 37

(17)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 17 dari 65

dengan aman dari sistem dan ditempatkan sesuai dengan prosedur operasi (kerja) yang terstandar dan persyaratan peraturan bilamana tepat.

refrigerant

 Mampu mengevakuasi refrigerant dari sistem pendinginan

 Harus cermat, teliti dan sesuai dengan SOP

refrigerant refrigerant

 Teliti  Sesuai

SOP

4.3 Komponen yang salah dibongkar dan diperbaiki menurut spesifikasi pabrik sesuai kebutuhan

 Dapat menjelaskan cara membongkar kompressor mesin pendinginan yang benar

 Dapat menjelaskan cara membongkar evaporator,condensing unit mesin pendinginan yang benar

 Harus cermat, teliti dan sesuai dengan SOP  Memelihara dan memperbaiki mesin pendingn ukuran besar  Membongkar dan memasang. Compressor,con densor,evaporat or,mesin expansi dan control kelistrikan  Cermat  Teliti  Sesuai SOP

4.4 Penggantian bagian yang dipilih dari katalog pabrik sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan

 Dapat menjelaskan cara penggantian komponen pada sistem pendinginan  Mampu melakukan penggantian

komponen pada sistem pendinginan  Harus teliti, cermat dan sesuai

dengan SOP  Komponen utama dan komponen tambahan mesin pendingin di industri  Membongkar dan memasang. Compressor,con densor,evaporat or,mesin expansi dan control kelistrikan  Cermat  Teliti  Sesuai SOP

(18)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 18 dari 65

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Perkiraan Waktu Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap

Penge-tahuan

Keteram-pilan 4.5 Komponen yang salah

dibongkar dan diperbaiki menurut spesifikasi pabrik sesuai kebutuhan.

 Dapat menjelaskan cara membongkar dan memperbaiki yang benar pada sistem pendinginan

 Mampu melakukan pembongkaran dan memperbaiki komponen pada sistem pendinginan

 Harus cermat, teliti dan sesuai dengan SOP  Komponen utama dan komponen tambahan mesin pendingin di industri  Membongkar komisioning dan memasang. Compressor,con densor,evaporat or,mesin expansi dan control kelistrikan  Cermat  Teliti  Sesuai SOP 4.4 Ppemasangan kembali bagian yang rusak dipilih dari katalog pabrik sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan.

 Dapat menjelaskan cara pemasangan kembali komponen yang baru pada sistem pendinginan

 Harus teliti, cermat dan sesuai dengan SOP

 Cara pemasangan komponen sesuai dengan petunjuk pemasangan menurut spesifikasi yang ada.

 Membongkar dan memasang. Compressor,con densor,evapora tor,mesin expansi dan control kelistrikan  Cermat  Teliti  Sesuai SOP Asesmen

(19)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 19 dari 65

 Latar Belakang

Seperti telah kita ketahui, untuk Memelihara dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin diperlukan sebuah sistem refrigerasi. Sistem Kompresi uap mempunyai efisiensi tinggi. Oleh karena itu sistem kompresi gas lebih banyak pemakainya. Sistem Kompresi uap merupakan mesin refrigerasi yang berisi fluida penukar kalor (refrigeran) yang bersirkulasi terus menerus. Selama bersirkulasi di dalam unitnya maka refrigeran tersebut akan selalu mengalami perubahan wujud dari gas ke liquid dan kembali ke gas akibat proses perubahan suhu dan tekanannya karena adanya efek kompresi, kondensasi,ekspansi dan evaporasi refrigeran.

Sesuai dengan proses yang terjadi di dalam siklus refrigerasinya maka sistem refrigerasi kompresi uap mempunyai 4 komponen yang saling berinteraksi satu sama lain, yaitu :

1. Evaporator untuk proses evaporasi liquid refrigeran.

2. Kompresor untuk meningkatkan tekanan gas refrigeran dari sisi tekanan rendah kompresor (kompresi).

3. Kondenser untuk proses kondensasi gas refrigeran.

4. Katub ekspansi untuk menurunkan tekanan liquid refrigeran yang akan di masuk ke evaporator.

Adanya gangguan pada salah satu komponen dapat menggagalkan efek refrigerasi. Misalnya adanya kebocoran pada salah satu bagian sistem atau adanya saluran buntu dapat mengagalkan kerja sistem. Besarnya tekanan liquid refrigeran pada sistem kompresi gas akan menentukan besarnya suhu liquid mencapai titik pengannya. Oleh karena itu dalam sistem kompresi gas penentuan besarnya tekanan liquid refrigeran yang disalurkan ke bagian evaporator memegang peranan penting dalam upaya memperoleh suhu evaporasi yang diinginkan. Dalam sistem kompresi gas pengaturan tekanan liquid refrigeran yang akan dialirkan di evaporator dilakukan melalui katub ekspansi.

(20)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 20 dari 65

Kebocoran pada sistem pemipaan refrigerasi merupakan penyebab gangguan yang dapat menggagalkan kerja sistem dan yang paling banyak dialami oleh unit refrigerasi/AC. Tanpa menghiraukan bagaimana dan penyebab terjadinya kebocoran pada sistem, yang sudah pasti, adalah bahaya yang dapat timbul yang disebabkan oleh bocornya unit refrigerasi/AC, yaitu :

1. Hilangnya sebagian atau bahkan mungkin seluruh isi refrigeran charge.

2. Memungkinkan udara dan uap air masuk ke dalam sistem pemipaan refrigerasi. Untuk mengatasi hal tersebut di atas diperlukan unit kompetensi menguji, mengosongkan dan mengisi sistem pendingin merupakan kegiatan yang tidak bisa dilepaskan pada perbaikan sistem pendingin.

 Tujuan

Adapun tujuan Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri adalah sebagai berikut :

 Memelihara, Memperbaiki system kontrol mesin pendingin pendingin.

 Memelihara kinerja sistem pendingin disesuaikan dengan spesifikasidan SOP.  Memperbaiki sistem pendingin

 Fungsi Kontrol Sistem Refrigerasi dan Tata Udara

 Membuat laporan kegiatan komisioning pemeliharaan dan perbaikan.

 Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan Memelihara dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin dalam unit kompetensi ini meliputi kegiatan pengecekan sistem pendingin dikerjakan dengan aman sesuai dengan prosedur operasi (kerja) yang terstandar, menentukan dan mencatat tekanan dan temperatur, memisahkan kesalahan dengan benar dari tingkat komponen dan menentukan tindakan korektif yang tepat, mengecek sistem pendinginan untuk menemukan kebocoran atau kontaminasi, mengosongkan sistem pendinginan dikosongkan sesuai dengan prosedur operasi (kerja) yang terstandar, kode dan peraturan, menempatkan/membuang refrigerant yang dikosongkan (dievakuasi) dari sistem pendinginan sesuai dengan kode dan peraturan yang sesuai, mengisi sistem pendinginan dengan refrigerant yang benar sesuai

(21)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 21 dari 65

 Pengertian-Pengertian

1. Refrigerasi adalah pendinginan yang dititik beratkan pada produk (refrigeration)

2. Tata Udara adalah proses pengkondisian udara ruang (body comfort)

3. Refrigeran adalah bahan pendingin sebagai penukar kalor yang digunakan pada sistem

refrijerasi dan AC

4. Sistem Absorbsi Refrijerasi yang diperoleh melalui

penyerapan refrijeran oleh suatu zat kimia. 5. Sistem Kompresi Uap Sistem refrijerasi mekanik, menggunakan

kompresor untuk memdapatkan uap refrijeran

6. Kelembaban Absolut Kandungan uap air di udara yang dinyatakan dalam satuan gr/kg 7. Kelembaban Relatif Perbandingan (ratio) antara jumlah

kandungan uap air di udara dan jumlah uap air maksimal yang mungkin terjadi pada suhu yang sama

8. Tekanan Absolut Tekanan gauge ditambah dengan tekanan atmosfir

9. Tekanan gauge Tekanan yang diperoleh dari pengukuran menggunakan meter tekanan (gauge) 10. Kompresor Hermetik Kompresor dan motor penggeraknya

dikemas dalam suatu kontainer yang kedap udara

(22)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 22 dari 65

11. Condensing Unit Istillah yang dikenakan pada susunan kompresor, kondensor dan liquid receiver yang dikemas menjadi satu kesatuan atau unit yang utuh

12. Udara kering kandungan udara atmosfir yang tidak dapat dikondensasikan di dalam sistem refrijerasi

13. Uap air kandungan udara atmosfir yang dapat dikondensasikan atau diembunkan

14. Gas Panas lanjut kondisi refrijeran dalam fasa gas, dengan suhu diatas suhu saturasi (superheat vapor)

15. Cairan Super dingin kondisi refrijeran dalam fasa cair, dengan suhu di bawah suhu saturasi (subcooled liquid)

16. Kompresor semi Hermetik

gabungan kompresor yang langsung dikopel dengan motor penggeraknya dan ditempatkan dalam satu kontainer .

17. Kenyamanan Hunian kondisi udara yang bagus untuk kesehatan dan kenyamanan kerja manusia

18. Evakuasi Mengeluarkan zat kimia dari dalam sistem pendingin

19. Dehidrasi Mengeringkan uap air yang ada di dalam sistem, dengan menurunkan tekanan sampai vacuum tinggi, agar uap air dapat menguap pada suhu kamar

20. Service Manifold Peralatan ukur tekanan yang didesain khusus untuk keperluan service

(23)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 23 dari 65

mengembun pada permukaannya.

24 Panas sensibel Jumlah energi panas yang diperlukan untuk merubah suhu

25 Panas Laten Jumlah energi panas yang diperlukan untuk merubah wujud

26 PSI Satuan tekanan imperial, pound per square inchies 27.kPa Satuan Tekanan, kilo Pascal

28 Tabung Bourbon instrumentasi fisik untuk mengukur tekanan 29.rpm Rotasi per menit

30. Condenseing Medium medium atau bahan yang digunakan untukmendinginkan atau untuk membantu proses kondensasi di condenser.

31.Compression Chamber Ruang atau volume hisap/kompresi di dalam silinder kompresor.

32.Clearance Space Volume sisa hasil kompresi torak di dalam kepala silinder kompresor yang tidak dapat disalurkan ke condenser.

33.Compressor Displacement Volume hisap yang dapat dilakukan oleh torak kompresor pada saat bergerak dari titik mati atas ke titik mati bawah.

34. In ward Leak Pengujian Kebocoran kompresi secara aktif, untuk mendeteksi adanya kebocoran akibat kerusakan pada sisi tekanan rendah kompresor, meliputi kebocoran pada gasket, service valve dan seal poros.

35.Out ward Leak Pengujian kebocoran secara pasif.

36.Condenser Bagian utama mesin refrigerasi uap yang berfungsi mengubah gas refrigerant menjadi liquid refrigerant.

(24)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 24 dari 65

37.Air Cooled Condenser Kondenser yang menggunakan udara sebagai cooling medium.

38.Water Cooled Condenser Kondenser yang menggunakan air sebagai cooling medium.

39.Evaporative Condenser Kondenser yang menggunakan udara dan air sebagai cooling medium.

40.Cooling Medium Bahan yang digunakan untuk mendinginkan refrigeran yang ada di condenser ( udara dan air)

41.Over Condensing Pendinginan di condenser berlebihan sehingga suhu dan tekanan condensing menjadi terlalu rendah.

42.Under Condensing Pendinginan di condenser tidak mencukupi kebutuhan sehingga suhu dan tekanan condensing menjadi terlalu tinggi.

43.Block Condenser Permukaan condenser kotor sehingga menurunkan kapasitas pembuangan panas refrigerant.

44.Cooling Tower : Sistem Pendinginan kembali air yang digunakan pada water cooled condenser

(25)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 25 dari 65

industri 2. Mesin 3R

3. peralatan tangan,alat ukur

4. Refrgerant 5. Alat & bahan lain

sistem dan komp. pendinginan industri 3.mengerjakan penemuan kesalahan padasistem dan komponen pendingin industri

4.Memperbaiki /mengganti kesalahan

komp. pendinginan industri 5.Menservis kembali sistem dan komp.

pendinginan industri SISTEM PENDINGIN BERFUNGSI NORMAL START FINISH Hasil pengujian

1. kondisi komponen mekanik 2. pengukuran suhu,tekanan dan RH.

3. Menemukan kesalahan pada peralatan kontrol dan mekanik

Memperbaiki kesalahan

1. Memperbaiki dan menyetel comp.mekanik dan kontrol. 2. mengganti refrigerant,oli 3. Memasang kembali dan running test

(26)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 26 dari 65

 Materi Pelatihan Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

1. Mempersiapkan perawatan mesin Sebelum melakukan kegiatan menilai operasi (kerja) sistem pendinginan, perlu dibahas dulu pengetahuan istilah-istilah yang digunakan dan prinsip operasi (kerja) sistem pendinginan serta seluruh informasi yang relevan.

Pengetahuan yang diperlukan dalam menilai operasi (kerja) sistem pendinginan.

Mesin pendingin industri

Industri-industri pengolahan selalu menghasilkan panas, panas dikeluarkan dari produk yang di proses dengan menggunakan pemanasan , agar produk yang dihasilkan memperoleh barang yang sesuai standar maka di butuhkan perlakuan yang standar juga, salah satu perlakuan Proses pendinginan produk di industri sering dilakukan menggunakan media lain seperti (air dan garam, air dicampur gleecool, air dicampur dengan udara dan CO2) agar ketika terjadi proses produksi tidak merusak produk.

Tentunya mesin-mesin yang di gunakan industri adalah mesin dengan kapasitas besar.

Prinsip kerja mesin pendingin industri tidak jauh berbeda dengan mesin-mesin pendingin lainnya (seperti kulkas,freezer,AC.rumah tangga dan AC. Mobil), yang membedakannya adalah kapasitas pendinginan.

Secara umum gambaran mengenai prinsip kerja mesin pendingin adalah:

 Penyerapan panas oleh evaporator  Pemompaan panas oleh kompresor  Pelepasan panas oleh kondensor

(27)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 27 dari 65

e. menggunakan air dan bahan kimia. f. menggunakan mesin spesial.

(28)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 28 dari 65

(29)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 29 dari 65

(30)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 30 dari 65

(31)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

(32)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 32 dari 65

(33)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

(34)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 34 dari 65

2. Mengerjakan pemeriksaan/penyetelan pemeliharaan pencegahan pada sistem dan komponen pendinginan (yang digunakan) industri

Mengerjakan pemeriksaan/penyetelan pemeliharaan pencegahan pada sistem dan komponen pendinginan (yang digunakan) industri terdiri atas :

o Temperatur dan sifat medium yang terkontrol dicek untuk penyesuaian spesifikasi.

o Refrigerant.

o Pedoman penentuan dan pencatatan tekanan (pressure) dan temperatur. o Komponen kontrol listrik

o Komponen mekanik.

a. Temperatur dan sifat medium yang terkontrol dicek untuk penyesuaian spesifikasi.

Dibagian ruang dalam yang udara di sekitarnya panas akan digantikan oleh udara yang telah didinginkan melalui kipas blower. Udara panas akan terserap masuk ke dalam kipas blower dan didinginkan didalam ruang kipas blower.

(35)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 35 dari 65

Proses pendinginan atau refrigerasi pada hakekatnya merupakan proses pemindahan energi panas yang terkandung di dalam ruangan tersebut.

Sesuai dengan hukum kekekalan energi maka kita tidak dapat menghilangkan energi tetapi hanya dapat memindahkannya dari satu substansi ke substansi lainnya. Untuk keperluan pemindahan energi panas ruang, dibutuhkan suatu fluida penukar kalor yang selanjutnya disebut Refrigeran.

Untuk keperluan mesin refrigerasi maka refrigeran harus memenuhi persyaratan tertentu agar diperoleh performa mesin refrigerasi yang efisien. Disamping itu refrigeran juga tidak beracun dan tidak mudah terbakar. Oleh karena itu, pada masa lalu pemilihan refrigeran hanya didasarkan atas sifat fisik, sifat kimiawi dan sifat thermodinamik. Sifat-sifat tersebut dapat memenuhi persyaratan refrigerant, yaitu :

- Titik penguapan yang rendah - Kestabilan tekanan

- Panas laten yang tinggi

- Mudah mengembun pada suhu ruang

- Mudah bercampur dengan oli pelumas dan tidak korosif - Tidak mudah terbakar

- Tidak beracun

Klasifikasi Refrigeran

Menurut sifat penyerapan dan ekspansi panas yang dapat dilakukannya maka refrigeran dapat di bagi menjadi 2 klasifikasi yaitu:

Kelas 1 :

Refrigeran yang termasuk dalam kelasifikasi ini adalah refrigeran yang dapat memberikan efek pendinginan dengan menyerap pansa laten dari substansi yang didinginkan. Refrigeran yang termasuk dalam kelas ini ada beberapa jenis yang

(36)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 36 dari 65

diperlihatkan dalam tabel 1. Refrigeran ini banyak digunakan pada unit refrigerasi kompresi uap.

Kelas 2 :

Refrigeran yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah refrigeran yang hanya dapat menyerap panas sensibel dari substansi yang didinginkannya. Yang termasuk dalam kelasifikasi ini antara lain : udara, cairan calsium klorida , cairan sodium klorida dan alkohol.

Tabel Karakteristik Refrigeran klasifikasi 1 Jenis Refrigeran Titik penguapan Dalam °F Panas laten penguapan BTU/lb sulfur Dioksida Metil klorida Ethil Klorida amonia Carbon Dioksida Isobutan CFC - 11 CFC - 12 CFC - 13 CFC - 21 HCFC - 22 CFC - 113 CFC - 114 CFC - 115 HCFC - 502 14 - 10,6 55,6 -28,0 -110,5 10,0 74,8 -21,7 -114,6 48,0 -41,4 117,6 38,4 -37,7 -50,1 172,3 177,8 177,0 554,7 116,0 173,5 78,31 71,04 63,85 104,15 100,15 63,12 58,53 54,1 76,46 Sifat yang dimiliki oleh refrigerant klas 1:

- Sulfur Dioksida, tidak direkomendasikan sebagai refrigeran karena beracun dan mempunyai bau yang menyengat.

- Metil Klorida, mudah terbakar dan sedikit beracun.

- Amonia, banyak digunakan pada mesin refrigerasi berskala besar karena sifat panas latennya yang sangat tinggi, 555 BTU/Lb. Sehingga dengan ukuran mesin yang kecil tetapi dapat menghasilkan efek refrigerasi yang besar. Amonia tidak berwarna tetapi mempunyai bau menyengat, tetapi mudah larut dalam air. Disamping itu mudah terbakar dan meledak bila bercampur dengan udara dalam

(37)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 37 dari 65

ini bila terkena gas amonia akan berubah warna menjadi pink.

- Carbon Dioksida, banyak digunakan pada keperluan industri dan kapal laut. Meskipun berbahaya bila terhirup oleh manusia, tetapi gas ini mempunyai tekanan kondensing yang tinggi (1000 Psi) maka menguntungkan dari segi penyediaan kompresornya, yakni ukuran kompresornya menjadi kecil disamping itu tidak mudah terbakar, tidak beracun dan tidak mudah terbakar.

- Keluarga CFC, merupakan keluarga refrigeran yang paling banyak pemakainya. Mulai untuk keperluan rumah tangga sampai keperluan komersial dan industrial. Refrigeran ini mempunyai segala sifat yang disyaratkan di atas kecuali satu yaitu tidak ramah lingkungan, karena merusak ozon dan mempunyai kontribusi tinggi terhadap pemanasan global.

CFC-11, digunakan pada mesin yang bertekanan rendah dengan kompresor sentrifugal, untuk keperluan water chiller.

CFC-12, digunakan untuk keperluan domestik sampai komersial.

HCFC-22, digunakan khusus untuk keperluan AC ruang, karena sifat thermodinamiknya yang bagus sehingga dapat memperkecil ukuran mesinnya.

HCFC-502, merupakan campuran asetropika antara : 48% CFC-12 dan 52% CFC-115. Banyak digunakan pada instalasi supermarket untuk display cabinet

(38)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 38 dari 65

REFRIGERANT ALTERNATIVE.

Tabel Karakteristik CFC, HFC dan HC Refrigeran

Jenis Suhu uap 0C Tekanan Uap Bar (550C) Tekanan Uap Bar (-250C) Enthalpi KJ/kg CFC-12 HFC-134a HCFC22 HC-600 HC-600a HC-290 - 29,8 - 26,2 - 40,7 - 0,5 - 11,7 - 42,1 13,7 14,8 - 5,6 7,8 19,1 1,24 1,06 - 0,36 0,59 2,0 120,9 153 159,8 306 209,6 290

c. Pedoman penentuan dan pencatatan tekanan dan temperatur tekanan (pressure).

Besarnya gaya yang bekerja pada satuan luas bidang disebut tekanan. Tekanan = Gaya tekan / luas bidang tekan.

Satuannya : kgf / m2, gf / cm2, Ib / in2

Satuan tekanan dalam sistem M K S : pascal (Pa) dan yang lebih besar kilo pascal (kPa).

1 pascal (Pa) = tekanan 1 newton (N) pada luas 1 meter persegi = 1 N / m2

Semua benda padat, cair dan gas mempunyai tekanan. Benda padat memberikan tekanan kepada benda lain yang menunjangnya. Misalnya kaki lemari es memberikan tekanan kepada lantai. Cairan di dalam bejana memberikan tekanan kepada dinding dan alas bejana itu. Gas di dalam tabung memberikan tekanan kepada tabung. Tekanan gas dalam tabung dipengaruhi oleh suhu dan jumlah gasnya.

(39)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 39 dari 65

Tekanan tersebut ada tiga macam: c.1.Tekanan atmosfir

c.2Tekanan manometer

c.3Tekanan absolut atau mutlak

c.4 Hubungan suhu dan tekanan

c.1 Tekanan atmosfir (Atmospheric pressure)

Udara mempunyai berat karena ditarik oieh gaya tarik bumi. Berat ini menyebabkan suatu tekanan yang menuju ke segala arah clan disebut tekanan atsmosfir. Makin tinggi dari permukaan bumi lapisan udara makin tipis. Hal ini disebabkan karena gaya tarik bumi makin tinggi makin berkurang.

Barometer adalah alat untuk mengukur tekanan udara. Besarnya tekanan atmosfir dapat diketahui dengan barometer (air) raksa. Sebagai standar tekanan atmosfir diambil tekanan pada permukaan air laut. 1 atmosfir (atm) pada barometer (air) raksa tinggi 760 mm = 29,92 inci.

Pada setiap ketinggian tertentu, tekanan atmosfir tidak sama besarnya. Setiap kenaikan 10 meter dari permukaan air laut, (air) raksa dalam tabung barometer akan turun rata-rata 1 mm. Di atas gunung yang tingginya 3000 meter, barometer akan menunjukkan tekanan 760 - 300 = 460 mm. Makin tinggi kita naik gunung, makin berkurang tekanan atmosfir yang kita alami. Sebaliknya makin dalam kita menyelam ke dalam laut, tekanan yang kita alami makin besar, karena kita alami tekanan atmosfir ditambah tekanan air.

Tekanan yang kurang dari 1 atmosfir disebut vakum sebagian. Tekanan yang yang sudah tidak dapat diturunkan lagi adalah vakum 100 % = vakum 1 atmosfir = 0 pascal (Pa) = 0 mikron. Untuk mengukur satuan vakum, pascal (Pa) lebih banyak dipakai daripada kilo pascal (kPa).

(40)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 40 dari 65

Vakum 100 % pada permukaan air laut adalah sebesar :

Tekanan manometer -760 mm Hg - 1,033 kg/cm2 -29,92 inch Hg -14,696 psi -101,325 kPa Tekanan absolut atau 0 mm Hg( torr ) atau 0 kg/cm2 atau 0 inch Hg atau 0 psia atau 0 pascaI(Pa)

c.2. Tekanan manometer ( Gauge pressure)

Manometer adalah alat untuk mengukur tekanan uap air dalam ketel uap atau tekanan gas dalam suatu tabung. Tekanan yang ditunjukkan oleh jarum manometer disebut tekanan manometer.

Sebagai standar tekanan manometer: tekanan atmosfir pada permukaan air iaut diambil sebagai 0, dengan satuan kg/cm2 atau psig. Jadi pada permukaan air iaut: tekanan atmosfir 1,033 kg/cm2 = 0 kg/cm2 tekanan manometer.

c.3. Tekanan absolute (Absolute pressure)

Tekanan absolut adalah tekanan yang sesungguhnya. Jumlah tekanan manometer dan tekanan atmosfir pada setiap saat disebut tekanan absolut.

Titik 0 pada tekanan absolut adalah vakum 100 % atau tidak ada tekanan sama sekali = 0 pascal = 0 psia.

Tekanan 1 atmosfir pada tekanan absolut adalah 1,033 kg/cm2 = 14,696 psia = 101,3 kPa.

(41)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 41 dari 65

mengembangnya dibatasi, akan timbul gaya yang besar dari benda dalam usahanya untuk mengembang. Makin besar panas yang diberikan, makin besar tekanan yang ditimbulkan. Tekanan tersebut dapat diukur dengan manometer. Makin rendah tekanan pada permukaan cairan, makin rendah titik didih cairan itu. Hal ini pun berlaku untuk bahan pendingin di dalam evaporator. Makin rendah tekanan di atas permukaan bahan pendingin, makin rendah titik didihnya, sehingga suhu evaporator juga menjadi makin rendah.

d. Pedoman pengecekan sistem komponen kontrol listrik dan pemisahan kesalahan dari tingkat komponen serta penentuan tindakan korektif yang tepat diantaranya:

d.1 Kesalahan Pada Bagian Kelistrikan

d.2 Kesalahan Pada Bagian Komponen mekanik

d.1 Kesalahan Pada Bagian Kelistrikan

Jika terjadi kesalahan pada salah satu bagian dari alat-alat listrik maka urutan-urutan berikut ini harus dicoba untuk mendapatkan bagian yang rusak dan bagaimana memperbaikinya. Untuk melakukan pemeriksaan ini kita harus melepas tutup muka (decorative front grill) dan control panel.

Pada pemeriksaan alat-alat listrik, untuk mengetahui adanya hubungan listrik dari alat-alat tersebut kita dapat menggunakan ohm meter, volt meter atau yang paling sederhana adalah lampu test.

 Kelistrikan

 Tegangan tidak sesuai  Hubungan kabel-kabel  Peralatan kontrol

(42)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

(43)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 43 dari 65

 Kelistrikan

Sebelum mencari kesalahan-kesalahan yang lain pada system pendingin, pertama kali yang dilakukan adalah memeriksa dengan volt meter atau lampu test, apakah ada aliran listrik pada stop kontak, jika tidak ada maka ada kemungkinan sekeringnya putus atau ada kabel-kabel yang putus atau lepas hubungannya.

 Tegangan Tidak Sesuai

Dengan volt meter dilakukan pemeriksaan tegangan pada stop kontak. Kesalahan yang sering terjadi adalah tegangan terlalu rendah terutama pada daerah perumahan yang padat dan daerah industri. Juga kabel yang terlalu panjang atau diameternya terlalu kecil, jika pemakaian listriknya besar maka dapat menyebabkan penurunan tegangan yang besar.

Pada sistem pendingin tidak dibenarkan sistem tersebut bekerja pada tegangan yang 10% lebih kecil atau lebih besar daripada tegangan kerjanya.

(44)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 44 dari 65

 Hubungan Kabel-Kabel

Semua kabel-kabel harus diperiksa dan dipastikan bahwa hubungannya sesuai dengan wiring diagram dan memastikan sambungan-sambungan pada ujung kabel masih baik. Jika ada kabel-kabel yang hampir putus atau sambungannya kurang kuat maka segera lakukan perbaikan baik dengan cara mengganti kabel-kabel yang hampir putus tersebut atau dengan menguatkan sambungannya yang bisa dilakukan dengan penyolderan pada sambungan tersebut agar didapatkan sambungan yang bagus.

Pemeriksaan kabel  Peralatan control

Pemeriksaan hubungan-hubungan dari selector switch yang menghubungkan sumber tegangan ke fan motor dan kompresor unit untuk memastikan hubungannya tidak terputus dapat dilakukan dengan menggunakan lampu test atau ohm meter. Jika pemeriksaan menggunakan ohm meter, jangan lupa sumber tegangan harus dilepaskan terlebih dahulu

(45)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 45 dari 65

Speed control

(46)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 46 dari 65

Presure control

(47)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 47 dari 65

High low pressure control

(48)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 48 dari 65

Automatic defrost control

(49)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 49 dari 65

Solonoid water valve

(50)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 50 dari 65

Pressure controlled water valve

(51)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 51 dari 65

Defrost control time switch

(52)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 52 dari 65

Electronic refrigerant defrost control

Fan Motor

Fan yang sedang berputar sangat berbahaya, oleh karena itu jika akan melakukan pemeriksaan pada fan motor ini, sumber tegangan harus dilepaskan terlebih dahulu.

Putarlah porosnya untuk memastikan tidak macet dan daun kipas tidak menyentuh bagian lain, dorong kedua ujung poros motor Bergantian untuk mengetahui kelonggarannya dan keausannya. Jika kelonggarannya besar maka poros atau dudukan porosnya ada yang aus sehingga harus segera dilakukan perbaikan pada fan motor tersebut.

Pemeriksaan fan motor juga dilakukan dengan mengukur arus yang masuk ke motor tersebut yaitu dengan menggunakan ampere meter. Jika motor tidak jalan dapat dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan ohm meter untuk mengetahui kondisi lilitan yang ada pada motor tersebut dengan terlebih dahulu memutuskan sumber tegangan yang masuk. Jika ada lilitan yang terputus maka segera lakukan perbaikan.

(53)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 53 dari 65

Jika motor tetap tidak jalan sedangka seluruh hubungannya sudah dipastikan dalam kondisi baik maka harus dilakukan pemeriksaan pada run capacitor. Untuk melakukan pemeriksaan run capacitor berikut urutan yang dapat dilakukan adalah membuang muatan pada run capacitor dengan cara menghubungkan kedua kaki run capacitor dengan sepotong kabel, kemudian coba fan motor tersebut dengan menggunakan run capacitor yang lain. Jika motor jalan maka gantilah run capacitornya, tetapi jika masih tidak jalan maka seluruh kabel harus dilepas dan fan motor dicoba dengan dihubungkan langsung ke sumber tegangan.

Jika tetap tidak jalan fan motor tersebut sudah rusak dan harus diperbaiki/diganti. Tetapi jika fan motor tersebut jalan namun arus yang mengalirnya tinggi maka dapat dipastikan ada kabel/lilitan yang kontak dengan body atau porosnya macet.

(54)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 54 dari 65

Pengatur Suhu (Thermostat)

Dengan sumber yang terhubung dan selector switch pada posisi cool, tombol pengatur suhu diputar searah jarum jam. Jika kompresor tidak jalan, lepaskan hubungan dengan sumber tegangan. Lakukan pemeriksaan hubungan antara kontak-kontak dari pengatur suhu dengan lampu test, jika kedua terminal dari pengatur suhu yang di test bergantian semuanya ada hubungan maka hubungan listrik dari pengatur suhu adalah baik. Pemeriksaan ini juga dapat dilakukan dengan ohm meter dengan cara mengukur ujung-ujung kabel pada pengatur suhu dengan catatan harus tidak ada tegangan yang mengalir pada system.

Internal Overload Motor Protector

Internal overload adalah suatu alat pengaman yang ditempatkan pada kumparan dari motor listrik yang disambung seri dengan sumber tegangan. Pada pemakaian arus yang besar atau suhu motor yang tinggi, kontak dari internal overload ini dapat terbuka. Setelah kumparan dari motor listrik kompresor menjadi dingin maka kontak akan menutup kembali.

Untuk memeriksa internal overload dilakukan dengan mengukur hambatan pada kotak terminal dari kompresor kemudian lepaskan sumber tegangan dan lakukan pengukuran hubungan terminal-terminal yaitu 1 dan 3 untuk overload dengan 3 terminal atau 1 dan 2 untuk overload dengan 2 terminal menggunakan ohm meter. Jika pada terminal-terminal tersebut tidak ada hubungan maka kontak internal overload dalam keadaan terbuka, apabila internal overload tersebut panas maka biarkanlah sampai kondisinya dingin (+-30 menit. Setelah kondisinya dingin maka diukur kembali seperti prosedur di atas. Jika tetap tidak ada hubungan, kumparan motor harus di wekel ulang. Penyebab kerusakan internal overload dapat diidentifikasi kemungkinan penyebabnya adalah tegangan yang terlalu rendah atau tinggi, hilang 1 phasa, tekanan pada sisi tekanan tinggi terlalu tinggi, klem terminal kurang kuat/karat.

(55)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 55 dari 65

d.2 Kesalahan Pada Bagian Komponen mekanik

Adalah bagian-bagian dari sistem pendingin yang mengandung bahan pendingin, atau bagian-bagian yang dialiri bahan pendingin yaitu kompresor, kondensor, saringan, pipa kapiler, evaporator, dan bahan pendingin sendiri.

 Kompresor

Gangguan pada kompresor dapat disebabkan oleh motor listrik atau kompresornya sendiri. Untuk memeriksa gangguan pada motor listrik dilakukan dengan cara memeriksa hubungan antar terminal pada kompresor apakan ada penunjukkan nilai tahanan lilitan motornya dan memeriksa hubungan antar terminal dengan body compressor dengan menggunakan ohm meter.

(56)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 56 dari 65

 Evaporator

Evaporator dibuat dari pipa-pipa yang disusun seri atau paralel. Pada evaporator yang disusun paralel ada kemungkinan salah satu dari pipa-pipa tersebut ada yang buntu seluruhnya atau buntu sebagian. Untuk mengetahui adanya pipa-pipa yang buntu dari evaporator maka penutup bagian atas evaporator dibuka dan biarkan udara mengalir keluar tanpa melalui evaporator. Setelah itu kompresor dijalankan pada posisi high cool dan dilihat bunga es (frost) yang terjadi pada evaporator yang parallel, apakah merata? Jika salah stu bagian dari pipa evaporator tidak timbul bunga es maka pipa tersebut buntu sama sekali, jika ada pipa yang kurang bunga es nya, maka pipa tersebt buntu sebagian.

Dalam kondisi suhu bagaimanapun semua bengkokan pipa dari evaporator harus dingin dan mempunyai suhu yang hampir sama, jika ada beberapa bagian bengkokan pipa tersebut yang ada esnya atau kurang dingin, maka ini merupanan tanda dari buntu, bocor atau kurang bahan pendingin.

 Kondensor

Kondensor gunanya untuk membuang panas dari bahan pendingin melalui pipa-pipa ,sirip sirip alumunium ke udara dengan bantuan fan ,maka kondensor harus bersih agar pertukaran panas tidak terganggu. Pipa-pipa kondensor disusun berbaris dari atas ke bawah yang biasanya terdiri dari dua baris pipa-pipa yang dihubungkan secara seri atau paralel. Pada sistem pendingin yang sedang bekerja, kondensor akan terasa panas yang merata pada seluruh bagiannya.

 Mesin Expansi

* Thermostatic Expansion Valve (TXV) * Aotomatic Expansion Valve (AXV) * Hand Expasion Valve (HXV) * Float Expasion Valve

(57)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 57 dari 65

2. Automatic Expansion Valve

automatic expansion valve

(58)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 58 dari 65

(59)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 59 dari 65

Pipa kapiler dibuat dari tembaga yang sangat kecil lubangnya dan mempunyai tahanan (gesekan) yang besar hingga bahan pendingin yang keluar dari pipa kapiler ini tekanannya turun sedangkan yang belum masuk ke pipa kapiler, pada kondensor dan saringan tekanannya naik. Maka dengan adanya pendinginan dari udara bahan pendingin gas di kondensor dengan suhu dan tekanan yang tinggi dapat berubah menjadi cair.

Gangguan yang terjadi pada pipa kapiler disebabkan oleh buntu, pipa gepeng, atau bengkok, ada benda-benda lain di dalam pipa dari kotoran atau sisa pengelasan yang tertinggal atau uap air yang membeku dan membuntunya. Pipa kapiler yang buntu seluruhnya dapat diperiksa dengan mendegarkan suara yang masuk pada ujung evaporator dan kondensor tidak akan terasa panas. Jika dilakukan pengukuran arus yang mengalir pada sistem pada saat awal arus normal sedangkan selanjutnya akan terjadi penurunan arus.

Untuk pipa kapiler yang buntu sebagian akan cukup sulit untuk dipastikan tetapi dengan memperhatikan waktu yang diperlukan untuk membuat tekanan menjadi sama setelah motor dimatikan. Pada sistem yang normal, setelah motor dimatikan akan start kembali dalam waktu 3 menit, tetapi pada pipa kapiler yang buntu sebagian atau buntu seluruhnya akan memerlukan waktu yang lebih lama agar motor dapat start kembali.

(60)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 60 dari 65

 Filter Drier(Strainer)

Saringan gunanya untuk menyaring kotoran-kotoran yang ikut mengalir bersama bahan pendingin agar tidak masuk ke dalam pipa kapiler atau katup ekspansi. Gangguan pada saringan hanya disebabkan oleh buntu sebagian atau buntu seluruhnya akibat silicagel jenuh atau saringannya rusak.

Filter Drier(Strainer)

 Receiver tank

Tangki pengupul refrigerant hasil kondensasi gas yang di rubah fasa menjadi cair pada kondensor, gangguan yang sering terjadi ketika pelepasan panas di kondensor tidak berjalan semestinya.

Kondisi ini biasanya Rpm kipas turun dari standar akibat kapasitor melemah atau sirip-sirip kondensor tertutup debu.

(61)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 61 dari 65

 Oli saparator

Gunanya untuk menampung oli compressor dan kembali ke kompresor agar tidak beredar ke evaporator, gangguan yang sering terjadi pada katup pelampung untuk leval oil dan sarinagn mampat.

(62)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri

Buku Informasi Versi: 2010 Halaman: 62 dari 65

 Bahan Pendingin

Bahan pendingin yang dipakai di industri adalah R-22(407), R-404, R-717, Hidrokarbon. Gangguan yang terjadi pada bahan pendingin ada 4 macam yaitu :

(1) Terlalu banyak isi bahan pendingin (over charged). (2) Kurang isi bahan pendingin (under charged). (3) Terkontaminasi udara/air.

(4) Bocor.

e. Pedoman pengecekan sistem pendinginan untuk (menemukan) kebocoran dan kontaminasi.

Bocor pada sistem pemipaan refrigerasi merupakan penyebab gangguan yang dapat menggagalkan kerja sistem dan yang paling banyak dialami oleh unit refrigerasi/Ac. Tanpa menghiraukan bagaimana dan penyebab terjadinya kebocoran pada sistem, yang sudah pasti, adalah bahaya yang dapat timbul yang disebabkan oleh bocornya unit refrigerasi/ac, yaitu :

e.1 Hilangnya sebagian atau bahkan mungkin seluruh isi refrigerant charge.

e.2 Memungkinkan udara dan uap air masuk ke dalam sistem pemipaan mesin pendingin.

Gambar

Gambar 1 mesin pendingin dengan  penyerapan panas menggunakan udara.
Gambar 2 Penyerapan Panas Menggunakan Udara.
Gambar 3 mesin pendingin dengan  penyerapan panas menggunakan air.
Gambar 4 WATER CHILER
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penilaian K BK - Mampu mengidentifika si jenis-jenis kampuh las - Mampu mengidentifika si persiapan kampuh las yang tidak benar seperti : sudut kampuh tidak benar,

a) Periksa gambar satu garis yang berkaitan dengan pengoperasian PHB, sesuai dokumen yang ditetapkan perusahaan dan SOP. b) Susun rencana kerja agar pekerjaan dapat

Mengelas pelat posisi di atas kepala/overhead (4F, 4G) dengan proses las busur manual merupakan salah satu dari beberapa proses pengelasan dan posisi pengelasan dimana

2. Pelaksanaan pengelasan harus dimulai dari sambungan dengan tingkat penyusutan yang lebih tinggi atau dengan jumlah lapisan logam yang lebih besar. Pengelasan

Perintah Tugas IV : Melaksanakan pengelasan sambungan sudut dan tumpul pada pelat posisi di bawah tangan (1F, 1G) dengan menggunakan proses las GTAW.. 2. Soal

Goresan pada lubang dudukan seal sangat jarang terjadi. Goresan terjadi dikarenakan adanya kesalahan dalam prosedure memasang atau melepas seal. Kerusakan ini bila tidak

Sifat baja berubah sesuai dengan kondisi pembuatan baja dan metode perlakuan panas. Sifat mekanis dari baja besar perbedaannya sesuai dengan kandungan

BUKU PENILAIAN Modul Pelatihan panduan penilaian yang digunakan oleh pelatih untuk menilai penguasaan teori, kemampuan kerja/praktik dan sikap kerja peserta pelatihan pada akhir