• Tidak ada hasil yang ditemukan

iiiii iiiii iiiii iiiii Sisa iiii

B. Rekapitulasi Data Hasil Penelitian Siklus I dan II

Berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus, yaitu siklus satu, siklus dua, dan siklus tiga pada penelitian ini, diperoleh data mengenai peningkatan hasil belajar mata pelajaran matematika siswa sebagaimana tergambar pada tabel di bawah ini:

Tabel 4. 12 Hasil Tes Akhir Siklus

NILAI FREKUENSI

Kurang dari KKM Mencapai KKM Kurang dari KKM Mencapai KKM

I II III I II III I II III I II III

44 50 56 1 1 2 48 58 60 2 3 2 52 63 65 1 5 3 56 65 70 6 4 12 60 71 75 5 10 9 64 75 85 2 8 6 68 80 90 10 3 2 72 83 3 2 76 4 80 1 88 1 Jumlah 17 13 7 19 23 29

Data di atas menggambarkan hasil tes akhir pada setiap siklus. Pada siklus pertama jumlah siswa yang mencapai KKM berjumlah 19 siswa dari 36 siswa atau sekitar 52, 8%. Pada siklus kedua siswa yang mencapai KKM jumlahnya bertambah menjadi 23 siswa atau sekitar 63, 9%. Pada siklus ketiga siswa yang mencapai KKM bertambah lagi menjadi 29 siswa atau sekitar 80, 6%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari siklus ke siklus. Pada siklus ketiga hasil belajar yang dicapai siswa telah melampaui target yang ditetapkan pada penelitian ini, yaitu 70% siswa dari seluruh siswa kelas IV mencapai KKM, berdasarkan hasil tersebut maka penelitian dianggap selesai.

Aktifitas belajar siswa pada penelitian ini diobservasi dengan

menggunakan lembar observasi oleh guru atau peneliti dan oleh

kolaborator pada setiap siklusnya. Hasil observasi tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana aktifitas belajar siswa dapat ditingkatkan pada pembelajaran dengan menerapkan pendekatan pemecahan masalah. Berikut ini adalah aktivitas guru selama penelitian berlangsung.

Tabel 4. 13 Aktifitas Belajar Siswa

No Indikator

SIKLUS

I II III

Nilai % Nilai % Nilai %

1 Mengungkapkan

pertanyaan jika ada hal yang tidak dimengerti baik kepada guru atau teman.

69 47, 9 103 71, 5 103 71, 5

2 Menjawab pertanyaan

baik dari guru, teman sekelompok atau dari kelompok lain.

83 57, 6 121 84 122 84, 7

3 Mengutarakan pendapat

berupa dukungan atau bantahan terhadap pendapat teman sekelompok atau

pendapat dari kelompok lain.

69 47, 9 77 53, 5 77 53, 5

4 Memanfaatkan media

yang tersedia dalam menyelesaikan tugas secara optimal

88 61, 5 122 84, 7 130 90, 3

5 Mencatat hasil kerja kelompok pada lembar kerja yang telah disiapkan

113 78, 5 144 100 144 100

6 Melaporkan hasil kerja kelompok kepada guru, setelah selesai

dikerjakan

104 72, 2 144 100 144 100

7 Mengungkapkan

ide-ide saat pelaksanaan presentase

82 56, 9 89 61, 8 103 71, 5

8 Mengerjakan tes yang

diberikan menggunakan langkah pemechan

masalah

9 Membuat kesimpulan

terhadap materi yang telah disampaikan dengan arahan guru

128 88, 9 144 100 144 100

10 Mencatat tugas lanjutan yang diberikan guru pada buku penghubung untuk ditanda tangani guru

124 86, 1 144 100 144 100

Jumlah 943

Rata-rata Kategori

Dari data di atas menunjukkan bahwa aktifitas belajar siswa siklus pertama terdapat empat indikator , yaitu indikator 1, 2, 3, 4, 7, dan 8 hanya mencapai kategori kurang aktif. Aktivitas belajar pada indikator 5, 6, berada pada kategori cukup aktif yaitu diantara 60.01% – 74.99 % dan 9, 10 berada pada kategori aktif, yaitu berada pada prosentase 75% – 89.99 %.

Aktifitas belajar siswa pada siklus kedua yaitu pada indikator 1, 3, 7, dan 8 baru bisa mencapai kategori cukup aktif, yaitu berkisar antara 60.01% - 74.99%. Namun demikian secara umum aktifitas belajar siswa pada siklus kedua ini terjadi peningkatan dari aktifitas belajar siswa pada siklus pertama.

Aktivitas belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus ketiga adalah 87% hal tersebut termasuk kategori aktif. Dengan rincian tiga indikator berada pada kategori cukup aktif, yaitu indukator 1, 3, dan 7. Dua indikator berada pada kategori aktif yaitu indikator 2, 4, dan 8. Sisanya yaitu empat indicator berada pada kategori sangat aktif yaitu indikator 5, 6, 9, dan 10.

Aktifitas mengajar guru pada penelitian ini diobservasi dengan menggunakan lembar observasi yang diisi oleh kolaborator pada setiap siklusnya. Hasil observasi tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh

mana aktifitas mengajar siswa dapat ditingkatkan pada pembelajaran dengan menerapkan pendekatan pemecahan masalah. Berikut ini adalah aktivitas guru selama penelitian berlangsung.

Tabel 4. 14 Hasil Observasi Terhadap Aktifitas Guru

No Indikator

SIKLUS

I II III

Skor % Skor % Skor %

Pendahuluan

1

Mengucapakan salam dan mengecek kehadiran siswa

7 87,5 8 100 8 100

2 Mengkondisikan siswa sesuai

dengan skenario pembelajaran 7 87,5 7 87, 5 8 100

3 Melakukan apersepsi 6 75 7 87, 5 8 100

4 Menyampaikan kompetensi dan

tujuan pembelajaran 5 72,5 6 75 7 87, 5

Kegiatan Inti

1 Menyesuaikan materi dengan

tujuan pembelajaran 7 87,5 8 100 8 100

2 Membuka pembahasan dengan

mengemukakan permasalahan 8 100 8 100 8 100

3 Menyajikan materi secara

sistematis 4 50 6 75 7 87, 5 4 Menggunakan media pembelajaran 6 75 7 87, 5 7 87, 5 5 Melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai

6 75 7 87, 5 7 87,

5

6 Melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan

4 50 7 87, 5 8 100

7 Melakukan pengawasan secara

merata terhadap kegiatan kelompok

8 Memberikan arahan dan bantuan terhadap kelompok yang

mengalami kesulitan dengan cara yang bijak

5 62, 5 6 75 7 87, 5

9 Menunjukkan keterampilan

dalam menggunakan sumber belajar/media pembelajartan

6 75 6 75 6 75

10 Menumbuhkan partisipasi aktif

siswa dalam melakukan kerja kelompok

4 50 5 62, 5 7 87, 5

11 Menunjukkan sikap terbuka

terhadap respon siswa 5 62, 5 6 75 6 75

12 Menumbuhkan keceriaan dan

antusiasme siswa dalam belajar 5 62, 5 6 75 6 75

13 Memberikan umpan balik positif

dan penguatan dalam bentuk ucapan dan hadiah terhadap keberhasilan siswa

6 75 6 75 6 75

14 Memberikan tes untuk

mengetahui keberhasilan siswa 8 100 8 100 8 100

1

Melakukan refleksi dan membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

5 62, 5 8 100 7 87, 5

2

Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidial

4 50 8 100 6 75

3

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

6 75 6 75 8 100

Jumlah 118 70.2 141 83.9 149 88.7

C. Pembahasan Hasil Temuan

1) Pembelajaran dengan penerapan pendekatan pemecahan masalah

Pembelajaran dengan pendekatan Pemecahan Masalah dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan KPK dan FPB. Pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah dilakukan dengan cara

mengajukan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan siswa untuk kemudian dipecahkan secara berkelompok dengan menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah seperti yang dikemukakan oleh Polya.

Meminjam pendapat Bruner (dalam Trianto, 2010: 91), bahwa berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Suatu konsekuensi logis, karena dengan berusaha untuk mencari pemecahan masalah secara mandiri akan memberi suatu pengalaman konkret, dengan pengalaman tersebut dapat digunakan pula memecahkan masalah-masalah serupa, karena pengalaman-pengalaman tersebut memberikan makna tersendiri bagi peserta didik.

2) Peningkatan hasil belajar siswa terhadap pelajaran matematika pokok

bahasan FPB dan KPK.

Peningkatan hasil belajar siswa terhadap pelajaran matematika pokok bahasan FPB dan KPK dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah dapat dilihat dari peningkatan hasil tes akhir pada setiap siklus yang dilakukan pada penelitian ini. Gambaran peningkatan hasil belajar siswa dapat diuraikan sebagai berikut:

Dari hasil tes akhir siklus pertama tergambar bahwa dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi yang berjumlah 36 siswa, terdapat 19 siswa yang memperoleh nilai mencapai KKM atau sekitar 52, 8 % dari seluruh siswa berhasil mencapai nilai KKM, sedangkan sisanya yaitu 17 siswa atau sekitar 47, 2 % dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi belum mampu mencapai KKM, Gambaran hasil di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang ditargetkan peneliti belum tercapai

Dari hasil tes akhir siklus kedua tergambar bahwa dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi yang berjumlah 36 siswa, terdapat 23 siswa yang memperoleh nilai mencapai KKM atau sekitar 63, 9% dari seluruh siswa yang berhasil mencapai nilai KKM, sedangkan sisanya yaitu 13 siswa atau sekitar 36, 1% dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi belum mampu mencapai KKM.

Gambaran hasil di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus kedua ini mengalami peningkatan. Pada siklus pertama siswa yang mencapai KKM berjumlah 19 siswa atau 52, 8%, pada siklus kedua berjumlah 23 siswa atau 63, 9%. Terjadi peningkatan 11, 1%. Namun demikian apa yang ditargetkan peneliti belum tercapai.

Dari hasil tes akhir siklus ketiga tergambar bahwa dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi yang berjumlah 36 siswa, terdapat 29 siswa yang memperoleh nilai mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa sekitar 80, 6% dari seluruh siswa berhasil mencapai nilai KKM, sedangkan sisanya yaitu 7 siswa atau sekitar 19, 4% dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi belum mampu mencapai KKM. Gambaran hasil di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus ketiga ini mengalami peningkatan 19, 4% dari siklus kedua.

Pencapaian hasil belajar siswa pada siklus ketiga ini menunjukkan bahwa target yang ingin dicapai oleh penelitian ini yaitu 70% siswa Kelas IV Al-Farabi mencapai nilai KKM telah berhasil dicapai bahkan terlampaui, ini berarti bahwa penelitian ini dianggap telah selesai.

3) Aktivitas belajar siswa pada pembelajaran dengan penerapan

pendekatan masalah.

Peningkatan hasil belajar siswa terhadap pelajaran matematika pokok bahasan FPB dan KPK dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah dapat dilihat dari peningkatan hasil tes akhir pada setiap siklus yang dilakukan pada penelitian ini. Gambaran peningkatan hasil belajar siswa dapat diuraikan sebagai berikut:

Dari hasil tes akhir siklus pertama tergambar bahwa dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi yang berjumlah 36 siswa, terdapat 19 siswa yang memperoleh nilai mencapai KKM atau sekitar 52, 8 % dari seluruh siswa berhasil mencapai nilai KKM, sedangkan sisanya yaitu 17 siswa atau sekitar 47, 2 % dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi belum mampu mencapai KKM,

Gambaran hasil di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang ditargetkan peneliti belum tercapai

Dari hasil tes akhir siklus kedua tergambar bahwa dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi yang berjumlah 36 siswa, terdapat 23 siswa yang memperoleh nilai mencapai KKM atau sekitar 63, 9% dari seluruh siswa yang berhasil mencapai nilai KKM, sedangkan sisanya yaitu 13 siswa atau sekitar 36, 1% dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi belum mampu mencapai KKM.

Gambaran hasil di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus kedua ini mengalami peningkatan. Pada siklus pertama siswa yang mencapai KKM berjumlah 19 siswa atau 52, 8%, pada siklus kedua berjumlah 23 siswa atau 63, 9%. Terjadi peningkatan 11, 1%. Namun demikian apa yang ditargetkan peneliti belum tercapai.

Dari hasil tes akhir siklus ketiga tergambar bahwa dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi yang berjumlah 36 siswa, terdapat 29 siswa yang memperoleh nilai mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa sekitar 80, 6% dari seluruh siswa berhasil mencapai nilai KKM, sedangkan sisanya yaitu 7 siswa atau sekitar 19, 4% dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi belum mampu mencapai KKM. Gambaran hasil di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus ketiga ini mengalami peningkatan 19, 4% dari siklus kedua.

Pencapaian hasil belajar siswa pada siklus ketiga ini menunjukkan bahwa target yang ingin dicapai oleh penelitian ini yaitu 70% siswa Kelas IV Al-Farabi mencapai nilai KKM telah berhasil dicapai bahkan terlampaui, ini berarti bahwa penelitian ini dianggap telah selesai.

4) Aktivitas guru pada pembelajaran dengan penerapan pendekatan

masalah

Observasi terhadap aktivitas guru dilakukan oleh kolaborator berbarengan dengan kegiatan penelitian pada setiap siklus. Aktivitas guru pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan peneliti juga mengalami peningkatan dari siklus ke siklus. Hal ini disebabkan karena adanya

kerjasama yang baik antara peneliti dengan kolaborartor dalam melakukan refleksi terhadap kekurangan-kekurangan yang terdapat pada setiap siklus. Masukan, arahan dan pendapat berupa perbaikan dari kolaborator pada setiap siklusnya sangat membantu peneliti dalam melakukan perbaikan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait