• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Simpulan

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menentukan desain kurikulum berbasis kebutuhan yang sesuai untuk diklat pemeriksaan infrastruktur jalan dan jembatan. Keseluruhan kajian teoritis, deskripsi, dan pembahasan yang terdapat dalam tesis ini merupakan upaya untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Desain kurikulum berbasis kebutuhan untuk diklat pemeriksaan

infrastruktur jalan dan jembatan mengacu pada model problem centered

design. Prodesur desain kurikulum adalah: identifikasi kebutuhan,

merumuskan tujaun/kompetensi, mengorganisasi materi, menentukan metode pembelajaran, dan pelaksanaan evaluasi.

2. Komponen-komponen kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pada diklat pemeriksaan infrastruktur jalan dan jembatan, yaitu:

a. Rumusan tujuan diklat yang sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki pemeriksa diuraikan menjadi standar kompetensi diklat dan kompetensi dasar diklat. Standar kompetensi diklat yang dirumuskan

adalah “Peserta diklat setelah mengikuti diklat dapat menganalisis infrastruktur jalan dan jembatan dan dapat menguji kuantitas, kualitas, dan harganya.” Sedangkan rumusan kompetensi dasar diklat adalah peserta diklat setelah mengikuti diklat: (1) memahami aspek teknis infrastruktur jalan dan jembatan; (2) memahami mekanisme pekerjaan infrastruktur jalan dan jembatan; dan (3) memahami cara pengujian pekerjaan infrastruktur jalan dan jembatan. Ketiga kompentensi dasar

Asep Wibowo, 2014

Desain kurikulum berbasis kebutuhan pada diklat pemeriksaan infrastruktur jalan dan jembatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diklat tersebut dijabarkan lagi menjadi dua belas indikator hasil belajar.

b. Materi diklat yang sesuai dengan kebutuhan belajar peserta diklat dari berbagai macam latar belakang pendidikan formal ada sepuluh topik, yaitu: (1) konsep dasar infrastruktur jalan dan jembatan; (2) spesifikasi teknis konstruksi jalan dan jembatan; (3) peraturan-peraturan terkait infrastruktur jalan dan jembatan; (4) manajemen konstruksi; (5) dokumen-dokumen terkait pekerjaan infrastruktur jalan dan jembatan; (6) analisis biaya konstruksi; (7) metodologi pengujian kuantitas dan kualitas infrastruktur jalan dan jembatan; (8) titik-titik kritis penyimpangan dalam proses pengadaan infrastruktur jalan dan jembatan; (9) teknik-teknik audit infrastruktur; dan (10) teori dan praktikum pengujian di lapangan dengan core drill, test pit, dan

hammer test. BPK seharusnya dapat menyusun petunjuk teknis

mengenai pemeriksaan infrastruktur jalan dan jembatan, sehingga dapat dijadikan rujukan dalam penyusunan materi diklat.

c. Metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, materi dan peserta diklat adalah ceramah, studi kasus, pemutaran video/film pendek, demonstrasi, sharing, tanya jawab, diskusi kelompok, praktik di kelas dan praktik di lapangan.

d. Metode evaluasi yang tepat untuk mengukur tingkat efektivitas pelaksanaan diklat yaitu dengan melaksanakan tiga level evaluasi, yaitu: (1) evaluasi level 1, untuk mengukur tingkat reaksi dan feedback dari peserta pada pelaksanaan diklat yang mencakup materi, instruktur dan fasilitas; (2) evaluasi level 2, untuk mengukur tingkat pemahaman/penyerapan materi diklat oleh peserta pada pelaksanaan diklat; dan (3) evaluasi level 3, untuk mengukur perubahan perilaku atau kinerja peserta diklat.

Asep Wibowo, 2014

Desain kurikulum berbasis kebutuhan pada diklat pemeriksaan infrastruktur jalan dan jembatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Faktor-faktor penunjang dalam desain kurikulum berbasis kebutuhan untuk diklat pemeriksaan infrastruktur jalan dan jembatan, yaitu:

a. Peserta diklat adalah pemeriksa dengan kualifikasi peran anggota tim senior (ATS), yaitu pemeriksa dengan tanggung jawab melaksanakan pemeriksaan dengan kompleksitas tinggi dan disandang oleh Pemeriksa Pertama atau Pemeriksa Muda.

b. Instruktur diklat berasal dari akademisi, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) atau dinas terkait, dan Pemeriksa BPK yang memenuhi persyaratan: (1) mempunyai pengetahuan dan pengalaman sesuai dengan materi diklat yang akan diberikan; (2) mempunyai kemampuan untuk mentransfer pengetahuan kepada peserta diklat; (3) mempunyai dedikasi yang tinggi sebagai instruktur; serta (4) diutamakan yang telah mengikuti pelatihan widyaiswara atau training of trainer (TOT). c. Sarana yang belum terdapat di Pusdiklat dan harus tersedia antara lain:

modul, video/film pendek, serta peralatan pengujian kuantitas dan kualitas jalan hotmix dan beton, yaitu core drill, test pit, dan hammer

test. Sedangkan prasarana yang harus ada adalah lokasi jalan dan

jembatan yang komprehensif untuk pelaksanaan praktik di lapangan.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian mengenai desain kurikulum berbasis kebutuhan pada diklat pemeriksaan infrastruktur jalan dan jembatan, maka peneliti merumuskan beberapa rekomendasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi beberapa pihak, antara lain:

1. Ditama Binbangkum BPK

BPK sebagai lembaga negara yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara berwenang menerbitkan peraturan-peraturan terkait pelaksanaan tugas pemeriksaan. Untuk itu, sebaiknya

Asep Wibowo, 2014

Desain kurikulum berbasis kebutuhan pada diklat pemeriksaan infrastruktur jalan dan jembatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BPK melalui unit pelaksana Ditama Binbangkum menyusun dan menerbitkan petuntuk teknis mengenai metodologi pemeriksaan fisik infrasturktur. Petunjuk teknis tersebut menjadi acuan bagi seluruh pemeriksa BPK, baik di pusat maupun di perwakilan, untuk penyeragaman perlakuan pada saat melaksanakan pemeriksaan fisik infrastruktur. Petunjuk teknis tersebut juga dapat dijadikan rujukan utama dalam penyusunan materi diklat pemeriksaan infrastruktur jalan dan jembatan.

2. Pusdiklat BPK

Pusdiklat BPK sebagai satuan kerja yang bertugas melaksanakan diklat pemeriksaan keuangan negara dalam rangka peningkatan kompetensi pegawai/pemeriksa, sebaiknya dalam menyusun kurikulum diklat pemeriksaan infrastruktur jalan dan jembatan selalu mempertimbangkan kebutuhan belajar peserta diklat, sehingga hasil diklat akan lebih bermakna dan bermanfaat bagi pemeriksa.

3. Peneliti selanjutnya

Penelitian ini baru sampai pada tahapan desain kurikulum. Oleh karena itu, peneliti selanjutnya yang tertarik untuk mengkaji secara lebih dalam mengenai penelitian ini agar dapat mengembangkannya melalui tahapan ujicoba serta penelitian dan pengembangan dengan menambah subyek penelitian yang menjangkau daerah yang lebih luas, sehingga desain kurikulumnya lebih matang.

Asep Wibowo, 2014

Desain kurikulum berbasis kebutuhan pada diklat pemeriksaan infrastruktur jalan dan jembatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Abdulhak, Ishak. (2000). Metodologi Pembelajaran Orang Dewasa. Bandung: CV Andira.

Baksir, N. (2011). Pengembangan Kurikulum Pelatihan untuk Meningkatkan

Pemahaman Guru Tentang Penelitian Tindakan Kelas. Tesis pada SPS UPI

Bandung: tidak diterbitkan.

Barbazette, Jean. (2006). Training Needs Assessment. Methods, Tools, and Techniques. California: Pfeiffer.

Beauchamp, George A. (1975). Curriculum Theory, 3rd Edition. Illionis: The Kagg

Press.

Burke, John. (2005). Competency Based Education and Training. Bristol: Taylor & Francis e-Library.

Dick, Walter & Carey, Lou. (1978). The Systematic Design of Instruction. USA: Scott, Foresman and Company.

Fraenkel, Jack R., Norman E. Wallen & Helen H. Hyun. (2012). How to Design and

Evaluate Research in Education. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Gagne, Robert M. (1985), The Condition of Learning and Theory of Instruction. New York : Holt, Rinehart and Winston.

Hamalik, Oemar. (2007). Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu,

Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

_______. (2008). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hasan, Said Hamid. (2009). Evaluasi Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakaya. Kamil, Mustofa. (2010). Model Pendidikan dan Pelatihan, Konsep dan Aplikasi.

Bandung: Alfabeta.

Keputusan Sekretaris Jenderal Nomor 335/K/X-XIII.2/7/2011 tanggal 27 Juli 2011 tentang Standar Kompetensi Teknis Pemeriksa Badan Pemeriksa Keuangan. Longstreet, W. S. & Shane, H. G. (1993). Curriculum for a New Millenium. USA:

Asep Wibowo, 2014

Desain kurikulum berbasis kebutuhan pada diklat pemeriksaan infrastruktur jalan dan jembatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Toronto: Little, Brown and Company.

Meleong, Lexy J. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mujiman, H. (2011). Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mukhidin. (2012). Kurikulum & Pembelajaran Kejuruan Berbasis Kompetensi. Bandung: Rizqi Press.

Norbet, Seel & Sanne Dijkstra. (2008). Curriculum, Plans, and Processes in

Instructional Design: International Perspectives. New Jersey: Lawrence

Erlbaum Associates, Inc.

Oliva, Peter F. (1992). Developing the Curriculum,3rd Edition. New York:

HarperCollins Publishers.

Ornstein, Allan C. & Francis C. Hunkins. (2004). Curriculum Foundations, Principles,

and Issues (4th edition). Boston: Pearson Education, Inc.

Peraturan BPK Nomor 4 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa.

Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil.

Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan.

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Phillips, Jack. J. (1991). Handbook of Training Evaluation and Measurement Methods,

2nd edition. Texas: Gulf Publishing Company.

Print, Murray. (1993). Curriculum Development and Design, 2nd Edition. New South

Wales: Allen & Unwin.

Rae, Leslie. (2000). Effective Planning in Training and Development, UK: Kogan Page.

_______. (2005). The Art of Training and Development, Using Activities.Melibatkan

Pembelajar Aktif dalam Pendidikan dan Pelatihan. Edisi Bahasa Indonesia.

Asep Wibowo, 2014

Desain kurikulum berbasis kebutuhan pada diklat pemeriksaan infrastruktur jalan dan jembatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Educational Technology Publication, Inc.

Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. (2008). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

_______. (2012). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sudjana S. (2004). Pendidikan Non Formal. Bandung: Falah Production.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

_______. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakaya.

_______. (2011). Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakaya.

Suprijanto. (2008). Pendidikan Orang Dewasa, Dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Syahid, A. A. (2013). Desain Kurikulum Pelatihan untuk Meningkatkan Kompetensi

Penyusunan Bahan Ajar Modul. Tesis pada SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Taba, Hilda. (1962). Curriculum Development, Theory and Practice. New York, Chicago, San Francisco & Atlanta: Harcourt, Brace & World, Inc.

Tight, Malcolm. (2002). Key Concepts in Adult Education and Training, 2nd Edition.

London & New York: RoutledgeFalmer.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.

Wirawan. (2012). Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi. Depok: PT Rajagrafindo Persada.

Asep Wibowo, 2014

Desain kurikulum berbasis kebutuhan pada diklat pemeriksaan infrastruktur jalan dan jembatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Row Publishers, Inc.

Sumber dari Internet

American Society for Training & Development. (2009). The Value of Evaluation:

Making Training Evaluations More Effective. [Online]. Tersedia: http://www.astdalaska.org/outside_files/Evaluation_Value.pdf. [1 Juli 2014]. Artana, Kadek Edi. (2013). Studi Peningkatan Prasarana Jalan Lingkar Utara Kota

Sragen, Jawa Tengah. S1 Skripsi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. [Online].

Tersedia: http://e-journal.uajy.ac.id/1238/ [12 Maret 2014].

Brewer, Travis K. (2007). Use of Phillips’s Five Level Training Evaluation and Return on Investment Framework in The U. S. Non-Profit Sector. [Online]. Tersedia:

http://e-resources.pnri.go.id:2056/docview/304812157/fulltextPDF/ 508BBFE163AA49D8PQ/2?accountid=25704. [1 Juli 2014].

Indrawati, Efi D. (2012). Konsep Dasar Evaluasi Diklat. [Online]. Tersedia: http://www.bppk.depkeu.go.id/webku/publik/uploads/Tahun2012/DiklatTeknis/ SubstantifSpesialisasi/DTSSEvaluasiDiklat/MP1KonsepDasarEvaluasiDiklat(ba hanajar).pdf. [1 Juli 2014].

Indriani, Lilis & Diana. (2013). Perencanaan Jembatan Gelagar Baja Sei-Sebulu

Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan. Jurnal Penelitian Dosen Fakultas

Teknik Universitas Darwan Ali. Vol 4: 12-17. [Online]. Tersedia: http://teknikseruyan.files.wordpress.com/2012/07/jurnal-vol-4.pdf. [12 Maret 2014].

Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah. (2012). Infrastruktur: Peranan dan

Problematiknya. KPPOD Brief edisi September-Oktober 2012. Jakarta.

[Online]. Tersedia: http://www.kppod.org/datapdf/brief/KPPOD-brief-sept-okt-2012.pdf [8 Februari 2014].

Manullang, Tetty Hertawati Hasiholan. (2010). Perancangan Jembatan Baja SUI DAK

Kabupaten Sintang Propinsi Kalimantan Barat. S1 Skripsi, Universitas Atma

Jaya Yogyakarta. [Online]. Tersedia: http://e-journal.uajy.ac.id/2575/ [12 Maret 2014].

Asep Wibowo, 2014

Desain kurikulum berbasis kebutuhan pada diklat pemeriksaan infrastruktur jalan dan jembatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tersedia: http://e-resources.pnri.go.id:2056/docview/288297931/fulltextPDF/ 508BBFE163AA49D8PQ/9?accountid=25704. [1 Juli 2014].

Rohaeni, N. & Jubaedah Y. (2011). Model Desain Kurikulum Pelatihan Profesi Guru

Vokasional Berbasis Technological Curriculum. [Online]. Vol. 12 No. 2

Tersedia: http://jurnal.upi.edu/file/Neni_Rohaeni.pdf. [21 Januari 2014].

Wikipedia. (2013). Kebutuhan. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/ Kebutuhan. [22 Agustus 2014].

________. (2014). Abraham Maslow. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/ Abraham_Maslow. [22 Agustus 2014].

Dokumen terkait