Hipotesis Tindakan
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.Kesimpulan
Secara umum, penelitian ini telah mencapai tujuannya yakni mendeskripsikan desain pembelajaran dan mengimplementasikan pembelajaran pupuh sekar ageung raehan berbasis saintifik untuk meningkatkan kepekaan laras pada siswa kelas X SMA N 8 Cirebon. Pembelajaran ini diterapkan berdasarkan pertimbangan bahwa pada dasarnya setiap siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) memiliki potensi yang baik dalam bidang seni musik untuk lebih mengasah kepekaan musikal melalui materi lagu tradisional. Secara khusus penelitian ini mengajukan kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut :
Pertama, pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran seni musik di SMA Negeri 8 Cirebon bertujuan untuk memberikan pengalaman berapresiasi, analisis, berekspresi, dan berkreativitas, untuk menumbuhkan kepekaan rasa musikal dan kepedulian terhadap kesenian tradisional, sehingga dapat menghargai seni dan budayanya. Proses pembelajaran untuk menuju kearah kemampuan tersebut memang tidak mudah, perlu waktu dan proses yang cukup lama untuk bisa mengasah kepekaan musikal siswa. Oleh karena itu, pembelajaran pupuh sekar ageung raehan sebagai langkah awal untuk pembelajaran yang berorientasi pada pencapaian kompetensi musikal siswa.
Kedua, desain pembelajaran diawali dengan pertimbangan kondisi objektif para siswa. Proses pembelajaran dipadukan dengan bimbingan dan latihan dari guru, melalui berbagai strategi terutama dengan menumbuhkembangkan kepekaan para siswa didalam setiap kesempatan. Hasil adaptasi desain dianalisis secara deskriptif untuk membuat keputusan dalam memperbaiki konseptual desain pembelajaran yang telah dibuat untuk siap diuji-cobakan, cara mengimplementasikan desain pembelajaran diawali dengan proses identifikasi kebutuhan belajar siswa dan masalah yang perlu diperbaiki selanjutnya disiapkan desain pembelajaran pupuh sekar ageung raehan dalam tiga tahap.
Eli Yulianti, 2014
Pembelajaran Pupuh Sekar Ageung Raehan Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kepekaan Laras Di SMA Negeri 8 Cirebon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ketiga, penilaian dilakukan secara deskriptif melalui pengamatan, wawancara, dan observasi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kepekaan siswa terhadap laras melalui berbagai pembelajaran. Selanjutnya desain pembelajaran yang sudah dilaksanakan dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan kemampuan siswa. Setelah melakukan pembelajaran tersebut, menunjukkan bahwa kemampuan kepekaan siswa mengalami peningkatan secara signifikan dilihat dari aspek antara lain: siswa disamping dapat menyanyikan lagu pupuh juga memiliki kemampuan dalam membedakan laras salendro dengan laras pelog degung. Selain terjadi peningkatan kepekaan laras, juga terdapat perubahan yang sangat mendasar dimana siswa memiliki rasa tanggung jawab yang sangat tinggi, dan memiliki rasa percaya diri untuk menghargai seni tradisional. Peningkatan kepekaan terhadap laras salendro dan laras pelog degung berdasarkan:
1. Domain Kognitif
Pada setiap tahapan pembelajaran dari keenam tingkatan kognitif mengalami peningkatan sebesar 6,66 % yang di dalamnya tersirat bagaimana siswa dapat 1). mengingat dan menghafal nada misalnya simbol angka 1 dengan bunyi Da, angka 2 (mi), 3 (na), 4 (ti), 5 (la). 2) dapat membunyikan nada-nada tertentu secara terpisah kemudian membunyikan dua nada atau lebih secara berurutan dan memahami keterkaitan antara nada dengan syairnya, pola ritme dengan tema lagu atau penggunaan laras (tangga gada) mempenguruhi karakter lagunya. 3) siswa dapat membuat syair pupuh baru berdasarkan aturan pupuh. 4) Siswa tidak hanya bisa menyanyikan lagu, tetapi juga dapat menguraikan isi lagu tersebut mengandung unsur musikal apa saja, kemudian membedakan karakter laras salendro dan laras pelog degung. 5) siswa dapat membuat kreativitas dengan membuat syair lagu yang kemudian dinyanyikan dengan menggunakan audio minus one pupuh raehan. 6) Dapat mengevaluasi hasil karya, analisis, maupun tampilan siswa lainnya.
139
Eli Yulianti, 2014
Pembelajaran Pupuh Sekar Ageung Raehan Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kepekaan Laras Di SMA Negeri 8 Cirebon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Domain Psikomotor
Pada setiap tahapan pembelajaran dari kelima tingkatan kognitif juga mengalami peningkatan sebesar 6,66 % yang di dalamnya tersirat bagaimana siswa dapat: 1) Dapat melakukan peniruan nada-nada yang digunakan dalam pupuh sekar ageung raehan, 2) Dapat menggunakan konsep untuk membunyikan nada-nada pada laras salendro dan laras pelog degung, walaupun belum tepat sekali. 3) Dapat membunyikan nada nada-nada pada laras salendro dan laras pelog degung, walaupun belum tepat sekali, 4) Dapat merangkai nada dengan membunyikan beberapa nada sekaligus, walaupun belum tepat sekali, 5) Dapat membunyikan nada/menyanyikan lagu secara wajar.
3. Domain Afektif
Pada setiap tahapan pembelajaran dari kelima tingkatan psikomotor juga mengalami peningkatan sebesar 6,66 % yang di dalamnya tersirat bagaimana siswa dapat: 1) Pengalaman dengan mau mempelajari lagu pupuh sekar ageung raehan dengan sukarela tanpa paksaan karena sadar dengan ilmu yang akan di peroleh dari hasil pembelajaran tersebut, 2) Merespon dan aktif berpartisipasi dalam setiap pembelajaran, 3) Menghargai dengan bisa menerima nilai-nilai yang terkandung dalam pupuh, 4) Mengorganisasikan dengan menghubung-hubungkan nilai-nilai yang terkandung pada pupuh dengan nilai-nilai yang dipercayainya, 5)Pengalaman dengan menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pedoman hidupnya.
B.Rekomendasi
Temuan-temuan yang didapat dari penelitian memperoleh hasil analisis yang berlandaskan konsepsi keilmuan, oleh sebab itu peneliti perlu mengemukakan rekomendasi sebagai berikut:
Eli Yulianti, 2014
Pembelajaran Pupuh Sekar Ageung Raehan Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kepekaan Laras Di SMA Negeri 8 Cirebon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Bagi Guru
Penelitian pendidikan seni yang mengangkat seni pupuh sekar ageung raehan berbasis pendekaan saintifik di SMA ternyata lebih efektif untuk meningkatkan apresiasi dan kepekaan laras, sehingga implementasi desain tersebut dapat ditingkatkan kualitas dan jangkauan pelaksanaannya hingga melibatkan partisipasi dari semua pihak. Desain pembelajaran yang diadaptasikan diharapkan dapat diterapkan di sekolah-sekolah pada jenjang yang sama pada umumnya.
2. Bagi Siswa
Pelaksanaan desain pembelajaran pupuh sekar ageung raehan berbasis saintifik, memberikan peningkatan pengetahuan, sikap menghargai seni budaya tradisional dan keterampilan untuk mempersiapkan hidup bermakna di masyarakat serta memiliki keterampilan dan keahlian yang berdampak pada penumbuhan rasa tanggung jawab, percaya diri, mandiri, dan produktif. Pembelajaran seni musik dengan materi pupuh sekar ageung raehan merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengalaman musikal kepada siswa.
3. Bagi Pemerintah
Partisipasi pemerintah baik pusat maupun daerah dewasa ini dirasakan masih cukup dominan, walau paradigma pembangunan mulai bergeser kepada pemberdayaan masyarakat. Keadaan demikian berdampak pada penyelenggaraan pendidikan, dimana pihak lembaga pendidikan masih tergantung terhadap intervensi pemerintah dalam bentuk penyediaan fasilitas, maupun alokasi biaya pendanaan pelaksanaan pendidikan. Konsekuensi bagi pemerintah setempat dan instansi terkait selayaknya memfasilitasi dan berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan kebutuhan sekolah.
4. Bagi Peneliti Lebih Lanjut
Dalam penelitian ini belum dapat menjangkau partisipasi semua penyelenggara pendidikan seni di sekolah-sekolah secara efektif. sehingga untuk penelitian lebih
141
Eli Yulianti, 2014
Pembelajaran Pupuh Sekar Ageung Raehan Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kepekaan Laras Di SMA Negeri 8 Cirebon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lanjut direkomendasikan apabila melakukan penelitian pembelajaran seni tradisional lainnya untuk meningkatkan dan mengasah kepekaan musikal siswa
Desain Pembelajaran pupuh sekar ageung raehan berbasis pendekatan saintifik di Sekolah menengah Atas (SMA) sangat efektif untuk menangani masalah pembelajaran seni musik di kelas, namun belum semua terpecahkan, sehingga disarankan untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut berkenaan dengan desain pembelajaran musik untuk meningkatkan kepekaan musikal yang paling efektif bagi para siswa.
Eli Yulianti, 2014
Pembelajaran Pupuh Sekar Ageung Raehan Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kepekaan Laras Di SMA Negeri 8 Cirebon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu