• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hipotesis Tindakan

2. Tahap Siklus Pelaksanaan

Siklus pelaksanaan merupakan implementasi rancangan pembelajaran pupuh sekar ageung berbasis pendekatan saintifik yang telah disusun pada pra-siklus sebelumnya. Siklus pelaksanaan ini terdiri dari dua Siklus, berikut ini bagan siklus penelitian:

Eli Yulianti, 2014

Pembelajaran Pupuh Sekar Ageung Raehan Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kepekaan Laras Di SMA Negeri 8 Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tahap Pra siklus Tahap 1 Proses Pengenalan Tahap II Proses Pendalaman

1. Melakukan studi pendahuluan (Observasi awal) 2. Menentukan objek penelitian

3. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah

4. Menyusun perangkat pembelajaran; Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP)

Proses Pembelajaran Pengenalan

1. Kegiatan belajar 1 mengapresiasi lagu pupuh sekar ageung

raehan

2. Kegiatan Belajar 2 menganalisis lagu pupuh sekar ageung

raehan

melalui lima tahapan: Mengamati, Menanya, Mencari nformasi/mencoba, Mengasosiasi dan mengkomunikasikan.

Proses Pembelajaran Pendalaman

1. Kegiatan belajar 1 mengapresiasi lagu pupuh asmarandana

laras salendro dan pupuh asmarandana laras pelog degung

2. Kegiatan Belajar 2 berlatih menyanyikan lagu pupuh

asmarandana laras salendro dan pupuh asmarandana laras pelog degung

3. Kegiatan Pembelajaran 3 menganalisa, perbedaan laras

salendro dengan laras pelog degung

4. Kegiatan pembelajaran 4 tampil menyanyikan lagu pupuh

asmarandana laras salendro dan laras pelog degung

5. Kegiatan pembelajaran 5 Mempresentasikan hasil analisis perbedaan laras salendro dengan laras pelog degung.

melalui lima tahapan: Mengamati, Menanya, Mencari informasi/mencoba, Mengasosiasi dan Mengkomunikasikan

55

Eli Yulianti, 2014

Pembelajaran Pupuh Sekar Ageung Raehan Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kepekaan Laras Di SMA Negeri 8 Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Plan/Perencanaan

Penyusunan rencana pembelajaran yang mengacu pada kurikulum 2013. Analisis dan pengembangan silabus yang meliputi analisis kesesuaian Kompetensi Inti (KI), analisis kesesuaian Kompetensi Dasar (KD), penentuan materi dan media pembelajaran, penentuan sumber, alat dan bahan pembelajaran, penentuan tujuan, ruang lingkup, kegiatan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pendekatan saintifik, pengelolaan kelas, penyiapan sarana pra-sarana, materi, dan media pembelajaran.

Proses penyusunan komponen pembelajaran, berpijak pada beberapa hal, diantaranya adalah;

1) Rancangan Perangkat Pembelajaran

Tahap III Proses Pendalaman

Proses Pembelajaran Pendalaman

1. Kegiatan belajar 1 mengapresiasi lagu pupuh asmarandana

laras salendro dan pupuh asmarandana laras pelog degung

2. Kegiatan belajar 2 menganalisis aturan pupuh asmarandana, yakni: guru lagu, guru wilangan, jumlah baris dan watak

pupuh

3. Kegiatan 3 mencoba membuat syair pupuh asmarandana menggunakan bahasa Cirebon sesuai dengan guru lagu, guru

wilangan, jumlah baris dan watak pupuh.

4. Kegiatan 4 berlatih menyanyikan syair pupuh asmarandana

hasil buatan siswa dengan menggunakan laras salendro atau laras pelog degung

5. Kegiatan pembelajaran 5 tampil menyanyikan syair pupuh

asmarandana hasil buatan siswa dengan menggunakan laras salendro atau laras pelog dlaras salendro dan laras pelog

degung di depan kelas.

Melalui lima tahapan: Mengamati, Menanya, Mencari informasi/mencoba, Mengasosiasi dan Mengkomunikasikan.

Eli Yulianti, 2014

Pembelajaran Pupuh Sekar Ageung Raehan Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kepekaan Laras Di SMA Negeri 8 Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perangkat pembelajaran seni budaya untuk materi pembelajaran seni musik pada jenjang SMA harus disusun dalam rangka penerapan pembelajaran pupuh sekar ageung berbasis pendekatan saintifik untuk meningkatkan kepekaan laras, terdiri dari :

a) Penyusunan dan Analisis Silabus.

Penyusunan silabus dalam konteks penerapan pembelajaran pupuh sekar ageung raehan berbasis saintifik ini, peneliti menganalisis silabus yang tercantum dalam standar isi Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) lalu mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan dalam penyusunan rencana penerapan model pembelajaran tersebut. Proses yang dilakukan dalam penyusunan silabus ini diantaranya adalah: (1) analisis keterkaitan Kompetensi inti (KI), (2) analisis keterkaitan Kompetensi Dasar (KD), dan pemetaan standar isi.

Kurikulum 20013 dalam proses pembelajaran Intrakurikuler didasarkan pada prinsip-prinsip:

a. Proses pembelajaran di SMA/sederajat berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang di kembangkan oleh guru.

b. Proses pembelajaran siswa aktif untuk menguasa KD dan KI pada tingkat yang memuaskan.

c. Proses pembelajaran dikembangkan atas karakteristik konten kompetensi yaitu pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotorik).

d. Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat developmental dilaksanakan berkesinambungan dan saling memperkuat satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.

e. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif melalui kegiatan mengamati (melihat, membaca, mendengarkan, menyimak), menanya (lisan/tulisan), menganalisis (menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun cerita/konsep),

57

Eli Yulianti, 2014

Pembelajaran Pupuh Sekar Ageung Raehan Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kepekaan Laras Di SMA Negeri 8 Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengkomunikasikan (lisan, tulisan, gambar, grafik, tabel, chart, dan lain-lain).

f. Pembelajaran remidial harus dilaksanakan untuk membantu peserta didik menguasai kompetensi yang masih kurang.

g. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remidial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan.

Tabel: 3.2

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Seni Budaya Kelas X Seni Musik

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1.Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan serta bangga terhadap seni musik sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugrah Tuhan

Eli Yulianti, 2014

Pembelajaran Pupuh Sekar Ageung Raehan Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kepekaan Laras Di SMA Negeri 8 Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

2.Menghayati mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun responsif dan pro-aktif, dan menujukkan sikap sebagai bagaian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

2.1 Menunjukkan sikap kerjasam, bertanggung jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas berkesenian

2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai, dalam mengapresiasi seni dan pembuatnya

2.3 Menunjukkan sikap responsip dan pro-aktif, peduli terhadap lingkungan dan sesama, serta menghargai karya seni dan pembuatnya

3.Memahami, menerapkan, menganalisis, pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengtahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

3.1 Memahami karya musik berdasarkan simbol, jenis nilai estetis, dan fungsinya

3.2 Menganalisis karya musik berdasarkan simbol, jenis nilai estetis, dan fungsinya

3.3 Memahami rancangan pergelaran musik

3.4 Menganalisis karya-karya musik dan kegiatan pergelaran musik 4.Mengolah, menalar, dan menyaji

dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

4.1 Menyanyikan lagu-lagu berdasarkan jenisnya

4.2 Menampilkan permainan musik berdasakan jenisnya

59

Eli Yulianti, 2014

Pembelajaran Pupuh Sekar Ageung Raehan Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kepekaan Laras Di SMA Negeri 8 Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

memperhatikan nilai-nilai estetis 4.4 Membuat tulisan tentang ragam

musik dan lagu-lagunya (Sumber: Pusat Pengembangan Profesi Pendidik

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Dan Kebudayaan Dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan, 2014)

b) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Setelah peneliti dapat membuat silabus pengembangan yang sesuai dengan model pembelajaran pupuh sekar ageung raehan berbasik kompetensi, langkah selanjutnya adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Beberapa hal yang terkait dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) diantaranya ialah: (1) penentuan tujuan pembelajaran, (2) penentuan materi pembelajaran (rincian dari materi pokok), (3) metode pembelajaran, (4) media, alat dan sumber pembelajaran (5) penyusunan langkah-langkah kegiatan pembelajaran, dan (6) penilaian.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat dalam rangka pelaksanaan implementasi pembelajaran pupuh sekar ageung raehan berbasis pendekatan saintifik ini dibuat dua RPP untuk lima kali pertemuan. Berikut sintaksis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP 1, RPP 2 dan RPP 2 hasil refleksi

Materi Lagu Pupuh Sekar Ageung Raehan Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk

Meningkatkan Kepekaan Laras

Apresiasi Lagu Pupuh Sekar Ageung raehan

Analisis lagu pupuh oleh Siswa

Pupuh Sinom Pupuh Asmarandana Pupuh Kinanti Pupuh Dangdanggula

Eli Yulianti, 2014

Pembelajaran Pupuh Sekar Ageung Raehan Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kepekaan Laras Di SMA Negeri 8 Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan: 3.4 Sintaks Rencana Pelakasanan Pembelajaran 1 (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terlampir)

Bagan: 3.5 Sintaks Rencana Pelakasanan Pembelajaran 2 (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terlampir)

Mendengarkan guru menyanyikan lagu Asmarandana untuk menganalisis aturan

pupuh yakni: guru lagu, guru wilangan, jumlah baris dan watak pupuh.

(Mengamati dan Menanya)

Praktek membuat syair pupuh asmarandana menggunakan bahasa Cirebon sesuai dengan guru lagu, guru wilangan,

jumlah baris dan watak pupuh kemudian berlatih

menyanyikan syair yang dibuat oleh siswa (Mengumpulkan informasi dan Mengasosiasi)

Tampil menyanyikan syair pupuh asmarandana yang dibuat oleh siswa dengan menggunakan laras salendro atau pelog

degung di depan kelas,

(Mengkomunikasikan)

Mendengarkan guru menyanyikan contoh lagu pupuh asmarandana laras salendro

dan laras pelog degung

(Mengamati dan Menanya)

Praktek menyanyikan lagu pupuh asmarandana yang berlaras

salendro dan berlaras pelog degung dan Menganalisis

perbedaan laras salendro dengan laras pelog degung (Mengumpulkan informasi dan Mengasosiasi)

Tampil menyanyikan lagu pupuh asmarandana laras salendro dan laras pelog degung dan mpresentasikan hasil analisis

perbedaan laras salendro dengan laras pelog degung (Mengkomunikasikan)

61

Eli Yulianti, 2014

Pembelajaran Pupuh Sekar Ageung Raehan Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kepekaan Laras Di SMA Negeri 8 Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan: 3.6 Sintaks Rencana Pelakasanan Pembelajaran 2 hasil refleksi (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terlampir)

c) Menentukan Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran yang akan dicapai dari model pembelajaran pupuh sekar ageung raehan berbasis pendekatan saintifik dalam pembelajaran seni musik ini dibagi kedalam dua garis besar, yaitu dampak instruksional dan dampak pengiring (nurturan effects).

Dampak instruksionalnya adalah, apresiasi seni dan pemahaman terhadap suatu nilai dan konsep pembelajaran pupuh sekar ageung berbasis pendekatan saintifik, kemampuan menganalisa dan tumbuhnya kepekaan musikal, terutama kepekaan terhadap laras.

Sedangkan dampak pengiring yang diharapkan pembelajaran pupuh sekar ageung raehan berbasis pendekatan saintifik dalam pembelajaran seni musik adalah, dapat terbentuknya kemampuan berpikir kritis dan kreatif, bertanggung jawab serta bekerja sama dalam pribadi setiap siswa.

d) Ruang Lingkup Pembelajaran

Mengingat kompleksnya mata pelajaran seni budaya yang meliputi bidang seni rupa, seni musik, seni tari, seni teater, maka model pembelajaran yang dikembangkan dibatasi lingkupnya sebagai berikut: (1) hanya mencakup satu semester yakni semester genap (semester II untuk tingkat X) tahun pelajaran 2013/2014 sejalan dengan tahun ajaran di mana kegiatan penelitian ini berlangsung; (2) Tidak semua bidang Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dikembangkan secara utuh diseluruh kelas, namun hanya dipilih bidang seni musik dengan mempertimbangkan aspek representasi dan pemerataan, materi pembelajaran pupuh sekar ageung berbasis pendekatan saintifik sebagai basis dari

Eli Yulianti, 2014

Pembelajaran Pupuh Sekar Ageung Raehan Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kepekaan Laras Di SMA Negeri 8 Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian ini akan disesuaikan dengan tuntutan pencapaian Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam struktur kurikulum seni budaya untuk Sekolah menengaj atas (SMA).

e) Kegiatan Belajar

Kegiatan pembelajaran ditentukan dari kompentensi Inti dan kompetensi dasar pembelajaran yang terdapat dalam silabus. Berdasarkan silabus tersebut dapat ditentukan indikator, materi pokok pembelajaran dan kegiatan pembelajarannya. Dalam menentukan rancangan kegiatan pembelajaran ini, peneliti perlu dengan cermat mencari keselarasan antara kegiatan pembelajaran dalam konteks materi pembelajaran pupuh sekar ageung raehan berbasis pendekatan saintifik sebagaimana disampaikan pada Bab II yakni kajian teoretis, dan kegiatan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan kurikulum yang telah diatur dalam kurikulum nasional. Namun demikian, telah diutarakan sebelumnya bahwa dalam Kurikulum 2013 setiap guru diperbolehkan untuk mengembangkan kurikulumnya masing-masing tetapi masih dalam koridor pendekatan saintifik, sehingga proses kegiatan belajar dalam penelitian ini meliputi 2 tahap pembelajaran yakni Tahap 1: pengenalan dengan melalui lima kegiatan pembelajaran, yaitu; mengamati, menanya, mengumpulkan infornasi/mencoba, menganalisis,dan mengkomunikasikan. Tahap 2: Pendalaman dengan melalui lima kegiatan pembelajaran, yaitu; mengamati, menanya, mengumpulkan infornasi/mencoba, menganalisis, dan mengkomunikasikan.

Tahap Pengenalan: Apresiasi dan Analisis Lagu Pupuh Sekar Ageng Raehan

berbasis pendekatan saintifik

1) Kegiatan belajar mengamati, merupakan kegiatan belajar yang dilakukan dengan cara mendengarkan dan menyimak contoh audio CD track 1, 2, 3 dan 4: Lagu Pupuh Asmarandana, lagu Pupuh Sinom, Lagu pupuh Kinanti, dan lagu pupuh Dangdangguala untuk kemudian dianalisis sebagai stimulus

63

Eli Yulianti, 2014

Pembelajaran Pupuh Sekar Ageung Raehan Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kepekaan Laras Di SMA Negeri 8 Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menumbuhkan dan mengasah kepekaan musikal siswa, khususnya kepekaan terhadap laras.

2) Kegiatan belajar menanya, merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa untuk mendapatkan Informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati yakni contoh-contoh audio pupuh atau Informasi tambahan tentang apa yang diamati. Kegiatan ini bersifat faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik dengan tujuan untuk melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi. 3) Kegiatan belajar mengumpulkan informasi, ialah kegiatan lanjutan dari tahap

kegiatan menanya, pada tahap ini siswa dapat mengidentifikasi dan mengembangkan data temuan dari hasil pengamatan dan pengumpulan informasi tentang pupuh sekar ageung raehan melalui membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/ kejadian/aktivitas atau memalui wawancara dengan narasumber. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari.

4) Kegiatan pembelajaran mengasosiasikan/mengolah informasi, ialah kegiatan yang dilakukan untuk mengolah informasi mengenai pupuh sekar ageung raehan yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi melalui diskusi. Kegiatan ini bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. Tujuannya adalah untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.

5. Kegiatan pembelajaran mengkomunikasikan, ialah kegiatan menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis,

Eli Yulianti, 2014

Pembelajaran Pupuh Sekar Ageung Raehan Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kepekaan Laras Di SMA Negeri 8 Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau media lainnya, dengan tujuan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

Tahap Pendalaman: Menyanyikan Lagu Pupuh Laras Salendro dan Laras Pelog Degung dan Presentasi perbedaan laras pelog dengan larassalendro

1. Kegiatan belajar mengamati pada tahap pengenalan, merupakan kegiatan belajar yang dilakukan untuk lebih merasakan adanya perbedaan laras dengan cara mendengarkan dan menyimak: Lagu Pupuh Asmarandana yang berlaras Salendro dengan Pupuh Asmarandana yang Berlaras Pelog degung, dan mendengarkan/menyimak lagu Leuleui yang notasi lagu dan syairnya sama tetapi berbeda laras untuk kemudian dianalisis perbedaan rasa laras sebagai stimulus menumbuhkan dan mengasah kepekaan musikal siswa, khususnya kepekaan terhadap laras.

2. Kegiatan belajar menanya, merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa untuk mendapatkan Informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati yakni contoh-contoh audio pupuh atau Informasi tambahan tentang apa yang diamati. Kegiatan ini bersifat faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik dengan tujuan untuk melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi. 3. Kegiatan belajar mencoba menyanyikan lagu pupuh asmarandana yang

berlaras salendro dan pupuh asmarandana yang berlaras pelog, ialah kegiatan lanjutan dari tahap kegiatan menanya, pada tahap ini siswa dapat mencoba menyanyikan kemudian melakukan identifikasi perbedaan rasa laras salendro dengan laras pelog degung.

4. Kegiatan pembelajaran mengasosiasikan/mengolah informasi, ialah kegiatan yang dilakukan untuk mengolah informasi mengenai perbedaan laras salendro dengan laras pelog degung pada lagu pupuh asmarandana yang dikumpulkan melalui kegiatan latihan menyanyikan kedua laras tersebut. Kegiatan ini

65

Eli Yulianti, 2014

Pembelajaran Pupuh Sekar Ageung Raehan Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kepekaan Laras Di SMA Negeri 8 Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bersifat menambah keluasan dan kedalaman kepekaan musikal terhadap laras salendro dan laras pelog. Tujuannya adalah untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.

5. Kegiatan pembelajaran mengkomunikasikan, ialah kegiatan menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya dan menyajikan lagu pupuh asmarandana yang berlaras salendro dan berlaras pelog degung di depan kelas, dengan tujuan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

1). Perencanaan tahap pengenalan: Apresiasi dan Analisis lagu pupuh sekar ageung melalui pendekatan saintifik dengan tahapan pembelajaran mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.

Secara garis besar, proses pembelajaran yang dilaksanakan pada tahap mengamati ini dapat dibagi menjadi dua kegiatan inti yang terdiri dari: 1) kegiatan belajar siswa dalam mendengarkan dan menyimak contoh audio CD lagu pupuh Sekar ageung raehan, dan 2) kegiatan diskusi kelompok yang membahas tentang beberapa hal, yakni: analisis musikal audio CD lagu-lagu pupuh Sekar ageung raehan yang telah didengarkan dan disimak. Mendengarkan dan menyimak Audio CD lagu pupuh sekar ageung raehan dimaksudkan agar siswa dapat memahami dan melatih kepekan musikal pengamatan secara audio.

Bentuk stimulus dalam kegiatan apresiasi dan analisis ini adalah audio CD lagu pupuh asmarandana, sinom, kinanti dan dangdanggula. Kemudian mereka menganalis berdasarkan 5 pertanyaan yakni: (1). Dari daerah manakan lagu pupuh tersebut?, (2). Alat musik apa saja yang digunakan pada masing-masing lagu, jelaskan?. (3). Bagaimana dengan pembagian suara vokal pada penyajian lagu–

Eli Yulianti, 2014

Pembelajaran Pupuh Sekar Ageung Raehan Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kepekaan Laras Di SMA Negeri 8 Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lagu pupuh tersebut, (4). Apakah ada perubahan laras pada masing-masing lagu pupuh yang disajikan, jelaskan?, 5. Bagaimana bentuk lagu dan struktur penyajian lagu pupuh tersebut. Kegiatan ini melalui 5 tahapan yakni, mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

Tahap perencanaan pada kegiatan belajar mengapresiasi dan analisis lagu pupuh sekar ageung raehan ini terdiri dari beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Penyusunan Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang meliputi; (1) penentuan tujuan pembelajaran, (2) penentuan materi pembelajaran (rincian dari materi pokok), (3) metode pembelajaran, (4) media, alat dan sumber pembelajaran (5) penyusunan langkah-langkah kegiatan pembelajaran, dan (6) penilaian hasil pembelajaran.

b) Penyusunan alat, bahan, dan media pembelajaran.

Sarana pembelajaran pada tahap pengenalan ini dapat dilakukan didalam kelas, namun media penunjang pembelajaran dalam kegiatan mengapresiasi dan anlisis audio CD dibutuhkan fasilitas yang mendukung. Alat dan bahan tersebut diantaranya: in-focucus, speaker, dan laptop.

c) Menyusun penilaian dan jenis penilaian untuk mengukur keterserapan materi pembelajaran apresiasi dan analisis, untuk mengevaluasi ketercapaian kompetensi siswa yang mencakup domain afektif, kognitif, dan psikomotorik. Penilaian yang dilakukan untuk dapat mengukur keberhasilan pembelajaran siswa pada tahap ini dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis penilaian diantaranya: penilaian sikap melalui lembar pengamatan, portofolio, dan melalui tanya jawab.

d) Penyusunan sintaks pembelajaran untuk kegiatan mengapresiasi dan anlisis lagu pupuh sekar ageung raehan.

67

Eli Yulianti, 2014

Pembelajaran Pupuh Sekar Ageung Raehan Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kepekaan Laras Di SMA Negeri 8 Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2). Perencanaan tahap Pendalaman kepekaan laras dan pengalaman belajar siswa dalam menyanyikan lagu pupuh asmarandana laras salendro dan

laras pelog degung.

Tahapan siklus II: yakni pendalaman kepekaan laras dan kemampuan menyanyikan lagu pupuh yang berbeda laras melalui pendekatan saintifik. Kegiatan belajar dalam tahap pendalaman tersebut adalah aktivitas pembelajaran siswa dalam mengasah kepekaan terhadap laras salendro dan laras pelog degung melalui lagu pupuh asmarandana. Dengan demikian, pada kegiatan eksplorasi ini siswa didorong agar dapat melakukan percobaan dalam aktivitas pembelajaran yang aktif.

Dalam tahap pendalaman ini, kemampuan kepekaan laras siswa berkembang karena melalui kegiatan eksploratif dan latihan menyanyikan lagu pupuh dengan laras yang berbeda, siswa dilatih untuk bisa membedakan laras salendro dengan laras pelog degung. Siswa dikembangkan potensi musikal dalam merasakan dan membedakan lasar tersebut. Kemudian hasil eksplorasinya disajikan dalam bentuk presentasi.

Perencanaan yang dilakukan pada tahapan pendalaman dalam kegiatan belajar mengeksplorasi ide komposisi musik ini terdiri dari beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut:

a). Penyusunan Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang meliputi; (1) penentuan tujuan pembelajaran, (2) penentuan materi pembelajaran (rincian dari materi pokok), (3) metode pembelajaran, (4) media, alat dan sumber pembelajaran (5) penyusunan langkah-langkah kegiatan pembelajaran, dan (6) penilaian hasil pembelajaran.

b). Penyusunan alat, bahan, dan media pembelajaran.

Sarana pembelajaran pada tahap pendalaman ini dapat dilakukan didalam kelas maupun di luar kelas.

Eli Yulianti, 2014

Pembelajaran Pupuh Sekar Ageung Raehan Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kepekaan Laras Di SMA Negeri 8 Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c). Menyusun penilaian dan jenis penilaian untuk mengukur keterserapan materi

Dokumen terkait