• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Pendukung Pengembangan Pariwisata Berbasis

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

2.4 Faktor Pendukung Pengembangan Pariwisata Berbasis

Pengembangan pariwisata yang berbasis masyarakat di dukung oleh aspek sosial, aspek budaya, aspek ekonomi, aspek lingkungan dan aspek politik. Pengembangan pariwisata yang berbasis masyarakat akan membuka peluang usaha baru, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, meperkenalkan masyarakat dengan budaya baru, meningkatkan kelestarian lingkungan serta meningkatkan keterlibatan aktif masyarakat (Rusnanda, Ginting, dan Wahid, 2014). Masyarakat tidak dapat mengelola potensi wisatanya sendiri, mereka membutuhkan adanya dorongan dari luar. Dalam pelaksanaan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat, pemerintah dan masyarakat memiliki perannya masing-masing. Pemerintah berperan dalam menghasilkan kebijakan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat. Sedangkan masyarakat terlibat dalam pengelolaan potensi pariwisata yang ada di sekitarnya (Sobandi, dan Sudarmadji, 2015; Cengiz, Ozkok, dan Ayhan, 2011). Program-program pengembangan dan kebijekan-kebijakan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat akan membantu masyarakat dalam mengelola potensi wisata yang terdapat di daerahnya. Dalam mengembangkan suatu kawasan wisata harus melibatkan pemerintah dan masyarakat. Pengelolaan pariwisata yang paling tepat adalah yang dilakukan

16

langsung oleh masyarakat, karena mereka yang berada di kawasan tersebut dan paling memahami kondisinya (Sesotyaningtyas dan Manaf, 2015).

Pemerintah merupakan pihak yang berperan dalam membuat mekanisme efektif untuk melibatkan masyarakat dalam pengembangan suatu kawasan (Ismail dan Said, 2015). Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam mengambil keputusan yang berpihak pada kepentingan mereka. Keterlibatan masyarakat dalam industri pariwisata dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan dalam proses pengembangannya (Prabhakaran, Nair, dan Ramachandran, 2014). Pemerintah harus memahami persepsi masyarakat dalam pengambilan keputusan dalam upaya pengembangan. Persepsi masyarakat merupakan hal yang penting dalam pengembangan pariwisata yang berbasis masyarakat (Said,2011). Identifikasi persepsi masyarakat dalam pengembangan pariwisata di lingkungannya perlu dilakukan, karena aspek lingkungan dan sosial tidak dapat dilihat secara terpisah (Ghosh dan Datta, 2012). Pengembangan pariwisata yang dilakukan terhadap lingkungan secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap kondisi sosial yang ada. Dalam hal ini pemerintah harus melibatkan dan mempertimbangkan masyarakat dalam setiap pengambilan keputusan agar kebijakan yang dihasilkan sesuai untuk semua pihak.

Perkembangan pariwisata berbasis masyarakat, menyebabkan masyarakat lokal akan lebih terlibat aktif di lingkungannya. Masyarakat lokal yang pasif tidak akan dapat merasakan dampak positif dari pariwisata. Para pendatang yang mampu mengolah potensi yang ada akan lebih sejahtera

apabila dibandingkan dengan penduduk lokal (Estacio dan Marks, 2010). Pengelolaan potensi wisata yang dilakukan oleh pendatang aka menimbulkan kesenjangan antara mereka dengan masyarakat lokalnya. Pemerintah memiliki peran dalam meningkatkan partisipasi dari masyarakat karena partisipasi publik merupakan kolaborasi dari masyarakat dan pemerintah. Pada zaman yang semakin berkembang partisipasi publik tidak hanya dapat dilakukan secara langsung, namun juga dapat melalui mobile networking (Typhina, 2015).

Pariwisata yang berbasis masyarakat harus disertai dengan pemahaman masyarakat tentang dampak positifnya, seperti terbukanya peluang bisnis baru yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga (Jaafar, Bakri, dan Rassolimanesh, 2015). Kedatangan wisatawan yang berkunjung akan memberikan peningkatan pada pendapatan daerah dan negara yang dapat dimanfaatkan dalam pembangunan. Ditinjau dari manfaat pariwisata kepada masyarakat, dengan adanya pariwisata maka akan terbuka peluang bisnis baru bagi masyarakat setempat. Manfaat yang dirasakan dari kegiatan pariwisata dapat dirasakan oleh berbagai pihak. Hal tersebut mengapa pengembangan dalan sektor pariwisata penting untuk terus dilakukan. Dalam perkembangan pariwisata terdapat faktor-faktor makro yang mempengaruhi, antara lain (1) ekonomi, (2) sosial-kultural, (3) natural-ekologi, (4) teknologi dan (5) politik (Barkauskasa, Barkauskiene, dan Jasinskas, 2015). Pemahaman masyarakat akan dampak positif bagi masyarakat lokal akan menjadi motivasi bagi mereka untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolan potensi yang ada

18

dilingkungannya. Partisipasi masyarakat merupakan kunci dalam menggali kearifan lokal yang menjadi dasar dari pengembangan pariwisata yang berkelanjutan pada suatu kawasan (Vitasurya, 2016).

Dalam penelitian terhadap kesuksesan pariwisata yang terjadi di Mah Meri Tribe, Malaysia ditemukan bahwa kesuksesan pengembangan pariwisata suatu kawasan dipengaruhi oleh adanya faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang berasal dari kehidupan masyarakat lokal memiliki pengaruh yang signifikan dalam pengembangan pariwisata yang berbasis masyarakat. (1) Pengalaman, (2) sikap, (3) keahlian, (4) pengendalian, (5) motivasi, (6) pengetahuan dan (7) keterbukaan masyarakat memiliki pengaruh dalam upaya pengelolaan lingkungannya. Faktor eksternal yang mendukung masyarakat adalah (1) adanya ikatan persatuan antar masyarakat; (2) koneksi (3) ideologi yang berkembang; (4) infrastruktur yang optimal; (5) kewirausahaan; (6) peran serta pemerintah; (7) sistem yang mendukung; (8) kondisi sosial yang aman; (9) ekonomi; serta (10) adanya penelitian yang berkaitan (Roddin, Yusof dan Sidi, 2015).

Berdasarkan kajian literatur terkait pariwisata berbasis masyarakat dan faktor pendukung pengembangan pariwisata berbasis masyarakat maka penulis dapat menyimpulkan beberapa faktor yang mempengaruhi pengembangan pariwisata yang berbasis masyarakat (Tabel 2.2).

Tabel 2.2 Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat

Referensi Faktor Indikator

(Goh, 2015); (Diniz, Falleiro, dan Barros, 2014); (Smitha, 2014); (Dmitrovic´ dkk., 2009)

Ekonomi Memberikan keuntungan secara ekonomi bagi masyarakat.

Terbukanya peluang usaha baru Lingkungan Mendorong perkembangan daerah (Barkauskasa,

Barkauskiene, dan Jasinskas, 2015)

Ekonomi Peningkatan pemasukan keluarga Sosial Kondisi sosial yang kondusif Lingkungan Meningkatkan kelestarian

lingkungan

Teknologi Penerapan teknologi yang sepadan Politik Kebijakan-kebijakan yang

mendukung

(Muhammad dkk, 2012) Sosial Peningkatan kualitas masyarakat Keterbukaan masyarakat dalam

menerima budaya baru

Lingkungan Perkembangan yang berkelanjutan (Yusof, Ibrahim, Muda, dan

Amin, 2012)

Ekonomi Masyarakat mendapatkan keuntungan yang optimal

Sosial Menumbuhkan rasa percaya diri dan bangga dalam diri masayrakat Meningkatkan kualitas hidup

masyarakat (López-Guzmán,

Sánchez-Cañizares, & Pavón, 2011).

Ekonomi Peningkatan kualitas ekonomi daerah

Sumber pemasukan yang menjanjikan

Lingkungan Meningkatkan kelestarian lingkungan

Pengembangan yang berkelanjutan Sosial Peningkatan Kualitas Hidup

Masyarakat (Ismail dan Said, 2015);

(Goodwin dan Santilli, 2009)

Ekonomi Keuntungan yang dirasakan langsung oleh masyarakat

Sosial  Penerapan pengembangan yang selaras dengan nilai kearifan lokal Politik  Keterlibatan masyarakat dalam

pengambilan keputusan

Keterlibatan masyarakat dalam mengelola pariwisata

20

Tabel 2.2 (Lanjutan)

Referensi Faktor Indikator

(Cawley dan Gilmor, 2008) Sosial Mampu memberdayakan masyarakat lokal

Lingkungan  Perkembangan daerah yang berkelanjutan

Menggunakan sumberdaya alam lokal

(Rusnanda, Ginting, dan Wahid,2015)

Ekonomi Membuka peluang usaha baru bagi masyarakat

Sosial Meningkatkan kualitas hidup masyarakat

Lingkungan Meningkatkan kelestarian lingkungan

Budaya Memperkenalkan budaya baru bagi masyarakat

Politik Melibatkan masyarakat dalam pengembangan pariwisata

(Sobandi, dan Sudarmadji, 2015); (Cengiz, Ozkok, dan

Ayhan, 2011);

(Sesotyaningtyas dan Manaf, 2015); (Said, 2011); (Prabhakaran, Nair, dan Ramachandran, 2014); (Typhina, 2015)

Sosial Mempertimbangkan persepsi masyarakat

Politik Keterlibatan pemerintah dalam mendukung masyarakat

Melibatkan masyarakat dalam pengembangan pariwisata

(Jaafar, Bakri, dan Rassolimanesh, 2015)

Ekonomi Terbukanya peluang bisnis baru Peningkatan pemasukan

masyarakat

Sosial Memberikan motivasi bagi masyarakat

Pemahaman masyarakat tentang dampak positif pariwisata

(Vitasurya, 2016) Sosial Terjaganya kearifan lokal

Lingkungan Perkembangan lingkungan yang berkelanjutan

Tabel 2.2 (Lanjutan)

Referensi Faktor Indikator

(Roddin, Yusof dan Sidi, 2015)

Lingkungan Peran serta masyarakat dalam melestarikan lingkungan

Sarana dan prasarana yang optimal Sosial Kondisi sosial yang kondusif

Meningkatkan softskill masyarakat Masyarakat tergabung dalam

komunitas

politik Peran serta pemerintah dalam mendukung pengembangan pariwisata

Kebijakan-kebijakan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat

Program pemerintah yang mendukung

Berdasarkan rangkuman dari faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan pariwisata berbasis masyarakat, peneliti menyimpulkan beberapa faktor yang dominan. Fakto-faktor yang dominan tersebut adalah (1) faktor ekonomi; (2) faktor sosial; (3) faktor lingkungan; dan (4) faktor politik.

Dokumen terkait