LAMPIRAN KUESIONER
Peneliti :Selly Veronica
Pokok Pembahasan :Kajian Pariwisata Berbasis Masyarakat di Pasar Buah Berstagi
Tujuan Penyebaran Kuesioner :Menemukan gambaran pemikiran dan tingkat keterlibatan masyarakat Berastagi dalam perkembangan Pariwisata di Pasar Buah
Nama Pihak yang diwawancara :
Usia :
Status :Menikah / Belum Menikah
UMUM
1. Apakah pekerjaan anda? a. Berdagang
b. Bertani c. Wiraswasta d. Pegawai swasta e. Pegawai negeri f. Mahasiswa/Pelajar g. Tidak bekerja
h. Dan lain-lain, mohon sebutkan . . . .
2. Apakah anda masyarakat asli kota Berastagi? a. Ya
b. Tidak
3. Jika anda adalah pendatang, apa yang membuat anda mempunyai keinginan untuk tinggal di Kota ini?
a. Ikut keluarga
b. Kota ini nyaman untuk saya tinggal
c. Kota ini memberi peluang untuk saya memperoleh mata pencaharian yang lebih baik
4. Jika anda adalah pendatang, sudah berapa lamakah anda tinggal disini? a. Kurang dari 3 tahun
118
5. Apakah anda pernah mendengar tentang pariwisata berbasis masyarakat (Community Based Tourism)?
a. Sudah pernah b. Belum pernah c. Tidak tau
EKONOMI
1. Apakah anda mengetahui potensi pariwisata di Pasar Buah Berastagi? a. Ya
b. Tidak
2. Jika ya, menurut pendapat anda apa potensi pariwisata di Pasar Buah Berastagi? a. Meningkatkan tingkat ekonomi masyrakat
b. Bermanfaat bagi pengembangan daerah c. Membuka peluang usaha baru bagi masyarakat d. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat e. Meningkatkan kelestarian lingkungan
3. Apakah anda tertarik dengan peluang usaha yang ada pada kegiatan pariwisata yang ada di Pasar Buah?
a. Saya tertarik sehingga saya mengambil peluang tersebut b. Saya tertarik namun belum memanfaatkan peluang tersebut c. Sata tidak tertarik
d. Saya tidak tahu
4. Menurut pandangan anda, bagaimana pengaruh pariwisata di Pasar Buah terhadap pemasukan keluarga masyarakat Berastagi?
a. Pariwisata di Pasar Buah mampu meningkatkan pemasukan keluarga msayarakat Berastagi
b. Pariwisata di Pasar Buah tidak berpengaruh pada pemasukan keluarga msayarakat Berastagi
c. Tidak tau
5. Menurut pandangan anda, bagaimana pengaruh pariwisata di Pasar Buah terhadap kualitas ekonomi di Kota Berastagi?
a. Pariwisata di Pasar Buah mampu meningkatkan kualitas ekonomi Kota Berastagi b. Pariwisata di Pasar Buah berdampak pada peningkatan kualitas ekonomi Kota
Berastagi, namun tidak signifikan
c. Pariwisata di Pasar Buah tidak berpengaruh pada kualitas ekonomi Kota Berastagi
6. Menurut pandangan anda, siapa yang paling banyak menerima keuntungan dari pengembangan pariwisata di Pasar Buah?
a. Masyarakat Lokal b. Pemerintah c. Pengelola Swasta
d. Pihak-pihak tertentu (Sebutkan:...) e. Tidak tahu
7. Bagaimana pendapat anda apabila ditinjau dari keuntungan pariwisata secara ekonomi yang telah anda rasakan?
a. Saya sudah mendapatkan keuntungan yang maksimal
b. Keuntungan yang saya dapatkan belum maksimal, namun sudah mencukupi c. Keuntungan yang saya dapatkan sangat rendah
d. Saya tidak mendapatkan keuntungan secara ekonomi e. Saya tidak tahu
8. Menurut pandangan anda, bagaimana kestabilan dari Pariwisata di Pasar Buah Berastagi?
a. Pariwisata di Pasar Buah sangat stabil
b. Pariwisata di pasar buah relatif stabil, ketidak stabilan hanya disebabkan oleh kondisi lingkungan
c. Pariwisata di pasar buah tidak stabil d. Saya tidak tahu
9. Menurut pendapat anda, apakah peluang usaha dalam pariwisata di Pasar Buah dapat dijadikan sumber mata pencaharian yang menjanjikan?
a. Ya. Peluang usaha di Pasar Buah sangat menjanjikan, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber mata pencaharian utama
b. Ya. Peluang usaha di Pasar Buah menjanjikan, namun masyarakat perlu memiliki sumber mata pencaharian lain
c. Tidak, peluang usaha di Pasar Buah tidak menjanjikan d. Saya tidak tahu
SOSIAL
1. Berdasarkan pandangan anda, bagaimana kondisi sosial masyarakat yang ada di Kota Berastagi?
a. Kondisi sosial masyarakat di Kota Berastagi sangat kondusif
b. Kondisi sosial masyarakat di Kota Berastagi relatif kondusif meskipun terkadang terdapat konflik
120
2. Bagaimana sikap anda terhadap kedatangan wisatwan yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda?
a. Saya menerima dan ingin mempelajari budaya baru dari wisatawan
b. Saya menerima budaya baru wisatawan asalkan masih selaras dengan nilai kearifan lokal
c. Saya tidak menyukai kehadiran wisatawan dengan latar belakang budaya baru d. Saya tidak tahu
3. Ditinjau dari aspek sosial, bagaimana perasaan anda sebagai masyarakat Kota Berastagi terhadap perkembangan Pariwisata di Pasar Buah?
a. Pariwisata di Pasar Buah memberikan rasa bangga dan meningkatkan kepercayaan diri masyarakat lokal sehingga meningkatkan kinerjanya
b. Pariwisata di Pasar Buah memberikan rasa bangga dan meningkatkan kepercayaan diri masyarakat lokal, namun tidak berdampak pada apapun
c. Masyarakat tidak merasakan dampak sosial apapun d. Saya tidak tahu
4. Berdasarkan pandangan anda, bagaimana pengaruh Pariwisata di Pasar Buah terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat Kota Berastagi?
a. Pariwisata di Pasar Buah mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Berastagi
b. Pariwisata di Pasar Buah tidak berdampak apapun terhadap kehidupan masyarakat Kota Berastagi
c. Saya tidak tahu
5. Menurut pandangan anda, Apakah parwisata di Pasar Buah sudah mampu memberdayakan masyarakat lokal?
a. Ya. Parwisata di Pasar Buah sudah memberdayakan masyarakat lokal
b. Ya. Parwisata di Pasar Buah sudah mampu memberdayakan masyarakat lokal, namun masih perlu ditingkatkan lagi
c. Tidak sama sekali d. Tidak tahu
6. Menurut pandangan anda, bagaimana pengaruh pariwisata di Pasar Buah terhadap softskill masyarakat Kota Berastagi?
a. Pariwisata di Pasar Buah meningkatkan softskill masyarakat dalam mengelola potensi wisata yang ada
b. Pariwisata di Pasar Buah tidak berpengaruh terhadap softskill masyarakat c. Saya tidah tahu
7. Berdasarkan pengetahuan anda, apakah terdapat komunitas-komunitas masyarakat dalam perkembangan pariwisata di Pasar Buah?
8. Jika ya, Bagaimana pendapat anda terhadap pengaruh komunitas dalam pengembangan pariwisata di Pasar Buah Berastagi?
a. Komunitas membantu masyarakat dalam meningkatkan potensi pariwisata b. Komunitas menjadi sarana masyarakat untuk mengemukakan pendapat c. Komunitas yang ada di Pasar Buah cenderung pasif
d. Saya tidak tahu
LINGKUNGAN
1. Menurut pandangan anda,bagaimana pengaruh pariwisata di Pasar Buah terhadap kelestarian Kota Berastagi?
a. Pariwisata di Pasar Buah mampu melestarikan lingkungan Kota Berastagi b. Pariwisata di Pasar Buah merusak kelestarian lingkungan Kota Berastagi c. Saya tidak tahu
2. Apa yang anda lakukan apabila anda terlibat dan mendapat keuntungan dari pariwisata di Pasar Buah Berastagi?
a. Saya siap menjaga kelestarian lingkungan di Pasar Buah Berastagi dan sekitarnya b. Saya siap menjaga kelestarian lingkungan di Pasar Buah Berastagi dan
sekitarnya, serta mengingatkan pengunjung tentang kelestarian lingkungan c. Saya tidak ingin terlibat dalam menjaga kelestarian lingkungan di Pasar Buah
Berastagi dan sekitarnya
3. Berdasarkan pandangan anda, bagaimana kondisi sarana dan prasarana pendukung pariwisata di Pasar Buah Berastagi?
a. Kondisi sarana dan prasarana pendukung pariwisata di Pasar Buah Berastagi sangat baik
b. Kondisi sarana dan prasarana pendukung pariwisata di Pasar Buah Berastagi cukup baik namun perlu ditingkatkan lagi
c. Kondisi sarana dan prasarana pendukung pariwisata di Pasar Buah Berastagi sangat buruk dan tidak memadai
d. Saya tidak tahu
4. Apakah anda juga dapat merasakan manfaat dari sarana dan prasarana pendukung pariwisata di Pasar Buah?
a. Ya, saya dapat merasakannya
b. Ya, saya dapat merasakannya meskipun tidak signifikan c. Saya tidak merasakannya
122
POLITIK
1. Berdasarkan pandangan anda, bagaimana keterlibatan masyarakat dalam perkembangan pariwisata di Pasar Buah?
a. Masyarakat hanya dilibatkan dalam pengelolaan pariwisata b. Masyarakat hanya dilibatkan dalam pengambilan keputusan
c. Masayrakat dilibatkan dalam pengelolaan pariwisata dan pengambilan keputusan d. Saya tidak tahu
2. Menurut pengetahuan anda, bagaimana peran pemerintah dalam pengembangan pariwisata di Pasar Buah Berastagi?
a. Pemerintah berperan aktif dalam perkembangan pariwisata di Pasar Buah
b. Pemerintah berperan dalam perkembangan pariwisata di Pasar Buah, namun masih pasif
c. Pemerintah cenderung tidak perduli dengan perkembangan pariwisata di Pasar Buah
d. Saya tidak tahu
3. Menurut pendapat anda, apakah kebijakan pemerintah dalam pengembangan pariwisata di pasar buah sudah berorientasi pada masyarakat?
a. Ya, kebijakan yang diambil pemerintah sudah berbasis pada masyarakat b. Tidak
c. Saya tidak tahu
4. Berdasarkan pengetahuan anda, apakah terdapat program pemerintah dalam mengembangkan pariwisata di Pasar Buah?
a. Ya (Sebutkan...) b. Tidak
c. Tidak tahu
5. Jika ya, bagaimana pendapat anda terhadap program-program tersebut?
a. Program pendukung dari pemerintah sangat membantu masyarakat dalam mengelola pariwisata yang ada
b. Program pendukung dari pemerintah masih cenderung pasif
c. Program pendukung dari pemerintah tidak memberikan manfaat apapun d. Saya tidak tahu
6. Menurut pendapat anda, program pemerintah seperti apa yang anda harapkan ? a. Program pemerintah berupa penyediaan modal bagi masyarakat
b. Program pemerintah berupa pembinaan masyarakat c. Program pemerintah berupa perbaikan kondisi fisik
7. Menurut pendapat anda, Pengembangan pariwisata seperti apa yang paling tepat diterapkan?
a. Pengembangan yang hanya berupa perbaikan kondisi fisik lingkungan b. Pengembangan yang selaras dengan nilai-nilai kearifan lokal
c. Pengembangan yang berorientasi pada kebutuhan wisatawan
d. Pengembangan yang mempertimbangkan masyarakat dan wisatawan e. Saya tidak tahu
Berastagi, April 2016
(________________________)
112
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo. (2015) Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Karo 2010-2014, Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo, Berastagi.
Barkauskasa, V., Barkauskiene, K., & Jasinskas, E. (2015). Analysis of macro environmental factors influencing the development of rural tourism: Lithuanian case. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 213, pp. 167 – 172
Cawley, M. & Gilmor, D. A. (2008). Integrated Rural Tourismconcepts And Practice. Annals of Tourism Research, 35(2), pp. 316–337
Cengiz, T., Ozkok, F. & Ayhan, C. K. (2011). Participation Of Local Community In The Tourism Delevelopment Of Imbros (Gokceada). African Journal of Agricultural Research, 6(16), pp. 3832-3840
Chiang, N. (2009). Local Economic Linkages To Community-Based Tourism In Rural Costa Rica. Singapore Journal of Tropical Geography, 30, 373–387 Daim, M. S., Bakri, A. F., Kamarudin, H. & Zakaria, S. A. (2012). Being
Neighbor to A National Park: Are We Ready for Community Participation?. Journal of Procedia Social and Behavioral Sciences, 36, pp. 214;219
Diniz, S. R., Falleiro, S. P. & Barros, M. M. D. (2014). A Study of The Gendered Perception of Tourism in Coastal Goa, India. Researchers World – Journal Of Arts, Science &Commerce, 5(4), 160-171
Dmitrovic´, T., Cvelbar, L.K., Kolar, T., Brencˇicˇ, M.M., Ograjensˇek, I. & Zˇabkar, V. (2009)Conceptualizing Tourist Satisfaction at The Destination Level. International Journal of Culture, Tourism And Hospitality Research, 3(2), pp. 116-126
Fraenkel, J.R., Wallen, N.E., & Hyun, H.H. (2012) How to Design and Evaluate Research in Education, McGraw-Hill, New York.
Gautama, I.G.O. & Sunarta, N. (2012). Evaluasi Perkembangan Wisata Bahari Di Pantai Sanur. Jurnal Ilmiah Pariwisata, 2(1), pp. 109 - 222
Getz, D. & Page, S.J. (2016). Progress and Prospects for Event Tourism Research. Tourism Management, 52, 593 - 631
Ghosh, P. K. & Datta, D. (2012). Coastal Tourism And Beach Sustainability: An Assessment Of Community Perceptions In Kovalam, India. Malaysia Journal of Society and Space, 8(7), pp. 75 - 87
Ginting, I.L.R. (2011). Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Kawasan Wisata Bukit Gundaling Kabupaten Karo. Skripsi Jurusan Perancangan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang. Ginting, N., & Rahman, N. V. (2016). Maimoon Palace Heritage District in
Medan, Indonesia: What We Preserve and Why We Preserve? Procedia-Social and Behavioral Sciences, 222, 332–341.
Ginting, N., & Wahid, J. (2015). Exploring Identity’s Aspect of Continuity of Urban Heritage Tourism. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 202, 234–241.
Goh, H. C. (2015). Nature And Community-Based Tourism (Cbt) For Poverty Alleviation: A Case Study Of Lower Kinabatangan, East Malaysia. Malaysian Journal of Society and Space,11(3), pp. 42 – 52
Goodwin, H. & Santilli, R. (2009). Community-based tourism: A success?, ICRT Occasional, University of Greeenwich.
Hampton, M. P. (2005). Heritage, Local Commnunities And Economic Development. Annals of Tourism Research, 32(3), pp. 735-759
Ismail, W. A. W. & Said, I. (2015). Integrating the Community in Urban Design and Planning of Public Spaces: A review in Malaysian Cities. Procedia Social and Behavioral Sciences, 168, pp. 357-364
114
Kasih, W.C., Simanjuntak, R., & Ginting, N. (2016). Continuity dan Pariwisata di Kabupaten Karo. Prosiding Seminar Nasional 2016 Kearifan Lokal dalam Arsitektur dan Lingkungan Binaan, pp. 39-53
Kementerian Pariwisata (2015). Kembalikan Pamor Danau Toba Lewat Festival Danau Toba 2015. Jakarta: Kementerian Pariwisata (http://kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=16&id=3018, Diakses pada 5 Maret 2016)
Kementerian PPN (2016). Sasaran Nawacita dan RPJMN 2015-2019 Kementerian Pariwisata. Jakarta: Kementerian PPN (http://musrenbangnas.bappenas.go.id/files/rakorbangpus/rakor1/pariwisat
a/program-prioritas-kementrian-pariwisata-2016-deputi-bidang-ekonomi.pdf, Diakses pada 5 Maret 2016)
Kothari, C.R. (2004) Research Methodology Methods & Techniques, New Age International, New Delhi.
López-Guzmán, T., Sánchez-Cañizares, S., & Pavón, V. (2011). Community-based tourism in developing countries: A case study. Tourismos: An International Multidisciplinary. Journal of Tourism, 6(1), pp. 69-84
Marpaung, Beny O. Y. (2015). Suatu Kajian Ilmiah Mengenai Strategi Komunikasi Di Suatu Kampung, Program Studi Magister Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara, Medan.
Muhammad, M., Hamzah, A., Shaffril, H. A. M., D’Solva, J. L., Yassin, S. M., Samah, B. A. & Tiraeyari, N. (2012). Involvement In Agro-Tourism Activities Among Fishermen Community In Two Selected Desa Wawasan Nelayan Villages In Malaysia. Asian Social Science, 8(13), 239-243 Mulyani, A., Marlina, P., & Ginting, N. (2016). Self Efficacy dan Perkembangan
Pariwisata. Studi Kasus: Kabupaten Karo. Prosiding Seminar Nasional 2016 Kearifan Lokal dalam Arsitektur dan Lingkungan Binaan, pp. 39-53 Oktaviani, R.W. & Suryana, R.N. (2006). Analisis Kepuasan Pengunjung dan
Pengembangan Fasilitas Wisata Agro (Studi Kasus di Kebun Wisata Pasirmukti, Bogor). Jurnal Agro Ekonomi, 24(1), pp. 41-58
Prabhakaran, S., Nair, V. & Ramachandran, S. (2014). Community Participation in Rural Tourism: Towards A Conceptual Framework. Journal of Procedia Social and Behavioral Sciences, 144, 290–295
Portal Nasional Republik Indonesia (2012). Pasar Buah di Berastagi. Medan:
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
(http://www.indonesia.go.id/in/provinsi-sumatera-utara/pariwisata/10862-pasar-buah-di-Berastagi?start=20, Diakses pada 5 Maret 2016)
Roddin, R., Yusof, Y., & Sidi, N.S.S. (2015). Factors That Influence The Success of Mah Meri Tribe In Tourism Sector. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 204, pp. 335 – 342
Rusnanda, R., Ginting, N. & Wahid, J. (2014). Kajian Potensi Wisata Tapaktuan Berbasis Masyarakat Lokal. Jurnal Raut, 1(2), pp. 59-72
Said, H. M. (2011). Promoting Community Based Tourism In Bajau Laut Community In Kampung Pulau Gaya, Sabah. Ersiti Tun Abdul Razak E-Journal, 7(2), 46-57
Sesotyaningtyas, M. & Manaf, A. (2015). Analysis Of Sustainable Tourism Village Development At Kutoharjo Village , Kendal Regency of Central Java. In: Procedia - Social and Behavioral Sciences 184, pp. 273 – 280 Sianipar, R.A., Akbar, A.M., & Ginting, N. (2016). Pengaruh Self Esteem pada
Perkembangan Pariwisata Kabupaten Karo. Prosiding Seminar Nasional 2016 Kearifan Lokal dalam Arsitektur dan Lingkungan Binaan, pp. 39-53 Smitha, S. (2014). Village Tourism in Kerala. International Journal of
Management and Commerce Innovation, 2(2), pp: 15-20
Sobandi, R. & Sudarmadji, N. (2015). Knowledge Sharing And Stakeholder Collaboration Practice In Solo City Planning And Development : Notes On Urban Community Nurturing Processess. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 184, 161 – 170
Subadra, I.N. & Nadra, N.M. (2006). Dampak Ekonomi, Sosial-Budaya, Dan Lingkungan Pengembangan Desa Wisata Di Jatiluwih-Tabanan. Jurnal Manajemen Pariwisata, 5(1), pp. 46-64
116
Typhina, E. (2015). Eco-Apps: Design to Influence Environmentally Friendly Behavior. International Journal of E-Services and Mobile Applications, 7(1), pp. 1-21
Vitasurya, V.R. (2016). Local Wisdom for Sustainable Development of Rural Tourism, Case on Kalibiru and Lopati Village, Province of Daerah Istimewa Yogyakarta. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 216, pp. 97–108. DOI: 10.1016/j.sbspro.2015.12.014
Website Kabupaten Karo. http://www.kabkaro.go.id/
Yeoman, I. (2010). Tomorrow's Tourist: Fluid and Simple Identities. Journal of Globalization Studies, 1(2), pp. 118-127
Yoeti, O. (2002). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, PT Pradnya Paramita, Jakarta.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian kajian pariwisata berbasis masyarakat di Pasar Buah Berastagi dilakukan untuk menemukan peran serta masyarakat Berastagi dalam perkembangan pariwisata yang ada di Pasar Buah dan menemukan potensi pengembangan Pasar Buah Berastagi menjadi pariwisata yang berbasis masyarakat. Dalam menemukan gambaraan keadaan di Pasar Buah Berastagi mebutuhkan jenis penelitian yang objektif, karena penelitian ini juga melibatkan persepsi ataupun pandangan masyarakat lokal.
24
3.2 Variabel Penelitian
Dalam menentukan variabel peneliti terlebih dahulu melakukan telaah literatur terkait Pariwisata, Objek dan Daya Tarik Wisata, Pariwisata Berbasis Masyarakat, dan Faktor Pendukung Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat. Berdasarkan kajian literatur yang telah dilakukan terdapat dua kelompok variabel, yaitu (1) variabel pariwista berbasis masyarakat dan (2) variabel pariwisata. Indikator yang digunakan peneliti dalam penelitian ini merupakan simpulan dari indikator yang di dapat dari kajian literatur yang telah dilakukan sebelumnya. Variabel pariwista berbasis masyarakat dapat dilihat pada tabel 3.1 dan variabel pariwisata dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.1 Variabel pariwista berbasis masyarakat
VARIABEL INDIKATOR
Ekonomi
Terbukanya peluang usaha dalam bidang pariwisata Peningkatan pemasukan keluarga
Peningkatan kualitas ekonomi daerah
Masyarakat mendapatkan keuntungan yang maksimal Sumber pemasukan yang menjanjikan
Sosial
Kondisi sosial yang kondusif
Keterbukaan masyarakat dalam menerima budaya baru Menumbuhkan rasa percaya diri dan bangga bagi masayrakat Meningkatkan kualitas hidup masyarakat
Mampu memberdayakan masyarakat lokal Meningkatkan softskill masyarakat Masyarakat tergabung dalam komunitas
Pemahaman masyarakat tentang dampak positif pariwisata
Lingkungan
Mendorong perkembangan daerah yang berkelanjutan Meningkatkan kelestarian lingkungan
Sarana dan prasarana yang optimal
Politik
Keterlibatan pemerintah dalam mendukung masyarakat Keterlibatan masyarakat dalam mengelola pariwisata Keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan
Tabel 3.2 variabel pariwisata
VARIABEL INDIKATOR
Atraksi
Atraksi budaya Pemandangan
Kegiatan yang menarik
Event yang diselenggarakan Aksesibilitas
Lokasi yang mudah dijangkau Kondisi jalan
Ketersediaan transportasi lokal
Amenitas
Penginapan Tempat Makan Tempat Ibadah Toilet
3.3 Populasi/Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat kota Berastagi yang berada di sekitar kawasan Pasar Buah Berastagi. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik Pruposive Sampling, dimana teknik penentuan sampel dilakukan dengan pertimbangan tertentu. Pemilihan teknik Pruposive Sampling mengacu pada penelitian sejenis yang dilakukan oleh Marpaung (2015). Dalam menentukan jumlah sampel peneliti mengacu pada teori Fraenkel, Wallen dan Hyun (2012) yang menyatakan bahwa jumlah sampel minimal dalam sebuah penelitian apabila tidak diketahui pasti besar populasinya adalah sebesar 100, maka sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang masyarakat sekitar Pasar Buah Berastagi.
3.4 Metoda Pengumpulan Data
26
peneliti dan data sekunder adalah data pendukung yang didapatkan peneliti dari pihak luar.
3.4.1 Data Primer
Data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti, yaitu data yang berupa gambaran pemikiran masyarakat dan kondisi fisik di Pasar Buah Berastagi. Dalam hal ini terdapat dua cara pengumpulan data primer yang dilakukan oleh peneliti, yaitu:
a.
Penyebaran KuesionerPenyebaran Kuesioner dilakukan untuk mengumpulkan data terkait gambaran pemikiran masyarakat terhadap pengembangan pariwisata berbasis mayarakat di Pasar Buah Berastagi. Peneliti melakukan penyebaran kuesioner yang berisi pertanyaan tertutup. Variabel yang digunakan dalam menentukan pertanyaan tertutup mengacu pada variabel pariwisata berbasis masyarakat. Proses penentuan data-data yang diperlukan dalam penyebaran kuesioner, seperti pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Variabel Community Based Tourism
VARIABEL INDIKATOR DATA YANG DIPERLUKAN METODA
Ekonomi
Terbukanya peluang usaha dalam bidang pariwisata
Peran serta masyarakat dalam memanfaatkan peluang usaha dari pariwisata di Pasar Buah
Menyebar kuesioner
Metoda kuantitatif Ketertarikan masyarakat
terhadap peluang usaha dalam pariwisata yang ada di Pasar Buah
Menyebar kuesioner
Tabel 3.3 (Lanjutan)
VARIABEL INDIKATOR DATA YANG DIPERLUKAN METODA
Ekonomi
Peningkatan pemasukan keluarga
Gambaran pemikiran masyarakat terkait pengaruh pariwisata dalam peningkatan pemasukan keluarga
Pandangan masyarakat terhadap pengaruh pariwisata dalam peningkatan kualitas ekonomi di Berastagi masyarakat terkait pihak yang paling banyak menerima manfaat ekonomi dari pariwisata di Pasar Buah
Menyebar kuesioner
Metoda kuantitatif
Gambaran pemikiran masyarakat terhadap pengaruh ekonomi yang sudah dirasakan
Menyebar kuesioner masyarakat terkait kestabilan ekonomi di Pasar Buah
Menyebar kuesioner
Metoda kuantitatif Potensi pariwisata Pasar Buah
sebagai sumber mata
Keadaan sosial masyarakat Kota Berastagi, terkhusus yang berada di sekitar kawasan masyarakat terhadap kehadiran wisatawan di Pasar Buah
Pengaruh pariwisata terhadap kepercayaan diri masyarakat Berastagi
Menyebar kuesioner
Metoda kuantitatif Rasa bangga masyarakat
Berastagi terhadap kawasan wisata Pasar Buah masyarakat terkait pengaruh pariwisata Pasar Buah terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat Berastagi
Peran perkembangan pariwisata di Pasar Buah dalam memberdayakan masyarakat lokal
Menyebar kuesioner
28
Tabel 3.3 (Lanjutan)
VARIABEL INDIKATOR DATA YANG DIPERLUKAN METODA
Sosial
Meningkatkan
softskill
masyarakat
Gambaran pemikiran masyarakat terkait pengaruh perkembangan pariwisata terhadap peningkatan softskill
mereka masyarakat terkait pengaruh komunitas masyarakat terhadap perkembangan pariwisat Pasar Buah
Menyebar kuesioner
Metoda kuantitatif
Komunitas masyarakat yang berkaitan dengan perkembangan
Pandangan masyarakat terkait dampak positif dari pariwisata
Menyebar kuesioner
Pandangan masyarakat terkait dampak pariwisata terhadap perkembangan Kota Berastagi
Peran serta masyarakat dalam kelestarian lingkungan di Pasar Buah masyarakat terkait sarana dan prasarana yang ada di Pasar Buah Berastagi
Menyebar kuesioner
Metoda kuantitatif
Manfaat sarana prasarana pendukung pariwisata yang dirasakan masyarakat masyarakat terkait peran
masyarakat dalam
perkembangan Pariwisata Pasar Buah mengelola pariwisata di Pasar Buah
Menyebar kuesioner
Metoda kuantitatif
Kesiapan masyarakat dalam mengelola potensi pariwisata di Pasar Buah Berastagi
Menyebar kuesioner
Tabel 3.3 (Lanjutan)
VARIABEL INDIKATOR DATA YANG DIPERLUKAN METODA
Politik
Keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan
Peran serta masyarakat dalam menghasilkan keputusan yang ditujukan untuk pengembangan pariwisata Pasar Buah masyarakat terkait kebijakan
pemerintah dalam
pengembangan pariwisata yang berbasis masyarakat masyarakat terkait program pengembangan pariwisata yang diharapkan
Menyebar kuesioner
Metoda kuantitatif
Gambaran pemikiran masyarakat terkait program
pemerintah dalam
mempromosikan Pasar Buah Berastagi
Menyebar kuesioner
Metoda kuantitatif
Program pemerintah yang mendukung masyarakat dalam mengembangkan pariwisata Pasar Buah Berastagi
Menyebar kuesioner
Metoda kuantitatif
b.
Observasi Lapangan30
Tabel 3.4 Variabel Objek dan Daya Tarik Wisata
VARIABEL INDIKATOR DATA YANG DIPERLUKAN METODA
Atraksi
Atraksi budaya Atraksi budaya di Pasar Buah yang mampu menarik perhatian wisatawan
Observasi
Metoda Kualitatif Pemandangan Pemandangan di sekitar Pasar
Buah yang mampu menjadi
Gambaran kegiatan menarik yang dapat dilakukan di Pasar
Event yang diselenggarakan dalam mempromosikan Pasar Buah kemudahannya untuk dijangkau wisatawan
Observasi
Metoda Kualitatif Kondisi jalan Gambaran keadaan fasilitas
jalan menuju Pasar Buah transportasi di sekitar Pasar Buah Berastagi
Observasi
Metoda Kualitatif
Amenitas
Penginapan Ketersediaan penginapan di sekitar Pasar Buah
Observasi
Metoda Kualitatif Tempat Makan Ketersediaan tempat makan di
sekitar Pasar Buah
Observasi
Metoda Kualitatif Tempat Ibadah Ketersediaan tempat ibadah di
sekitar Pasar Buah
Observasi
Metoda Kualitatif Tempat Penjualan
Souvenir
Kondisi tempat penjualan souvenir di Pasar Buah
Observasi
Metoda Kualitatif Toilet Gambaraan keadaan fasilitas
toilet di Pasar Buah
Observasi
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data-data pendukung yang dikumpulkan peneliti dari kajian literatur dan data statistik yang berkaitan dengan Kota Berastagi. Data statistik yang berkaitan dengan Kota Berastagi dan pariwisatanya didapatkan melalui data Pemerintah Kabupaten Karo.
3.5 Metoda Analisa Data
32
BAB IV
GAMBARAN UMUM KAWASAN
4.1 Kawasan Penelitian
Lokasi penelitian kajian pariwisata berbasis masyarakat berada di Pasar Buah, Berastagi, Kabupaten Karo. Kabupaten Karo berada di dataran tinggi Pegunungan Bukit Barisan dengan luas wilayah 212.725 Ha atau 2,97% dari total luas Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis Kabupaten Karo terletak di 2° 50’ sampai dengan 3° 19’ Lintang Utara, dan 97° 55’ sampai dengan 98° 38’ Bujur Timur. Secara administratif Kabupaten Karo terdiri dari 17
kecamatan dengan ibu kota Kabanjahe (Gambar. 3.1). Adapun perbatasan Kabupaten Karo yaitu:
Utara : Kabupaten Langkat dan Deli Serdang Selatan : Kabupaten Dairi dan Toba Samosir
Timur : Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun
Barat : Kabupaten Aceh Tenggara (Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam)
Gambar 4.1 Kabupaten Karo
(Sumber: Pemerintah Daerah Kabupaten Karo, 2016)
34
Kabupaten Karo terkenal dengan potensi wisatanya dan kesuburan tanahnya. Potensi lahan yang subur pada Kabupaten Karo menyebabkan Sayur, Buah dan Bunga yang ada memiliki kualitas yang baik. Salah satu Kota yang populer dengan potensi wisatanya di Kabupaten Karo adalah Kota Berastagi.
4.2 Pariwisata Kota Berastagi
Gambar 4.2 Lokasi Kota Berastagi (Sumber: Google image)
Berastagi banyak dikunjungi wisatawan bukan hanya karena lokasinya yang strategis. Tujuan-tujuan wisata yang menarik di Kota Berasatagi menyebabkan kota ini ramai di kunjungi. Keindahan alam Kota Berastagi juga menjadi pendorong kota ini sebagai kota wisata. Pemandangan hamparan pegunungan dan hutan-hutan yang masih asri menjadi daya tarik dari Kota Berastagi. Kecenderungan wisatawan untuk kembali ke alam menyebabkan pariwisata berbasis alam menjadi sangat potensial (Oktaviani
36
Menyuguhkan wisata-wisata lain yang menarik. Objek-objek wisata yang ada di Kota Berastagi yaitu, (1) Bukit Gundaling; (2) Taman Mejuah-Juah; (3) Pasar Buah; (4) Deleng Kutu; (5) Bukit Kubu; (6) wahana bermain Mickey Funland; (7) Penatapan; dan (8) Air Terjun Sikulikap (Gambar 3.3).
Gambar 4.3 Objek dan Daya Tarik Wisata Berastagi
4.3 Objek dan Daya Tarik Wisata Pasar Buah Berastagi
di Kota Berastagi (Sianipar, Akbar, dan Ginting). Kawasan kajian dan batasan observasi yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat pada gambar 4.5.
Gambar 4.4 Lokasi Pasar Buah Berastagi
(Sumber: Google maps yang diolah dengan menggunakan AutoCAD)
38
4.5.1 Atraksi pada Objek dan Daya Tarik Wisata Pasar Buah Berastagi
Pasar Buah Berastagi memiliki atraksi wisata yang mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Alasan utama wisatawan datang ke Pasar Buah adalah mencari oleh-oleh khas Berastagi, namun Pajak Buah memiliki daya tarik yang tidak hanya sekedar menjual oleh-oleh. Selain berbelanja, atraksi lain yang dapat ditawarkan kepada wisatawan di sekitar Pasar Buah yaitu mengunjungi Museum Pusaka Karo (Gambar 4.6).
Gambar 4.6 Museum Pusaka Karo
masyarakat Karo pada zaman dahulu. Selain mengunjungi Museum Pusaka Karo wisatawan juga dapat menikmati atraksi menaiki kuda tunggang dan delman yang disebut masyarakat sekitar sado di Pasar Buah Berastagi (Gambar 4.7).
Gambar 4.7 Atraksi Kuda Tunggang dan Sado/Delman
40
dan Buah. Selain Pesta Bunga dan Buah, pada tahun 2015 lalu pelaksanaan Festival Danau Toba juga diselenggarakan di Taman Mejuah-juah Berastagi Gambaran event-event yang dilaksanakan di kawasan Pasar Buah dapat dilihat pada gambar 4.8.
Gambar 4.8 Taman Mejuah-juah serta Pelaksanaan Festival Danau Toba dan Pesta Bunga dan Buah
kejauhan. Pasar Buah lebih dinikmati pengunjung sebagai Kawasan Wisata untuk berbelanja oleh-oleh daripada untuk melihat pemandangan.
Gambar 4.9 Pemandangan dari Pasar Buah Berastagi
4.5.2 Aksesibilitas pada Objek dan Daya Tarik Wisata Pasar Buah
Berastagi
42
Gambar 4.10 Akses menuju Pasar Buah
keselamatan mereka. Ditinjau dari sisi lalu lintasnya, alur kendaraan di Pasar Buah juga cenderung lancar (Gambar 4.12 a). Kemacetan hanya pada saat libur panjang seperti long weekend, libur natal dan tahun baruserta libur idul fitri (Gambar 4.12 b). Kemacetan yang terjadi pada saat libur panjang menyebabkan wisatawan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam mengakses Pasar Buah. Dalam upaya mengatasi kemacetan yang terjadi pada saat libur panjang di Pasar Buah, diberlakukan jalan satu arah pada setiap ruas jalan yang menuju objek dan daya tarik wisata tersebut.
Gambar 4.11 a) Kondisi Jalan di Sekitar Pasar Buah; b) Kondisi Jalan pada Jalan lintas Medan-Berastagi
44
4.5.3 Amenitas pada Objek dan Daya Tarik Wisata Pasar Buah
Berastagi
Sebagai salah satu kota tujuan wisata, Berastagi harus mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan wisatawan dalam perjalanannya. Fasilitas-fasilitas pendukung yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan juga menjadi hal yang sangat diperhitungkan. Dalam hal ini Berastagi merupakan Kota yang sudah cukup siap dalam menerima wisatawan. Fasilitas-fasilitas pendukung yang dibutuhkan oleh wisatawan adalah tempat makan, penginapan, toilet umum serta tempat ibadah. Kawasan wisata Pasar Buah juga memiliki ketersediaan fasilitas yang mencukupi, seperti halnya tempat makan bagi wistawan (Gambar 4.14).
Tempat makan di kawasan Pasar Buah menyediakan menu yang beragam bagi wisatawan seperti bakso, makanan khas Karo, jagung bakar, aneka sarapan pagi, dan sebagainya. Tempat makan yang berada di sekitar kawasan Pasar Buah akan memudahkan wisatwan untuk mencari makanan. Selain wisatawan, tempat makan di Pasar Buah juga diminati oleh masyarakat sekitar dan para pedagang yang berada kawasan tersebut. Tempat-tempat makan tersebut dikelola langsung oleh masyarakat lokal sehingga dapat meningkatkan ekonomi mereka. Selain tempat makan, fasilitas yang pada umumnya dikelola oleh masyarakat lokal adalah penginapan. Titik-titik penginapan yang berada di sekitar Pasar Buah seperti pada gambar 4.14.
Gambar 4.14 Penginapan di sekitar Pasar Buah
46
lokasinya yang berada di pusat kota, sehingga mudah diakses dari mana saja. Penginapan pada umumnya dikelola langsung oleh masyarakat dengan membangun ruko mereka menjadi kamar-kamar yang disewakan kepada wisatawan yang datang. Tidak hanya penginapan yang mencukupi dan mudah dijangkau oleh wisatawan, fasilitas tempat ibadah juga tersedia disekitar Pasar Buah (Gambar 4.15).
Gambar 4.13 Fasilitas Ibadah di sekitar Pasar Buah
rasa yang cukup tinggi. Meskipun rumah ibadah yang berbeda pada lokasi yang berdekatan, bahkan saling berhadap-hadapan tetapi tidak terjadi kerusuhan. Kondisi di kawasan tersebut tetap kondusif dengan adanya nilai saling menghargai yang tumbuh dalam kehidupan masyarakat sekitar. Fasilitas umum lain yang dibutuhkan wisatawan dan tersedia di sekitar Pasar Buah adalah toilet (Gambar 4.14).
Gambar 4.14 Fasilitas Toilet Umum di sekitar Pasar Buah
48 BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Pendahuluan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan observasi, pada BAB ini akan membahas dan menganalisa data yang telah didapatkan tersebut. Pada bab ini juga dibahas karakteristik masyarakat yang menjadi responden dalam penelitian. Pariwisata berbasis masyarakat dalam perkembangan pariwisata di Pasar Buah dikaji melalui gambaran pemikiran masyarakat dalam 4 aspek, yaitu ekonomi, sosial, lingkungan dan politik.
5.2 Karakteristik Responden
Penelitian yang ditujukan untuk menemukan gambaran keterlibatan masyarakat dan potensi Pasar Buah menjadi tujuan wisata yang berbasis masyarakat ini melibatkan gambaran pemikiran masyarakat. Karakteristik dari masyarakat yang menjadi responden di dalam penelitian ini terdiri dari usia, jenis kelamin, dan pekerjaan. Perbandingan jumlah responden ditinjau berdasarkan umur mereka dapat dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1 Karakteristik Umur Responden
Karakteristik Jumlah
(org)
Persen (%) Umur
Muda : 17 – 21 tahun 5 5
Dewasa : 21 – 49 tahun 72 72
Tua : > 49 tahun 23 23
50
Tabel 5.2 Karakteristik Jenis Kelamin Responden
Karakteristik Jumlah
(org)
Persen (%)
Jenis Kelamin
Pria 44 44
Wanita 56 56
Total 100 100
Berdasarkan tabel 5.2, selisih presentasi responden wanita dan pria tidak terlalu signifikan. Responden yang berjenis kelamin pria sebanyak 44% dan responden wanita sebanyak 56%. Wanita dan pria memiliki gambaran pemikiran yang berbeda apabila ditinjau dari pandangan mereka terhadap perkembangan pariwisata di lingkungannya (Smitha, 2014). Indentifikasi gambaran pemikiran masyarakat yang dilakukan untuk menemukan peran serta masyarakat dalam pengembangan pariwisata Pasar Buah dan menemukan potensi pariwisata objek dan daya tarik wisata tersebut, melibatkan masyarakat yang berasal dari gender berbeda. Pemikiran masyarakat yang berasal dari gender yang berbeda akan memberikan informasi yang lebih menyeluruh. Karakteristik pekerjaan responden yang berada di sekitar Pasar Buah dapat dilihat pada tabel 5.3.
Tabel 5.3 Karakteristik Pekerjaan Responden
Karakteristik Jumlah
(org)
Persen (%)
Pekerjaan
Berdagang 57 57
Wiraswasta 15 15
Pegawai swasta 11 11
Pegawai negeri 3 3
Mahasiswa/Pelajar 6 6
Tidak bekerja 3 3
Dan lain-lain (Tukang Sado/Delman) 5 5
Masyarakat yang menjadi responden dalam penelitian ini pada umumnya memiliki pekerjaan sebagai pedagang (57%). Sebanyak 5% responden adalah masyarakat yang berprofesi sebagai pembawa sado (delman). 15% dari total responden memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta, 11% responden bekerja di perusahaan swasta, dan 3% responden bekerja sebagai pegawai negeri. Selain itu terdapat juga responden yang masih berstatus mahasiswa ataupun pelajar (6%) dan tidak bekerja (3%). Masyarakat yang memahami potensi pariwisata yang ada di lingkungannya akan dapat melihat peluang bisnis baru yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga (Jaafar, Bakri, dan Rassolimanesh, 2015). Berdasarkan penelitia yang telah dilakukan, ditemukan bahwa masyarakat dapat melihat peluang usaha yang ada di Pasar Buah sehingga mereka menjadikan peluang tersebut sebagai mata pnecahariannya.
5.3 Kajian Pariwisata Berbasis Masyarakat dalam Aspek Ekonomi
52
5.3.1 Terbukanya peluang usaha dalam bidang pariwisata
Pariwisata yang berkelanjutan mampu membuka peluang usaha bagi masyarakat dalam bidang pariwisata, hal tersebut juga terjadi di Pasar Buah Berastagi. Peluang usaha yang dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber mata pencaharian dari kegiatan pariwisata di Pasar Buah seperti menjual makanan, memproduksi dan menjual barang yang dapat dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan, menyediakan jasa atraksi seperti kuda tunggang dan delman/sado, dan sebagainya. Peluang usaha yang terdapat di Pasar Buah mampu menarik minat masyarakat untuk memanfaatkannya. Persentasi masyarakat yang tertarik dengan peluang usaha di Pasar Buah Berastagi dapat dilihat pada tabel 5.4.
Tabel 5.4 Ketertarikan Masyarakat terhadap Peluang Usaha di Pasar Buah
Karakteristik Jumlah
(org)
Persen (%)
Apakah anda tertarik dengan peluang usaha yang ada pada kegiatan pariwisata yang ada di Pasar Buah?
Saya tertarik sehingga saya mengambil peluang tersebut 56 57
Saya tertarik namun belum memanfaatkan peluang tersebut 32 32
Sata tidak tertarik 7 7
Saya tidak tahu 4 4
Total 99 100
keterbatasan modal yang dimiliki. Pariwisata berbasis masyarakat juga memungkinkan masyarakat untuk memulai bisnisnya dengan modal yang kecil (Smitha, 2014). Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di Pasar Buah akan memungkinkan masyarakat untuk ikut memanfaatkan peluang usaha yang ada dengan menggunakan modal yang kecil. Melalui pengembangan pariwisata yang berbasis masyarakat maka pengelolaan pariwisata di Pasar Buah Berasatagi akan lebih melibatkan dan memberikan keuntungan bagi masyarakat lokalnya.
5.3.2 Peningkatan pemasukan keluarga
Dampak ekonomi dari pariwisata merupakan hal yang dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat. Salah satu dampak yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat adalah pengaruh pariwisata terhadap pemasukan keluarga mereka. Berdasarkan identifikasi gambaran pemikiran masyarakat ditemukan bahwa pariwisata Pasar Buah mempengaruhi pemasukan keluarga mereka. Data yang ditemukan seperti tabel 5.5.
Tabel 5.5 Dampak Ekonomi Pariwisata Pasar Buah terhadap Masyarakat Lokal
Karakteristik Jumlah
(org)
Persen (%)
Menurut pandangan anda, bagaimana pengaruh pariwisata di Pasar Buah terhadap pemasukan keluarga masyarakat Berastagi?
Pariwisata di Pasar Buah mampu meningkatkan pemasukan
keluarga masyarakat Berastagi 85 85
Pariwisata di Pasar Buah tidak berpengaruh pada pemasukan
keluarga masyarakat Berastagi 9 9
Tidak tau 6 6
54
Gambar 5.1 Suasana Tempat Makan di Pasar Buah Saat Ramai Wisatawan
5.3.3 Peningkatan kualitas ekonomi daerah
Manfaat ekonomi dari kegiatan pariwisata di Pasar Buah tidak hanya dirasakan oleh masyarakat, namun juga berdampak pada ekonomi daerah. Gambaran pemikiran masyarakat terkait dampak ekonomi pariwisata di Pasar Buah terhadap ekonomi Kota Berastagi dapat dilihat pada tabel 5.6.
Tabel 5.6 Dampak Pariwisata Pasar Buah terhadap Kualitas Ekonomi Daerah
Karakteristik Jumlah
(org)
Persen (%)
Menurut pandangan anda, bagaimana pengaruh pariwisata di Pasar Buah terhadap ekonomi di Kota Berastagi?
Pariwisata di Pasar Buah mampu meningkatkan ekonomi Kota
Berastagi 72 72
Pariwisata di Pasar Buah berdampak pada peningkatan ekonomi
Kota Berastagi, namun tidak signifikan 22 22
Pariwisata di Pasar Buah tidak berpengaruh pada ekonomi Kota
Berastagi 1 1
Tidak tau 5 5
Total 100 100
56
Pasar Buah tidak memiliki pengaruh pada ekonomi Kota Berastagi (1%). Pariwisata adalah suatu aspek yang memiliki pengaruh besar terhadap ekonomi yang dapat berdampak pada perkembangan daerah bahkan nasional (Goh, 2015; Diniz, Falleiro, dan Barros, 2014). Pengaruh pariwisata di Pasar Buah terhadap aspek ekonomi tidak hanya pada tingkat ekonomi keluarga namun juga berdampak secara regional. Pariwisata merupakan salah satu dari tiga struktur utama penyokong perekonomian Kabupaten Karo yang mengalami peningkatan pada tahun 2010-2014 (BPS Kab. Karo, 2015). Dampak positif dalam aspek ekonomi dari kegiatan pariwisata di Pasar Buah dapat digunakan untuk pengembangan objek wisata tersebut.
5.3.4 Masyarakat mendapatkan keuntungan yang maksimal
Pengembangan pariwisata di Pasar Buah memberikan keuntungan pada beberapa pihak. Berdasarkan pandangan responden, peneliti menemukan pandangan masyarakat terhadap pihak-pihak yang menerima keuntungan dari pengembangan pariwisata di Pasar Buah (Tabel 5.7).
Tabel 5.7 Pihak yang Menerima Keuntungan dari pengembangan pariwisata di Pasar Buah
Karakteristik Jumlah
(org)
Persen (%)
Menurut pandangan anda, siapa yang paling banyak menerima
keuntungan dari pengembangan pariwisata di Pasar Buah?
Masyarakat Lokal 60 60
Pemerintah 28 28
Pengelola Swasta 3 3
Pihak-pihak tertentu 4 4
Tidak tahu 5 5
Berdasarkan pandangan responden pada tabel 5.7 ditemukan bahwa masyarakat lokal merupakan pihak yang paling banyak menerima manfaat ekonomi dari kegiatan pariwisata di Pasar Buah Berastagi (60%), sedangkan 28% responden berpendapat bahwa pihak yang menerima keuntungan adalah pemerintah. Hanya 3% responden yang berpendapat bahwa pihak yang menerima keuntungan adalah pihak swasta, dalam hel ini pihak swasta yang dimaksud masyarakat adalah pengelola hotel yang terdapat di sekitar Pasar Buah. Beberapa memiliki gambaran pemikiran bahwa pihak tertentu yang menerima keuntungan (4%) dan beberapa tidak memahami (5%). Ditinjau dari pendapat masyarakat terhadap keuntungan yang telah mereka rasakan, responden memiliki pandangan yang berbeda-beda, seperti pada tabel 5.8.
Tabel 5.8. Keuntungan yang Telahdirasakan masyarakat
Karakteristik Jumlah
(org)
Persen (%)
Bagaimana pendapat anda apabila ditinjau dari keuntungan
pariwisata secara ekonomi yang telah anda rasakan?
Saya sudah mendapatkan keuntungan yang maksimal 15 15 Keuntungan yang saya dapatkan belum maksimal, namun sudah
mencukupi 44 45
Keuntungan yang saya dapatkan sangat rendah 23 23
Saya tidak mendapatkan keuntungan secara ekonomi 11 11
Saya tidak tahu 6 6
Total 99 100
58
keterlibatan masyarakat, manfaat ekonomi dari pariwisata akan dapat dirasakan oleh masyarakat dan pemerintah (Hampton, 2005). Masyarakat sudah dapat merasakan keuntungan dari kegiatan pariwisata di Pasar Buah, meskipun masih belum maksimal. Manfaat yang dirasakan masyarakat juga menjadi pendorong bagi mereka untuk terlibat dan melakukan upaya dalam pembenahan tempat usahanya. Salah satu keterlibatan masyarakat yang didorong dari adanya manfaat yang telah mereka rasakan secara nyata adalah upaya dalam membenahi kamopi-kanopi yang ada di Pasar Buah Berastagi (Gambar 5.2)
Gambar 5.2 Upaya Pribadi Masyarakat dalam Melakukan Perbaikan Kanopi
5.3.5 Sumber pemasukan yang menjanjikan
Pariwisata yang berkelanjutan akan mampu memberikan pemasukan yang menjanjikan bagi masyarakat. Dalam menemukan potensi Pasar Buah menjadi sumber mata pencaharian yang menjanjikan, peneliti melakukan identifikasi gambaran pemikiran masyarakat. Adapaun presentasi pandangan masyarakat pada kestabilan ekonomi Pasar Buah dapat dilihat pada tabel 5.9.
Tabel 5.9 Kestabilan ekonomi di Pasar Buah
Karakteristik Jumlah
(org)
Persen (%)
Menurut pandangan anda, bagaimana kestabilan dari Pariwisata di Pasar Buah Berastagi?
Pariwisata di Pasar Buah sangat stabil 14 14
Pariwisata di pasar buah relatif stabil, ketidak stabilan hanya
disebabkan oleh kondisi lingkungan 54 55
Pariwisata di pasar buah tidak stabil 20 20
Saya tidak tahu 11 11
Total 99 100
60
Gambar 5.3 Pasar Buah Sepi Pengunjung Akibat Erupsi Gunung Sinabung
Tabel 5.10 Peluang Usaha di Pasar Buah sebagai Mata Pencaharian Masyarakat
Karakteristik Jumlah
(org)
Persen (%) Menurut pendapat anda, apakah peluang usaha dalam pariwisata di
Pasar Buah dapat dijadikan sumber mata pencaharian yang menjanjikan?
Ya. Peluang usaha di Pasar Buah sangat menjanjikan, sehingga
dapat dijadikan sebagai sumber mata pencaharian utama 39 39 Ya. Peluang usaha di Pasar Buah menjanjikan, namun
masyarakat perlu memiliki sumber mata pencaharian lain 53 53 Tidak, peluang usaha di Pasar Buah tidak menjanjikan 2 2
Saya tidak tahu 6 6
Total 100 100
Pada umumnya 53% responden berpandangan bahwa kegiatan pariwisata di Pasar Buah merupakan sumber mata pencaharian yang menjanjikan namun masyarakat membutuhkan sumber mata pencaharian lain. Sebagian dari responden berpendapat bahwa peluang usaha di Pasar Buah Sudah dapat di jadikan sebagai sumber mata pencaharian utama (39%). Hanya 2% responden yang berpendapat bahwa pariwisata di Pasar Buah bukan merupakan sumber mata pencaharian yang menjanjikan dan 6% responden tidak memahami hal tersebut. Pada umumnya pedagang dan pihak-pihak yang memanfaatkan peluang usaha di Pasar Buah Berastagi menggantungkan hidupnya pada pendapatan yang didapat dari usahanya tersebut.
62
berada di Pasar Buah relatif stabil sehingga kawasan tersebut sangat potensial apabila dikembangkan menjadi tujuan wisata yang berbasis masyarakat. Pariwisata yang berbasis masyarakat akan berdampak pada kegiatan yang berkelanjutan di Pasar Buah Berastagi, dengan begitu Pasar Buah akan mampu memberikan keuntungan yang lebih maksimal dan peluang usaha yang lebih menjanjikan sehingga dapat menjadi sumber mata pencaharian utama bagi masyarakat.
5.4 Kajian Pariwisata Berbasis Masyarakat dalam Aspek Sosial
5.4.1 Kondisi sosial yang kondusif
Kondisi sosial masyarakat memiliki pengaruh dalam perkembangan pariwisata di lingkungannya. Masyarakat yang aman dan saling menghargai akan menciptakan kondisi sosial yang kondusif. Dalam hal ini masyarakat memiliki pandangan masing-masing terhadap kondisi sosial yang tercipta di Pasar Buah Berastagi dan sekitarnya (Tabel 5.11).
Tabel 5.11 Kondisi sosial masyarakat lokal
Karakteristik Jumlah
(org)
Persen (%)
Berdasarkan pandangan anda, bagaimana kondisi sosial masyarakat yang ada di Kota Berastagi?
Kondisi sosial masyarakat di Kota Berastagi sangat kondusif 74 74 Kondisi sosial masyarakat di Kota Berastagi relatif kondusif
meskipun terkadang terdapat konflik 19 19
Kondisi sosial masyarakat di Kota Berastagi tidak kondusif 2 2
Tidak tahu 5 5
Total 100 100
64
kondisi sosial yang kondusif. Kondisi sosial yang nyaman akan memberikan kepuasan pada wisatawan, hal tersebut akan berdampak pada kesuksesan pariwisata (Dmitrovic´ dkk., 2009). Kota Berastagi memiliki kondisi sosial masyarakat yang kondusif, hal tersebut mempengaruhi kesuksesan pariwisata yang ada di daerah tersebut. Salah satu tujuan pariwisata di Berastagi yang juga merasakan dampak positif dari kondisi sosial kota tersebut adalah Pasar Buah. Pengembangan pariwisata yang berbasis masyarakat di Pasar Buah Berastagi akan mampu meningkatkan keterlibatan masyarakat untuk ikut serta. Keterlibatan masyarakat tersebut akan mendorong Kota Berastagi dalam menciptakan Kota yang memiliki kondisi sosial kondusif yang memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang datang. Keramahan yang terjalin antara masyarakat dengan wisatawan dapat dilihat pada gambar 5.4.
5.4.2 Keterbukaan masyarakat dalam menerima budaya baru
Kegiatan pariwisata di Pasar Buah tidak dapat dipisahkan dari kehadiran wisatawan yang berasal dari berbagai latar belakang. Kesuksesan pariwisata di Pasar Buah berkaitan erat dengan pandangan masyarakat terhadap kehadiran wisatawan yang memiliki budaya yang beraneka ragam. Identifikasi gambaran pemikiran masyarakat terkait kehadiran wisatawan dengan budaya yang berbeda menghasilkan pandangan yang berbeda dari masyarakat dalam menilai kahediran wisatawan tersebut (Tabel 5.12)
Tabel 5.12 Penerimaan Masyarakat Terhadap Budaya Baru
Karakteristik Jumlah
(org)
Persen (%)
Bagaimana sikap anda terhadap kedatangan wisatawan yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda?
Saya menerima dan ingin mempelajari budaya baru dari
wisatawan 32 32
Saya menerima budaya baru wisatawan asalkan masih selaras
dengan nilai kearifan lokal 63 63
Saya tidak menyukai kehadiran wisatawan dengan latar
belakang budaya baru 0 0
Saya tidak tahu 5 5
Total 100 100
66
bahwa pada umumnya responden menerima budaya baru wisatawan asalkan masih selaras dengan nilai kearifan lokal (63%). 32% dari responden berpendapat bahwa mereka tidak hanya menerima budaya baru dari wisatawan namun juga ingin mempelajari hal tersebut. Tidak terdapat responden yang tidak menerima kehadiran wisatawan yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda, dan hanya 5% responden yang tidak memahami hal tersebut.
5.4.3 Menumbuhkan rasa percaya diri bangga bagi masayrakat
Untuk mengetahui dampak pariwisata Pasar Buah terhadap psikologi masyarakat, peneliti melakukan identifikasi gambaran pemikiran masyarakat dalam bentuk pertanyaan kuesioner. Pandangan masyarakat terkait pengaruh pariwisata di Pasar Buah terhadap rasa percaya diri dan bangga pada mereka seperti pada tabel 5.13.
Tabel 5.13 Pengaruh pariwisata terhadap psikologi masyarakat
Karakteristik Jumlah
(org)
Persen (%)
Ditinjau dari aspek sosial, bagaimana perasaan anda terhadap perkembangan Pariwisata di Pasar Buah?
Pariwisata di Pasar Buah memberikan rasa bangga dan meningkatkan kepercayaan diri masyarakat lokal sehingga meningkatkan kinerjanya
65 65
Pariwisata di Pasar Buah memberikan rasa bangga dan meningkatkan kepercayaan diri masyarakat lokal, namun tidak berdampak pada apapun
26 26
Masyarakat tidak merasakan dampak sosial apapun 2 2
Saya tidak tahu 7 7
Total 100 100
68
serta 7% yang tidak memahami hal tersebut. Pariwisata berbasis masyarakat membuka peluang-peluang bisnis baru yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Pengelolaah pariwisata yang dilakukan langsung oleh masyarakat akan memberikan kepercayaan diri bagi mereka yang didapatkan dari rasa bangga terhadap kegiatan pariwisata yang ada di lingkungannya. Rasa percaya diri tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerjanya dalam mencapai kehidupan yang berkualitas. Peningkatan rasa percaya diri masyarakat yang tumbuh dalam sektor pariwisata akan berdampak positif pada kualitas hidup mereka (Yusof, Ibrahim, Muda, dan Amin, 2012). Hal tersebut juga terjadi pada pengembangan Pasar Buah Berastagi. Kesuksesan dari pariwisata Pasar Buah memberikan rasa bangga bagi masyarakat lokalnya. Rasa bangga yang mampu meningkatkan rasa percaya diri masyarakat apabila dikelola secara positif maka akan berdampak pada peningkatan kinerja mereka. Peningkatan kinerja tersebut akan berdampak positif pada kualits hidup masyarakat lokal. Hal tersebut memungkinkan untuk lebih dikembangkan di Pasar Buah apabila pengelolaan pariwisata di kawasan tersebut dilakukan dengan berbasis pada masyarakat.
5.4.4 Meningkatkan kualitas hidup masyarakat
Tabel 5.14 Pengaruh Pariwisata Terhadap Kualitas Hidup Masyarakat
Karakteristik Jumlah
(org)
Persen (%) Berdasarkan pandangan anda, bagaimana pengaruh Pariwisata di
Pasar Buah terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat Kota Berastagi?
Pariwisata di Pasar Buah mampu meningkatkan kualitas hidup
masyarakat Kota Berastagi 81 81
Pariwisata di Pasar Buah tidak berdampak apapun terhadap
kehidupan masyarakat Kota Berastagi 10 10
Saya tidak tahu 9 9
Total 100 100
70
5.4.5 Mampu memberdayakan masyarakat lokal
Dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat, merupakan pengelolaan pariwisata yang dilakukan langsung oleh masyarakat lokal. Masyarakat yang menjadi responden memiliki pandangan yang berbeda dalam menilai pemberdayaan masyarakat yang terjadi pada kegiatan pariwisata Pasar Buah (Tabel 5.15)
Tabel 5.15 Peran pariwisata dalam memberdayakan masyarakat lokal
Karakteristik Jumlah
(org)
Persen (%)
Menurut pandangan anda, Apakah parwisata di Pasar Buah sudah mampu memberdayakan masyarakat lokal?
Ya. Parwisata di Pasar Buah sudah memberdayakan masyarakat
lokal 16 16
Ya. Parwisata di Pasar Buah sudah mampu memberdayakan
masyarakat lokal, namun masih perlu ditingkatkan lagi 74 74
Tidak sama sekali 5 5
Tidak tahu 5 5
Total 100 100
pengembangan pariwisata di kawasan tersebut perlu untuk lebih ditingkatkan lagi. Dalam hal ini, untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat lokal dapat dilakukan dengan cara pengembangan pariwisata Pasar Buah yang berbasis masyarakat. Dengan adanya pengembangan pariwisata yang berbasis masyarakat dimana pemberdayaan masyarakat dalam mengelola potensi tersebut sangat ditekankan akan mampu mendorong perkembangan Pasar Buah menjadi lebih positif.
5.4.6 Meningkatkan softskill masyarakat
Untuk mengelola potensi pariwisata yang terdapat di Pasar Buah Berastagi, perlu adanya softskill masyarakat yang mendukung. Berdasarkan penyebaran kuisioner atas 100 responden ditemukan data yang dapat dilihat pada tabel 5.16
Tabel 5.16 Dampak pariwisata terhadap softskill masyarakat
Karakteristik Jumlah
(org)
Persen (%)
Menurut pandangan anda, bagaimana pengaruh pariwisata di Pasar Buah terhadap softskill masyarakat Kota Berastagi?
Pariwisata di Pasar Buah meningkatkan softskill masyarakat
dalam mengelola potensi wisata yang ada 66 67
Pariwisata di Pasar Buah tidak berpengaruh terhadap softskill
masyarakat 19 19
Saya tidah tahu 14 14
Total 99 100
72
menerima wisatawan. 19% responden berpandangan lain, dimana mereka berpendapat bahwa pariwisata di Pasar Buah tidak berpengaruh terhadap softskill mereka dan 14% yang tidak mengetahui hal tersebut. Faktor internal yang berasal dari kehidupan masyarakat lokal memiliki pengaruh yang signifikan dalam pengembangan pariwisata yang berbasis masyarakat. (1) Pengalaman, (2) sikap, (3) keahlian, (4) pengendalian, (5) motivasi, (6) pengetahuan dan (7) keterbukaan masyarakat memiliki pengaruh dalam upaya pengelolaan lingkungannya. (Roddin, Yusof dan Sidi, 2015).
5.4.7 Masyarakat tergabung dalam komunitas
Salah satu pengaruh eksternal yang mampu mempengaruhi kondisi sosial masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan potensi wisata di Pasar Buah adalah kehadiran komunitas masyarakat. Sebelum menelaah peran dari komunitas masyarakat yang ada, peneliti melakukan ditentifikasi pemahaman masyarakat terhadap kehadiran komunitas di Pasar Buah (Tabel 5.17).
Tabel 5.17 Kehadiran komunitas masyarakat di Pasar Buah
Karakteristik Jumlah
(org)
Persen (%) Berdasarkan pengetahuan anda, apakah terdapat komunitas
-komunitas masyarakat dalam perkembangan pariwisata di Pasar Buah?
Ya, mohon sebutkan . . . . 58 58
Tidak 42 42
Total 100 100
74
Gambar 5.5 Sosialisasi antar Masyarakat di Pasar Buah.
Komunitas tersebut adalah Koperasi Pajak Buah, Ikatan Pedagang Pajak Buah serta Pengajian Kaum Ibu Pajak Buah. Tidak semua masyarakat di Pasar Buah tersebut merupakan anggota dari komunitas yang ada. Sebagian masyarakat memilih untuk tidak terikat dalam sebuah organisasi. Masyarakat juga cenderung kurang perduli dngan kehadiran komunitas yang ada di lingkungan mereka. Ditinjau dari pendapat responden terhadap peran dari komunitas yang telah ada dapat dilihat pada tabel 5.18.
Tabel 5.18 Pengaruh komunitas terdahap perkembangan pariwisata
Karakteristik Jumlah
(org)
Persen (%) Jika ya, Bagaimana pendapat anda terhadap pengaruh komunitas
dalam pengembangan pariwisata di Pasar Buah Berastagi? Komunitas membantu masyarakat dalam meningkatkan
potensi pariwisata 7 12,069
Komunitas menjadi sarana masyarakat untuk mengemukakan
pendapat 12 21
Komunitas yang ada di Pasar Buah cenderung pasif 23 40
Saya tidak tahu 16 28
Total 58 100
komunitas tersebut menjadi sarana masyarakat untuk mengemukakan pendapat, 12% responden berpandangan bahwa komunitas mampu membantu masyarakat dalam meningkatkan potensi pariwisata dan 28% responden tidak mengetahui peran dari komunitas tersebut. Faktor eksternal yang mendukung masyarakat adalah (1) adanya ikatan persatuan antar masyarakat; (2) koneksi (3) ideologi yang berkembang; (4) infrastruktur yang optimal; (5) kewirausahaan; (6) peran serta pemerintah; (7) sistem yang mendukung; (8) kondisi sosial yang aman; (9) ekonomi; serta (10) adanya penelitian yang berkaitan (Roddin, Yusof dan Sidi, 2015).
76
5.4.8 Pemahaman masyarakat tentang dampak positif pariwisata
Pariwisata memiliki dampak positif yang bermanfaat dalam berbagai aspek. Pemahaman masyarakat terhadap dampak positif dari pariwisata dalam kehidupan dapat medorong mereka dalam melakukan pengembangan dan pengelolaan pariwisata. Dalam melihat pemahaman masyarakat Berastagi terhadap dampak positif pariwisata Pasar Buah, peneliti juga mengidentifikasi pemahaman masyarakat terhadap pariwisata yang berbasis masyarakat (tabel 5.19)
Tabel 5.19 Pemahaman masyarakat terhadap pariwisata berbasis masyarakat
Karakteristik Jumlah
(org)
Persen (%) Pemahaman Masyarakat terhadap Pariwisata Berbasis Masyarakat
Sudah pernah mendengar sebelumnya 22 22
Belum pernah mendengar sebelumnya 60 60
Tidak tahu 18 18
Total 100 100
Tabel 5.20 Pemahaman masyarakat terhadap potensi pariwisata Pasar Buah
Karakteristik Jumlah
(org)
Persen (%) Apakah anda mengetahui potensi pariwisata di Pasar Buah
Berastagi?
Ya 89 89
Tidak 11 11
Total 100 100
Apabila ditinjau dari pemahaman masyarakat tentang potensi dari Pasar Buah Berastagi, pada umumnya responden mengetahui hal tersebut (89%). Hanya sebagian kecil responden yang tidak mengetahuinya (11%). Masyarakat yang mengetahui potensi dari pariwisata di Pasar Buah memiliki pandangan yang berbeda-beda dalam menilai potensi tersebut (tabel 5.21).
Tabel 5.21 Potensi pariwisata di Pasar Buah
Karakteristik Jumlah
(org)
Persen (%) Jika ya, menurut pendapat anda apa potensi pariwisata di Pasar
Buah Berastagi?
Meningkatkan tingkat ekonomi masyrakat 44 49
Bermanfaat bagi pengembangan daerah 13 15
Membuka peluang usaha baru bagi masyarakat 24 27
Meningkatkan kualitas hidup masyarakat 8 9
Meningkatkan kelestarian lingkungan 0 0
Total 89 100
78
Buah adalah bermanfaat bagi perkembangan daerah Kota Berastagi (15%). Hanya sebagian kecil responden yang berpendapat bahwa peningkatan kualitas hidup masyarakat merupakan potensi pariwisata di Pasar Buah (9%), bahkan tidak terdapat responden yang memiliki pandangan bahwa kegiatan pariwisata di Pasar Buah mampu meningkatkan kelestarian lingkungan khususnya Kota Berastagi (0%).
5.5 Kajian Pariwisata Berbasis Masyarakat dalam Aspek Lingkungan
Pengembangan pariwisata yang memberikan harapan bagi masyarakatnya adalah yang dapat dikelola secara berkelanjutan. Keberlanjutan pariwisata suatu kawasan tidak terlepas dari kondisi lingkungan sekitarnya, baik kondisi alam maupun fasilitas pendukungnya. Pada kajian pariwisata berbasis masyarakat dalam aspek lingkungan di Pasar Buah Berastagi, peneliti membagi analisa dalam dua pembahasan yaitu peran pariwisata dalam meningkatkan kelestarian lingkungan serta sarana dan prasarana yang optimal.
5.5.1 Meningkatkan kelestarian lingkungan
Perkembangan pariwisata dan kelestarian lingkungan memiliki hubungan yang saling berkaitan. Hubungan yang diharapkan antara perkembangan pariwisata dan lingkungan sekitarnya adalah yang berbentuk positif. Berdasarkan penyebaran kuesioner peneliti menemukan pandangan masyarakat terkait pengaruh pariwisata di Pasar buah dengan kelestarian Kota Berastagi (Tabel 5.22)
Tabel 5.22 Pengaruh pariwisata pada kelestarian kota Berastagi
Karakteristik Jumlah
(org)
Persen (%)
Menurut pandangan anda,bagaimana pengaruh pariwisata di Pasar Buah terhadap kelestarian Kota Berastagi?
Pariwisata di Pasar Buah mampu melestarikan lingkungan Kota
Berastagi 66 66
Pariwisata di Pasar Buah merusak kelestarian lingkungan Kota
Berastagi 25 25
Saya tidak tahu 9 9
80
Ditinjau dari pandangan masyarakat terhadap pengaruh pariwisata Pasar Buah terhadap lingkungan Kota Berastagi, Pada umumnya responden berpendapat bahwa parwisata di Pasar Buah mampu melestarikan lingkungan Kota Berastagi (66%). Sedangkan, 25% responden berpandangan sebaliknya, bahwa kegiatan di Pasar Buah merusak kelestarian lingkungan Kota Berastagi dan 9% responden tidak memahami hal tersebut. Pendapat responden yang menyatakan pariwisata di Pasar Buah mampu melestarikan lingkungan di Kota Berastagi berbanding terbalik dengan fakta yang terdapat di lapangan. Pada kenyataannya kehadiran parwisata di Pasar Buah tidak berdampak positif pada kelestarian Kota Berastagi, karena aktivitas pariwisata di kawasan tersebut tidak disertai dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian lingkungan (Gambar 5.6).
Gambar 5.6 Sampah yang Berserakan di Sekitar Pasar Buah