• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV- 1 4.1. Karakteristik Responden

1. Program studi farmasi Fakultas Farmasi

5.8. Rekomendasi Penelitian

Rekomendasi yang dapat diberikan dari hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu:

1. Pihak laboratorium perlu meningkatkan pemberian edukasi K3 pada mahasiswa sebelum melakukan praktikum bertujuan untuk menciptakan persepsi yang baik oleh mahasiswa mengenai pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja dan bahaya akibat kecelakaan kerja sehingga dapat mencegah kecelakaan kerja.

2. Memberikan pengetahuan mengenai bahan kimia yang memiliki potensi menimbulkan bahaya baik terhadap kesehatan maupun dapat menimbulkan bahaya kecelakaan. Untuk mengetahui petunjuk standar keamanan dan keselamatan serta kerja karakteristik dari suatu bahan kimia tercantum dalam Material Safety Data Sheet (MSDS). MSDS merupakan dokumen khusus tentang suatu bahan kimia mengenai pengenalan umum, sifat-sifat bahan, cara penanganan, penyimpanan, pemindahan dan pengelolaan limbah buangan dari bahan kimia tersebut. Sehinggan Pengetahuan tentang dokumen MSDS ini dapat mendukung budaya terciptanya kesehatan dan keselamatan kerja

3. Seperti kita ketahui bahwa bahaya yang ditemukan pada laboratorium memiliki potensi bahaya, baik kesehatan maupun kecelakaan kerja yang sering terjadi, misalnya kebakaran. Oleh karena itu berdasarkan keputusan menteri tenaga kerja R.I. No.Kep.187/Men/1999 tentang pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja menteri tenaga kerja R.I. Dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja serta keputusan menteri negara pekerjaan umum nomor:10/Kpts/2000 tentang ketentuan teknis pengamanan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan, maka pihak laboratorim perlu memperhatikan lingkungan kerja pada laboratorium dengan melengkapi perlengkapan safety building, seperti fire

detector dan alarm kebakaran, safety shower, alat pemadam api ringan (APAR) yang dilakukan pengecekan rutin serta memberi tanda bahaya dengan display board yang berhubungan dengan pencegahan atau penanggulangan terhadap kemungkinan kecelakaan kerja sebagai berikut.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 5.1. Peringatan Penggunaan APD

Gamabar 5.1. diatas merupkan peringatan penggunan alat pelindung diri (APD), meliputi baju lengan panjang (jas laboratorium), sarung tangan, sepatu tertutup, kaca mata dan masker yang bertujuan untuk melindungi praktikan dari potensi bahaya alat dan bahan yang digunakan

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 5.2. Jalur Evakuasi dan Titik Kumpul

Gambar 5.2 diatas bertujuan dari penerapan jalur evakuasi dan titik kumpul ini yaitu sebagai perencanaan tanggap darurat yang praktis dari lingkungan kerja yang kompleks yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja dan keadaan darurat akibat dari segala bentuk dan tingkat risiko atau bahaya yang dimilik. Pemasangan titik kumpul dapat dibuat sesuai Permen PUPR No.14 Tahun 2017.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 5.3. Rambu-Rambu Bahaya

Gambar 5.3. diatas bertujuan sebagai peringatan dari bahaya masing-masing kondisi alat dan bahan, sehingga praktikan dapat mengetahui sifat bahan dan tindakan yang harus dilakukan.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 5.4. Peringatan Dilarang Merokok, Makan dan Minum

Gambar 5.4 diatas sebagai peringatan kepada semua orang untuk tidak merokok, makan maupun minum pada laboratorium dengan tujuan mencegah terjadinya kecelakaan dan bahaya bahan kimia bagi tubuh manusia.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 5.5. Peringatan Waste Segregation

Gambar 5.5 diatsa merupakan peringatan terhadap pemilihan sampah, meliputi sampah metal, sampah makanan, sampah yang dapat dibakar, sampah yang tidak dapat dibakar, sampah yang sangat berbhaya (B3) dan sampah yang dapat didaur ulang dengan tujuan agar sampah yang dapat diaur ulang dapat menjadi lebih bermanfaat, untuk menghindari penularan atau penyakit dari bahan yang bersifat infeksius, serta menjaga lingkungan dari sampah yang memiliki sifat bahaya.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 5.6. Emergency atau Safety Shower

Gambar 5.6 diatas merupakan emergency shower atau keran yang berguna sebagai alat untuk membilas atau membersihkan anggota badan atau pakaian yang terkena bahan kimia berjumlah bandak dan berkepekatan tinggi.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 5.7. Tanda hazardous material identification

Gambar 5.7 diatas bertujuan sebagai identifikasi potensi bahaya yang dimiliki oleh bahan sehingga praktikan mengetahui cara penanggulangannya.

4. Pihak laboratorium perlu menerapkan Standard Operational Procedure (SOP) jelas dengan tujuan agar kegiatan praktikum berjalan lebih terarah, nyaman dan menghindari terjadinya kecelakaan kerja. Rekomendasi SOP kegiatan praktikum pada laboratorium dapat dilihat pada tabel 5.1. sebagai berikut.

Tabel 5.1. Standard Operational Procedure (SOP) Kegiatan Praktikum pada

Kegiatan Praktikum pada Laboratorium Disusun : Arta J Saragih Pihak Terkait:

Praktikan, Staf dan Asisten Laboratorium Disetujui: Buchari, ST, M.Kes I. Tujuan Prosedur

Pedoman dalam mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya laboratorium menjadi produktif, berkualitas dan memberikan pelayanan prima sebagai pusat penelusuran ilmu pengetahuan, serta mencegah terjadinya kecelakaan kerja. II. Ruang Lingkup

Kegiatan yang terdapat dalam lingkup laboratorium Kimia Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara, meliputi pelaksanaan kegiatan praktikum dan penelitian, baik yang dilakukan oleh Mahasiswa maupun Dosen ataupun pihak luar yang menggunakan laboratorium.

III. Prosedur

Prosedur ini mencakup uraian proses kegiatan praktikum pada laboratorium pada saat melakukan kegiatan praktikum:

Mahasiswa/ Pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib ketentuan yang terdapat pada laboratorium.

1. Akses masuk hanya diperbolehkan bagi staf, asisten laboratorium, praktikan atau orang lain yang sudah mendapat izin dari staf atau asistem laboratorium 2. Semua yang melakukan kegiatan praktikan atau penelitian pada laboratorium

harus dalam keadaan sehat.

3. Semua alat dan bahan kimia yang digunakan harus dilengkapi dengan petunjuk penggunaan dan MSDS atau LDKB (Lembar Data Kesehatan Bahan).

Tabel 5.1. Standard Operational Procedure (SOP) Kegiatan Praktikum pada

Kegiatan Praktikum pada Laboratorium Disusun : Arta J Saragih Pihak Terkait:

Praktikan, Staf dan Asisten Laboratorium Disetujui: Buchari, ST, M.Kes 4. Semua yang melakukan kegiatan pada laboratorium harus memakai alat pelindung diri (jas lab, sepatu tertutup, sarung tangan dan masker) khususnya pada penggunaan bahan berbahaya atau infeksius.

5. Semua yang berada pada laboratorium dilarang makan, minum, merokok, mengucek mata selama kegiatan praktikum.

6. Praktikan menggunakan alat/bahan yang disiapkan asisten laboratorium.

7. Praktikan tidak diperbolehkan memindah atau menggunakan alat dan bahan yang berada pada laboratorium tanpa izin dari asisten laboratorium.

8. Apabila terjadi tumpahan zat berbahaya atau kecelakaan yang mengakibatkan paparan kepada praktikan, harus segera dilaporkan kepada staf atau asisten laboratorium dan melakukan pertolongan pertaman yang sesuai.

9. Semua orang yang melakukan kegiatan laboratorium harus mengetahui lokasi pancuran air keselamatan terdekat dan harus memastikan bahwa area di bawah pancuran bebas dari penghalang.

10. Staf atau asisten laboretorium dan praktikan akan mendapat edukasi untuk membuang sarung tangan atau bahan yang telah selesai digunakan ke tempat sampah yang sesuai, baik sampah biasa maupun limbah B3 dengan tepat.

11. Semua orang yang akan meninggalkan laboratorium diwajibkan melepas APD dan mencuci tangan terlebih dahulu.

Dokumen terkait