• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagaimana relevansi fotografi dengan PR sehingga adanya fotografi kehumasan

METODE PENELITIAN

1.2 Bagaimana relevansi fotografi dengan PR sehingga adanya fotografi kehumasan

Saat ini peran humas baik bagi internal maupun eksternal perusahaan yang utama adalah menjadi jembatan antara kepentingan perusahaan dengan karyawan ataupun perusahaan dengan pihak luar, dengan keterampilannya dalam menyikapi segala hal yang dapat membentuk citra perusahaan, terutama sitra yang baik dan positif walau terkadang perusahaan dalam kondisi citra negatif bagi publiknya.

Dalam menjalankan perannya humas memiliki perangkat/alat yang digunakan sebagai dasar melaksanakan tanggung jawabnya, yang di kenal dengan tool of PR. Tool of PR ini diantaranya adalah : External Media, Internal, Media Relations, Community Relations, Government Realtions, Using Photograph, Working With Individual Group, Using Advertising, Other Publicity Dan Direct Methods Of Communication.

Berangkat dari hal inilah PR bekerja, diantara tool of PR tersebut adanya Using Photograph. Menurut Benny “terdapat irisan antara fotografi dan Public Relations, bahwa Foto dan ilustrasi merupakan bantuan penting bagi hubungan masyarakat, foto dapat mengurangi kebosanan dan foto itu sendiri memiliki unsur kelayakan yang lebih baru, artinya segala perubahan yang terjadi dapat disajikan

melalui foto, sehingga poin pertama yang harus diapresiasi adalah bahwa foto selalu memberi keaslian”.

“Foto memberikan sebuah kekuatan dalam sebuah gambar, dimana gambar dalam tersebut dapat menceritakan segala hal yang terjadi, dapat menjelaskan apapun yang terjadi”, lanjut Benny. Senada dengan hal tersebut bahwa fotografi dapat menggantikan ribuan bahkan jutaan kata hanya dengan sebuah foto, sehingga dalam hal ini foto benar-benar memiliki kekuatan yang luar biasa, dimana sebuah foto dapat memberikan gambaran nyata bagaimana waktu membentuk sejarah lewat sebuah kejadian.

Fotografi pada kegiatan PR sering digunakan untuk mendukung kegiatan press release. Menurut Benny “jenis gambar dan foto yang bagus untuk sebuah siaran pers, tersebut diantaranya, adanya logo. Logo penting untuk disertakan dengan siaran pers, dimana logo menarik perhatian dan menambahkan branding. Bagan dan infografis dapat menyampaikan banyak gagasan dalam satu gambar. Memanfaatkan penggunaan foto, dimana dalam siaran pers online penggunaan multimedia termasuk foto diantaranya digunakan sepanjang kegiatan pers online tersebut dipublikasikan/di onlinekan. Selalu gunakan caption foto untuk memberi konteks pada foto, dan caption foto yang bagus tidak boleh melebihi 45 kata. Gunakan rumusan 5 W (siapa, apa, dimana, kapan, dan mengapa) dan sertakan URL situs perusahaan untuk memperkuat press release”.

Berikut contoh foto “Event Documentation (Benny)” Gambar 4.1

Event Documentation (fotografi kehumasan)

Gambar 4.2

Event Documentation (fotografi kehumasan)

Gambar 4.3

Berikut contoh foto “Corporate Documentation (Benny)” Gambar 4.4

Corporate Documentation (fotografi kehumasan)

Gambar 4.5

Berikut contoh foto “Corporate Documentation (Benny)”

Gambar 4.6

Corporate Documentation (fotografi kehumasan)

Gambar 4.7

Pendapat yang juga disampaikan oleh Haryanto atas keterkaitannya bidang fotografi dengan PR sehingga adanya fotografi kehumasan “bahwa kegiatan fotografi kehumasan berangkat dari kegiatan fotografer jurnalistik, yang menyajikan foto-foto yang memiliki “news value”, dimana foto yang diambil bukan hanya dapat memperkuat pemberitaan namun foto-foto dalam pemberitaan tersebut memiliki manfaat bagi khalayak. Apabila foto yang diperoleh memiliki nilai “biasa”, maka foto tersebut tidak layak disajikan, begitu pula dengan fotografi kehumasan dimana foto juga memiliki andil untuk menciptakan citra perusahaan atau jasa dari produk yang dihasilkan”.

Sehingga dari dasar tersebut dapat diberikan sebuah pembenaran bahwa fotografi sangat terkait dengan bidang kehumasan, selain sebagai tool of PR fotografi juga mendukung tugas PR, perlunya keahlian dalam bidang fotografi bagi seorang PR officer, yang bukan dapat memahami teknis penggunaan kamera foto, teknik pemotretan agar dapat memberikan hasil foto yang baik dan fotografis namun juga memahami peran PR itu sendiri sehingga dapat memberikan gambaran melalui hasil fotografi yang dilakukan untuk konteks hubungan masyarakat.

1.2 Bagaimana peran fotografi dalam membuat citra yang baik ?

Kegiatan humas menjangkau pihak internal dalam sebuah organisasi maupun perusahaan hingga pihak eksternal perusahaan. Kegiatan ke dalam perusahaan lebih diperuntukan bagi seluruh karyawan di berbagai divisi sebuah perusahaan, sedang pihak eksternal umumnya berhubungan langsung dengan berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan namun dapat juga pihak lainnya yang tidak memiliki hubungan langsung dengan perusahaan semisal dalam kegiatan tanggung jawab sosial.

Dalam kontek ini Benny menyampaikan bahwa “fotografi adalah adalah seni atau proses penghasilan gambar dan cahaya pada film, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekamnya, dewasa ini, fotografi menjadi lazim sebagai media komunikasi dan bentuk ekspresi yang menggugah kehidupan manusia dalam visual sedangkan

Public Relations (PR) adalah proses komunikasi strategis yang membangun hubungan saling menguntungkan antara organisasi dan publik mereka. PR merupakan cara suatu organisasi, perusahaan, berkomunikasi dengan publik dan media. Pesan yang dikomunikasikan kepada target audiens bertujuan menciptakan dan menjaga reputasi dan citra positif sehingga mampu mengurangi ketidakpastian”.

Lebih jauh Benny menjelaskan bagaimana citra baik/positif melalui fotografi dapat diperoleh, dijelaskan bahwa ada perbedaan antara fotografi kehumasan dengan fotografi periklanan, dimana keduanya sama-sama membangun sebuah citra yang baik bagi publik eksternalnya, diantaranya, fotografi PR adalah tentang menghasilkan fotografi editorial yang menempatkan klien dalam cahaya yang menguntungkan dan meningkatkan pengenalan nama mereka, sedangkan fotografi periklanan mencoba menjual sesuatu. Fotografi PR hanya menggunakan fotografi editorial dan bukan fotografi iklan, karena secara langsung akan mempengaruhi kredibilitas mereka, dimana fotografi editorial mencoba memberikan informasi”.

Menurut Benny ada 4 alasan mengapa PR harus menggunakan foto dalam membuat citra baik, yakni orang bereaksi terhadap foto secara instan, foto lebih menarik dan menjaga pembaca, penglihatan oleh mata secara visual mempengaruhi otak dan ruang berita membutuhkan gambar yang bagus. Ketika semua unsur tersebut terpenuhi dari unsur foto citra yang baik bagi sebuah organisasi atau perusahaan akan secara pasti dapat tercipta.

Membuat citra yang baik menurut Panca Syurkani juga dapat didukung dari hasil gambar yang diperoleh dari sebuah pemotretan yang baik. Panca menyampaikan bahwa “Surat kabar, terutama mingguan, sangat membutuhkan foto bagus, stasiun TV membutuhkan gambar. Cerita tanpa gambar dapat menguragi minat membaca, dengan menyajikan potongan kecil sebagai gambar/foto yang biasa digunakan pembawa berita mengatakan satu atau dua kalimat tentang sebuah cerita maka dapat dipastikan foto yang bagus tersebut dapat menggantikan uraian yang disampaikan pembawa berita.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan terkait fotografi kehumasan sebagai media pembentukan citra yang baik (studi ekploratori fotografer kehumasan) antara lain :

1. Fotografi mendukung kegiatan PR diantaranya dalam penyajian press release, hal ini berangkat dari tool of PR yang menggunakan fotografi sebagai salah satu medianya.

2. Perlunya memiliki keahlian teknis dan operasional terkait fotografi bagi PR Officer, dimana aspek fotografi bagi kehumasan perlu menyajikan hasil visual yang fotografis.

3. Fotografi menciptakan ranah fotografi kehumasan sebagai bentuk keterkaitannya sebagai karya dokumentasi yang nyata sehingga citra baik bagi organisasi atau perusahaan dapat terlihat langsung.

5.2 Saran

Adapun saran terkait penelitian fotografi kehumasan sebagai media pembentukan citra yang baik (studi ekploratori fotografer kehumasan) antara lain : 1. Perlunya melakukan branding terkait fotografi kehumasan yang menjadi salah satu tool of PR sehingga fotografi kehumasan dapat lebih dikenal oleh khalayak.

2. Fotografi kehumasan memiliki peran dalam membentuk citra baik sehingga para PR officer perlu membekali dengan keahlian dalam bidang fotografi maupun kemampuan operasional penggunaan kamera foto.

Ardiansyah, Yulian, 2005, Tips & Trik Fotografi, Jakarta : Grasindo.

Ardianto, et al., (2012), Komunikasi Massa : Suatu Pengantar, Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Breakenridge, deirde, 2008. PR 2.0 : new media, new tools, new audience. new jersey: pearson education

Broom, Cultip & Center, Effective Public Relations. 10th ed. New Jersey: Pearson Pretince Hall

Brown, Rob. 2009. Public Relations and the social web: how to use social media and web 2.0 in communication. london:kogan page

Freeman, John and Steve Luck, Digital and Classic Photography, 2009, Blackfriars Road, London : Anness Publishing.

Freeman, Michael, 2010, The Photographer's DSLR Pocketbook, United Kingdom : ilex Press.

Giwanda, Griand., 2001, Panduan Praktis Belajar Fotografi, Jakarta : Puspa Swara.

Hamidi., (2010), Metode Penelitian dan Teori Komunikasi, Malang : UMM Press. Jefkins Frank, 2004. Public Relations, Terjemahan oleh Haris Munandar, Jakarta:

Erlangga.

McGovern, Thomas, 2003, Fotografi Hitam Putih, Jogyakarta : Andi.

Morris, trevor & simon goldsworthy. 2012. pr today; the autoritative guide to public relations UK; palgrave mcmillan.

Raco, J, R., (2010), Metode Penelitian Kualitatif : Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya, Jakarta : PT Grasindo.

Ruslan, R., (2004), Metode Penelitian : Public Realtions dan Komunikasi, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

________, (2012), Manajemen Public Relations & Media Komunikasi – Konsepsi Dan Aplikasi, Depok : Rajawali Press.

Soedarso., (1992), Seni Patung Indonesia, Yogyakarta : BPISI.

________., (2006), Trilogi Seni : Penciptaan Eksistensi dan Kegunaan Seni, Yogyakarta : BPISI.

Soelarko, Prof. Dr. R.M., 1982. Teknik Modern Fotografi, Bandung : PT. Karya Nusantara.

Soetedja, Z, et al., (2014), Seni Budaya X, Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

Susanto, M., (2002), Diksi Rupa : Kumpulan Istilah Seni Rupa, Yogyakarta : Kanisius.

Swedlund, Charles, 1974, Photography, Hand Book Of History, Materials and Processes, Carbondale : Holt Rinehart Winston, Southern Illinois University.

Tamin, Indrawadi, 2012, Public Relations ; Mitos dan Realitas, Jakarta : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul.

Sumber lain :

• http://kamusbahasaindonesia.org

• Modul pembelajaran fotografi Fikom Esa Unggul

Lampiran 1. Biodata Peneliti A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Ikbal Rachmat, ST, MT

2 Jenis Kelamin Laki - laki

3 Jabatan Fungsional Lektor

4 NIP/NIK/Identitas Lain 0202090213

5 NIDN 0320107801

6 Tempat Tanggal Lahir Jakarta, 20 Oktober 1978

7 E-mail ikbal.rachmat@esaunggul.ac.id

8 No. HP 08561044021

9 Alamat Kantor Jl. Terusan Arjuna No 9 Kebon Jeruk Jakarta

Barat

10 No. Telp/Faks 021. 5674223 / 021 5674159

11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= 50 Orang

1. Perkembangan Teknologi Komunikasi 2. Globalisasi Industri Media

12 Mata Kuliah yang Diampu

3. Fotografi

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi UNIVERSITAS ESA

UNGGUL

UNIVERSITAS MERCU BUANA

-

Bidang Ilmu Teknik Industri Telekomunikasi -

Tahun Masuk – Lulus 1997- 2002 2009- 2012 -

Judul Skripsi/Thesis Analisa dan

Perencanaan Strategi

Dalam Upaya

Pengembangan

Perusahaan Pada PT. Sugih Harta Leather Factory.

Analisis Perencanaan Komunikasi Pemasaran Pada Layanan Baru IPTV PT.Telkom di DCSBarat Area Regional II Jakarta.

-

Nama

Pembimbing/Promotor

Ir. Arief Kusuma, MBA

Dr. Iwan Krisnadi, MBA -

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis,dan Disertasi)

Pendanaan

No Tahun Judul Penelitian

Sumber Jumlah

1 2014

“GERAKAN SOSIAL DI

INDONESIA: Identifikasi Kekerasan - Nonkekerasan dalam Laman dan Media Sosial terhadap Isue-isue Nasional dan

Global Komunikasi Organisasi

Masyarakat”

DRPM Ristek Dikti

50.000.000

2 2015

Analisa Penerapan Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran (Studi Kasus Perspektif Antara Kpi Pusat Dan Antv Pada Program Acara Pesbukers)

DRPM Ristek Dikti

50.000.000

Sebagai Pengelolaan Dokumen Rekam Audio Visual ; Studi Exploratory Penerapan P3 Dan SPS Pada Program Pesbukers ANTV

Dikti

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan

No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

Sumber Jumlah

1 2012 Pelatihan Dokumentasi dengan fotografi Mandiri 200.000

2 2013 Pelatihan Dokumentasi dengan fotografi Mandiri 200.000

3 2014 Pelatihan Dokumentasi dengan fotografi Mandiri 200.000

4 2015 Pelatihan Dokumentasi dengan fotografi Mandiri 200.000

5 2016 Pelatihan Manajemen Penyiaran Radio Mandiri 1.000.000

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/ Nomor/Tahun

1

2014 “GERAKAN SOSIAL DI

INDONESIA: Identifikasi

Kekerasan - Nonkekerasan dalam Laman dan Media Sosial terhadap Isue-isue Nasional dan Global

Komunikasi Organisasi

Masyarakat”

Komunikologi Vol. 11, No. 02, September 2014, ISSN : 1907-8870.

2

2015 Analisa Penerapan Pedoman

Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran (Studi Kasus Perspektif Antara Kpi Pusat Dan

Antv Pada Program Acara

Pesbukers)

Komunikologi Vol. 12, No. 01,

Maret 2015,

ISSN : 1907-8870.

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Temu

ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

Tempat 1 Konferensi Nasional Komunikasi, Konsep, Kerangka Kerja, Kreativitas Karya Kaya Kultur, KNK - ISKI

Analisa Penerapan Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran (Studi Kasus Perspektif Antara Kpi Pusat

Dan Antv Pada Program Acara

Pesbukers) 12 - 13 oktober 2015, SOLO – Jawa Tengah 2 International Conference Repository and Libraries, ICRL’s

Penggunaan Media Sosial Youtube

Sebagai Pengelolaan Dokumen Rekam Audio Visual ; Studi Exploratory Penerapan P3 Dan SPS Pada Program Pesbukers ANTV

12 - 13 oktober

2016, UNAIR -

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman

Penerbit

1 -

H. Perolehan HKI dalam 10 Tahun Terakhir

No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

1 -

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 10

Tahun Terakhir

No Judul/Tema Rekayasa Sosial

Lainnya Yang Telah Diterapkan Tahun Tempat Penerapan Respon Masyarakat 1 -

J. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, asosiasi atau institusi

lainnya

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan

Tahun

1 -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Penugasan Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi.

Jakarta, 14 Februari 2018 Pengusul,

(Ikbal Rachmat) NIP/NIK. 202090213

Lampiran 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian BULAN

Dokumen terkait