• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

C. Remaja Akhir

1. Pengertian Remaja Akhir

Santrock (2007) menyatakan masa remaja atau adolescene adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang tengah terjadi perubahan biologis, kognitif dan sosioemosional.

Masa remaja dibagai menjadi dua, yaitu remaja awal dan remaja akhir. Menurut Harlock (1980) awal masa remaja berlangsung kira-kira dari usia 13 tahun smapai 16 tahun dan akhir masa remaja bermula dari 16 tahun atau 17 tahun sampai dengan 18 tahun.

Menurut Santrock (dalam Anggraini, 2010) Remaja akhir kira-kira berada pada setengah terakhir decade kedua dalam kehidupan.Pada masa ini, remaja akhir lebih mempunyai perhatian pada karir dan eksplorasi identitas lebih tegas dibandingkan masa remaja awal. Di periode ini remaja sudah tidak ingin dianggap sebagai anak-anak lagi, dan mulai mampu menunjukan pemikiran, sikap dan perilaku yang makin dewasa.

Berdasarkan uraian di atas menurut peneliti remaja akhir adalah masa transisi dari anak menuju ke dewasa dimana adanya perubahan biologis, kognitif dan sosioemosional.Di masa ini remaja akhir sudah tidak ingin lagi disebut sebagai anak-anak.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Menyimpang pada Remaja

Yudrik Jahja (2011) menyatakan kelalaian orang tua dalam mendidik (memberikan ajaran dan bimbingan tentang nilai-nilai agama). Perilaku Menyimpang Remaja antara lain :

a. Pergaulan negatif (teman bergaul yang sikap dan perilakunya kurang memerhatikan nilai-nilai moral).

b. Berdarnya film-film atau bacaan-bacaan porno. c. Kurang dapat memanfaatkan waktu luang. d. Kehidupan moralitas masyarakat yang bobrok.

e. Kehidupan ekonomi keluarga yang morat-marit (miskin/fakir). f. Diperjual belikannya minuman keras/obat-obatan terlarang

secara bebas.

g. Perceraian orang tua.

h. Perselisihan atau konflik orang tua (antara anggota keluarga). i. Sikap perlakuan orang tua yang buruk terhadap anak

Berdasarkan paparan di atas, peniliti menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku menyimpang pada remaja berasal dari teman sebaya, konten internet, lingkungan keluarga, sosial, ekonomi, serta mudahnya minuman dan obat-obatan terlarang di perjual belikan.

3. Tugas Perkembangan Remaja

Salah satu periode dalam rentang kehidupan individu ialah masa (fase) remaja. Pada masa inilah segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan individu, dan merupakan masa transisi yang dapat diarahkan kepada perkembangan masa dewasa yang sehat. Menurut (Konopka, dalam Pikunas, 1976; Kczman dan Riva, 1996) masa remaja ditandai dengan :

a. Berkembangnya sikap dipenden kepada orang tua kearah indipenden.

Dimana pada masa perkembangan ini remaja sudah merasa bahwa mereka dapat memutuskan keputusannya sendiri tanpa bantuan dari orang tua.

b. Minat seksualitas.

Rasa ingin tahu mengenai seksual pada masa perkembangan remaja ini sangat tinggi karena karena pada perkembangan ini remaja mengalami perubahan fisik berupa peningkatan hormon seksual.

Tujuan tugas perkembangan remaja Menurut Pikunas (1976) mengemukakan pendapat Luella Cole yang mengklarifikasikannya ke dalam bebrerapa kategori, yaitu :

a. Kematangan emosional.

Kematangan seseorang dalam mengontrol dan mengendalikan emosi dengan baik. Dalam hal ini

seseorang yang emosinya sudah matang tidak akan cepat terpengaruh oleh rangsangan stimulus baik dari dalam maupun luar pribadinya.

b. Pemantapan minat-minat hetero seksual.

Individu dapat menerima identitasnya sebagai pria/wanita, serta mempunyai perhatian terhadap jenis kelamin yang berbeda dan bergaul dengannya.

c. Kematangan sosial.

Individu mempunyai kemampuan untuk mengerti orang lain dan dapat menyesuaikan situasi sosial yang berbeda.

d. Emansipasi dari control keluarga.Individu mendapatkan aturan-aturan yang berlaku dalam keluarga.

e. Kematangan intelektual.

Individu mampu menghadapi persoalan dengan mempergunakan nalar dan logika, serta melakukan pertimbangan yang logis terlebih dahulu sebelum mengambil suatu tindakan atau keputusan.

f. Menggunakan waktu senggang secara tepat.

Individu dapat menggunakan waktu senggang dengan positif, seperti meningkatkan produktifitas yang

efektif. Individu dapat menggunakan waktu yang dimiliki secara tepat

g. Memiliki filsafat hidup.

Individu mempunyai tujuan dan prinsip-prinsip untuk hidupnya.

h. Identifikasi diri.

Kesadaran diri individu bahwa ia memiliki pribadi khas yang berbeda dari orang lain dan memperthankan ke khasan itu.

4. Karakteristik Perkembangan Remaja Akhir

Perkembangan dalam kehidupan manusia terjadi pada aspek-aspek yang berbeda. Ada tiga aspek perkembangan yang dikemukakan Papilia dan Olds (2001) yaitu :

a. Perkembangan fisik

Perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris, dan keterampilan motorik (Papilia dan Olds,2001). Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi, dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya ialah kematangan.

b. Perkembangan kognitif

Ketika perubahan biologis terjadi pada remaja, pada saat yang bersamaan terjadi juga perubahan kognitif. Menurut Piaget (dalam Santrock, 2001) seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia karena perilaku adaptasi secara biologis mereka.Menurut pandangan Piaget, remaja secara aktif membangun dunia kognitif mereka, dimana informasi yang didapatkan tidak langsung diterima begitu saja ke dalam skema kognitif mereka, sehingga dapat membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang lebih penting dibandingkan ide lainnya, lalu remaja juga menghubungkan ide-ide ini.

Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mentalseperti belajar, menari, menalar, berpikir, dan bahasa.

c. Perkembangan kepribadian dan sosial

Perkembangan kepribadian adalah perubahan cara individu berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik; sedangkan perkembangan sosial berarti perubahan dalam berhubungan dengan orang lain (Papilia dan Olds, 2001). Perkembangan kepribadian yang penting pada masa remaja ialah pencarian jati diri.Perkembangan sosial pada masa

remaja lebih melibatkan kelompok teman sebaya dibanding orang tua (Conger, 1991; Papali & Olds, 2001). Pada masa remaja peran kelompok teman sebaya ialah besar. Pada diri remaja, pengaruh lingkungan dalam memnentukan perilaku diakui cukup kuat. Walaupun remaja telah mencapai tahap perkembangan kognitif yang memadai untuk menentukan tindakannnya sendiri, namun penentuan remaja dalam berperilaku banyak dipengaruhi oleh tekanan dari kelompok teman sebaya (Conger, 1991).

5. Konflik yang Dialami Oleh Remaja

Sebagian besar remaja menghadapi masalah-masalah, baik dari internal maupun eksternal. Konflik-konflik yang dialami remaja menurut Yudrik Jahja (2011) yaitu:

a. Antara kebutuhan untuk mengendalikan diri dan kebutuhan untuk bebas dan merdeka.

b. Konflik antara kebutuhan akan kebebasan dan ketergantungan kepada orang tua.

c. Konflik antara kebutuhan seks dan agama serta nilai moral. d. Konflik antara prinsip dan nilai-nilai yang dipelajari oleh

remaja ketika ia kecil dahulu dengan prinsip dan nilai yang dilakukan oleh orang dewasa di lingkungannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa konflik yang dialami oleh remaja yaitu terdapat dari dari dalam diri seperti mengendalikan diri, dan luar diri remaja, seperti keluarga dan lingkungan.

Dokumen terkait