• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Aksi Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN 2015-2019

F. Program Penguatan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia 1. Kondisi Umum

5. Rencana Aksi Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN 2015-2019

Berdasarkan hasil capaian dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Program Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN selama 2010-2014, maka disusun rencana aksi 2015-2019, sebagai berikut:

a. Target dan Prioritas

1) Pengembangan pegawai berbasis kompetensi

Pengembangan pegawai di lingkungan BPPT diawali dengan penyusunan standar kompetensi struktural dan standar kompetensi jabatan fungsional.

Pengukuran kompetensi pegawai dilakukan untuk mengetahui kesenjangan kompetensi pegawai dengan standar kompetensi jabatan yang ditetapkan.

Hasil pengukuran kompetensi ini digunakan untuk pertimbangan pengambilan keputusan dalam program pendidikan dan pelatihan, dan suksesi.

Indikator keberhasilan dan bukti dokumen dari kegiatan pengembangan pegawai berbasis kompetensi, sebagai berikut: a) Indikator Keberhasilan:

i. Terlaksananya asesmen pegawai potensial;

ii. Tersedianya peta kebutuhan pelatihan (diklatpim, diklat teknis, diklat fungsional);

iii. Terlaksananya diklatpim, diklat teknis dan diklat

fungsional; dan

iv. Tercapainya indeks profesionalitas ASN mencapai 82.

b) Bukti Dokumen:

i. Peraturan Kepala BPPT tentang Standar Kompetensi

BAB II- 37 ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI-BPPT

ii. Laporan hasil asesmen pegawai potensial;

iii. Laporan pemetaan kebutuhan pelatihan (diklatpim,

teknis, fungsional); dan

iv. Laporan pelaksanaan diklatpim, diklat teknis dan diklat fungsional); dan

v. Laporan indeks profesionalitas ASN.

b. Pemeliharaan dan Peningkatan

1) Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi

Sampai dengan tahun 2014 telah dilakukan perencanaan kebutuhan pegawai dengan menggunakan metode Work Load/Work Capacity (WL/WC). Adanya perubahan organisasi baru perlu dilakukan kaji ulang mengenai perencanaan kebutuhan pegawai yang meliputi formasi pegawai, proyeksi kebutuhan pegawai lima tahun ke depan, dan pemetaan pegawai.

Indikator keberhasilan dan bukti dokumen dari kegiatan perencanaan kebutuhan pegawai, sebagai berikut:

a) Indikator Keberhasilan

i. Terlaksananya analisis beban kerja di setiap unit kerja;

ii. Terlaksananya redistribusi pegawai;

iii. Terlaksananya revisi proyeksi kebutuhan pegawai;

iv. Terlaksananya penyiapan formasi pegawai per tahun;

dan

v. Terpenuhinya kebutuhan ASN untuk mendukung

pelaksanaan prioritas pembangunan. b) Bukti Dokumen

i. Dokumen analisis beban kerja;

ii. Laporan redistribusi pegawai;

iii. Dokumen kaji ulang proyeksi kebutuhan pegawai;

BAB II- 38 ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI-BPPT

v. Road Map pengembangan ASN.

2) Rekrutmen pegawai

Rekrutmen pegawai tahun 2014 sudah terintegrasi dan menggunakan Computer Assisted Test (CAT) untuk Tes Kompetensi Dasar (TKD). Pada tahun 2015 dan seterusnya baik TKD maupun Tes kompetensi Bidang (TKB) menggunakan CAT. Indikator keberhasilan dan bukti dokumen dari kegiatan penerimaan pegawai, sebagai berikut:

a) Indikator Keberhasilan

i. Terlaksananya rekrutmen pegawai dengan

menggunakan CAT baik untuk TKD maupun TKB;

ii. Terlaksananya peningkatan mutu substansi tes TKB; dan

iii. Terlaksananya peningkatan mutu infrastruktur tes.

b) Bukti Dokumen

i. Laporan pelaksanaan rekrutmen pegawai;

ii. Laporan peningkatan mutu substansi tes TKB; dan iii. Laporan peningkatan mutu infrastruktur tes.

3) Promosi Jabatan

Promosi jabatan dilaksanakan melalui seleksi terbuka sebanyak tiga kali (Pratama 2 kali, Madya 1 kali) dan job fit 1 kali. Selanjutnya akan diadakan evaluasi pelaksanaan promosi jabatan untuk dilakukan perbaikan terhadap sistem yang sudah ada jika diperlukan.

Indikator keberhasilan dan bukti dokumen dari kegiatan promosi jabatan melalui seleksi terbuka, sebagai berikut:

a) Indikator Keberhasilan:

BAB II- 39 ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI-BPPT

b) Bukti Dokumen:

i. Laporan pelaksanaan promosi jabatan melalui seleksi

terbuka.

4) Penetapan Kinerja Individu

Penetapan Kinerja Individu sudah berbentuk aplikasi yang dapat diakses oleh setiap pegawai. Kinerja setiap pegawai dinilai berdasarkan pencapaian target berdasarkan pekerjaan yang ditugaskan oleh atasannya. Penugasan tersebut merupakan cascading dari rencana strategis sampai ke level staf. Hasil penilaian kinerja yang optimal perlu dilakukan peninjauan kembali mengenai cascading rencana strategis ke Eselon I, Eselon II sampai ke staf.

Indikator keberhasilan dan bukti dokumen dari kegiatan penetapan kinerja individu, sebagai berikut:

a) Indikator Keberhasilan

i. Terlaksananya penyempurnaan sistem penetapan kinerja

individu. b) Bukti Dokumen

i. Laporan pelaksanaan penetapan kinerja individu secara

berkala.

5) Penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai

Penegakan aturan disiplin pegawai sudah dilakukan mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Pengaturan dalam penyelenggaraan kerja di lingkungan BPPT telah dibentuk Majelis Kode Etik PNS berdasarkan Surat Keputusan Kepala BPPT Nomor 38 Tahun 2015 tentang Majelis Kode Etik Pegawai Negeri Sipil di BPPT. Majelis dalam menjalankan tugasnya mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa

BAB II- 40 ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI-BPPT

Korps dan Kode Etik PNS . Selanjutnya perlu dievaluasi pelaksanaan disiplin pegawai dan penerapan kode etik.

Indikator keberhasilan dan bukti dokumen dari kegiatan penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai, sebagai berikut:

a) Indikator Keberhasilan

i. Meningkatnya pemahaman pegawai terhadap Peraturan

Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS;

ii. Terlaksananya evaluasi terhadap pelaksanaan disiplin

pegawai dan implementasi kode etik; dan iii. Terlaksananya tindak lanjut atas hasil evaluasi. b) Bukti Dokumen

i. Laporan sosialisasi;

ii. Laporan pelaksanaan evaluasi; dan

iii. Laporan tindak lanjut hasil evaluasi. 6) Sistem Informasi Kepegawaian

Sistem Informasi kepagawaian BPPT yang tersedia sampai saat ini adalah Sistem Informasi Data Kepegawaian Terpadu (SIDADU) dan Sistem Informasi Data Absensi dan Perijinan (SIDAPI) berbasis Informasi Teknologi serta website Biro SDM&O.

Peningkatan ketersediaan informasi kepegawaian perlu dilakukan kekinian data pegawai secara berkala serta pengembangan e-filling untuk pendokumentasian data pegawai secara elektronik dan Sistem Informasi Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (SIDUPAK).

Indikator keberhasilan dan bukti dokumen dari sistem informasi kepegawaian, sebagai berikut:

BAB II- 41 ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI-BPPT

i. Terimplementasinya e-filling dan SIDUPAK;

ii. Terlaksananya kekinian data kepegawaian;

iii. Terlaksananya pemeliharaan sistem;

iv. Tercapainya 100 % ASN yang menyampaikan LHKASN

kepada KemenPAN & RB; dan

v. Terlaksananya monitoring dan evaluasi sistem informasi

kepegawaian yang sudah ada. b) Bukti Dokumen

i. Laporan implementasi e-filling dan SIDUPAK; ii. Laporan pelaksanaan kekinian data;

iii. Laporan pemeliharaan sistem; dan iv. Laporan monitoring dan evaluasi.

c. Rencana Tindak

Rencana Tindak Program Penguatan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (terlampir)

BAB II- 42 ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI-BPPT

G. Program Peraturan Perundang-Undangan

Dokumen terkait