Nama Sekolah : SMA Tri Sukses Natar
Kelas : X
Semester : Ganjil
Tahun Pelajaran : 2012-2013 Materi Pokok : Ikatan Kimia Alokasi Waktu : 5 X 40 Menit
Standar Kompetensi :
Mendeskripsikan struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia serta struktur molekul dan sifat-sifatnya.
Kompetensi Dasar :
Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk.
Indikator :
13.Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilan dengan cara berikatan dengan unsur lain.
14.Menggambarkan susunan elektron valensi (struktur Lewis) unsur gas mulia (duplet atau oktet) dan bukan gas mulia.
15.Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion, dan contoh senyawanya. 16. Menjelaskan pengertian ikatan ion.
17.Menjelaskan penertian ikatan kovalen.
18.Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga serta contoh senyawanya.
70
20.Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan keelektronegatifan.
21.Siswa mampu menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi.
22.Siswa mampu menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan keelektronegatifan.
23.Menjelaskan proses pembentukan ikatan ikatan logam
24.Membandingkan sifat-sifat fisis dari senyawa ion, kovalen dan logam
Tujuan Pembelajaran
Diakhir pembelajaran diharapkan siswa dapat : 12.Menjelaskan konfigurasi duplet dan oktet.
13.Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilan.
14.Mampu menggambarkan struktur lewis dari unsur gas mulia dan bukan gas mulia. 15.Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion, dan contoh senyawanya.
16.Menjelaskan pengertian ikatan ion. 17.Menjelaskan pengertian ikatan kovalen.
18.Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga serta contoh senyawanya.
19. Siswa mampu menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi. 20.Siswa mampu menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan
keelektronegatifan.
21.Menjelaskan proses pembentukan ikatan logam
22.Membandingkan sifat-sifat fisis dari senyawa ion, kovalen dan logam
Materi Pembelajaran
Unsur gas mulia merupakan unsur yang paling stabil. Semua unsur gas mulia terdapat dialam sebagai gas monoatomik (atom-atomnya berdiri sendiri). Menurut D.N Lewis dan W. Kossel menyatakan bahwa kestabilan gas mulia berkaitan dengan konfigurasi
71
elektronnya. Gas mulia mempunyai konfigurasi penuh yaitu konfigurasi oktet (mempunyai 8 elektron pada kulit luar), kecuali Helium dengan konfigurasi duplet ( dua elektron pada kulit luar).
Unsur-unsur lain dapat mencapai konfigurasi oktet dengan jalan membentuk ikatan. Kecenderungan unsur-unsur menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia terdekat dikenal dengan aturan oktet. Konfigurasi oktet dapat dicapai dengan cara serah terima atau pemasangan elektron.
Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk karena adanya gaya tarik menarik antara ion positif dan ion negatif. Ikatan ion terbentuk antar atom logam dan non logam. Logam mempunyai daya tarik elektron yang lemah dan lebih mudah melepaskan elektron sehingga membentuk ion positif. Sedangkan atom nonlogam mempunyai daya tarik elektron yang besar dan lebih mudah menerima elektron sehingga memebentuk ion negatif.
Ikatan kovalen terjadi karena adanya pemakaian bersama pasangan elektron oleh dua atom sehingga masing-masing mempunyai susunan elektron gas mulia. Dalam melukiskan ikatan kovalen mengggunakan rumus lewis yang biasanya berupa tanda titik dan tanda silang.
Pada umumnya, ikatan kovalen terjadi antara unsur non logam yaitu antar unsur yang mempunyai daya tarik elektron relatif besar. Senyawa yang berikatan hanya dengan ikatan kovalen merupakan senyawa molekul. Dua atom dapat membentuk ikatan dengan sepasang, dua pasang atau tiga pasang elektron bergantung pada jenis unsur yang berikatan. Ikatan dengan sepasang elektron disebut dengan ikatan kovalen tunggal, yang menggunakan dua pasang elektron disebut ikatan kovalen rangkap dua, sedangkan yang menggunakan tiga pasang elektron disebut ikatan rangkap tiga. Ikatan kovalen dapat berupa ikatan kovalen polar dan non polar. Sifat kepolaran ikatan ini dipengaruhi oleh perbedaan keelektronegatifan. Ikatan kovalen polar terbentuk karena atom-atom yang berikatan memiliki perbedaan keelektronegatifan.
72
Contoh: HCl dan HF. Sedangkan ikatan kovalen nonpolar karena kelektronegatifan kedua atom sama besar, biasanya atom non logam yang berikatan dengan sesamanya dan membentuk molekul diatomik. Contoh: H2, Cl2, N2.
Pada ikatan kovalen biasa, pasangan elektron yang digunakan bersama dengan atom lain berasal dari masing-masing atom unsur yang berikatan. Akan tetapi, ada ikatan kovalen dimana pasangan elektron tersebut hanya berasal dari salah satu atom yang berikatan. Ikatan kovalen demikian disebut ikatan kovalen koordinasi, yaitu ikatan kovalen dimana elektron-elektron dalam pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari salah satu atom yang berikatan.
Unsur logam memiliki sedikit elektron valensi. Oleh karena itu, kulit terluar unsur logam relatif longgar sehingga elektron dapat berpindah dari satu atom ke atom lain. Ikatan logam adalah ikatan yang terbentuk akibat penggunaan bersama elektron-elektron valensi antar atom logam. Kekuatan ikatan logam ditentukan oleh besarnya gaya tarik menarik antara ion-ion positif dan elektron-elektron bebas. Semakin besar jumlah muatan positif ion logam yang berarti semakin banyak jumlah elektron bebasnya, maka semakin besar kekuatan ikatan logam.
Kegiatan Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Kooperatif tipe TPS 2. Pendekatan : Kontruktivisme 3. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 dan 2
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu
B. Pendahuluan
Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran
Guru menggali pengetahauan awal siswa dan mengaitkan dengan materi pembelajaran
Siswa mendengar indikator dan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru
Siswa mendengar dan memperhatikan pertanyaan guru
73
Lanjutan.
Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu
Contoh: Mengapa gas mulia seperti He, Ar dan Ne tidak dapat
bersenyawa dengan unsur lain? Bagaimanakah konfigurasi elektron unsur gas mulia dan senyawa lain? Contoh: Bagaimanakah cara unsur bukan gas mulia mencapai
kestabilan? Terdiri dari unsur apa saja garam dapur yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari?
C. Kegiatan Inti
Tahap Thinking ( berfikir ) : Guru mengelompokkan siswa
kedalam kelompok yang terdiri dari empat orang tiap kelompok.
Guru membagikan LKS I tentang peranan elektron dalam
pembentukan ikatan, ikatan ion
Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan LKS I secara mandiri
Tahap Pairing ( berpasangan ) :
Masing-masing kelompok dibagi menjadi dua pasang, pasangan A dan pasangan B, dimana setiap pasang membahas masalah yang berbeda.
Guru meminta siswa
mendiskusikan LKS bersama pasangannya
Tahap Sharing:
Guru membimbing dan meminta kedua pasang siswa kembali bertemu dalam kelompok berempat dan berbagi informasi dalam mendiskusikan LKS 1
Siswa mengikuti intruksi guru untuk duduk berdasarkan kelompok masing-masing
Siswa memperhatikan petunjuk dalam mengerjakan dan menjawab pertanyaan pada LKS 1 secara mandiri
Siswa berdiskusi dengan pasangannya untuk menjawab pertanyaan pada LKS 1
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan pada LKS 1 dan menuliskan hasil jawaban dari pertanyaan pada LKS 1
74
Lanjutan.
Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu
Guru meminta salah satu kelompok untuk mempresentasi- kan hasil diskusi di depan kelas
Guru membimbing siswa dalam melakukan presentasi.
D. Penutup
Guru memberikan penguatan tentang hasil jawaban siswa
Guru menuntun siswa untuk menyimpulkan kembali tentang peranan elektron dalam
pembentukan ikatan, ikatan ion
Siswa Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Siswa memperhatikan penguatan yang diberi guru
Siswa menyimpulkan kembali hasil diskusi tentang peranan elektron dalam pembentukan ikatan, ikatan ion
10 menit
Pertemuan 3
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu
A. Pendahuluan
Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran
Guru menggali pengetahauan awal siswa dan mengaitkan dengan materi pembelajaran.
Contoh: Ada beberapa senyawa yaitu; NaCl, Al2O, O2, CaCl, Na2O, N2, KCl, NH3. Dari senyawa-senyawa tersebut, manakah yang merupakan senyawa ion? Mengapa senyawa tersebut ada yang tidak berikatan ion? Lalu bagaimana senyawa tersebut dapat berikatan?
kehidupan sehari-hari? B. Kegiatan Inti
Tahap Thinking ( berfikir ) : Guru mengelompokkan siswa
kedalam kelompok yang terdiri dari empat orang tiap kelompok.
Siswa mendengar indikator dan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru
Siswa mendengar dan memperhatikan pertanyaan guru
Siswa mengikuti intruksi guru untuk duduk berdasarkan kelompok masing-masing
10 menit
75
Lanjutan.
Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu
Guru membagikan LKS 2 ikatan kovalen
Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan LKS 2 Ikatan kovalen secara mandiri Tahap Pairing ( berpasangan ) :
Masing-masing kelompok dibagi menjadi dua pasang, pasangan A dan pasangan B, dimana setiap pasangan membahas masalah yang berbeda. Untuk pasangan A, menjelaskan pengertian ikatan kovalen dan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal dan untuk pasangan B menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen rangkap dua dan rangkap tiga serta contoh senyawanya.
Guru meminta siswa
mendiskusikan LKS bersama pasangannya
Tahap Sharing :
Guru membimbing dan meminta kedua pasang siswa kembali bertemu dalam kelompok berempat dan berbagi informasi dalam mendiskusikan LKS 2
Guru meminta salah satu
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
Guru membimbing siswa dalam melakukan presentasi.
C. Penutup
Guru memberikan penguatan tentang hasil jawaban siswa
Guru menuntun siswa untuk menyimpulkan kembali tentang ikatan kovalen
Siswa memperhatikan petunjuk dalam mengerjakan dan menjawab pertanyaan pada LKS 2 secara mandiri
Siswa berdiskusi dengan pasangannya untuk menjawab pertanyaan pada LKS 2
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan pada LKS 2 dan menuliskan hasil jawaban dari pertanyaan pada LKS 2
Siswa Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Siswa memperhatikan penguatan yang diberi guru
Siswa menyimpulkan kembali hasil diskusi tentang ikatan kovalen
76
Pertemuan 4
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu
A. Pendahuluan
Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran
Guru menggali pengetahauan awal siswa dan mengaitkan dengan materi pembelajaran.
Contoh: Meminta siswa mengggambarkan ikatan kovalen dari NH3 dan BCl3! Mengapa NH3 itu bersifat stabil? Apakah NH3 sudah oktet? Lalu, apakah BCl3 sudah oktet? Tetapi faktanya ada senyawa NH3.BCl3, mengapa demikian? Ikatan apa saja yang terbentuk dari senyawa
tersebut? B. Kegiatan Inti
Tahap Thinking ( berfikir ) : Guru mengelompokkan siswa
kedalam kelompok yang terdiri dari empat orang tiap kelompok.
Guru membagikan LKS 3 kepolaran dan ikatan kovalen koordinasi
Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan LKS 3 kepolaran dan ikatan kovalen koordinasi secara mandiri
Tahap Pairing ( berpasangan ) :
Masing-masing kelompok dibagi menjadi dua pasang, pasangan A dan pasangan B, dimana setiap pasangan membahas masalah yang
Siswa mendengar indikator dan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru
Siswa mendengar dan memperhatikan pertanyaan guru
Siswa mengikuti intruksi guru untuk duduk berdasarkan kelompok masing-masing
Siswa memperhatikan petunjuk dalam mengerjakan dan menjawab pertanyaan pada LKS 3 secara mandiri
Siswa berdiskusi dengan pasangannya untuk menjawab pertanyaan pada LKS 3
10 menit
77
berbeda. Untuk pasangan A, menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan Lanjutan.
Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu
keelektronegatifan dan untuk pasangan B menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi
Guru meminta siswa
mendiskusikan LKS bersama pasangannya
Tahap Share:
Guru membimbing dan meminta kedua pasang siswa kembali bertemu dalam kelompok berempat dan berbagi informasi dalam mendiskusikan LKS 3
Guru meminta salah satu
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
Guru membimbing siswa dalam melakukan presentasi.
C. Penutup
Guru memberikan penguatan tentang hasil jawaban siswa
Guru menuntun siswa untuk menyimpulkan kembali tentang kepolaran dan ikatan kovalen koordinasi
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan pada LKS 3 dan menuliskan hasil jawaban dari pertanyaan pada LKS 3
Siswa Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Siswa memperhatikan penguatan yang diberi guru
Siswa menyimpulkan kembali hasil diskusi tentang kepolaran dan ikatan kovalen koordinasi
10 menits
Pertemuan 5
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu
A. Pendahuluan
Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran
Siswa mendengar indikator dan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru
78
Guru menggali pengetahauan awal siswa dan mengaitkan dengan materi pembelajaran
Siswa mendengar dan memperhatikan pertanyaan guru
Lanjutan.
Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu
Contoh: Apakah besi dapat menghantarkan listrik? Guru membawa contoh-contoh logam seperti paku, aluminium, tembaga, dll. Paku merupakan logam, mengapa paku ada yang berukuran mulai dari yang kecil hingga yang besar? Lalu, kabel listrik jika dibuka isinya adalah tembaga, mengapa tembaga dapat menghantarkan arus listrik? Bagaimanakah bentuk ikatan dalam logam sehingga memiliki sifat-sifat seperti itu?
B. Kegiatan Inti
Tahap Thinking ( berfikir ) : Guru mengelompokkan siswa
kedalam kelompok yang terdiri dari empat orang tiap kelompok.
Guru membagikan LKS 4 ikatan logam dan sifat-sifat ikatan ion, kovalen dan logam
Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan LKS 4 ikatan logam dan sifat-sifat ikatan ion, kovalen dan logam
secara mandiri
Tahap Pairing ( berpasangan ) :
Masing-masing kelompok dibagi menjadi dua pasang, pasangan A dan pasangan B, dimana setiap pasangan membahas masalah yang berbeda. Untuk pasangan A
menentukan jenis ikatan kimia pada unsur atau senyawa dan untuk pasangan B membandingkan
sifat- Siswa mengikuti intruksi guru untuk duduk berdasarkan kelompok masing-masing
Siswa memperhatikan petunjuk dalam mengerjakan dan menjawab pertanyaan pada LKS 4 secara mandiri
Siswa berdiskusi dengan pasangannya untuk menjawab pertanyaan pada LKS 4
79
sifat fisis dari senyawa ion, kovalen dan logam
Lanjutan.
Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu
Guru meminta siswa
mendiskusikan LKS bersama pasangannya
Tahap Share:
Guru membimbing dan meminta kedua pasang siswa kembali bertemu dalam kelompok berempat dan berbagi informasi dalam mendiskusikan LKS 4
Guru meminta salah satu
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
Guru membimbing siswa dalam melakukan presentasi.
C. Penutup
Guru memberikan penguatan tentang hasil jawaban siswa
Guru menuntun siswa untuk menyimpulkan kembali tentang ikatan logam dan sifat-sifat ikatan ion, kovalen dan logam.
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan pada LKS 4 dan menuliskan hasil jawaban dari pertanyaan pada LKS 4
Siswa Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Siswa memperhatikan penguatan yang diberi guru
Siswa menyimpulkan kembali hasil diskusi tentang ikatan logam dan sifat-sifat ikatan ion, kovalen dan logam
10 menit
Alat dan Sumber Pembelajaran 1. Alat Pembelajaran
Papan tulis, spidol dan LKS 2. Sumber Pembelajaran
a. Purba,M. 2007. Kimia Untuk SMA Kelas X semester 1. Jakarta: Erlangga b. Johari, J dan Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X.
Jakarta: Esis Penilaian
80
a) Penilaian hasil belajar : Test tertulis b) Alat penilaian :
1. Berapa unsur dengan konfigurasi elektron sebagai berikut :
P = 2 8 7
Q = 2 8 8
R = 2 8 2
S = 2 8 8 1
T = 2 8 4
Diantara unsur diatas yang paling stabil adalah…….
b. P b. Q c. R d. S e. T
2. Manakah diantara spesi berikut yang konfigurasi elektronnya sama dengan 10Ne……
a. 11Na b. 11Na2+ c. 12Mg+ d. 8O2+ e. 13Al2+ 3. Ikatan ion terbentuk karena adanya …………..
a. Pemakaian elektron bersama
b. Pasangan elektron dari salah satu atom
c. Gaya tarik menarik antara ion positif dan ion negative d. Pasangan elektron bersama
e. Gaya tarik menarik akibat dari serah terima elektron 4. Ikatan kovalen terjadi karena ……….
a. Unsur logam dengan unsure logam b. Unsur logam dengan unsur non logam c. Unsur logam dengan golongan transisi d. Unsur non logam dengan non logam
e. Unsur golongan utama dengan golongan transisi 5. Ikatan yang terbentuk dari molekul N2 adalah………
a. Ikatan ion
b. Ikatan kovalen rangkap dua c. Ikatan kovalen
d. Ikatan kovalen rangkap tiga e. Ikatan logam
6. Ikatan apakah yang terdapat dalam molekul CH4….. ( Ar C = 6, H = 1 ) a. Ikatan ion
b. Ikatan kovalen
c. Ikatan kovalen rangkap dua d. Ikatan kovalen rangkap tiga e. Ikatan logam
81
oleh salah satu atom yang berikatan disebut……… a. Ikatan ion
b. Ikatan kovalen
c. Ikatan kovalen koordinat d. Ikatan logam
e. Ikatan kovalen polar
8. Ikatan kimia yang terbentuk sebagai akibat penggunaan bersama pasangan elektron oleh dua atom yang mempunyai perbedaan keelektronegatifan disebut………
a. Ikatan ion b. Ikatan kovalen
c. Ikatan kovalen koordinat d. Ikatan logam
e. Ikatan kovalen polar 9. Beberapa sifat senyawa : 1. Mengkilap
2. Berupa padatan
3. Menghantarkan panas dan arus listrik dengan baik 4. Dapat ditempa dan dibentuk
Yang merupakan sifat logam adalah …… a. 1 dan 2
b. 1,2 dan 3 c. 2 dan 3 d. 2,3 dan 4 e. 1,2,3 dan 4
10. Dibawah ini yang merupakan logam adalah a. K
b. O2 c. F d. Ne e. H2
Nomor Soal Kunci Jawaban Skor Soal
1 B 2 2 B 2 3 C 2 4 D 2 5 D 2 6 B 2 7 C 2 8 E 2
82
9 E 2
Lampiran 4
( Kelas Eksperimen I)
Mata Pelajaran : Kimia Materi Pokok : Ikatan Kimia
Sub Materi Pokok : Peranan Elektron Dalam Pembentukan Ikatan, Ikatan Ion Alokasi Waktu : 4 X 40 Menit
Standar Kompetensi :
Mendeskripsikan struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia serta struktur molekul dan sifat-sifatnya.
Kompetensi Dasar :
Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen,ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk.
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu menjelaskan konfigurasi duplet dan oktet pada suatu unsur.
2. Siswa mampu menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilan. 3. Siswa mampu menggambarkan struktur Lewis dari unsur gas mulia dan bukan
gas mulia.
4. Siswa mampu menjelaskan proses terjadinya ikatan ion dan contoh senyawanya 5. Siswa mampu menjelaskan pengertian ikatan ion