• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN CIAMIS

4.5. Kebijakan Pembangunan Kabupaten Ciamis

4.5.1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

RPJMD Kabupaten Ciamis periode 2009 – 2014 merupakan pedoman pelaksanaan pembangunan daerah untuk masa lima tahun pemerintahan yang sedang berjalan. Tujuan dari penyusunan RPJMD yaitu untuk merespon masalah- masalah strategis yang merupakan permasalahan utama yang berkaitan dengan fenomena atau belum dapat diselesaikan pada periode sebelumnya. Adapun permasalahan strategis pembangunan daerah Kabupaten Ciamis adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas dan kesempatan pendidikan. 2. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. 3. Meningkatkan daya beli masyarakat.

4. Mewujudkan ketahanan pangan masyarakat.

5. Penanganan kemiskinan, pengangguran, dan ketenagakerjaan. 6. Pemberdayaan masyarakat.

8. Ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah dan perdesaan. 9. Meningkatkan kemampuan keuangan daerah.

10.Meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah dan Desa.

Selain masalah-masalah strategis yang bersifat umum, juga terdapat masalah strategis bersifat kewilayahan yang memerlukan perhatian yaitu:

1. Pengembangan daerah perbatasan (kabupaten/kota tetangga dan desa sekitar hutan dan perkebunan).

2. Pembangunan desa tertinggal. 3. Pemekaran wilayah.

4. Pengembangan kawasan strategis (nasional, provinsi dan kabupaten).

RPJMD Kabupaten Ciamis 2009 – 2014 dibingkai oleh visi “Dengan Iman dan Taqwa Ciamis MANTAP Sejahtera Tahun 2014”. Pengertian Iman dan Taqwa mengandung makna, bahwa keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT harus melandasi dan menjiwai para pihak dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kabupaten Ciamis. Kata MANTAP mengandung makna, bahwa dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Ciamis akan dilakukan penguatan dan pemantapan hasil pembangunan yang telah dicapai pada periode sebelumnya. Visi Kabupaten Ciamis Tahun 2004- 2009 yang memberikan prioritas terhadap pembangunan ekonomi yang berbasis agribisnis dan pariwisata, tetap dilanjutkan melalui penguatan dan pemantapan sektor tersebut, sehingga menjadi motor penggerak perekonomian daerah dan masyarakat. Kata MANTAP juga merupakan kepanjangan kata dari Maju, Aman, Nyaman, Tangguh, Amanah dan Produktif, sebuah cita-cita mewujudkan Kabupaten Ciamis menjadi daerah yang maju dalam setiap aspek kehidupan untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Kondisi tersebut dapat dicapai apabila terciptanya rasa aman, lingkungan hidup yang nyaman dan lestari, serta sumberdaya manusia yang amanah, produktif dan berdaya saing, sehingga mencapai ketangguhan dalam kehidupan sosial, ekonomi, politik dan budaya. Adapun makna Sejahtera merupakan suatu kondisi masyarakat yang ditandai oleh kehidupan beragama yang mantap, terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan dan perumahan yang layak, lingkungan yang sehat, memperoleh pelayanan pendidikan dan kesehatan yang memadai serta memiliki rasa aman dan tentram.

Untuk mewujudkan visi pembangunan tersebut, Pemerintah Kabupaten Ciamis telah menyusun enam misi yang mencakup :

1. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan pengamalan agama sesuai dengan tuntunan Allah SWT dan Utusan-Nya.

2. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang produktif dan berdaya saing.

3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah.

4. Mewujudkan perekonomian daerah dan masyarakat yang tangguh dan berdaya saing berbasis potensi unggulan lokal.

5. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa.

6. Meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam, lingkungan hidup dan penataan ruang guna mendukung pembangunan yang berkelanjutan. 7. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah dan perdesaan.

Dari perumuskan kebijakan dan program pembangunan serta kebijakan keuangan daerah, dirumuskan beberapa prioritas pembangunan yang terkait dengan pembangunan ekonomi, yaitu pembangunan perekonomian daerah, pembangunan industri dan perdagangan, dan pembangunan infrastruktur, sumberdaya alam, lingkungan hidup dan tata ruang. Pertama, prioritas pembangunan perekonomian daerah mencakup :

1. Pembangunan perekonomian daerah diprioritaskan pada pengembangan produksi dan produktivitas komoditi unggulan daerah, pengembangan investasi, pengembangan sarana prasarana pendukung investasi, melalui pengembangan kelompok ekonomi produktif dan koperasi yang ditandai dengan semakin meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi (LPE), meningkatnya PDRB per kapita, dan meningkatnya daya beli.

2. Pembangunan pertanian diprioritaskan pada penguatan penataan agribisnis yang diarahkan pada peningkatan kualitas dan kuantitas produksi, pasca panen dan pemasaran hasil pertanian melalui penguatan infrastruktur pendukung, penguatan pengembangan sumberdaya manusia, penguatan pengembangan usaha bidang pertanian, penerapan teknologi produksi pertanian (pertanian pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan dan kelautan),

peningkatan ketahanan pangan, pembinaan industri hasil pertanian, serta pengembangan perikanan tangkap.

3. Pembangunan pariwisata diprioritaskan pada manajemen pariwisata yang profesional untuk memantapkan pengembangan potensi ekowisata, agrowisata, wisata budaya serta pengembangan jasa lingkungan di kawasan konservasi laut, gunung dan hutan; pengembangan sarana dan prasarana akomodasi kepariwisataan dalam rangka lanjutan recovery pasca bencana tsunami; serta peningkatan upaya-upaya pelestarian dan penggalian obyek wisata lainnya melalui panataan obyek wisata unggulan, peningkatan infrastruktur, pengembangan obyek wisata baru, serta promosi wisata.

4. Prioritas pembangunan ekonomi lainnya adalah pengembangan kawasan agropolitan. Pengembangan agropolitan dilakukan dengan pendekatan sistem kawasan, pengembangan agribisnis dipadukan dengan kepariwisataan untuk membentuk wisata agro, sehingga akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Pengembangan agribisnis yang berbasis pariwisata didukung dengan prasarana wilayah yang antara lain: jalan produksi, jalan desa, irigasi, pasar, transportasi, dan prasarana etalase.

Kedua, prioritas pembangunan industri dan perdagangan mencakup :

1. Pembangunan industri di Kabupaten Ciamis diprioritaskan pada pengembangan industri rumah tangga, industri kecil dan menengah terutama yang mengolah hasil pertanian dan kehutanan menjadi produk unggulan daerah melalui peningkatan fasilitasi dan pembinaan pelaku usaha industri untuk mengembangkan enterpreneurship, penguatan kelembagaan dan pengembangan produk unggulan industri berkualitas yang memenuhi SNI/HAKI.

2. Pembangunan perdagangan diprioritaskan pada revitalisasi dan pengembangan prasarana perdagangan, pembinaan pelaku usaha perdagangan, serta pengembangan pasar modern untuk mendukung pemasaran produk unggulan daerah. Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan koperasi diupayakan pada fasilitasi pembinaan manajemen kelembagaan.

3. Dalam rangka mendukung pengembangan industri dan perdagangan dilaksanakan melalui peningkatan promosi dan kerjasama perdagangan antar

daerah dan wilayah, peningkatan promosi investasi serta peningkatan kualitas sumberdaya manusia pelaku industri kecil.

Terakhir, prioritas pembangunan infrastruktur, sumberdaya alam, lingkungan hidup dan tata ruang mencakup :

1. Pembangunan infrastruktur wilayah diprioritaskan pada pengembangan penyediaan infrastruktur wilayah yang menunjang pengembangan kawasan agribisnis, usaha dan industri pariwisata, mobilitas penduduk, dan kesejahteraan masyarakat melalui revitalisasi, rehabilitasi, dan peningkatan sarana infrastruktur yang telah ada serta pembangunan infrastruktur baru. Peningkatan infrastruktur transportasi wilayah diarahkan pada peningkatan kualitas jalan dan jembatan.

2. Pembangunan irigasi diprioritaskan pada penguatan pengembangan jaringan irigasi dan jaringan pengairan lainnya.

3. Pembangunan air bersih diarahkan pada perluasan aksesibilitas terhadap penyediaan air bersih serta rintisan penyediaan sarana/prasarana air minum. 4. Pembangunan ketenagalistrikan dan telekomunikasi diprioritaskan pada

pemerataan cakupan layanan ketengalistrikan dan telekomunikasi

5. Pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup diprioritaskan pada pemanfaatan sumberdaya alam yang seimbang dan meningkatkan upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup untuk terwujudanya pembangunan yang berkelanjutan. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pemanfaatan sumberdaya alam dilakukan terhadap perorangan, kelompok, badan hukum dengan menerapkan sistem insentif dan disinsentif yang efektif. Pelaku-pelaku usaha galian/tambang ilegal dibina agar mentaati peraturan perundang- undangan yang berlaku dan berupaya mengelola lingkungan secara baik. Hutan negara dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan hutan lestari yang ditunjukan dengan perolehan sertifikat pengelolaan hutan lestari, lahan pertanian dimanfaatkan sesuai dengan daya dukung dan kaidah konservasi lahan dan air, rehabilitasi lahan kritis dapat diselesaikan pada daerah-daerah tertentu dilakukan pembuatan cekdam, embung, dam penahan untuk pengendalian lumpur dan konservasi air. Pengendalian pencemaran lingkungan diprioritaskan pada sungai yang telah mengalami tingkat

pencemaran tinggi dan digunakan sebagai bahan baku air minum melalui program kali bersih yang melintasi Kota Ciamis.

6. Pembangunan penataan ruang diprioritaskan pada pengembangan pemanfaatan ruang yang mendukung pengembangan ekonomi daerah dengan pengelolaan ruang terbuka hijau, sehat, dan memperhatikan pada kepentingan publik. Perencanaan prasarana wilayah dan sumberdaya alam diproiritaskan pada peningkatan kualitas akses informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup, perencanaan panataan ruang, pelaksanaan dan pemanfaatan ruang, penegakkan peraturan dalam pengendalian pemanfaatan ruang, pemetaan kawasan rawan bencana, pengembangan perumahan, lingkungan sehat perumahan, perbaikan perumahan akibat bencana alam, serta peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran.

Dokumen terkait