• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA TAHUN 2015

198.500 Sumber : Surat Keputusan Gubernur Bengkulu

C. Rencana Pengembangan Pelabuhan Nelayan

Rencana pengembangan pelabuhan nelayan dilakukan dengan pertimbangan untuk meningkatkan aksesibilitas, mendukung kegiatan ekonomi dan pengembangan kawasan dan dengan memperhatikan kebijakan pembangunan daerah, fungsi, skala pelayanan dan keberadaan pelabuhan yang ada.

Pelabuhan memiliki peran sebagai :

a. Simpul dalam jaringan transportasi sesuai dengan hirarkinya b. Pintu gerbang kegiatan perekonomian

c. Tempat kegiatan alih moda transportasi

d. Penunjang kegiatan industri dan/atau perdagangan

e. Tempat distribusi, produksi dan konsolidasi muatan atau barang, dan f. Mewujudkan wawasan nusantara dan kedaulatan negara

Hirarki peran dan fungsi pelabuhan laut sesuai dengan PP No. 61 Tahun 2009 tentang Tatanan Kepelabuhan adalah :

a. Pelabuhan utama

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | III - 58 c. Pelabuhan pengumpan

Berdasarkan hirarki dan fungsi pelabuhan laut seperti yang diuraikan diatas, rencana pengembangan pelabuhan di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah peningkatan fungsi Pelabuhan Nelayan Pasar Bawah di Kecamatan Pasar Manna menjadi pelabuhan pengumpan lokal.

3.5.3.2 Rencana Sistem Jaringan Listrik

Sumber energi listrik di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah PLTD dengan gardu induk berada di Kecamatan Kota Manna. Kondisi faktual saat ini adalah suplai listrik untuk Kabupaten Bengkulu Selatan berada dalam kondisi yang terbatas. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kapasitas pembangkit yang tersedia tidak mampu melayani permintaan akan listik yang semakin meningkat setiap tahunnya.

Kabupaten Bengkulu Selatan memiliki 4 (empat) PLN Sub Ranting untuk pendistribusian daya listrik ke konsumen di Kabupaten Bengkulu Selatan, yaitu : Sub Ranting Manna, Sub Ranting Kedurang, Sub Ranting Masat dan Sub Ranting Kelutum dengan total pemakaian listrik pada tahun 2008 sebesar 17.884.883 Kwh yang melayani 17.503 pelanggan.

Mengingat akan terjadinya perubahan struktur ekonomi wilayah yang saat ini didominasi sektor primer akan bergeser ke kegiatan sekunder dan tersier, maka untuk kegiatan sekunder (industri) diperlukan adanya pasokan listrik yang memadai dan stabil. Hal ini menjadi tantangan bagi Kabupaten Bengkulu Selatan karena kondisi pasokan listrik saat ini mengalami kekurangan suplai (defisit). Pemenuhan kebutuhan listrik tersebut dilakukan melalui pemulihan kinerja PLTD yang ada serta rencana pembangunan SUTT 150 KV Pagar Alam – Manna dan pembangunan gardu induk di Masat, Kecamatan Pino.

3.5.3.3 Rencana Pengembangan Jaringan Telekomunikasi

Salah satu modal daerah untuk menarik investasi dan sekaligus meningkatkan perkonomian wilayah adalah tersedianya infrastruktur telekomunikasi yang memadai. Stasiun telkom di Kabupaten Bengkulu Selatan terletak di Kecamatan Kota Manna. Saat ini telekomunikasi nirkabel juga sudah tumbuh dan berkembang di Kabupaten Bengkulu Selatan, dimana sampai tahun 2007 sudah beroperasi 4 operator telekomunikasi nirkabel.

KARYA TAHUN 2015 - 2019

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | III - 59 Mengingat besarnya peran telekomunikasi memerlukan dukungan dari teknologi infomasi seperti telepon nirkabel dan internet, maka pengelolaan infrastruktur telekomunikasi yang cenderung berteknologi tinggi ini perlu lebih baik lagi seperti perlunya penggunaan bersama BTS (join provider). Satu BTS dapat digunakan secara bersama dari 3-7 provider. Efisiensi ini tidak saja akan mengurangi biaya masing-masing provider tapi juga akan menciptakan estetika permukiman dan pengurangan dampak negatif dari sistem BTS tersebut seperti pengurangan sebaran (radius) radiasi dari pancaran elektromagnetik BTS tersebut. Lokasi BTS di Kabupaten Bengkulu terdapat di Kecamatan Kota Manna, Pasar Manna, Pino, Pino Raya, Seginim, Ulu Manna, Kedurang dan di Kecamatan Bunga Mas.

Selain telepon nirkabel, pengembangan prasarana telekomunikasi juga dilakukan dengan melakukan pengembangan jaringan internet ke seluruh kantor kecamatan dan lembaga pelayanan publik lainnya karena pemanfaatan teknologi informasi ini juga akan meningkatkan profesionalitas, efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas kerja pemerintahan, baik secara internal maupun eksternal.

Berdasarkan pertimbangan diatas, pengembangan prasarana telekomunikasi di Kabupaten Bengkulu Selatan diarahkan sebagai berikut :

1. Penambahan kapasitas sentral telepon 2. Penambahan kabel primer dan sekunder

3. Untuk perluasan jaringan maka pemerintah daerah perlu menyediakan ruang untuk mendirikan tiang

4. Penambahan tower relay dari pemasangan sejumlah microcell di daerah yang diperkirakan akan terjadi blackspot.

5. Menyebarkan fasilitas telekomunikasi umum, seperti telepon umum dan warung telekomunikasi di tempat strategis.

3.5.3.4 Rencana Pengembangan Sumberdaya Air

A. Jaringan Air Minum

Dengan menggunakan standar kebutuhan air minum sebesar 120 liter/orang/hari, maka air minum minimal yang harus disediakan pada akhir tahun perencanaan (tahun 2030) adalah sebesar 186,73 liter/detik. Pada saat ini kapasitas produksi PDAM baru mencapai 157,5 liter/detik, berarti hingga tahun 2030 diperlukan tambahan kapasitas untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada tahun-tahun yang akan datang agar

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | III - 60 kebutuhan akan air bersih dapat ditangani yaitu dengan mencari sumber-sumber air bersih untuk mendukung agar pembangunan di Kabupaten Bengkulu Selatan dapat berkembang dengan baik.

Saat ini terdapat 3 lokasi Sumber Pengolahan Air Minum (SPAM) yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan yang masih aktif beroperasi, yakni :

1. SPAM Manna; debit air 70 liter/detik, melayani 2.712 sambungan 2. SPAM Seginim; debit air 10 liter/detik, melayani 425 sambungan 3. SPAM Kedurang, debit air 5 liter/detik, melayani 420 sambungan

Wilayah yang sudah terlayani jaringan PDAM di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah wilayah perkotaan (Manna, Pasar Manna dan Kota Manna) dan wilayah di Kecamatan Kedurang serta Air Nipis. Sementara wilayah lain yang belum terlayani oleh PDAM sumber air bersihnya berasal dari air sumur.

Rencana pengembangan sumber daya air ke depan untuk Kabupaten Bengkulu Selatan adalah sebagai berikut :

Kemampuan intake harus ditambah dengan memanfaatkan sumber mata air yang ada dan masih dapat diandalkan tetapi harus disertai dengan pengelolaan daerah hulu yang benar agar beban dan biaya pengolahan air menjadi kecil

Kapasitas produksi pengolahan air perlu dikembangkan sesuai dan bersamaan dengan penambahan kemampuan sistem transmisi.

Pembuatan instalasi pengolahan air regional yang akan dimanfaatkan bersama oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan dengan memanfaatkan sumber mata air (air terjun).

Dokumen terkait