• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya Emisi, akan digunakan seluruhnya untuk:

1. Sebanyak-banyaknya Rp 1,37 triliun kepada ST, yang akan digunakan untuk pelunasan utang kredit sindikasi, dengan rincian sebagai berikut:

a. Pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dengan nilai fasilitas pinjaman Rp1.732.000.100.000,- , dan nilai yang akan dilunasi sebanyak-banyaknya Rp669.926.358.683,- b. Pinjaman dari PT Bank BRI (Persero) Tbk. dengan nilai fasilitas pinjaman Rp999.899.300.000,-,

dan nilai yang akan dilunasi sebanyak-banyaknya Rp386.754.537.196,-

c. Pinjaman dari PT Bank BCA Tbk. dengan nilai fasilitas pinjaman Rp500.127.000.000,- , dan nilai yang akan dilunasi sebanyak-banyaknya Rp193.445.866.423,-

d. Pinjaman dari PT Indonesia Eximbank dengan nilai fasilitas pinjaman Rp 200.050.800.000,- , dan nilai yang akan dilunasi sebanyak-banyaknya Rp77.378.346.569,-

e. Pinjaman dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur dengan nilai fasilitas pinjaman Rp100.025.400.000,-, dan nilai yang akan dilunasi sebanyak-banyaknya Rp38.689.173.284,- f. Pinjaman dari PT Bank Sulselbar dengan nilai fasilitas pinjaman Rp14.897.400.000,- , dan nilai

yang akan dilunasi sebanyak-banyaknya Rp5.762.217.297,-

Berikut adalah uraian singkat mengenai utang ST pada saat Prospektus ini diterbitkan yang akan dilunasi dengan dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi:

1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Perjanjian pinjaman beserta perubahan : No. 47 tanggal 22 Juni 2009 tentang Kredit

Sindikasi

Fasilitas pinjaman : Rp1.732.000.100.000,-

Total pinjaman per Juni 2017* : Rp669.926.358.683,-

Fasilitas Pinjaman : Kredit Sindikasi

Sifat hubungan ailiasi : Terailiasi

Tingkat bunga : Rata-rata tertimbang prime lending rate dari

masing-masing bank sindikasi (9,92% per Maret 2017)

2. Pinjaman PT Bank BRI (Persero) Tbk.

Perjanjian pinjaman beserta perubahan : No. 47 tanggal 22 Juni 2009 tentang Kredit

Sindikasi

Fasilitas pinjaman : Rp999.899.300.000,-

Total pinjaman per Juni 2017* : Rp386.754.537.196,-

Fasilitas Pinjaman : Kredit Sindikasi

Sifat hubungan ailiasi : Terailiasi

Tingkat bunga : Rata-rata tertimbang prime lending rate dari

masing-masing bank sindikasi (9,92% per Maret 2017)

3. Pinjaman PT Bank BCA Tbk.

Perjanjian pinjaman beserta perubahan : No. 47 tanggal 22 Juni 2009 tentang Kredit

Sindikasi

Fasilitas pinjaman : Rp500.127.000.000,-

Total pinjaman per Juni 2017* : Rp193.445.866.423,-

Fasilitas Pinjaman : Kredit Sindikasi

Tingkat bunga : Rata-rata tertimbang prime lending rate dari

masing-masing bank sindikasi (9,92% per Maret 2017)

4. Pinjaman PT Indonesia Eximbank

Perjanjian pinjaman beserta perubahan : No. 47 tanggal 22 Juni 2009 tentang Kredit

Sindikasi

Fasilitas pinjaman : Rp200.050.800.000,-

Total pinjaman per Juni 2017* : Rp77.378.346.569,-

Fasilitas Pinjaman : Kredit Sindikasi

Sifat hubungan ailiasi : Terailiasi

Tingkat bunga : Rata-rata tertimbang prime lending rate dari

masing-masing bank sindikasi (9,92% per Maret 2017)

5. Pinjaman PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur

Perjanjian pinjaman beserta perubahan : No. 47 tanggal 22 Juni 2009 tentang Kredit

Sindikasi

Fasilitas pinjaman : Rp100.025.400.000,-

Total pinjaman per Juni 2017* : Rp38.689.173.284,-

Fasilitas Pinjaman : Kredit Sindikasi

Sifat hubungan ailiasi : Terailiasi

Tingkat bunga : Rata-rata tertimbang prime lending rate dari

masing-masing bank sindikasi (9,92% per Maret 2017)

6. Pinjaman PT Bank Sulselbar

Perjanjian pinjaman beserta perubahan : No. 47 tanggal 22 Juni 2009 tentang Kredit

Sindikasi

Fasilitas pinjaman : Rp14.897.400.000,-

Total pinjaman per Juni 2017* : Rp5.762.217.297,-

Fasilitas Pinjaman : Kredit Sindikasi

Sifat hubungan ailiasi : Terailiasi

Tingkat bunga : Rata-rata tertimbang prime lending rate dari

masing-masing bank sindikasi (9,92% per Maret 2017)

*) Setelah pembayaran angsuran bulan Juni 2017 menggunakan kas internal PT Semen Tonasa.

Penggunaan dana pinjaman diatas seluruhnya digunakan untuk pembiayaan proyek pembangunan, pengembangan dan pengelolaan Pabrik Semen Tonasa V dan Power Plant Tonasa.

Seluruh utang tersebut akan jatuh pada tanggal 22 Juni 2019 dan akan dibayarkan secara bertahap setiap triwulan (Maret, Juni, September dan Desember) sampai dengan utang tersebut jatuh tempo. Bentuk penyaluran dana kepada ST diatas akan dilakukan melalui pemberian shareholder loan dengan jangka waktu pinjaman sampai dengan 5 tahun dengan tingkat bunga yang akan ditetapkan kemudian.

Keterangan lebih lanjut atas utang akan diungkapkan oleh Perseroan pada Bab III Pernyataan Utang Prospektus ini.

2. Sisanya akan digunakan untuk Modal Kerja Perseroan meliputi pembiayaan yang berhubungan dengan kegiatan operasional pabrik yang berkaitan dengan produksi, pemasaran, dan penjualan Perseroan antara lain pembelian bahan baku, pembayaran listrik, pembelian bahan bakar, pembayaran biaya distribusi dan pembayaran atau pembelian lainnya yang timbul akibat kegiatan produksi, pemasaran dan penjualan Perseroan.

Apabila dana hasil dari Penawaran Umum tidak mencukupi untuk membiayai modal kerja Perseroan akan menggunakan fasilitas Kredit Modal Kerja dari perbankan.

Dalam hal rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Tahap I untuk pelunasan utang kredit sindikasi ST akan disalurkan dalam bentuk pemberian shareholder loan dengan

jangka waktu pinjaman sampai dengan 5 tahun dengan tingkat bunga yang akan ditetapkan kemudian, maka rencana transaksi tersebut merupakan transaksi ailiasi yang dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Ailiasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu (“Peraturan IX.E.1”) mengingat Perseroan memiliki 99,99% modal yang ditempatkan dan disetor

dalam ST dan oleh karena itu Perseroan hanya diwajibkan melaporkan kepada OJK paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya rencana transaksi tersebut meliputi informasi sebagaimana diatur dalam Peraturan IX.E.1. Selanjutnya, apabila rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Tahap I merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama (“Peraturan IX.E.2”), maka Perseroan wajib memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku berdasarkan Peraturan

IX.E.2.

Apabila dana hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Semen Indonesia Tahap I Tahun 2017 yang digunakan untuk pelunasan pinjaman ST telah dikembalikan seluruhnya oleh ST,

maka dana tersebut akan digunakan untuk pelunasan sebagian obligasi Perseroan yang akan jatuh tempo.

Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana secara berkala kepada OJK dan para pemegang Obligasi melalui Wali Amanat secara berkala setiap 6 (enam) bulan dengan tanggal laporan 30 Juni dan 31 Desember serta dipertanggungjawabkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan secara berkala setiap tahun sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015. Apabila dana hasil Penawaran Umum Obligasi belum dipergunakan seluruhnya, maka penempatan sementara dana hasil Penawaran Umum Obligasi tersebut akan ditempatkan dalam instrumen keuangan yang aman dan likuid.

Apabila penggunaan dana hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Semen Indonesia Tahap I Tahun 2017 akan diubah, maka rencana tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu kepada OJK paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum RUPO dengan mengemukakan rencana dan alasan beserta pertimbangan dan perubahan penggunaan dana tersebut. Perubahan tersebut harus mendapatkan persetujuan dari RUPO sesuai dengan Peraturan OJK No.30/POJK.04/2015. Selanjutnya Perseroan melaporkan hasil RUPO kepada OJK paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah penyelenggaraan RUPO.

Sesuai Peraturan OJK Nomor 9/POJK.04/2017, total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah kurang lebih setara dengan 0,2351% dari nilai emisi Obligasi yang meliputi:

1. Biaya jasa untuk penjamin emisi efek: 0,0120% yang terdiri dari:

Biaya jasa penjamin pelaksana emisi (management fee) sekitar 0,0060%, penjaminan emisi (underwriting fee) sekitar 0,0030%, dan penjualan (selling fee) seitar 0,0030%.

2. Biaya jasa untuk lembaga dan profesi penunjang pasar modal: 0,1565%, yang terdiri dari: a. Biaya jasa Konsultan Hukum 0,0400%;

b. Biaya jasa Notaris: 0,0017%; c. Biaya jasa Wali Amanat: 0,0125%; d. Biaya jasa Akuntan Publik: 0,0367%; e. Biaya jasa Pemeringkat Efek: 0,0657%. 3. Biaya pencatatan: 0,0313%, yang terdiri dari:

a. Biaya KSEI: 0,0008%; b. Biaya BEI: 0,0055%; c. Biaya OJK: 0,0250%.