RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
Penyusunan program dan kegiatan berdasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Dinas Pertanian Kota Samarinda menempatkan program dan kegiatan pembangunan bidang pertanian pada tahun 2016 – 2021 adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan AdministrasiPerkantoran
- Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik - Penyediaan Alat Tulis Kantor
- Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
- Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor - Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
- Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran - Penyediaan Makanan danMinuman
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur - Pemeliharaan Rutin/Berkala GedungKantor
- Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional - Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan dan Peralatan Kantor
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur - Peningkatan SDM dan Penataan Pengelolaan Administrasi
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
- Peningkatan Pengembangan SistemPelaporan - Pembuatan Profil Statistik Pertanian
5. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
- Pengadaan Pakaian Dinas beserta kelengkapannya
6. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan - Pengembangan Hortikultura LahanSempit
- Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian Tepat Guna - Pelatihan Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Pangan - Pelatihan Penerapan Teknologi Budidaya Hortikultura
- Pelatihan Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Perkebunan - Perkembangan Inti Rakyat (PIR) dan Ekonomi Hijau
- Pembangunan Irigasi Pertanian dan Jalan Usaha Tani - Pembangunan Kebun Hortikultura
- Pembangunan Gudang dan Lantai Jemur
- Penyediaan Sarana Pasca Panen (Destilasi) Minyak Atsiri
- Penyediaan Sarana dan Prasarana Pasca Panen dan Pengolahan Hasil - P3A dan Pengairan
7. Program Peningkatan ProduksiPertanian/Perkebunan - Peningkatan Intensifikasi TanamanPangan
- Peningkatan Intensifikasi/Ekstensifikasi Hortikultura
- Peningkatan Intensifikasi, Ekstensifikasi dan Rehabilitasi Tanaman Perkebunan
- Perlindungan Tanaman Pangan - Perlindungan Tanaman Hortikultura - Perlindungan Tanaman Perkebunan - Pengembangan Tanaman Pekarangan - Fasilitasi Pupuk Bersubsidi dan Pestisida - Penangkar Padi dan Palawija
- Penangkar Bibit UnggulHortikultura
- Pengawasan dan Sertifikasi Peredaran Bibit Unggul Perkebunan 8. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
- Pelayanan Usaha
- Penyediaan Informasi Masyarakat
- Fasilitasi Kemitraan dan Permodalan Usaha Tani
9. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan - Fasilitasi Pelaksanaan Pasar Tani
- Penanganan Pasca Panen dan Peningkatan Mutu Hasil Produksi Tanaman Pangan
- Penanganan Pasca Panen Diversifikasi Produk Olahan dan Peningkatan Mutu Hasil Hortikultura
- Penanganan Pasca Panen dan Peningkatan Mutu Hasil Produksi Tanaman Perkebunan
- Promosi dan Pengembangan Pemasaran Produk Pertanian
10. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan - Pengembangan Budidaya Ternak
- Penyediaan Wilayah Pakan Ternak dan Pengelolaan Lahan Penggembalaan
- Pengembangan Pembibitan dan Populasi Ternak - Peningkatan Sarana dan Prasarana Peternakan
11. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan - Penyuluhan Pemasaran Produksi Peternakan
- Penyusunan Informasi Pasar atas Hasil Produksi Peternakan Masyarakat
12. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
- Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Hewan Menular - Pengujian, Identifikasi dan Pemetaan Kasus Penyakit Hewan
- Pengawasan Lalu Lintas Perdagangan Ternak antar Daerah 13. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
- Pelatihan dan Bimbingan Pengoperasian Teknologi Peternakan Tepat Guna
- Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengolahan Limbah Peternakan 14. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan
- Pemberdayaan dan Peningkatan Pengembangan Penyuluh dan Kelompok Tani/Gapoktan
- Penyuluhan dan Pendampingan
- Sistem Informasi Penyuluhan (SIMLUH) Pertanian - Penunjang Pelaksanaan Informasi Penyuluhan
- Pengembangan Demplot Terpadu - Bimtek Penyuluhan
- Forum Penyuluhan KotaSamarinda
5.2. KELOMPOK SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERTANIAN KOTA SAMARINDA
NO. SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR SASARAN SATUAN
PENJELASAN
SUMBER DATA KETERANGAN /KRITERIA
ALASAN FORMULASI
1 Meningkatnya produksi dan produktivitas hasil pertanian
Produktivitas tanaman padi
kw/ha Kebutuhan pangan (beras) akan terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan
pertumbuhan penduduk.
Peningkatan produksi padi dilakukan dalam rangka mencapai swasembada pangan (beras).
Produksi (kw)/Luas Panen (ha)
Bidang Tanaman Pangan Peningkatan produktivitas padi dapat dilakukan melalui optimasi lahan, penambahan dan perbaikan jaringan irigasi, penggunaan saprodi serta sarana pendukung pertanian lainnya.
Produksi cabe ton Cabe merupakan salah satu komoditi pertanian yang menyebabkan inflasi daerah.
Untuk itu dilakukan upaya menjaga kestabilan produksi aneka cabe di Kota Samarinda.
Jumlah produksi aneka cabe selama setahun
Bidang Hortikultura Pengembangan kawasan cabe di beberapa wilayah di Samarinda diantaranya cabe rawit, cabe kecil dan cabe besar dalam upaya menekan laju inflasi di Kota Samarinda.
Pemanfaatan lahan pekarangan
KK Adanya potensi pekarangan rumah tangga di Kota Samarinda untuk ditanami beberapa jenis tanaman buah dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat untuk meningkatkan produksi hortikultura.
Jumlah Rumah tangga yang memanfaatkan lahan pekarangan
Bidang Hortikultura Tanaman buah yang bisa ditanam di pekarangan
Produksi komoditi perkebunan utama
ton Peningkatan produksi perkebunan dalam rangka mendukung program Pemerintah untuk
meningkatkan penerimaan non migas, khususnya kelapa sawit dan karet.
Jumlah produksi komoditi perkebunan utama
Bidang Perkebunan Komoditi perkebunan utama yang menjadi sasaran yaitu : Kelapa sawit, Karet, kelapa dalam, Lada dan Kemiri.
Populasi sapi ekor Peningkatan jumlah populasi merupakan salah satu program Pemerintah Pusat dalam rangka swasembada produksi daging sapi.
Populasi = Po + Kelahiran - kematian - Pemotongan - Pengeluaran + Pemasukan
Bidang Peternakan Balai Karantina Hewan
Kebutuhan ternak sapi dan produksi daging di Kota Samarinda masih ketergantungan dari luar daerah.
2 Terkendalinya kasus penyakit zoonosis
Penanganan kasus penyakit zoonosis di Kota Samarinda
kasus Adanya potensi terjadinya penyebaran penyakit hewan yang menular kepada manusia di Kota Samarinda.
Jumlah kasus penyakit zoonosis
Bidang Peternakan Penyakit zoonosis merupakan penyakit atau infeksi pada binatang yang dapat ditularkan kepada manusia, misalnya flu burung, rabies, Anthrax dan lain-lain.
3 Bertambahnya pelaku usaha di sektor pertanian
Pelaku usaha olahan sektor pertanian
orang Upaya mendiversifikasikan usaha pertanian yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan petani.
Jumlah pelaku usaha olahan
Bidang Tanaman Pangan, Bidang Hortikultura, Bidang Perkebunan dan Bidang Peternakan
Usaha Pengolahan hasil pertanian merupakan upaya meningkatkan industri rumahtangga yg merupakan bagian hilir dari proses produksi pertanian (off farm).
Pelaku usaha yang menjalin kerjasama dengan Pihak Ketiga (Kemitraan)
orang Pelaku usaha lokal perlu memiliki daya saing dalam berusaha terutama dalam hal penetrasi pasar modern.
Jumlah pelaku usaha yang mampu bermitra dengan pihak ketiga (pasar modern)
Bidang Tanaman Pangan, Bidang Hortikultura, Bidang Perkebunan, dan Bidang Peternakan
Produk yang berdaya saing adalah hasil dari pasca panen produksi pertanian yang mampu memenuhi
standarisasi industri produk olahan pangan seperti Nomor Kontrol Veteriner, sertifikat halal, teknologi packaging dan badan hukumusaha.
4 Meningkatnya ketersediaan teknologi pertanian
Alat mesin pertanian budidaya
unit Mekanisasi pertanian modern. Jumlah ketersediaan alsintan budidaya
Bidang Tanaman Pangan, Bidang Hortikultura, Bidang Perkebunan, Bidang Sarana &
Prasarana dan Bidang Peternakan
Alsin yang menunjang produktivitas pertanian alat pengolah lahan, alat penanaman hingga alat panen, meliputi Hand Traktor, Pompa Air, Hand Sprayer, Cultivator, APPO (Alat Pengolah Pupuk Organik), Rice Transplanter dan lain lain.
Alat pasca panen/pengolahan
unit Kurangnya jumlah ketersediaan alat dan mesin pasca panen untuk meningkatkan mutu produk olahan hasil pertanian.
Jumlah ketersediaan alat pasca panen
Bidang Tanaman Pangan, Bidang Hortikultura, Bidang Perkebunan, Bidang Sarana &
Prasarana dan Bidang Peternakan
Alsin yang menunjang peningkatan mutu hasil olahan meliputi Power Threser, RMU(Rice Milling Unit), Dryer, Combine Harvester, Perajang Umbi,Vacuum Frying, corn sealer dan lain lain.