• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Rencana Tindakan

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Peneliti menetapkan 2 siklus dikarenakan apabila hasil penelitian pada siklus I belum dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar maka penelitian ini akan berlanjut ke siklus II. Siklus I

No. Kegiatan 2013 2014

Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli

1. Persiapan 2. Penelitian 3. Penyusunan Laporan 4. Ujian Skripsi 5. Revisi 6. Penyusunan Jurnal

terdiri dari 3 pertemuan. Siklus 2 terdiri dari 2 kali pertemuan. Setiap pertemuannya dilakukan selama 2 x 35 menit. Materi pembelajaran pada siklus I adalah perubahan wujud benda dan materi pembelajaran pada siklus II adalah sifat dan bahan penyusun benda. Peneiti menggunakan pendekatan SCL dan model PBL dengan menerapkan 7 langkah model PBL dalam setiap pertemuannya. Berikut ini merupakan langkah-langkah yang ditempuh dalam melaksanakan penelitian:

1. Persiapan

Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melakukan penelitian ini dimulai dengan memilih sekolah yang digunakan untuk penelitian yaitu SD N Selomulyo. Selanjutnya, peneliti memohon ijin kepada kepala sekolah SD N Selomulyo untuk melakukan penelitian. Setelah mendapatkan ijin dari pihak sekolah, selanjutnya peneliti melakukan kegiatan wawancara, observasi, penyebaran kuesioner, dan dokumentasi data kelas. Peneliti selanjutnya mengidentifikasi masalah yang dialami oleh siswa serta merumuskan masalah yang ada di kelas IV SD N Selomulyo tahun ajaran 2013/2014.

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus

Kegiatan observasi yang dilakukan pada tahap persiapan memberikan gambaran mengenai situasi kelas ketika kegiatan pembelajaran IPA, langkah- langkah penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Siklus I

Siklus I ini dilaksanakan selama 3 kali pertemuan, di mana setiap pertemuannya dialokasikan 2 jam pelajaran. Kegiatan pembelajaran pada siklus I

menggunakan pendekatan SCL dan menerapkan 7 langkah model pembelajaran PBL dengan melakukan percobaan yang dilakukan secara berkelompok.

1) Rencana Tindakan

Pada tahap pelaksanaan ini peneliti terlebih dahulu mengkaji Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mengenai perubahan wujud benda. Peneliti kemudian menyusun instrumen pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, LKS, dan materi ajar. Penyusunan instrumen pembelajaran dengan menggunakan 7 langkah model pembelajaran PBL. Peneliti selanjutnya menyusun instrumen pengumpul data yaitu rubrik pengamatan minat, kuesioner, pedoman wawancara, dan soal evaluasi. Peneliti kemudian mengujikan instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data tersebut.

2) Pelaksanaan

Siklus ini dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan, setiap pertemuannya dialokasikan 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Kurikulum yang digunakan adalah KTSP sehingga pada setiap pertemuannya memuat kegiatan Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi (EEK). Setiap kegiatan dalam EEK tersebut memuat 7 langkah model pembelajaran PBL. Pada pertemuan pertama siswa mendapatkan penjelasan mengenai materi pelajaran yang akan dipelajari yaitu mengenai perubahan wujud benda. Selanjutnya siswa diberikan sebuah permasalahan mengenai peristiwa perubahan wujud benda cair menjadi padat dan sebaliknya. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 6 orang siswa. Setelah itu, siswa bekerja secara berkelompok untuk mengerjakan LKS. LKS tersebut berisi petunjuk bagi siswa untuk melaksanakan kegiatan

pembelajaran berupa percobaan mencairkan coklat dan membekukan coklat. Pertemuan kedua juga dilakukan dengan memberikan permasalahan mengenai peristiwa perubahan wujud benda cair menjadi gas dan sebaliknya. Siswa selanjutnya juga diminta untuk mengerjakan LKS yang berisi petunjuk untuk melakukan percobaan memasukkan es ke dalam gelas dan peristiwa perebusan air.

Pada pertemuan ketiga siswa juga diminta mengerjakan LKS yang berisi petunjuk siswa untuk melaksanakan percobaan perubahan wujud benda padat menjadi gas dengan memanaskan kapur barus. Selanjutnya siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah dipersiapkan oleh guru sebelumnya. Pada akhir kegiatan dari setiap pertemuan siswa mengisi lembar kuesioner dan lembar refleksi. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa. Guru memberikan wewenang kepada mahasiswa dengan alasan bahwa mahasiswa lebih memahami tentang Pendekatan SCL, Model Pembelajaran PBL, percobaan, dan RPP yang telah disusun.

3) Observasi

Peneliti dibantu dengan rekan peneliti melakukan observasi untuk mengetahui minat belajar siswa pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran yang menggunakan model PBL dengan mengisi lembar pengamatan minat. Kegiatan observasi ini dilakukan pada pertemuan 1, pertemuan 2, dan pertemuan 3. Selain itu, peneliti juga mendapatkan data minat yang diperoleh dari kuesioner yang telah dibagikan kepada siswa setiap akhir pertemuan. Hasil observasi digunakan peneliti sebagai pelengkap perhitungan kuesioner dan digunakan pada pembahasan pada bab IV. Pada pertemuan terakhir peneliti memberikan evaluasi

kepada siswa dengan meminta siswa untuk mengerjakan soal pilihan ganda. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar siswa.

4) Refleksi

Kegiatan refleksi ini dilakukan oleh peneliti bersama guru dengan mengkaji proses pembelajaran yang telah berlangsung selama siklus I dengan menggunakan pendekatan SCL dan 7 langkah model pembelajaran PBL. Peneliti menghitung hasil kuesioner pada pertemuan 1, pertemuan 2, dan pertemuan 3 untuk mengetahui peningkatan minat siswa dalam pembelajaran IPA. Hasil perhitungan kuesioner tersebut juga didukung oleh hasil observasi yang telah dilakukan pada siklus I. Peneliti juga menghitung hasil evaluasi belajar siswa untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar. Peneliti kemudian membandingkan hasil perhitungan minat dan prestasi belajar siswa dengan kondisi awal sebelum diberikan tindakan. Hasil perbandingan tersebut dijadikan pertimbangan bagi peneliti untuk melanjutkan ke siklus II apabila target capaian yang telah ditentukan belum tercapai. Apabila target capaian sudah tercapai maka siklus II akan dilanjutkan untuk kegiatan pemantapan. Peneliti juga membuat target capaian yang akan digunakan untuk siklus II. Selain itu, peneliti juga mengidentifikasi kesulitan, hambatan, dan kejadian-kejadian penting yang ada di dalam kegiatan pembelajaran.

b. Siklus II

Siklus II dilakukan dalam 2 kali pertemuan yang setiap pertemuannya terdiri dari 2 jam pelajaran dengan menggunakan pendekatan SCL dengan 7 langkah model pembelajaran PBL. Berikut rencana tindakan pada siklus II.

1) Rencana Tindakan

Perencanaan tindakan dalam siklus II ini dimulai dengan menyusun silabus, RPP, LKS, materi ajar, instrumen penilaian, dan instrumen pengumpulan data. Penyusunan perangkat pembelajaran berdasarkan refleksi yang dilakukan pada siklus I. Penyusunan perangkat pembelajaran menggunakan 7 langkah model pembelajaran PBL.

2) Pelaksanaan

Siklus II ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yang masing-masing terdiri dari 2 jam pelajaran. Materi yang dipelajari pada siklus II adalah sifat dan bahan penyusun benda. Materi yang dipelajari lebih sedikit dibandingkan dengan materi yang dipelajari pada siklus I. Kurikulum yang digunakan sama dengan siklus I yaitu KTSP yang memuat kegiatan Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi, yang memuat langkah-langkah PBL. Pada pertemuan pertama siswa mendapatkan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari mengenai bahan-bahan penyusun benda. Selanjutnya siswa mendapatkan LKS yang berisi sebuah permasalahan yang harus dipecahkan oleh siswa secara berkelompok. Setiap kelompoknya terdiri dari 5 orang siswa. Untuk menyelesaikan LKS tersebut, siswa diminta untuk melakukan pengamatan benda-benda yang ada di lingkungan sekolah. Pada pertemuan kedua, siswa melakukan percobaan mengenai sifat dan manfaat penyusun benda. Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan mengerjakan soal evaluasi. Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini juga dilakukan oleh mahasiswa dengan alasan yang sama dengan siklus I.

3) Observasi

Peneliti dibantu dengan rekan peneliti melakukan observasi untuk mengetahui minat belajar siswa yang belum tercapai pada siklus I dengan mengisi lembar pengamatan yang telah dibuat peneliti sebelumnya. Kegiatan observasi ini dilakukan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Selain itu, peneliti juga mendapatkan data minat siklus II yang diperoleh dari kuesioner yang telah dibagikan kepada siswa setiap akhir pertemuan. Hasil observasi digunakan peneliti untuk melengkapi hasil perhitungan kuesioner. Pada pertemuan kedua, siswa juga mengerjakan soal evaluasi dan hasil evaluasi digunakan peneliti untuk mengetahui prestasi belajar siswa.

4) Refleksi

Kegiatan refleksi ini dilakukan oleh peneliti dengan guru dengan mengkaji proses pembelajaran yang telah berlangsung selama siklus II dengan menggunakan pendekatan SCL dan model pembelajaran PBL. Peneliti menghitung hasil kuesioner yang telah diisi oleh siswa yang didukung oleh hasil observasi pada pertemuan 1 dan pertemuan 2. Hasil perhitungan ini digunakan untuk mengetahui adanya peningkatan minat dari siklus I ke siklus II. Peneliti selanjutnya menghitung hasil evaluasi yang telah dikerjakan siswa. Hasil ini digunakan untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa pada siklus II. Peneliti selanjutnya membandingkan hasil peningkatan minat dan prestasi belajar siswa pada siklus II dengan target capaian yang dibuat pada siklus I. Peneliti berharap target capaian yang dibuat pada siklus I dapat tercapai. Apabila target belum tercapai, maka penelitian akan dilanjutkan ke siklus III.

Dokumen terkait