PEMBAHASAN DATA
4.2 Representasi Citra Budaya Indonesia Dalam Iklan Kopi Kapal Api
Analisis semiotika mengekplorasi bagaimana makna yang terbangun oleh teks telah diperoleh melalui penataan tanda denganacara tertentu dan melalui pengunaan kode-kode budaya. Dalam analisis iklan Kopi Kapal Api yang direpresentasikan adalah “Budaya Indonesia”. Representasi bukanlaah gambaran akurat tentang suatu nilai-nilai, melainkan arena perjuangan atas hal-hal yang disebut makna dengan tujuan untuk memperoleh pembenaran konvesi estetis yang jauh dari suatu realitas dunia nyata.
Untuk mempertahankan memerlukan penyebaran secara sosial yang diwujudkan dalam bentuk iklan. Iklan kini telah masuk dalam tatanan signifikasi zaman modern, yang dapat mempengaruhi perilaku, gaya hidup tanpa disadari sehingga membuat kita bisa memuaskan dorongan dan aspirasi terdalam melalui konsumsi.
Iklan memiliki peranan penting sebagai strategi promosi dan penanaman positioning dalam benak konsumen agar produk yang ditawarkan dapat diterima dan tidak mudah dilupakan. Untuk itu iklan harus dibuat semenarik mungkin agar memberikan kesan unik, dan mudah dipahami khalayak.
Penggunan teknik utama yang digunakan para kreator iklan untuk memasukkan iklan dalam tatanan pemikiran sosial disebut positioning dan penciptaan citra. Pengunaanya didasarkan pada segmentasi pasar kepada siapa suatu produk dijual. Pada
iklan Kopi Kapal ini positioning yang diterapkan mencakup segmentasi lokal. Terlihat dari gambar yang ditampilkan ada kedekatan imaji, bagi lokal bangga akan budayanya. Hal ini terlihat dari segi perlakuan terhadap gambar dimana memunculkan orang-orang Indonesia dan budaya lokal. Kopi Kapal Api mencoba mendekati pangsa pasar lokal.
Iklan ini diarahkan untuk kalangan menengah dan menengah ke bawah dengan menampilkan budaya-budaya keseharian mayoritas masyarakat Indonesia. Budaya Jawa sangat mendominasi iklan ini, dikarenakan mayoritas penduduk kita menetap di pulau Jawa. Hampir semua provinsi di pulau Jawa terwakili dalam iklan ini. Mulai dari Bali, bergeser ke Jawa Tengah dan Yogyakarta. Angklung dari daerah Jawa Barat dan ditutup oleh karapan sapi milik Madura yang berada dalam wilayah Jawa Timur.
Dalam upaya penciptaan citra untuk sebuah produk terdapat pembentukan sebuah produk terdapat pembentukan ‘kepribadian’ yang dengannya para konsumen tertentu bisa dengan mudah melakukan identifikasi produk. Nama, kemasan, logo, harga, kekuatan visualisasi gambar, dan seluruh penampilan sebuah produk menciptakan karakter yang bisa dikenali dengan maksud untuk menarik minat satu jenis konsumen tertentu.
Dengan menarik minat konsumen, pada suatu iklan memberikan segmentasi utama kepada siapa produk tersebut ditujukan, seperti pada iklan Kopi Kapal Api yang mengutamakan budaya mayoritas yakni budaya Jawa. Secara umum para konsumen Kopi Kapal Api berbeda dengan konsumen lainnya yang mengutamakan labelling dari luar negeri.
Gagasan dibalik penciptaan citra bagi sebuah produk adalah upaya untuk berbicara secara langsung ke satu jenis pribadi atau khalayak tertentu, bukan ke setiap orang sehingga para individu ini bisa melihat kepribadian mereka yang terwakili di dalam citra gaya hidup yang diciptakan oleh iklan demi satu produk tertentu.
Citra merek tertanam semakin dalam melalui teknik mitologisasi. Hal seperti ini merupakan strategi yang secara sengaja mengaitkan nama, logo, rancangan produk, iklan narasi, visualisasi gambar dengan makna mitis tertentu. Sebagai contoh dari
pelbagai mitis yang ada, sudah lama terdengar bahwa Indonesia adalah negri yang indah. Hal ini kiranya tampak pada narasi-narasi yang diciptakan dalam iklan ini, seperti masih dengan mengangkat icon “Bali” pada sebagian iklan ini.
Strategi yang dipakai adalah dengan menampilkan model iklan yang menarik, seperti wanita yang cantik dan anak kecil. Dalam iklan ini, strategi ini secara harfiah sering terlihat didalam iklan komersil. Orang-orang yang tampil di iklan ini diceritakan adalah manusia yang cantik dan tampan. Sementara ikon anak-anak mencoba memberikan gambaran tentang sebuah optimisme akan masa depan negeri ini.
Iklan televisi merupakan medan wacana untuk mempengaruhi konsumen, semiotika merupakan metode untuk menanamkan mitologi terhadap konsumen demi penguatan sebuah citra. Para pembuat iklan menciptakan nama merek, logo, rancangan kemasan visual, narasi cerita, teknik editing. Pewarnaan, komersialisasi, dibungkus dan disembunyikan di dalam teks iklan.
Iklan dapat membangkitkan hasrat-hasrat dorongan dan motif mitis secara tidak sadar. Saat ini iklan komersial menawarkan bentuk janji-janji dan harapan yang dahulunya hanya dimiliki agama dan filsafat sosial-keamanan terhadap segala sesuatu yang dapat mengancam perubahan terhadap diri. Posisi yang lebih baik kini ditawarkan didalam kehidupan, popularitas dan prestise pribadi, kemajuan sosial, kesehatan yang lebih baik dan sebagainya.
Dengan kata lain, para kreator iklan modern tidak menekankan produk, melainkan keuntungan yang diharapkan datang bersama dengan pembelian produk tersebut. Para pengiklan ini cukup pakar dalam menancapkan kuku didalam daerah yang tidak disadari, pengalaman psikis yang dahulu hanya di eksplorasi oleh para filsuf, seniman, dan pemikir religius.
Pada iklan ini Kopi Kapal Api coba menanamkan pada konsumennya bahwa produknya sangat nasionalis dan merupakan budaya Indonesia. Ini sangat berkaitan dengan positioning yang ditanamkan oleh pesaing Kopi Kapal Api yang mengedepankan budaya luar, yakni budaya Italia.
BAB V PENUTUP
5.1Kesimpulan
1. Dalam upaya menciptakan karakter suatu produk, para kreator iklan membuat sistem signifikasi. Hal yang pertama dan terutama dibuat para pengiklan adalah memberi nama merek, membuat simbol visual, narasi, dan penciptaan sebauh logo. Ketika sebuah produk diberi nama maka produk tersebut bisa dikenali Dalam semiotika dikenal tengan signifikasi tahap pertama “Denotasi”. Selanjutnya menciptakan signifikasi tahap kedua atau lebih dikenal dengan konotasi. Pada tahap ini mulai muncul pemaknaan yang akan ditafsirkan oleh pembaca iklan . Selanjutnya makna itu diperluas sehingga dikenal dengan konotasi, hal ini merupakan sistem signifikasi yang dibuat untuk memapankan citra suatu produk kedlam tatanan pemikiran sosial secara de facto. Ketika seseorang minum produk Kopi Kapal Api, secara tidak langsung ditanamkan bahwa konsumen sedang menjaga salah satu budaya bangsa. Melestarikan budaya bangsa merupakan kewajiban bagi setiap warna negara.
2. Industri iklan adalah industri yang tak pernah mati, berbagai strategi dilakukan untuk menjadikanya sebagai yang terdepan, termasuk penanaman mitologisasi tentang Indonesia secara sosial. Mitos tersebut dikonstruksi dengan memanfaatkan visualisasi-visualisasi gambar dan simbol yang sebelumnya sudah ada dalam masyarakat. Suatu kode kultural dikemas dalam visualisasi gambar keindonesiaan yang menjadikannya semenarik mungkin dengan sentuhan teknologi grafis yang diwujudkan dalam bentuk iklan.
5.2 Saran
1. Kopi Kapal Api dalam setiap iklanya terus mempertahankan karakter iklan yang berbudaya serta bernuansa indonesia, sebab dengan cara itulah seluruh masyarakat dapat melihat gambaran dan visualisai tentang Indonesia secara massal sehingga menambah kecintaan terhadap produk-produk lokal. Di tengah persaingan global, Kopi Kapal Api mengedepankan identitas sebagai budaya bangsa.
2. Iklan Kopi Kapal Api tidak hanya menonjolkan salah satu budaya saja. Walaupun Indonesia banyak didominasi oleh suku-suku di Pulau Jawa. Masih banyak lagi budaya lain yang bisa ditonjolkan. Salah satu budaya yang paling terdepan untuk budaya minum kopi adalah budaya Aceh. Tidak ada salahnya di waktu lain Kopi Kapal Api mengedepankan daerah penghasil Kopi terkenal di Indonesia seperti, Aceh, Sumatera Utara, Lampung dan Wamena.