• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

2. Data Responden

Karakteristik responden yang diukur dengan skala nominal yang menunjukkan besarnya frekuensi absolut dan persentase jenis kelamin, usia responden, pendidikan terakhir responden dan pekerjaan responden. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah wajib pajak pada wilayah jakarta selatan dan jakarta timur. Kuisioner disebar dengan harapan dapat diisi berdasarkan wajib pajak, sehingga akan menghasilkan suatu penelitian yang balance.

Pada karakteristik reponden, terdapat 100 responden yang terdiri dari wajib pajak yang dapat mewakili dan menjadi responden. Data mengenai karakteristik responden ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.2

Data Statistik Responden

Deskripsi Jumlah Persentase (%) Jenis Kelamin Pria Wanita 82 18 82% 18% Usia Responden 20 – 25 tahun 26 – 31 tahun > 31 tahun 18 51 31 18% 51% 31%

68 Tabel 4.2 (Lanjutan)

Deskripsi Jumlah Persentase (%) Pendidikan Terakhir D3 S1 S2 S3 26 71 3 0 26% 71% 3% 0% Pekerjaan Wiraswasta Pegawai Swasta PNS 54 32 14 54% 32% 14% Sumber: data primer yang diolah, 2013

Tabel di atas merupakan data responden yang mengisi angket, yang terdiri dari jenis kelamin, usia responden, pendidikan terakhir dan pekerjaan. Berdasarkan hasil input data di atas maka dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Gambar 4.1

Data Statistik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Berdasarkan grafik di atas berdasarkan jenis kelamin terlihat bahwa responden dengan jenis kelamin pria lebih mendominasi, terlihat dari jumlah responden sebanyak 82 responden atau 82 % adalah pria dan 18 responden atau 18 % adalah wanita.

Gambar 4.2

Data Statistik Responden Berdasarkan Umur Responden

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Berdasarkan grafik di atas berdasarkan umur responden terlihat bahwa umur responden 20 – 25 tahun berjumlah 18 responden atau sebesar 18%, umur responden 26 – 31 tahun berjumlah 51 responden atau sebesar 51%, umur responden di atas 31 tahun berjumlah 31responden atau sebesar 31%.

Gambar 4.3

70 Berdasarkan grafik di atas berdasarkan pendidikan terakhir yang dimiliki responden terlihat bahwa responden berpendidikan terakhir D3 berjumlah 26 responden atau sebesar 26%, responden berpendidikan terakhir S1 berjumlah 71 responden atau sebesar 71%, responden berpendidikan terakhir S2 berjumlah 3 responden atau sebesar 3% dan tidak satupun responden yang berpendidikan terakhir S3.

Gambar 4.4

Data Statistik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Berdasarkan grafik di atas berdasarkan pekerjaan responden terlihat bahwa responden yang bekerja sebagai wiraswasta berjumlah 54 responden atau sebesar 54%, responden yang bekerja sebagai pegawai swasta berjumlah 32 responden atau sebesar 32 %, responden yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil berjumlah 14 responden atau sebesar 14%.

B. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Statistik Deskriptif

Pengukuran statistik deskriptif variabel dilakukan untuk memberikan gambaran umum mengenai kisaran teoritis, kisaran aktual, rata-rata (mean) dan standar deviasi dari masing - masing variabel yaitu payment online system dan kepatuhan wajib pajak disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

POS 100 3.00 5.00 4.0483 .47016

KWP 100 3.00 5.00 4.1066 .46202

Valid N (listwise) 100

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Berdasarkan tabel di atas dapat didekripsikan bahwa jumlah responden (N) ada 100. Dari 100 responden ini variabel independen payment online system memiliki nilai minimum 3 nilai maksimum 5, nilai mean 4,0483, dengan standar deviasi 0,47016. Sedangkan pada variabel dependen (kepatuhan wajib pajak) nilai minimum 3, nilai maksimum 5, nilai mean 4,1066 dengan standar deviasi 0,46202.

b. Hasil Uji Validitas

Pengujian validitas dari instrumen penelitian dilakukan dengan menghitung angka korelasional atau rhitung dari nilai jawaban tiap responden untuk tiap butir pertanyaan, kemudian dibandingkan dengan

72 tingkat signifikansi 5%, maka didapat rtabel 0,195. Setiap butir pertanyaan dikatakan valid bila angka korelasional yang diperoleh dari perhitungan lebih besar atau sama dengan rtabel (Ghozali, 2011:53). Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa semua pernyataan dikatakan valid, karena koefisien korelasi (rhitung) > rtabel. Tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji validitas dari variabel payment online system dengan 100 sampel responden.

Tabel 4.4

Hasil Uji Validitas Variabel Payment Online System

Pertanyaan Nilai rhitung Nilai rtabel Kriteria

POS1 0,737 0,195 Valid POS2 0,674 0,195 Valid POS 3 0,464 0,195 Valid POS 4 0,510 0,195 Valid POS 5 0,505 0,195 Valid POS 6 0,519 0,195 Valid POS 7 0,580 0,195 Valid POS 8 0,597 0,195 Valid POS 9 0,674 0,195 Valid POS 10 0,603 0,195 Valid POS 11 0,669 0,195 Valid

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Variabel payment online system terdiri atas 11 butir pernyataan, dari ke - 11 butir pernyataan adalah valid (rhitung > rtabel). Tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji validitas dari variabel kepatuhan wajib pajak dengan 100 sampel responden.

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak

Pertanyaan Nilai rhitung Nilai rtabel Kriteria

PP1 0,625 0,195 Valid PP2 0,736 0,195 Valid PP3 0,575 0,195 Valid PP4 0,445 0,195 Valid PP5 0,550 0,195 Valid PP6 0,509 0,195 Valid PP7 0,610 0,195 Valid PP8 0,668 0,195 Valid PP9 0,606 0,195 Valid

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Variabel kepatuhan wajib pajak terdiri atas 9 butir pernyataan, dari ke - 9 butir pernyataan adalah valid (rhitung > rtabel).

c. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas hanya dapat dilakukan setelah suatu instrumen telah dipastikan validitasnya. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini untuk menunjukan tingkat reliabilitas konsistensi internal teknik yang digunakan adalah dengan mengukur koefisien Cronbach’s Alpha dengan bantuan program SPSS 20. Nilai alpha bervariasi dari 0 – 1, suatu pertanyaan dapat dikategorikan reliabel jika nilai alpha lebih besar dari 0,70 dalam (Ghozali, 2011:48).

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach's

Alpha

N of Items

Keterangan

Payment Online System 0,880 11 Reliabel

Kepatuhan Wajib Pajak 0,863 9 Reliabel

74 Tabel 4.6 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel payment online system sebesar 0,880, variabel dan variabel kepatuhan wajib pajak sebesar 0,863. sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner semua variabel ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,70.

Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya. Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah item-item yang ada di dalam kuesioner mampu mengukur peubah yang didapatkan dalam penelitian ini (Ghozali, 2011: 45). Maksudnya untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner dilihat jika pertanyaan dalam kuesioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Normalitas

Data-data bertipe skala sebagai pada umumnya mengikuti asumsi distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan. Dengan demikian, analisis statistika yang pertama harus digunakan dalam rangka analisis data adalah analisis statistik berupa uji normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk menguji variabel independen

dan variabel dependen yaitu payment online system dan kepatuhan wajib pajak (Y) keduanya memiliki distribusi normal atau tidak, berikut ini gambar grafik uji normalitas data pada grafik pp – plot.

Gambar 4.5

Hasil Uji Normalitas Data

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena asumsi normalitas (Ghozali 2011:163).

b. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas menunjukan bahwa variasi

76 kesalahan yang terjadi tidak secara acak tetapi menunjukan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel. Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil Scatterplot dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.6

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Dari grafik Scatterplot yang ada pada gambar di atas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. (Imam Ghozali 2011:139).

3. Hasil Uji Hipotesis a. Hasil Uji t

Uji statistik t berguna untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen dapat dilihat pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.7, jika nilai probability t < 0,05 maka Ha diterima, sedangkan jika nilai probability t > 0,05 maka Ha ditolak. (Ghozali, 2011:101).

Tabel 4.7 Hasil Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .970 .249 3.898 .000 POS .775 .061 .788 12.689 .000 a. Dependent Variable: KWP

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Hasil uji hipotesis yang ditunjukkan pada tabel 4.7, variabel payment online system mempunyai tingkat signifikasi sebesar 0,000 dan nilai thitung sebesar 12,689 > ttabel sebesar 1,98. Hal ini berarti Ha diterima sehingga dapat dikatakan bahwa payment online system berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak karena tingkat signifikasi yang dimiliki variabel payment online system < 0,05 (0,000 < 0,05) dan nilai thitung > ttabel (12,689 > 1,98). Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Mienati et al (2005) dalam

78 Hasil penelitianya menyatakan bahwa sistem monitoring pelaporan pembayaran pajak yang baik akan menghasilkan kepuasan bagi PKP. Hasil juga terlihat bahwa payment online system dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak, hal ini terlihat berdasarkan data dari tahun 2003 sampai 2012 mengenai jumlah pengguna payment online system berdasarkan data bagian Teknologi Informasi Perpajakan (TIP) Dirjen Pajak.

Hal ini membuktikan bahwa payment online system cukup efektif dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak bumi dan bangunan pada tahun 2003 sampai dengan 2012.

b. Hasil Uji Koefisien Regresi Linier Sederhana

Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya (Santoso, 2004:163), berikut ini hasil persamaan regresi linier sederhana.

Tabel 4.8

Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .970 .249 3.898 .000 POS .775 .061 .788 12.689 .000 a. Dependent Variable: KWP

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari koefisien regresi di atas, maka dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut:

Y= 0,970 + 0,775 X

Pada persamaan regresi di atas menunjukkan nilai konstanta sebesar 0,970. Hal ini menyatakan bahwa jika variabel payment online system dianggap konstan atau bernilai 0 (nol), maka kepatuhan wajib pajak akan meningkat sebesar 0,970 satuan atau 97 %.

Koefisien regresi pada variabel payment online system berarah positif dan signifikan sebesar 0,775, hal ini berarti jika variabel payment online system bertambah satu satuan maka variabel kepatuhan wajib pajak bertambah sebesar 0,775 satuan atau sebesar 77,5%.

c. Hasil Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Menurut Ghozali (2011:97) untuk menentukan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen, maka perlu diketahui nilai koefisien determinasi (R-Square). Adapun hasil uji determinasi R2:

Tabel 4.9

Hasil Uji Determinasi (R2) Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .788a .622 .618 .28564

a. Predictors: (Constant), POS b. Dependent Variable: KWP

Sumber: data primer yang diolah, 2012

Hasil pengujian menunjukkan besarnya koefisien korelasi berganda (R), koefisien determinasi (R Square). Berdasarkan tabel model summaryb di atas diperoleh bahwa nilai koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0,788. Ini menunjukkan bahwa variabel payment online system

80 Hasil pada tabel di atas juga menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,622. Hal ini berarti 62,2% dari kepatuhan wajib pajak bisa dijelaskan oleh variabel independen (payment online system). Sedangkan sisanya (100% - 62,2% = 37,8%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini seperti variabel pengetahuan pajak dan persepsi wajib pajak (supriyadi dan Nur, 2008), penerapan sistem administrasi perpajakan modern (Rapina et al, 2011). Dengan mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak maka tujuan pemerintah dalam meningkatkan penerimaan pajak demi terlaksananya pembangunan akan tercapai sesuai dengan harapan semua pihak.

BAB V

Dokumen terkait