• Tidak ada hasil yang ditemukan

Responden MemilihTempat Kost Yang Mempunyai Sistem Jam Malam

HASIL DAN ANALISIS DATA 4.1.Deskriptif Lokasi Penelitian

4.3. Gambaran Gaya Hidup Mahasiswa Sosiologi Kost Fisip Usu Medan

4.4.13. Responden MemilihTempat Kost Yang Mempunyai Sistem Jam Malam

Dari sebaran data 55 responden, maka diperoleh jawaban sebagai berikut: 40%

50% 0%

10% 0%

Memilih Tempat Kost Yang Memiliki Aturan Dan Tata Tertib Kost 1 2 3 4 5 Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Tabel 48

Memilih Kost Yang Mempunyai Sistem Jam Malam

Keterangan Prequency Percent Valid Percent

Valid Sangat Setuju 16 30 30

Setuju 17 30 30

Kurang Setuju 11 20 20

Tidak Setuju 11 20 20

Sangat Tidak Setuju 0 0 0

Total 55 100 100

Gambar 48

Sumber: data hasil penelitian (2011)

Dari sebaran data 55 responden, maka diperoleh jawaban sebagai berikut: sebanyak 16 orang (30 %) menjawab sangat setuju, 17 orang (30 %), setuju dan 11 orang (20 %) kurang setuju dan 11 orang (20 %) tidak setuju memilihtempat kost yang mempunyai sitem jam malam. Salah satu responden mengatakan pendapatnya, dan menurutnya:

30%

30% 20%

20% 0%

Memilih Tempat Kost Yang Mempunyai Sistem Jam Malam 1 2 3 4 5 Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

“Sistem jam malam di lingkungan kost kalangan mahasiswa sepertinya kurang tepat untuk diterapkan. Karena beberapa mahasiswa terkadang harus mengerjakan tugas tugas kuliah ataupun kegiatan ektra lain diluar jam kuliah, sehingga mereka membutuhkan waktu tambahan untuk kegiatan tersebut. Dan apabila diberlakukan sistem jam malam tentu kegiatan itu akan terhalang, selain itu kegiatan lain yang mendadak tentu akan sulit dilaksanakan dengan sistem jam malam”.

4.4.14. Responden MemilihTinggalDi Kost Yang MemilikiIbu/Bapak Kost

Dari sebaran data 55 responden, maka diperoleh jawaban sebagai berikut: Tabel 49

Memilih Tinggal Di Kost Yang Memiliki Ibu/Bapak Kost

Keterangan Prequency Percent Valid Percent

Valid Sangat Setuju 16 30 30

Setuju 22 40 40

Kurang Setuju 6 10 10

Tidak Setuju 11 20 20

Sangat Tidak Setuju 0 0 0

Total 55 100 100

Gambar 49

Sumber: data hasil penelitian (2011) 30%

40% 10%

20% 0%

Tinggal Di Kost Yang Memiliki Ibu/Bapak Kost 1 2 3 4 5 Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Dari sebaran data 55 responden, maka diperoleh jawaban sebagai berikut: sebanyak 16 orang (30 %) menjawab sangat setuju, 22 orang (40 %), setuju dan 6 orang (10 %) kurang setuju dan 11 orang (20 %) tidak setuju memilihtinggaldi kost yang memilikiinduksemang. Pendapat salah satu responden yang setuju adalah sebagai berikut.

“Ada baiknya kost kostan itu memiliki induk semang, dimana mereka sebagai pengganti orang tua ataupun menjadi wali anak kost yang tinggal di kost tersebut. Sehingga anak kost tidak terlalu bebas dalam melakukan hal hal yang kurang baik, karena ada kontroling dari induk semang”.

4.4.15. Responden MemilihTinggalDi KostBersamaTeman Yang Pintar, Tertib Dan Disiplin

Dari sebaran data 55 responden, maka diperoleh jawaban sebagai berikut: Tabel 50

Memilih Tinggal Di Kost Bersama Teman Yang Pintar, Tertib, Dan Disiplin

Keterangan Prequency Percent

Valid Percent

Valid Sangat Setuju 22 50 50

Setuju 23 50 50

Kurang Setuju 0 0 0

Tidak Setuju 0 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0 0

Gambar 50

Sumber: data hasil penelitian (2011)

Dari sebaran data 55 responden, maka diperoleh jawaban sebagai berikut: sebanyak 22 orang (50 %) menjawab sangat setuju dan 23 orang (50 %), memilihtinggal di kost bersama teman yang pintar, tertib dan displin. Pendapat salah satu responden adalah sebagai berikut:

“Saya sangat setuju tinggal di kost yang dihuni oleh mahasiswa lain yang termasuk pintar, tertib dan displin. Selain bisa membantu kita dalam hal belajar yang kurang kita mengerti di kampus, juga dapat sebagai teladan agar mahasiswa lain terpacu untuk belajar lebih baik dan mencapai prestasi yang lebih tingi”

4.5. Pembahasan

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Bourdieu, peneliti melihat responden memiliki modal, yaitu ada empatjenis capital/modal. Yakni modal ekonomi (uang, hartabenda, kepemilikan.), modal kultural/budaya (modal

50% 50%

0% 0% 0%

Tinggal Di Kost Bersama Teman Yang Pintar, Tertib Dan Disiplin 1

2 3 4 5 Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

informasi, pendidikan, keterampilan.)modalsimbolis (agama.). Modal-modal tersebut mempengaruhi mahasiswa dalam melakukan gaya hidup sehari-hari di kost.

Habitus merupakan seperangkat kecenderungan yang menghasilkan praktik dan persepsi sosial, mengandung pengalaman masa lalu yang pengaruhnya siap ditampilkan di masa kini sehingga habitus menjadi sumber penggerak tindakan, pemikiran, dan representasi. Mahasiswa dengan habitusnya masing-masing berhubungan dengan individu lain dan berbagai realitas sosial, hal ini menghasilkan tindakan-tindakan. Melalui proses tersebut mahasiswa membentuk posisi, dan kelas, kebiasaan atau habitus mahasiswa Sosiologi Fisip Usu mengarahkan mereka pada gaya hidup tertentu.

Disposisi berperan sebagai prinsip tak sadar yang melandasi tindakan, persepsi, dan refleksi. Setiap mahasiswa sosiologi memiliki disposisi masing-masing dalam dirinya. Disposisi ini melandasi mahasiswa dalam melakukan segala tindakan yang dilakukan sehari-hari.

Didalam praktik kehidupan sehari-hari, mahasiswa melakukan tindakan melalui mereproduksi dan mengadopsi habitus dan disposisi yang dimilikinya. Hal ini juga dipengaruhi oleh modal, seperti lingkungan, kebudayaan, teman bermain, keluarga, dan dalam lingkungan pendidikan. Gaya hidup terbentuk, tercipta dan dapat diubah dari hasil interaksi antara modal,disposisi, habitus dan realitas atau praktik yang dilakukan oleh mahasiswa. Melalui gaya hidup mahasiswa menunjukkan identitasnya.

Sistem tanda, menjadi ruangan dimana gaya hidup saling ditukarkan, dikirim, dan diterima, serta diberi makan secara simbolik oleh mahasiswa. Didalam diri mahasiswa menunjukkan dan menggambarkan secara jelas gaya hidup mereka melalui tanda, citra, kebiasaan yang dilakukan oleh mahasiswa sehari-hari. Selera, merupakan bentuk akhir dari gaya hidup yang dilakukan oleh mahasiswa. selera menujukkan identitas dan kepribadian yang telah melekat didalam diri mahasiswa. melalui selera kita dapat mengetahui seperti apa sebenarnya gaya hidup yang dilakukan mahasiswa sehari-hari karena selera tidak dapat ditutupi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan adalah mahasiswa Sosiologi Fisip Usu stambuk 2008 sampai 2010 mahasiswa yang kost menunjukkan gaya hidup mandiri. Yaitu gaya hidup yang mampu tanpa adanya ketergantungan mutlak kepada sesuatu atau orang lain. Kedisiplinan dan kreativitas merupakan wujud dari gaya hidup mandiri mahasiswa. Sebagian besar mahasiswa secara sadar memilih perubahan positif dalamsetiap tindakan. Meskipun mahasiswa mengetahui bahwa mereka adalah individu yang bebas dan merdeka dalam menentukan pilihannya, namun mahasiswa sebagian besar mampu mengendalikan akal dan pikiran mereka untuk melakukan tindakan yang positif.

Sikap kemandirian yang ditunjukkan oleh mahasiswa terlihat jelas dari pemilihan teman bermain, lingkungan bermain, aktivitas yang dilakukan setelah kuliah, penggunaan barang-barang yang bermerek, pemilihan fasilitas kost, menentukan pengeluaran bulanan dan karakteristik lainnya yang mendukung gaya hidup mandiri.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang gaya hidup mahasiwa Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang kost maka peneliti dapat menyimpulkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Mahasiswa Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara sebanyak 80% mahasiswa memilih tinggal di kost yang strategis dan dekat dengan kampus, tinggal bersama teman satu kampus, dan dekat dengan fasilitas pendidikan seperti warnet, rental komputer, foto copy.

2. Mahasiswa Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara Stambuk 2008 sampai 2010 yang kost

tidakterpengaruhiolehbudayabarat yang menjunjungtinggikebebasanindividuuntukberekspresi.

MahasiswaSosiologi yang kostmengambilmanfaatpositifdarimasuknyabudayabaratke Indonesia.

3. Gaya hidup mahasiswa Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara stambuk 2008 sampai 2010 yang kost adalah, gaya hidup yang positif, bertanggung jawab, berprinsip, mandiri, seperti melakukan aktivitas kuliah sambil memiliki pekerjaan sampingan, membeli barang sesuai kebutuhan, menggunakan teknologi untuk kebutuhan kuliah, menggunakan fasilitas kamar kost yang sederhana,

penampilan yang sederhana, tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan luar dan tidak mengikuti gaya hidup hedonisme dan konsumerisme.

5.2 Saran

Adapun yang menjadi saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa sosiologiFakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara yang kost, hendaknya membuat banyak pertimbangan disaat memilih kost sebelum menempatinya untuk beberapa waktu selama kuliah. Karena tempat tinggal mahasiswa memberikan pengaruh yang besar dalam menentukan berhasil atau tidaknya mahasiswa menyelesaikan studi dengan baik dan tepat waktu, seperti jarak kost dengan kampus, kondisi lingkungan kost, fasilitas pendukung perkuliahan yang ada di sekitar kost dan sistem yang berlaku di kost yang dipilih.

2. Bagi pemilik dan pengelola kost, sebaiknya memberikan fasilitas dan

service di dalam kost yang dapat menunjang semangat dan memotifasi mahasiswa dalam belajar seperti, penyediaan meja belajar, sarana olah ragadan lingkungan kost yang nyaman. Karena tempat tinggal/ kost mahasiswa sangat memiliki pengaruh dalam hal pembentukan karakter tiap individu dari mahasiswa yang tinggal di kost, selama melakukan aktifitas perkuliahan.

3. Hendaknya selama perkuliahan berlangsung, mahasiswa lebih fokus

terhadap kuliah itu sendiri. Pemakaian berbagai peralatan teknologi dan sarana lainnya hendaknya tepat guna dan bukan untuk tujuan lain atau didasarkan hal yang tidak memiliki kaitan dengan perkuliahan.

Dokumen terkait