• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

2.3. Teori Kognitif Jean Piaget

Teori kognitif dari Jean Piaget masih tetap diperbincangkan dan diacu dalam bidang pendidikan. Teori ini mulai banyak dibicarakan lagi kira-kira permulaan tahun 1960-an. Pengertian kognisi sebenarnya meliputi aspek-aspek struktur intelek yang digunakan untuk mengetahui sesuatu.

Piaget menyatakan bahwa perkembangan kognitif bukan hanya hasil kematangan organisme, bukan pula pengaruh lingkungan semata, melainkan hasil interaksi diantara keduanya.

Menurut Piaget, perkembangan kognitif mempunyai empat aspek, yaitu :

1) kematangan, sebagai hasil perkembangan susunan syaraf

2) pengalaman, yaitu hubungan timbal balik antara orgnisme dengan

dunianya

3) interaksi social, yaitu pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam

4) ekualibrasi, yaitu adanya kemampuan atau system mengatur dalam diri organisme agar dia selalu mampu mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri terhadap lingkungannya.

Sistem yang mengatur dari dalam mempunyai dua faktor, yaitu skema dan adaptasi. Skema berhubungan dengan pola tingkah laku yang teratur yang

diperhatikan oleh organisme yang merupakan akumulasi dari tingkah laku yang sederhana hingga yang kompleks. Sedangkan adaptasi adalah fungsi penyesuaian terhadap lingkungan yang terdiri atas proses asimilasi dan akomodasi.

Tujuan teori Piaget adalah untuk menjelaskan mekanisme dan proses perkembangan intelektual sejak masa bayi dan kemudian masa kanak-kanak yang berkembang menjadi seorang individu yang dapat bernalar dan berpikir

menggunakan hipotesis-hipotesis. Piaget menyimpulkan dari penelitiannya bahwa organisme bukanlah agen yang pasif dalam perkembangan genetik.

Perubahan genetik bukan peristiwa yang menuju kelangsungan hidup suatu organisme melainkan adanya adaptasi terhadap lingkungannya dan adanya interaksi antara organisme dan lingkungannya. Dalam responnya organisme mengubah kondisi lingkungan, membangun struktur biologi tertentu yang ia perlukan untuk tetap bisa mempertahankan hidupnya. Perkembangan kognitif yang dikembangkan Piaget banyak dipengaruhi oleh pendidikan. Dari hasil penelitiannya, Ia sampai pada suatu keyakinan bahwa suatu organisme hidup dan lahir dengan dua kecenderunngan yang fundamental, yaitu kecenderunag untuk :

1. beradaptasi

untuk memahami proses-proses penataan dan adaptasi terdapat empat konsep dasar, yaitu sebagai berikut :

2.3.1.Skema

Istilah skema atau skemata yang diberikan oleh Piaget untuk dapat

menjelaskan mengapa seseorang memberikan respon terhadap suatu stimulus dan untuk menjelaskan banyak hal yang berhubungan dengan ingatan.

Skema adalah struktur kognitif yang digunakan oleh manusia untuk mengadaptasi diri terhadap lingkungan dan menata lingkungan ini secara intelektual.Adaptasi terdiri atas proses yang saling mengisi antara asimilasi dan akomodasi

2.3.2. Asimilasi

Asimilasi itu suatu proses kognitif, dengan asimilasi seseorang

mengintegrasikan bahan-bahan persepsi atau stimulus ke dalam skema yang ada atau tingkah laku yang ada.

Asimilasi berlangsung setiap saat,seseorang tidak hanya memproses satu stimulus saja, melainkan memproses banyak stimulus. Secara teoritis, asimilasi tidak menghasilkan perubahan skemata, tetapi asimilasi mempengaruhi

pertumbuhan skemata. Dengan demikian asimilasi adalah bagian dari proses kognitif, denga proses itu individu secara kognitif mengadaptasi diri terhadap lingkungan dan menata lingkungan itu.

2.3.3. Akomodasi

Akomodasi dapat diartikan sebagai penciptaan skemata baru atau pengubahan skemata lama. Asimilasi dan akomodasi terjadi sama-sama saling mengisi pada setiap individu yang menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Proses ini perlu untuk pertumbuhan dan perkembangan kognitif. Antara asimilasi dan akomodasi harus ada keserasian yang disebut Piaget adalah

keseimbangan.Untuk keperluan pengkonseptualisasian pertumbuhan kognitif atau perkembangan intelektual, Piaget membagi perkembangan ini ke dalam 4 periode yaitu :

1. Periode Sensori motor (0-2,0 tahun)

Pada periode ini tingkah laku anak bersifat motorik dan anak menggunakan sistem penginderaan untuk mengenal lingkungannya untu mengenal obyek.

2. Periode Pra operasional (2,0-7,0 tahun)

Pada periode ini anak bisa melakukan sesuatu sebagai hasil meniru atau mengamati sesuatu model tingkah laku dan mampu melakukan simbolisasi.

3. Periode konkret (7,0-11,0 tahun)

Pada periode ini anak sudah mampu menggunakan operasi. Pemikiran anak tidak lagi didominasi oleh persepsi, sebab anak mampu memecahkan masalah secara logis.

4. Periode operasi formal (11,0-dewasa)

Periode operasi fomal merupakan tingkat puncak perkembangan struktur kognitif, anak remaja mampu berpikir logis untuk semua jenis masalah hipotesis, masalah verbal, dan ia dapat menggunakan penalaran ilmiah dan dapat menerima pandangan orang lain.

Piaget mengemukakan bahwa ada 4 aspek yang besar yang ada hubungnnya dengan perkembangan kognitif :

1. Pendewasaaan atau kematangan, merupakan pengembanagn dari susunan syaraf.

2. Pengalaman fisis, anak harus mempunyai pengalaman dengan

benda-benda dan stimulus-stimulus dalam lingkungan tempat ia beraksi terhadap benda-benda itu.

3. Interaksi social, adalah pertukaran ide antara individu dengan individu 4. Keseimbangan, adalah suatu system pengaturan sendiri yang bekerja untuk

menyelesaikan peranan pendewasaan, penglaman fisis, dan interaksi sosial.

Menurut beliau, dimana mahasiswa harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sesuai dengan kedewasaannya, sehingga dapat berinteraksi dengan individu lainnya, dalam membangun kesimbangan terhadap pergaulan yang di kembangkan oleh setiap individu, dimana akan menimbulkan hubungan yang baik sesuai dengan norma dan aturan di setiap pergaulan mahasiswa. Sekalipun

mahasiswa tersebut menjadi asimilasi terhadap apa yang dilihat dalam lingkungannya, tidak masalah, asalkan sesuai dengan kaidah dan aturan. 2.4.Defenisi Operasional

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal yang diteliti tersebut. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiono, 2007). Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah kost.

1. Kost adalah sebuah dengan sejumlah pembayaran tertentu untuk setiap periode tertentu

(umumnya pembayaran per

2. Kost bebas adalah tempat tinggal yang tidak memiliki pengawasan dari

pemilik kost, yang tidak ada peraturan yang diterapkan dalam kost, dimana dalam kost tersebut mahasiswa bebas membawa siapa saja kedalam kostnya.

3. Kost terikat adalah tempat tinggal mahasiswadimana kost tersebut dikontrol oleh pemilik kost dan memiliki peraturan yang harus dijalankan mahasiswa.

4. Mahasiswa kost adalah mahasiswa yang menyewa rumah atau kamar, yang

masih aktif dalam kegiatan kampus, yang berada disekitar daerah Padang Bulan Medan.

5. Lingkungan adalah sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya,

keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Dalam hal ini adalah lingkungan tempat tinggal mahasiswa (kost).

Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah gaya hidup mahasiswa. Gaya hidup terdiri atas modal, kondisi objektif, habitus, disposisi, sistem tanda dan selera menurut Pierre Bourdieu.

1. Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari individu atau segolongan manusia di dalam masyarakat yang menghabiskan waktu, uang, diri sendiri.

2. Modal merupakan sumber dana yang dimiliki mahasiswa untuk hidup kost.

3. Kondisi objektif adalah keadaan pendapatan orang tua mahasiswa

4. Habitus adalah kebiasaan yang dilakukan oleh mahasiswa setelahselesai

kegiatan kuliah, misalnya istrahat di kost, berolahraga, main game on line.

5. Disposisi adalah kemampuan mahasiswa untuk membeli atau mengikuti

gaya hidup yang trend, dalam hal ini mahasiswa memakai barang-barang yang tren.

6. Selera merupakan keinginan mahasiswa untuk mengikuti perubahan gaya

hidup di lingkungannya.

7. Mahasiswa adalah generasi muda penerus bangsa yang paling lama

menempuh pendidikan akademik. Dalam hal ini mahasiswa Sosiologi Fisip Usu stambuk 2008 sampai stambuk 2010.

8. Kampus adalahsebuah

kumpulan gedung-gedu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dokumen terkait