• Tidak ada hasil yang ditemukan

Restorasi. Metode ini digunakan dengan cara revegetasi dan reintroduksi jenis tumbuhan atau vegetasi yang diinginkan untuk merehabilitasi bagian-bagian lahan yang

kosong akibat perlakuan pengendalian. Revegetasi dengan vegetasi asli atau non-pribumi (tetapi non-invasif) dapat membantu mencegah erosi serta untuk mencegah invasi kembali lokasi kawasan lindung dari jenis invasif pendatang baru yang lain.

D. Mitigasi

Jika pemberantasan, pengurungan dan kontrol bukan pilihan yang tepat atau telah gagal dalam pengelolaan jenis pendatang invasif, usaha terakhir adalah hidup bersama jenis pendatang invasif dengan cara terbaik dan mitigasi dampak terhadap biodiversity dan jenis-jenis lokal yang terancam. Mitigasi yang digunakan dalam kontek ini berbeda dari pengurungan dan pengendalian terhadap jenis pendatang, tetapi lebih fokus pada perlakuan terhadap jenis asli. Mitigasi sebagian besar umumnya digunakan pada konservasi jenis terancam dan bisa didekati pada berbagai level. Bila memungkinkan, secara ekstrim dapat dilakukan dengan cara translokasi populasi jenis terancam kedalam suatu ekosistem yang bebas dari suatu jenis pendatang invasif.

38 DAFTAR PUSTAKA

[Omafra] Ontario Ministry of Agriculture, Food and Rural Affairs. 2002. Principles in integrated weed management: critical period of weed control. http///www.agsolutions.ca. [29 Januari 2006]. Ball, D.A. and S.D. Miller. 1993. Cropping history, tillage and herbicide effect on weed flora

composition in irrigation corn. Agron. J. 85: 817-821.

Bangun, P. 1981. Pengaruh pengelolaan air terhadap infestasi gulma, pertumbuhan dan hasil tanaman padi sawah. Thesis Fakultas Pasca Sarjana, IPB. Bogor.

CBD (Convention on Biological Diversity). 1992. United Nations Environment Programme [online] Available from www. biodiv.org.

Chomskey, E. A. A. M. Bartuska, G. H. Aplet, K. O. Briton, J. Cummings-Carlson, F. W. Davis, J. Eskow, D. R. Gordon, K. W. Gottschalk, R. A. Haack, A. J. HansenR.N. Mack, R. J. Rahel, M. A. Shannon, L. A. Wainger, and T. B. Wigley. 2005. Science priorities for reducing the threat of invasive species to sustainable forestry. Bioscience 55(4):335 - 348

Chozin, M. A. 2006. Peran Ekofisiologi Tanaman dalam Pengembangan Teknologi Pertanian. Orasi

Ilmiah Guru Besar IPB.

Chozin, M.A. dan R. Poerwanto. 1999. Teknologi budidaya pertanian masa depan. Simposium

Nasional Inovasi Pertanian, WTC Surabaya, 24-25 November 1999

Chozin, M.A. 1987. Studies on the mechanism of reproduction by seed in cyperaceous weeds : seed

dormancy and germination of Cyperus iria L. and Cyperus microiria Steud. Thesis. Division of Agricultural Sciences, Graduate School Okayama University. Japan.

Chozin, M.A. and K. Nakagawa. 1987. Effects of strorage periods on the seeds germination of Cyperus

iria and C. microiria. 26th Conference of Japanese Weed Sci. Soc. Kyoto, Japan, April 9-10th, 1987.

Chozin, M.A. and Sumantri. 1984. The use of mulch following preemergence herbicide in maize (Zea

mays). Symposium on Weeds Science. SEAMEO-BIOTROP, Bogor, Indonesia, July, 1984

Chung, I.M., K.H. Kim, J.K. Ahn, S.B. Lee, S.H. Kim, S.J. Hahn. 2003. Comparison of allelopathic potential of rice leaves, straw, and hull extracts on Barnyardgrass. Agron J 95:1063-1070. Djauhari, E. dan Agus S. 2001. Pengaruh beberapa jenis mulsa terhadap pertumbuhan jahe, gulma dan

hasil rimpang jehe muda. Prosiding Konferensi Nasional XV Himpunan Ilmu Gulma Indonesia.

Erida, G. dan Hasanuddin. 1996. Penentuan periode kritis tanaman kedelai terhadap kompetisi dengan gulma. Prosiding I Konferensi Nasional XIII Himpunan Ilmu Gulma Indonesia. Bandar Lampung 5-7 November 1996.

Guntoro, D., M.A. Chozin dan A. Wibowo. 2003. Pengaruh Allelopati Beberapa Jenis Gulma pada Tingkat Konsentrasi Ekstrak Bahan Kering yang Berbeda terhadap Pertanian. Prosiding Konferensi Nasional XVI Himpunan Gulma Indonesia. Hal 132-139.

Handoko. 1993. Klimatologi Dasar-Landasan Pemahaman Fisika Atmosfer dan Unsur-Unsur Iklim. PT Dunia Pustaka Jaya, Jakarta

Hong, N.H, T.D. Xuan, T. Eiji, and T.D. Khanh. 2004. Paddy weed control by higher plants from Southeast Asia. Crop Prot J 23:255-261.

Inderjit and K.I. Keating. 1999. Allelopathy: principles, procedures, processes, and promises for biological control. Di dalam: Sparks DL (ed). Adv Agron Vol 67. San Diego: Academic Press. Jung WS, Kim KH, Ahn JK, Hahn SJ, Chung IM. 2004. Allelopathic potential of rice (Oryza sativa L.)

residues against Echinochloa crus-galli. Crop Prot J 23:211-218. Kasasian, L. 1971. Weed Control in The Tropic. Leonard Hill, London

39

Kephart, K. D., D. R. Buxton and S. E. Taylor. 1992. Growth of C3 and C4 perennial grasses in reduced irradiance. Crop Sci. 32:1033-1038.

Leung, B., Lodge, D.M., Finnoff, D., Shogren, J.F., Lewis, M.A. and G. Lamberti. 2002. An ounce of prevention or a pound of cure; Bioeconomic risk analysis of invasive species. Proc. R. Soc. London 269: 2407-2413

Lontoh, A.P., I. H. Utomo, J. Wiroatmodjo, dan L.I.R.M. Tumbeleka. 1990. Allelopati teki (Cyperus

rotundus L.) dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai (Glycine max Merr.) serta kacang tanah (Arachis hypogaea L.). Buletin Agronomi 22(1) : 43-50.

Mack, R.N. 2003. Global plant dispersal, naturalization and invasion: Pathways, modes, and circumstances. In: Ruiz, G.M. and J.T. Carlton (eds.) 2003. Invasive Species: Vectors and Management Strategies. Washington.

Mahfudz, M.A. Chozin, S. Tjitrosemito, and Sri S. Tjitrosoedirdjo. 2002. Study on weeds dynamic in some cropping system in the forest margins of Lore Rindu National Park. Paper presented in the International Symposium on Land Use, Nature Conservation and Stability of Rainforest Margins in Southeast Asia. Bogor, September 30 – October 1, 2002

Mahfudz. 2005. Dinamika infestasi dan karakter ekofisiologi gulma di daerah penyangga taman nasional Lore Lindu. Disertasi. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. 103 hal.

Mangoensoekarjo, S. 1983. Pedoman Pengendalian Gulma pada Budidaya Perkebunan. Dirjen Perkebunan, Departemen Pertanian Republik Indonesia. Jakarta.

Marpaung, R.D.R. 1995. Pengaruh sistem tanam dan takaran benih kacangan penutup tanah terhadap penekanan gulma pada kebun kelapa belum menghasilkan. Skripsi Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian IPB.

McNelly, J. A., Mooney, H. A. Neville, L. E. Schei, P. and Waage, J. K. 2001. A global strategy on invasive alien species. Gland, Switzerland, UK: IUCN

Moenandir, J. 1993. Pengantar Ilmu dan Pengendalian Gulma I. Rajawali Press. Jakarta. 122hal. Molisch, H. 1937. Der Einfluss Einer Pflanze Auf Die Andere-Allelopathie. Jena: Fischer

Mutaqin, I. Z. 2001. Upaya penanggulangan tanaman eksotik Acasia nilotica di Kawasan Taman Nasional Baluran. Dalam Keanekaragaman Hayati dan Pengendalian Jenis Asing Invasif. The Nature Conservacy, Jakarta, Indonesia.

Mustari, K. 2005. Penggunaan tanaman penutup tanah untuk menekan pertumbuhan gulma di perkebunan kelapa sawit (implemetasi sistem pertanian berkelanjutan). Prosiding Konferensi Nasional XVII Himpunan Ilmu Gulma Indonesia. Hal II-10 – II-16.

Nietto, J.H., M.A. Brondo, and T.J. Gonzales. 1968. Critical period of crop growth cycle for competition from weed. PANS (C) 14: 159-166.

Pramudyani, L., Khairuddin, dan A.T. Suyono. 2005. Pengaruh takaran pupuk urea dan tinggi genangan air terhadap pertumbuhan anakan produktif padi sawah dan anakan gulma Fimbristylis miliacea (L.) Vahl serta serapan nitrogen. Prosiding Konferensi Nasional XVII Himpunan Ilmu Gulma Indonesia.

Pramuhadi, G., E.N. Sembiring, R. P. A. Setiawan dan M.A. Chozin. 2004. Efek Insensitas Pengolahan Tanah dan Aplikasi Herbisida terhadap Pertumbuhan Tebu dan Gula. Prosiding Simposium Nasional Pertanian Organik, Bogor. 30 November 2004.

Qasem, JR dan C.L. Foy. 2001. Weed allelopathy, its ecological impacts and future prospects: a review.

J of Crop Prod 4:43-119.

40

Reigosa, M.S, L. Gonzalesy, X.C. Souto, J.E. Pastoriza. 2000. Allelopathy in forest ecosystem. Dalam: Narwal SS, Hoagland RE, Dilday RH, Reigosa MJ (ed). Allelopathy in Ecologycal Agriculture and Forestry. Dordrecht: Kluwer Academic Publishers. hlm 183-193.

Rice EL. 1984. Allelopathy. Ed ke-2. Orlando: Academic Press.

Rice EL. 1995. Biological Control of Weeds and Plant Diseases: Advances in Applied Allelopathy. Orlando: Academic Press.

Rusyadi, E. 1993. Pengaruh tinggi genangan air dan cara pengendalian gulma terhadap populasi gulma dan produksi padi IR-64. Skripsi Jurusan Budidaya Pertanian, Faperta IPB. Bogor. 52 hal. Sastroutomo, S.S. 1990. Ekologi Gulma. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Singh, H.P., D.R. Batish, R.K. Kohli. 2001. Allelopathy in agroecosystems: an overview. J of Crop

Prod 4:1-41.

Singh, H.P., D.R. Batish, R.K. Kohli. 2003. Allelopathic interaction and allelochemicals: new possibilities for sustainable weed management. Crit Rev Plant Sci 22:239-311.

Smith, J.R. Jr. 1968. Weed competition in rice. Weed Sci. 16: 252-254.

Soerjani, M. 1978. Mencegah kehilangan produksi dengan pengendalian gulma secara tepat. Menara Perkebunan 46(4) : 175-180.

Soerjani, M., S. Mangoendihardjo, dan M. Sundaru. 1977. Pengelolaan tumbuhan pengganggu tanpa herbisida. Dalam Wrdojo, S., Soehardjo, S. Adisoemarto, E. Soenarjo dan M. Ismunadji (Ed), Aspek Pestisida di Indonesia. Lembaga Pusat Penelitian Pertanian. Edisi Khusus 3. Bogor Syawal, 1999. Pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis pada andisol dengan pemupukan nitrogen

dan penyiangan gulma pada periode kritis tanaman. Prosiding I Konferensi Nasional XIV Himpunan Ilmu Gulma Indonesia

Tampubolon, B.H. 2004. Pertumbuhan dan hasil tanaman jagung yang ditumpangsarikan dengan

Calopogonium caeruleum Hemsl disertai pemupukan nitrogen. Bulletin. Agron. 32(1) : 13-19.

Tobing, I.E. and M.A. Chozin. 1980. A critical period of lowland rice to weed competition. Buletin Agronomi 11(2): 1-6.

Utomo, I.H. dan W. Hermawan. 1985. Allelopati. Laporan Penelitian Institut Pertanian Bogor. Bogor. 47 hal.

Widaryanto dan Damanhuri. 1990. Pengaruh cara pengendalian gulma dan pemberian mulsa jerami terhadap pertumbuhan dan produksi bawang putih. Prosiding Konferensi Nasional X Himpunan Ilmu Gulma Indonesia.

Dokumen terkait