• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

SIDOARJO PERMAI BERSIH HATINYA

C. Kepegawaian Dinas Pendapatan

4.3 Analisa Data dan Pengujian Hipotesa

4.3.3 Retribusi Pasar (X 1 ) dan Retribusi Kebersihan (X 2 ) terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y)

Aset Kabupaten Sidoarjo diperlukannya pengujian terhadap hipotesis tersebut.

Dengan menguji hipotesis pengaruh variabel Retribusi Pelayanan Kebersihan/Persampahan (X2) terhadap variabel Pendapatan Asli Daerah (Y) baik secara parsial. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial maka digunakan uji t. Untuk variabel Retribusi Pelayanan Kebersihan/Persampahan (X2) karena thitung didapatkan 3,805 lebih besar dari ttabel = 1,8125 pada tingkat  = 5% maka H2

ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa Retribusi Pelayanan Kebersihan/Persampahan (X2) terbukti secara parsial berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y).

4.3.3 Retribusi Pasar (X1) dan Retribusi Kebersihan (X2) terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y)

Dari tabel 4.9, tabel 4.10 dan tabel 4.11, maka yang akan dimasukkan dalam rumus analisis data adalah jumlah realisasi retribusi pasar dan retribusi kebersihan terhadap pendapatan asli daerah tiap tahun anggaran sebagai berikut :

Tabel 4.16 Penerimaan Retribusi Pasar, Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan Daerah dan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Sidoarjo tahun anggaran 2000 - 2009

Prosentase (%) Tahun Penerimaan Retribusi Pasar (Rp juta) X1 Penerimaan Retribusi Persampahan /Kebersihan (Rp juta) X2 Penerimaan Pendapatan Asli daerah (Rp juta) Y Retribusi pasar thd PAD tiap Periode Retribusi sampah thd PAD tiap Periode 2000 5,416,67 291,40 98,729,02 5,49 0,30 2001 10,413,57 380,09 121,735,69 8,55 0,31 2002 12,531,17 399,93 128,010,10 9,79 0,31 2003 13,838,20 458,63 155,132,59 8,92 0,30 2004 10,329,23 520,29 157,819,74 6,54 0,33 2005 10,771,50 412,16 188,991,77 5,70 0,22 2006 18,606,42 440,92 171,892,85 10,82 0,26 2007 22,166,82 479,26 230,025,02 9,64 0,21 2008 21,668,22 517,61 273,949,48 7,91 0,19 2009 27,749,64 546,36 309,383,46 8,97 0,18 Sumber : Lampiran I

Berdasarkan tabel 4.16 diatas terlihat bahwa prosentase Retribusi Pasar dan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah tiap tahunnya mengalami fluktuasi tiap tahunnya. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengaruh Retribusi Pasar (X1) dan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan Daerah (X2) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sidoajo (Y) adalah metode statistik Regresi Linier Ganda yang dibantu dengan menggunakan perhitungan komputer program SPSS

10,0 Student Version. Hasil analisis dengan menggunakan program SPSS 10,0 Student Version dapat dilihat pada lampiran II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

Tabel 4.17 ANOVAb 3.58E+10 2 1.792E+10 20.724 .001a 6.05E+09 7 864860108.1 4.19E+10 9 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Retribusi Persampahan/Kebersihan, Retribusi Pasar a.

Dependent Variable: Pendapatan Asli Daerah b.

Ftabel = 4,74

Sumber : lampiran II

Tabel 4.18 Koefisien Regresi Linier

Variabel bebas Koefisien thitung Signifikan

Konstanta Retribusi pasar (X1) Retribusi pelayanan persampahan/kebersihan (X2) 26378,1 7,022 229,760 3,201 1,968 0,702 0,015 0,281 r2 = 0,856 ttabel = 1,8125 Sumber : lampiran II

Berdasarkan data yang telah diolah dengan menggunakan program SPSS

10,0 Student Version tersebut, maka diperoleh persamaan regresi linier ganda

sebagai berikut :

Y = 26378,1 + 7,022X1 + 229,760X2

Sehingga dapat diperoleh hasil analisis bahwa terdapat pengaruh Retribusi Pasar (X1) dan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan (X2) terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y), Dari persamaan tersebut dapat diartikan apabila nilai Retribusi Pasar (X1) dan nilai Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan (X2) adalah 0 (nol), maka nilai Pendapatan Asli Daerah (PAD) konstan sebesar 26378,1.

Sedangkan hasil koefisien determinasi (r2) sebesar 0,856 dapat diartikan bahwa variabel Retribusi Pasar (X1) dan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan (X2) mampu menjelaskan korelasi dengan variabel Pendapatan Asli Daerah (Y) sebesar 85,6% sedangkan sisanya 14,4% di jelaskan oleh variabel pendapatan yang lain. Bisa juga dikatakan hubungan variabel bebas dan variabel terikat sangat kuat.

Untuk menguji hipotesis pengaruh variabel Retribusi Pasar (X1) dan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan (X2) terhadap variabel Pendapatan Asli Daerah (Y) secara simultan.

Untuk mengetahui pengaruh secara simultan maka digunakan uji F, Karena Fhitung didapatkan 20,724 lebih besar dari Ftabel = 4,74 pada tingkat  = 5% maka Ho ditolak dan H1 (hipotesis alternatif) diterima, Hal ini menunjukkan bahwa Retribusi Pasar (X1) dan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan (X2) terbukti secara simultan berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y).

4.4 Pembahasan

Seperti yang telah disinggung dimuka, bahwa suatu daerah dapat disebut sebagai daerah otonomi apabila dapat membiayai penyelenggaraan urusan rumah tangganya sendiri. Kalaupun suatu daerah otonomi belum mampu seluruhnya membiayai urusan rumah tangganya, maka paling tidak daerah tersebut harus mampu menutup belanja rutinnya dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Selama ini retribusi pasar di kabupaten Sidoarjo pemasukannya atau penerimaannya tergolong banyak, maka dapat memberikan sumbangan kepada

Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang besar pula. Hal inilah yang dapat memberikan gambaran bahwa retribusi pasar sangat berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Begitu pula dengan retribusi pelayanan persampahan/kebersihan yang berkaitan erat dengan pasar yang membutuhkan pelayanan persampahan/kebersihan pasar agar lokasi penyedia kebutuhan pokok masyarakat tersebut tetap terjaga kebersihannya.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa salah satu syarat agar daerah disebut Daerah Otonom adalah tersedianya sumber-sumber keuangannya sendiri. Dengan adanya sumber-sumber keuangan itu, maka daerah diharapkan dapat mempunyai pendapatan sendiri yang memadai untuk penyelenggaraan rumah tangga pemerintahan sendiri, paling tidak untuk membiayai kebutuhan rutinnya.

Didalam pemerintahan daerah, Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sidoarjo sebagai salah satu unsur pemerintahan di daerah yang mempunyai pengaruh penting dalam mengali pendapatan asli daerah. Perkembangan kabupaten Sidoarjo yang semakin meningkat, yang menyebabkan keadaan pasar dan pemasaran yang juga meningkat, maka dapat dikatakan bahwa retribusi pasar yang masih potensial untuk menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) sehingga dalam pelaksanaannya membutuhkan penanganan yang lebih serius lagi yang dapat menyumbang pendapatan asli daerah sesuai dengan harapan pemerintah daerah untuk dapat membiayai penyelenggaraan pemerintahan sendiri.

Analisa ini merupakan pengolahan data secara kuantitatif yang didapatkan dari hasil penelitian tanpa mengadakan pengurangan atau penambahan data. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh Retribusi Pasar (X1) terhadap

Pendapatan Asli Daerah (Y) dengan menggunakan metode statistik linier sederhana. Dan juga analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh Retribusi Pelayanan Persampahan (X2) terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y) dengan menggunakan metode statistik linier sederhana. Selanjutnya untuk menguji signifikansi pengaruh antara variabel bebas yaitu retribusi pasar (X1) atau retribusi pelayanan persampahan/kebersihan (X2) terhadap pendapatan asli daerah (Y) secara parsial, Apabila thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima yang berarti adanya pengaruh signifikan antara variabel bebas (retribusi pasar atau pelayanan persampahan/kebersihan) terhadap variabel terikat (pendapatan asli daerah). Apabila thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak yang berarti tidak adanya pengaruh signifikan antara variabel bebas (retribusi pasar atau pelayanan persampahan/kebersihan) terhadap variabel terikat (pendapatan asli daerah).

Untuk mengetahui pengaruh Retribusi Pasar (X1) dan Retribusi Pelayanan Kebersihan/Persampahan (X2) terhadap pendapatan asli daerah (PAD), digunakan analisa statistik yaitu metode regresi linier berganda. Selanjutnya untuk menguji signifikansi pengaruh antara variabel bebas yaitu retribusi pasar (X1) dan retribusi pelayanan persampahan/kebersihan (X2) terhadap pendapatan asli daerah (Y) secara simultan, Apabila Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima yang berarti adanya pengaruh signifikan antara variabel bebas (retribusi pasar dan pelayanan persampahan/kebersihan) terhadap variabel terikat (pendapatan asli daerah). Apabila Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak yang berarti tidak adanya pengaruh signifikan antara variabel bebas (retribusi pasar dan

pelayanan persampahan/kebersihan) terhadap variabel terikat (pendapatan asli daerah).

Berdasarkan analisis dan pengujian hipotesis disub bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Retribusi Pasar dan Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan Daerah berpengaruh secara nyata baik secara simultan dan parsial terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sidoarjo. Secara simultan besarnya pengaruh Retribusi Pasar dan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sidoarjo sebesar 85,6% sedangkan 14,4% dijelaskan oleh pendapatan yang lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini yaitu pajak daerah, retribusi daerah selain retribusi pasar dan retribusi pelayanan kebersihan/persampahan serta pendapatan daerah lainnya.

Sedangkan secara parsial, besarnya pengaruh Retribusi Pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sidoarjo sebesar 82,7% sedangkan 17,3% dijelaskan oleh pendapatan yang lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Demikian juga secara parsial besarnya pengaruh Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sidoarjo sebesar 64,4% sedangkan 35,6% dijelaskan oleh pendapatan yang lain, dimana pendapatan yang lain tersebut yaitu pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak pengambilan bahan galian golongan C, pajak parkir, retribusi jasa usaha pemakaian kekayaan daerah, retribusi penyebrangan di atas air, retribusi pelayanan kesehatan hewan dan ikan, retribusi jasa usaha penjualan produk usaha daerah, retribusi jasa usaha rumah potong hewan, retribusi tanda daftar perusahaan, retribusi ijin usaha industri,

retribusi ijin usaha perdagangan, retribusi pedagang kaki lima, retribusi palayanan kesehatan, retribusi pelayanan kesehatan, retribusi penggantian biaya cetak peta, retribusi ijin mendirikan bangunan, retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran, retribusi pengujian kendaraan bermotor, retribusi ijin trayek, retribusi dispensasi melalui jalan kota, retribusi kendaraan umum, retribusi pelayanan parkir ditepi jalan umum, retribusi jasa usaha terminal, retribusi pelayanan pemakaman, retribusi ijin gangguan, retribusi penggantian biaya cetak KTP, retribusi penggantian biaya cetak akte sipil, retribusi jasa usaha tempat penginapan, retribusi jasa usaha tempat rekreasi dan olah raga, retribusi usaha rekreasi da usaha umum (URHU), PDAM, percetakan daerah dan Apotek daerah.

Secara parsial juga dapat diketahui hasil analisis bahwa terdapat pengaruh Retribusi Pasar (X1) terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y). Dari persamaan tersebut dapat diartikan apabila nilai Retribusi Pasar (X1) adalah 0 (nol), maka nilai Pendapatan Asli Daerah (PAD) konstan sebesar 45777,233. Retribusi Pasar (X1) berpengaruh terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (Y) sebesar koefisien regresi (b1) 8,977 yang artinya apabila jumlah penerimaan Retribusi Pasar (X1) dinaikkan satu satuan nilai maka dapat meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (Y) sebesar 8,977.

Dan juga secara parsial diketahui hasil analisis bahwa terdapat pengaruh Retribusi Kebersihan (X2) terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y). Dari persamaan tersebut dapat diartikan apabila nilai Retribusi Kebersihan (X2) adalah 0 (nol), maka nilai Pendapatan Asli Daerah (PAD) konstan sebesar -132228. Retribusi Pelayanan Kebersihan/Persampahan (X2) berpengaruh terhadap peningkatan

Pendapatan Asli Daerah (Y) sebesar koefisien regresi (b2) 710,186 yang artinya apabila jumlah penerimaan Retribusi Pelayanan Kebersihan/Persampahan (X2) dinaikkan satu satuan nilai maka dapat meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (Y) sebesar 710,186.

Sedangkan secara simultan diketahui analisis bahwa terdapat pengaruh Retribusi Pasar (X1) dan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan (X2) terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y), Dari persamaan tersebut dapat diartikan apabila nilai Retribusi Pasar (X1) dan nilai Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan (X2) adalah 0 (nol), maka nilai Pendapatan Asli Daerah (PAD) konstan sebesar 26378,1.

Berdasarkan hal tersebut maka Retribusi Daerah yang menjadi kewenangan daerah dimungkinkan untuk dipungut dan digunakan untuk pembiayaan pembangunan daerah, sehingga retribusi daerah mempunyai pengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ekstensifikasi yaitu dengan upaya penggalian sumber penerimaan yang memberikan keuntungan secara ekonomis kepada masyarakat, serta pelayanan masyarakat merupakan unsur yang penting terhadap retribusi daerah.

Untuk melihat gambar estimasinya dapat dilihat pada lampiran II yang dapat diartikan bahwa apabila Retribusi Pasar dan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan Daerah nilainya konstan maka Pendapatan Asli Daerah (PAD) naik satu satuan nilai.

5.1 Kesimpulan

Retribusi Pasar dan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan merupakan pendapatan daerah yang berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sidoarjo sesuai dengan yang diharapkan pemerintah untuk dapat membiayai sendiri keuangan daerahnya. Oleh karena itu penulisa ingin mengetahui seberapa besar pengaruh Retribusi Pasar dan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Selanjutnya untuk mengetahui jawabannya digunakan teknik analisa kuantitatif yang berupa analisis regresi linier ganda dan perhitungan dengan program SPSS. Dari analisis tersebut dapat disimpulkan :

1. Bahwa Retribusi Pasar dan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan dilihat dari analisis data dengan menggunakan program SPSS, maka Retribusi Pasar dan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan memberikan kontribusi sebesar 85,6% sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini yaitu pajak daerah, retribusi selain retribusi pasar dan retribusi pelayanan persampahan/kebersihan serta pendapatan daerah lainnya..

2. Selanjutnya untuk pengujian secara simultan dapat ditarik kesimpulan bahwa Retribusi Pasar dan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan mempunyai pengaruh signifikan dan nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal

hitung sebesar 20,724 lebih besar dari Ftabel = 4,74 pada tingkat  = 5%. Berdasarkan Sudjana, hal ini menunjukkan bahwa Retribusi Pasar (X1) dan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan (X2) terbukti secara simultan berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y).

3. Selanjutnya untuk pengujian secara parsial dapat ditarik kesimpulan bahwa Retribusi Pasar dan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan mempunyai pengaruh signifikan dan nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis regresi linier ganda yang membuktikan bahwa dengan menggunakan Uji t, didapatkan :

a. Variabel Retribusi Pasar (X1) karena thitung didapatkan 6,192 lebih besar dari ttabel = 1,8125 pada tingkat  = 5%. Berdasarkan Sudjana, hal ini menunjukkan bahwa Retribusi Pasar (X1) terbukti secara parsial berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y).

b. Variabel Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan Daerah (X2) karena thitung didapatkan 3,805 lebih besar dari ttabel = 1,8125 pada tingkat

 = 5%. Berdasarkan Sudjana, hal ini menunjukkan bahwa Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan (X2) terbukti secara parsial berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y).

5.2 Saran

Saran yang diajukan penulis dalam penelitian mengenai Retribusi Pasar, Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sidoarjo pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sidoarjo sebagai berikut :

1. Perlunya untuk meningkatkan Retribusi Pasar dan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan agar target penerimaan keduanya selalu bisa terpenuhi yang nantinya akan mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sidoarjo agar dapat meningkatkan pembangunan kabupaten.

2. Lebih meningkatkan pemungutan Retribusi Pasar dan Retribusi Pelayananan Persampahan/Kebersihan yang nantinya dapat digunakan untuk meningkatkan sarana dan prasarana pasar serta kebersihannya sehingga pada nantinya akan terwujud keinginan berupa berdirinya PD (Perusahaan Daerah) Pasar, yang selama ini belum dimiliki kabupaten Sidoarjo.

Abdul Halim, 2001.Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah.Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Anonymous, 2007. Kabupaten Sidoarjo Dalam Angka 2003-2007. Surabaya: BPS.

Devas, Nick.,dkk..1989. Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia. Jakarta: UIPress

Mardiasmo, 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Mardiasmo, 2003, Perpajakan, Yogyakarta, Andi Yogyakarta.

Munawir, H.S., 1997, Perpajakan, Liberty.

Suandy, Erly, 2000, Hukum Pajak, Jakarta, Salemba Empat.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta. Sudjana, 2002, Metode Statistika, Bandung, Tarsito

Sudjana, 2003, Teknik Analisis Regresi dan Korelasi, Bandung, Tarsito

Gitosudarmo, Indriyo. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: BPFE.

Teguh, Muhammad. 1999. Metodologi Penelitian: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Yani, Ahmad, 2002, Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah di

Indonesia, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada. Non Buku :

Jawa Pos, Metropolis – Sidoarjo, Minggu 21 Maret 2010 halaman 40.

Undang-Undang Nomor: 34 Tahun 2000. Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001. Tentang Retribusi Daerah.

PerDa Kabupaten Sidoarjo Nomor 8 Tahun 1999. Tentang Retribusi Pasar.

PerDa Kabupaten Sidoarjo Nomor 3 Tahun 1993. Tentang Pasar.

PerDa Kabupaten Sidoarjo Nomor 11 Tahun 2003. Tentang Retribusi Pelayanan

Persampahan/Kebersihan.

PerDa Kabupaten Sidoarjo Nomor 6 Tahun 2008. Tentang Susunan Organisasi dan Tata

Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Sidoarjo.

Keputusan Bupati Sidoarjo No.511.2/085-A/2001. Tentang Penetapan Kelas Pasar dan

Taksiran Nilai Tempat Dasaran.

Keputusan Bupati Sidoarjo Nomor 12 Tahun 2002. Tentang Penetapan Tarif Pengganti

Biaya Pembayaran Listrik dan Kompleks Pasar di Kabupaten Sidoarjo.

Keputusan Bupati Sidoarjo Nomor 22 Tahun 2008. Tentang Penjabaran Tugas Pokok,

Dokumen terkait