• Tidak ada hasil yang ditemukan

Review Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) Kabupaten Demak Tahun 2016

C. Pembentukan Kelembagaan

4.3.5 Review Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) Kabupaten Demak Tahun 2016

Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) Kabupaten Demak merupakan rencana sektoral yang berisi rencana penanganan permukiman kumuh perkotaan untuk lokasi-lokasi yang telah ditetapkan melalui SK Bupati Demak. Dengan review terhadap dokumen RP2KPKP ini diharapkan dapat memperoleh gambaran tentang kebijakan dan program penanganan permukiman kumuh di Kabupaten Demak tahun 2016 – 2020.

1. Isu dan Permasalahan

Isu dan permasalahan permukiman kumuh perkotaan meliputi : a. Bangunan Gedung

 Permukiman kumuh akibat rob seluas 153,57 Ha Permukiman kumuh di sekitar industri seluas 135,75 Ha yang tumbuh menjadi kawasan kepadatan tinggi dan tidak teratur sekaligus sebagai gerbang utama kota.

 Keterbatasan masyarakat (ekonomi) dan keterbatasan lahansehingga bermukim di lahan kosong yang tidak sesuai peruntukannya (ilegal)

 Permukiman di sekitar pasar seluas 21,07 Ha yang tumbuh menjadi kawasan kepadatan tinggi dan tidak teratur

 Permukiman baru yang tumbuh menjadi kawasan kepadatan tinggi dan tidak teratur

 Rumah tidak layak huni sebanyak 3.372 Unit yang berada di kawasan-kawasan permukiman kumuh perkotaan di Kabupaten Demak

b. Jalan Lingkungan

Jalan lingkungan yang mengalami kerusakan adalah sepanjang33.773 m c. Air Bersih

Pelayanan air bersih yang belum mencakup seluruh kawasan perkotaan, dan kualitas kurang memadai, sebanyak 2.455 unit rumah tangga belum terlayani akses air bersih aman dan layak.

d. Drainase Lingkungan

 Saluran drainase rusak, panjang saluran dengan konstruksi yang tidak memadai adalah 22.410,16 m

 Saluran drainase tidak terpelihara, banyak tertutupi sampah, dan sebagian tidak terhubung ke saluran drainase kota

e. Air Limbah

Seluas 331,2 Ha kawasan permukiman kumuh tidak memiliki pengolahan air limbah yang terpisah

f. Persampahan

 Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan

 13,97 Ha kawasan tidak dilengkapi sarana prasarana sesuai persyaratan teknis

g. Proteksi Kebakaran

Belum adanya sistem proteksi kebakaran di kawasan-kawasan Permukiman h. Ruang Terbuka Hijau

Masih kurangnya ruang-ruang terbuka hijau di kawasan Permukiman

Dalam penanganan kumuh di kabupaten demak terdapat beberapa wilayah yang tidak bisa ditangani karena berada diluar dampingan fasilitator kotaku padahal diwilayah tersebut menjadi penangan skala kawasan (keterbatasan sumber daya dan anggaran).

2. Kawasan Kumuh Prioritas

Terdiri dari kawasan perkotaan di kecamatan Sayung, Demak dan Mranggen.

Adapun prioritas kawasan kumuh di kecamatan tersebut sebagai berikut;

a. Sriwulan b. Bintoro A

c. Sidogemah - Purwosari d. Bintoro D

e. Sayung A f. Purwosari g. Sayung B h. Sayung C i. Kembangarum j. Sayung D k. Kalikondang l. Bintoro B m. Bintoro C

n. Turirejo

p. Bango q. Brumbung r. Kebonbatur s. Mulyorejo t. Sidogemah u. Donorojo v. Tempuran w. Kedondong x. Sedo y. Batusari

3. Kebijakan Penataan

kebijakan pendistribusian peran dan peluang penanganan program sesuai dengan cakupan skala penanganan permukiman kumuh. Distribusi ini dilakukan berdasarkan klasifikasi kumuh pada masingmasing kawasan.

Adapun pola kontribusi penanganan kumuh perkotaan di Kabupaten Demak antara lain sebagai berikut:

a. Pusat : menangani kawasan lebih dari 15 Ha, penanganan prioritas yaitu pada kawasan dengan tema wajah kota, serta penanganan pada kawasan dengan permasalahan rob (Perkotaan Sayung dan Karang Tengah) yang membutuhkan lintas sektor dan lintas kota/kabupaten

b. Provinsi : penanganan pada kawasan dengan permasalahan rob (Perkotaan Sayung dan Karang tengah) yang membutuhkan lintas sektor dan lintas kota/kabupaten

c. Kabupaten : berperan dalam penanganan pada semua kawasan d. Desa/Kelurahan : berperan dalam penanganan pada semua kawasan e. KotaKu : berperan dalam penanganan kawasan permukiman kumuh di

kawasan perkotaan Demak

f. CSR : yaitu CSR dengan industri pada penanganan kawasan permukiman kumuh di kawasan Perkotaan Sayung dan Karang Tengah

Kebijakan penataan terdiri dari Pencegahan dan Peningkatan Kualitas.

a. Pencegahan :

 Mencegah Kawasan yang belum kumuh supaya tidak menjadi kumuh

 Pengawasan dan pengendalian melalui pengaturan bangunan dan lingkungan

 Pemberian insentif bagi upaya pemeliharaan lingkungan

 Pemberian disinsentif bagi penduduk yang tidak ikut memelihara

 Mencegah kawasan kumuh yang ditangani supaya tidak kembali kumuh

 Memperkuat kelembagaan masyarakat sebagai pengawas dan pengendali lingkungan permukiman

 Mengubah mindset penduduk di kawasan kumuh, untuk berperilaku hidup sehat

 Meningkatkan potensi ekonomi lokal sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat

 Memberlakukan insentif dan disinsentif

 Sosialisasi dan edukasi

 Menyusun aturan bersama tentang pengendalian pembangunan permukiman dan pemeliharaan lingkungan

b. Peningkatan Kualitas :

 PEMUGARAN

 Rehabilitasi/perbaikan RTLH menjadi layak huni

 Rehabilitasi /perbaikan infrastruktur

 Rehabilitasi /perbaikan proteksi kebakaran

 Preservasi & pengendalian

 PEREMAJAAN KAWASAN

 Penataan kembali kawasan sesuai dengan fungsinya

 Peningkatan kapasitas permukiman

 Peningkatan infrastruktur

 Peningkatan kapasitas proteksi kebakaran

4. Rencana Strategi

a. Penanganan rob, banjir dan genangan

b. Peningkatan edukasi, pengawasan dan pengendalian terhadap pembangunan dan pertumbuhan permukiman perkotaan

c. Peremajaan kawasan kumuh di perbatasan sebagai wajah Kota Demak d. Meningkatkan upaya penyediaan rumah layak huni yang legal

e. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pemenuhan rumah layak huni

f. Rehabilitasi bangunan rumah tidak layak huni

g. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pemeliharaan jalan

h. Meningkatkan struktur jalan lingkungan dan pembangunan kembali jalan yang rusak

i. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penggunaan air bersih j. Peningkatan sarana prasarana air bersih

k. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pemeliharaan saluran l. Meningkatkan struktur saluran dan pembangunan kembali saluran yang

m. Pembangunan sarana prasarana air limbah

n. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan o. Meningkatkan sarana prasarana persampahan

p. Meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pencegahan dan penanganan kebakaran

q. Meningkatkan sarana prasarana proteksi kebakaran

r. Meningkatkan penyediaan ruang terbuka di kawasan permukiman

5. Rencana Program

a. Sinkronisasi penanganan rob dengan Kota Semarang

b. Pembangunan kembali jalan lingkar utara sebagai talud Penahanrob c. Membangun rumah pompa dan kembung kempis di pintu-pintu d. Normalisasi dan pemeliharaan saluran drainase utama kota e. Mendorong pembangunan resapan air

f. Penyusunan NSPK pembangunan permukiman perkotaan

g. Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang rencana tata ruang h. Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bangunan gedung i. Penyusunan regulasi pengendalian pemanfaatan ruang

j. Penyusunan regulasi/peraturan bangunan dan lingkungan k. Penegakan regulasi/peraturan bangunan dan lingkungan

l. Peningkatan partisipasi masyarakat dan swasta dalam pengawasan dan pengendalian bangunan dan lingkungan

m. Pembangunan riverwalk gerbang kota

n. Sesuai dengan aturan dan persyaratan teknis bangunan o. Normalisasi saluran di seoanjang jalan utama

p. Identifikasi dan pendataan rumah ilegal dan tidak layak huni q. Penyediaan lahan

r. Pembangunan bangunan hunian

s. Pengembalian fungsi kawasan ex-permukiman ilegal

t. Fasilitasi dan stimulan pembangunan perumahan bagi masyarakat kurang mampu

u. Sosialisasi rumah sehat dan layak huni

v. Fasilitasi dan stimulan rumah tidak layak huni w. Penyusunan NSPK Jalan

x. Fasilitasi pemeliharaan jalan y. Database kerusakan jalan

z. Edukasi dan sosialisasi penggunaan air bersih

aa. Fasilitasi kredit perbankan dalam penyediaan air bersih bb. Penyusunan NSPK air bersih

ee. Penyusunan studi sumber air bersih baru

ff. Perluasan dan peningkatan jaringan (pipa distribusi) gg. Penambahan saluran rumah tangga

hh. Fasilitasi pemeliharaan saluran ii. Penyusunan NSPK Drainase jj. Perbaikan saluran drainase

kk. Database kerusakan saluran ll. Pembangunan SPAL Kota dan sistem jaringannya

mm. Edukasi dan Sosialisasi pola dan perilaku hidup bersih dan sehat nn. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan oo. Pelatihan 3R

pp. Peningkatan pelayanan pengangkutan persampahan qq. Penyediaan kontainer TPS

rr. Sosialisasi masyarakat mengenai kegiatan pencegahan dan penanggulangan kebakaran

ss. Penyuluhan dan pelatihan kegiatan pencegahan dan penanggulangan kebakaran

tt. Fasilitasi/stimulan SATLAKAR

uu. Fasilitasi/stimulan penyediaan APAR vv. Stimulan pembangunan taman lingkungan ww. Stimulan pembangunan jalur hijau jalan xx. Pembangunan resapan air dan biopori

4.3.6 Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kabupaten