BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
C. Revisi Produk
Bahan ajar berupa RPP dan LKS yang telah divalidasi oleh validator direvisi sesuai masukan dan saran. Setelah diperbaiki maka bahan ajar telah siap digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
4. Tahap Implementasi (Implementation)
Tahap implementasi dilakukan untuk mengetahui kualitas bahan ajar yang dikembangkan. Bahan ajar diujicobakan kepada siswa secara terbatas. Uji coba dilakukan untuk mengetahui kepraktisan LKS yang digunakan oleh siswa.
5. Tahap Evaluasi (Evaluation)
Pada tahap ini dilakukan penilaian produk yang dikembangkan dan mengukur ketercapaian tujuan pengembangan produk. Pada tahap evaluasi, peneliti juga mengevaluasi hal yang terkit dengan bahan ajar antara lain:
a. Melakukan analisis dari hasil uji coba produk.
49 D. Uji Coba Produk
1. Uji Coba
Uji coba dilakukan untuk mengetahui kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan produk. Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan berupa RPP dan LKS dengan pendekatan project based learning pada materi program linear untuk siswa SMK kelas X yang akan diuji tingkat kevalidan, kepraktisan, dan keefektifannya.
Kevalidan produk diketahui dari hasil penilaian dua dosen ahli dan seorang guru matematika SMK Piri 3 Yogyakarta. Kepraktisan produk diketahui dari hasil penilaian guru dan siswa kelas X SMK Piri 3 Yogyakarta. Keefektifan produk diketahui dari hasil pretest dan posttest siswa.
Rincian pelaksanaan uji coba produk yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Pelaksanaan Uji Coba RPP dan LKS
Uji coba ke- Tanggal Produk 1 22 April 2016 Pre-test 2 23 April 2016 LKS 2 3 29 April 2016 LKS 2 4 30 April 2016 LKS 3 5 9 Mei 2016 Post-test 2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Piri 3 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.
50 3. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 antara bulan April-Mei 2016 dengan tempat penelitian adalah SMK Piri 3 Yogyakarta
E. Jenis Data
Terdapat dua jenis data yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu: 1. Data kualitatif.
Data kualitatif merupakan data yang menunjukkan kualitas atau mutu sesuatu yang ada, baik keadaan, proses, peristiwa/kejadian dan lainnya yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau berupa kata-kata (Eko Putro Widoyoko, 2009: 18). Data kualitatif pada penelitian ini diperoleh dari masukan dosen pembimbing, dosen ahli, dan guru matematika mengenai bahan ajar yang dikembangkan.
2. Data Kuantitatif.
Data kuantitatif merupakan data yang berwujud angka-angka sebagai hasil observasi atau pengukuran. Data kuantitatif digunakan untuk mengetahui kualitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan ditinjau dari aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Data kuantitatif pada penelitian ini diperoleh dari hasil penilaian dosen ahli dan guru matematika, hasil angket penilaian siswa, hasil lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, dan hasil tes prestasi siswa.
51 F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian pengembangan ini, digunakan angket dan tes sebagai teknik pengumpulan data. Angket yang digunakan meliputi lembar penilaian RPP dan LKS oleh dosen ahli dan guru matematika, serta lembar penilaian LKS oleh siswa dan guru untuk mengukur kevalidan dan kepraktisan produk. Sedangkan pengumpulan data melalui tes didapat setelah siswa belajar menggunakan produk yang dikembangkan dengan bertujuan untuk mengukur keefektifan RPP dan LKS. 2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Instrumen untuk mengukur kevalidan
Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengukur kevalidan adalah lembar validasi. lembar validasi berupa angket validasi digunakan untuk memperoleh penilaian dosen ahli untuk mengembangkan bahan ajar. Penilaian bahan ajar ditinjau dari aspek pendekatan penulisan, kesesuaian keterampilan yang dikembangkan, materi, kegiatan, dan penampilan fisik.
1) Lembar validasi RPP
Instrumen ini digunakan untuk mengukur kevalidan RPP. Aspek-aspek yang dinilai pada RPP ini meliputi Aspek-aspek isi dan bahasa. Terkait dengan pengisiannya, pengisian lembar validasi ini dilakukan dengan memberikan tanda checklist (√) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat atas pernyataan yang diajukan.
52
Tabel 3. Kisi-Kisi Lembar Validasi RPP
Aspek Penilaian Indikator Penilaian Jumlah I. Identitas A. Kejelasan identitas 5
B. Kelengkapan identitas 4 II. Indikator dan
Tujuan Pembelajaran
C. Ketepatan penjabaran kompetensi dasar dalam indikator dan tujuan pembelajaran 2 III. Pemilihan materi D. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 1 E. Kelengkapan dan keruntutan materi 2 F. Kesesuaian dengan kebutuhan siswa 1 IV. Pemilihan Pendekatan G. Kesesuaian pendekatan pembelajaran dengan tujuan pembelajaran 2 H. Kesesuaian pendekatan pembelajaran dengan materi ajar 2 V. Kesesuaian Kegiatan Pembelajaran dengan Pendekatan Project Based Learning I. Kesesuaian dengan standar proses 4 J. Alokasi waktu pembelajaran 1
VI. Sumber Belajar dan Penilaian Hasil Belajar
K. Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan pembelajaran 2 L. Kesesuaian sumber belajar dengan pendekatan pembelajaran 2 M. Kesesuaian teknik penilaian 2 N. Kelengkapan instrumen 1 Untuk deskripsi dan lembar penilaian RPP dapat dilihat dalam lampiran B2 dan B3 halaman 96 dan halaman 100.
53 2) Lembar validasi LKS
Instrumen ini digunakan untuk mengukur kevalidan LKS. Aspek-aspek yang dinilai pada LKS ini meliputi Aspek-aspek isi, tampilan, dan bahasa. Terkait dengan pengisiannya, pengisian lembar validasi ini dilakukan dengan memberikan tanda checklist (√) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat atas pernyataan yang diajukan.
Tabel 4. Kisi-kisi Lembar Validasi LKS
Aspek Indikator No
mo r Kelayakan
isi
Kesesuaian Indikator dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
1 Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran 2
Materi kontekstual 3
Materi sesuai dengan kebutuhan siswa 4 Kesesuaian pendekatan yang digunakan dengan
karakteristik materi
5 Penyajian
materi
Keruntutan isi LKS 6
Konsistensi penyajian isi LKS 7 Kegunaan LKS dalam mendorong siswa untuk
dapat memahami masalah
8 Kegunaan LKS dalam mendorong siswa untuk
merencanakan pemecahan masalah
9 Kegunaan LKS dalam mendorong siswa untuk
melaksanakan rencana
10 Kebahasaan Kesesuaian bahasa dengan tingkat
perkembangan kognitif siswa
11 Kalimat yang digunakan jelas dan tidak
menimbulkan multitafsir
12 Penggunaan ejaan sesuai dengan EYD 13 Kegrafikaan Kesesuaian ukuran kertas yang digunakan 14 Desain cover LKS menunjukkan isi LKS 15 Kerapian tata letak tulisan yang digunakan 16 Kesesuaian pemberian gambar dan ilustrasi pada
LKS dengan materi
17 Spasi yang digunakan normal 18
54
Untuk deskripsi dan lembar penilaian LKS dapat dilihat dalam lampiran B5 dan B6 halaman 107 dan halaman 109.
b. Instrumen untuk mengukur kepraktisan
Instrumen ini digunakan untuk mengukur kepraktisan pada penelitian ini adalah:
1) Lembar penilaian guru
Instrumen ini digunakan untuk mengetahui kepraktisan RPP dan LKS yang telah disusun. Penilaian ini dilakukan setelah guru mengimplementasikan RPP dan LKS tersebut dalam pembelajaran matematika di kelas. Terkait dengan pengisiannya, pengisian lembar validasi ini dilakukan dengan memberikan tanda checklist (√) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat atas pernyataan yang diajukan.
Tabel 5. Kisi-kisi Lembar Penilaian Guru Terhadap RPP
Aspek Nomor Butir Jumlah Butir
Komponen 1 - 2 2
Kesesuaian isi 3 - 6 4
Ketepatan 7 - 10 4
Kebahasaan 11 - 13 3
Untuk deskripsi dan lembar penilaian RPP oleh Guru dapat dilihat dalam lampiran B8 dan B9 halaman 113 dan halaman 115.
Tabel 6. Kisi-kisi Lembar Penilaian Guru Terhadap LKS
Aspek Nomor Butir Jumlah Butir
Kesesuaian isi 1 – 4 4
Kesesuaian dengan
pengembangan diri siswa 5 – 8 4 Kebahasaan dan kegrafikan 9 – 13 5 Keefektifan penggunaan 14 – 17 4
55
Untuk deskripsi dan lembar penilaian LKS oleh guru dapat dilihat dalam lampiran B11 dan B12 halaman 118 dan halaman 121.
2) Lembar penilaian siswa
Instrumen ini digunakan untuk mengetahui kepraktisan LKS yang telah disusun. Penilaian ini dilakukan setelah siswa menggunakan LKS tersebut dalam pembelajaran matematika di kelas. Terkait dengan pengisiannya, pengisian lembar validasi ini dilakukan dengan memberikan tanda checklist (√) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat atas pernyataan yang diajukan.
Tabel 7. Kisi-kisi Lembar Penilaian Siswa
Aspek Indikator Nomor pernyataan positif Nomor pernyataan negative Kesesuaian penggunaan bahasa dan kalimat serta tampilan LKS Kesederhanaan bahasa 1 Kejelasan kalimat 2 Kesesuaian tampilan 3 4 Penggunaan LKS dalam pembelajaran Kemudahan penggunaan LKS 5, 6 Kepercayaan diri penggunaan LKS 8, 9, 10 Kepuasan penggunaan LKS 11 12 Materi LKS Kesesuaian LKS dengan materi pembelajaran 13, 14 15, 16 Untuk lembar penilaian LKS oleh siswa dapat dilihat dalam lampiran B14 halaman 124.
56
Instrumen ini digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan RPP dalam proses pembelajaran matematika di kelas. Terkait dengan pengisiannya, pengisian lembar validasi ini dilakukan dengan memberikan tanda checklist (√) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat atas pernyataan yang diajukan.
Instrumen lembar observasi keterlaksanaan kegiatan pembelajaran terdiri dari 20 aspek yang disesuaikan dengan rencana pembelajaran yang terdapat pada RPP.
c. Instrumen untuk mengukur keefektifan
Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengukur keefektifan adalah tes prestasi yang berupa pretest dan posttest. Pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta didik sebelum dilakukan pembelajaran. Posttest digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta didik sesudah menggunakan LKS dalam pembelajaran matematika materi Program Linear. Pada penelitian ini, bentuk soal tes yang digunakan adalah soal uraian yang bertujuan untuk mengukur kompetnesi keterampilan peserta didik.
Tabel 8. Kisi-kisi Soal Pre-Test dan Post-Test
Kompetensi Dasar Indikator Nomor
Membuat grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear
Menggambar daerah penyelesaian dari suatu masalah pertidaksamaan linear
1 Menentukan model
matematika dari soal cerita (kalimat verbal)
Membuat model matematika dari suatu masalah program linear
2 Menggambar daerah penyelesaian dari suatu masalah program linear
3 Menentukan nilai optimum
dari sistem pertidaksamaan linear
Menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linear dengan metode titik pojok
57
Untuk soal pre-test dan post-test dapat dilihat dalam lampiran B16 dan B17
halaman 128 dan halaman 133.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan untuk mendapatkan produk berkualitas baik yang memenuhi aspek kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Apabila ketiga syarat tersebut terpenuhi, maka diperoleh bahan ajar yang berkualits. Teknik anaisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah menjumlahkan skor yang diperoleh dari penilaian para ahli. Kemudian, mengkonversikan data tersebut ke dalam bentuk kualitatif skala lima, dengan kriteria konversi data sebagai berikut:
Tabel 9. Koversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala Likert
Rentang Skor Nilai Kriteria
�> � + 1,8 �� A Sangat Baik � + 0,6 �� <� ≤ � + 1,8 �� B Baik � −0,6 �� <� ≤ � + 0,6 �� C Cukup Baik � −1,8 �� <� ≤ � −0,6 �� D Kurang Baik � ≤ � −1,8 �� E Tidak Baik (Widoyoko, 2009: 238) Keterangan: � = skor validator �
= rerata skor ideal = 1
2 (skor maksimum ideal + skor minimum ideal)
58 =1
6 (skor maksimum ideal - skor minimum ideal)
Berdasarkan kriteria konversi data pada Tabel 9 diperoleh gambaran yang jelas dalam mengkonversikan data ke dalam bentuk kualitatif skala lima. Berikut ini dijelaskan mengenai teknik analisis data dari bahan ajar yang dikembangkan. 1. Teknik Analisis Data Kevalidan
Teknik analisis data kevalidan bertujuan untuk mengetahui apakah bahan ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria kevalidan berdasarkan penilaian para ahli. Data berupa skor tanggapan para ahli diubah menjadi data interval dengan mengadaptasi interval nilai pada Tabel 9, yang diperoleh dengan memasukkan nilai-nilai skor maksimal dan skor minimal untuk menentukan � dan ��. Skor maksimal, skor minimal, rata-rata skor ideal, dan simpangan baku ideal untuk kevalidan bahan ajar yang dikembangkan sebagai berikut:
Tabel 10. Skor Maksimal, Skor Minimal, Rata-rata Skor Ideal, dan Simpangan Baku untuk Kevalidan Bahan Ajar Matematika
Komponen Banyak Item Skor Maksimal Ideal Skor Minimal Ideal Rata-rata Skor Ideal Simpangan Baku Ideal RPP 31 310 62 186 41,33 LKS 18 180 36 108 24
Berdasarkan Tabel 9 dan Tabel 10 dapat dibuat kriteria kevalidan bahan ajar matematika berdasarkan penilaian para ahli sebagai berikut:
59
Tabel 11. Kriteria Kevalidan Bahan Ajar Matematika Berdasarkan Para Ahli
Kevalidan Interval Skor Kategori
RPP �> 260,4 Sangat Baik 210,8 <� ≤260,4 Baik 161,2 <� ≤210,8 Cukup Baik 111,6 <� ≤161,2 Kurang Baik � ≤111,6 Tidak Baik LKS �> 151,2 Sangat Baik 122,4 <� ≤151,2 Baik 93,6 <� ≤122,4 Cukup Baik 64,8 <� ≤93,6 Kurang Baik � ≤64,8 Tidak Baik
Berdasarkan Tabel 11, bahan ajar dikatakan valid jika kevalidan yang dicapai minimal dalam kategori baik. Jika kevalidan bahan ajar belum mencapai kategori baik, maka perlu dilakukan revisi kembali hingga diperoleh bahan ajar yang ideal. 2. Teknik Analisis Data Kepraktisan
Teknik analisis data kepraktisan produk yang dihasilkan didapatkan dari hasil analisis lembar penilaian guru, penilaian siswa, dan observasi keterlaksanaan pembelajaran.
a. Analisis kepraktisan ditinjau dari hasil penilaian guru
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah RPP dan LKS yang dikembangkan telah memenuhi kriteria kepraktisan berdasarkan penilaian guru. Data berupa skor tanggapan para ahli diubah menjadi data interval dengan mengadaptasi interval nilai pada Tabel 9, yang diperoleh dengan memasukkan nilai-nilai skor maksimal dan skor minimal untuk menentukan � dan ��. Skor maksimal, skor minimal, rata-rata skor ideal, dan simpangan baku ideal untuk penilaian guru sebagai berikut:
60
Tabel 12. Skor Maksimal, Skor Minimal, Rata-rata Skor Ideal, dan Simpangan Baku untuk Penilaian Guru
Komponen Banyak Item Skor Maksimal Ideal Skor Minimal Ideal Rata-rata Skor Ideal Simpangan Baku Ideal RPP 13 65 13 39 8,67 LKS 17 85 17 51 11,33
Berdasarkan Tabel 9 dan Tabel 12 dapat dibuat kriteria kepraktisan bahan ajar matematika berdasarkan penilaian guru sebagai berikut:
Tabel 13. Kriteria Kepraktisan Bahan Ajar Matematika Berdasarkan Penilaian Guru
Berdasarkan Tabel 13, bahan ajar dikatakan praktis jika kepraktisan yang dicapai minimal dalam kategori baik.
b. Analisis kepraktisan ditinjau dari hasil penilaian siswa
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah LKS yang dikembangkan telah memenuhi kriteria kepraktisan berdasarkan penilaian siswa. Data berupa skor tanggapan para ahli diubah menjadi data interval dengan mengadaptasi interval nilai pada Tabel 9, yang diperoleh dengan memasukkan nilai-nilai skor maksimal dan skor minimal untuk menentukan � dan ��. Skor maksimal, skor
Kevalidan Interval Skor Kategori
RPP �> 71,4 Sangat Baik 57,8 <� ≤71,4 Baik 44,2 <� ≤57,8 Cukup Baik 30,6 <� ≤44,2 Kurang Baik � ≤30,6 Tidak Baik LKS �> 151,2 Sangat Baik 122,4 <� ≤151,2 Baik 93,6 <� ≤122,4 Cukup Baik 64,8 <� ≤93,6 Kurang Baik � ≤64,8 Tidak Baik
61
minimal, rata-rata skor ideal, dan simpangan baku ideal untuk respon siswa sebagai berikut:
Tabel 14. Skor Maksimal, Skor Minimal, Rata-rata Skor Ideal, dan Simpangan Baku untuk Respon Siswa
Komponen Banyak Item Skor Maksimal Ideal Skor Minimal Ideal Rata-rata Skor Ideal Simpangan Baku Ideal LKS 16 2400 480 1440 320
Berdasarkan Tabel 9 dan Tabel 14 dapat dibuat kriteria kepraktisan bahan ajar matematika berdasarkan respon sebagai berikut:
Tabel 15. Kriteria Kepraktisan Bahan Ajar Matematika Berdasarkan Respon Siswa
Berdasarkan Tabel 15, LKS dikatakan valid jika kepraktisan yang dicapai minimal dalam kategori baik.
c. Analisis kepraktisan ditinjau dari observasi keterlaksanaan pembelajaran Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah keterlaksanaan RPP dalam proses pembelajaran matematika di kelas telah memenuhi kriteria kepraktisan. Analisis ini dilakukan oleh dua pengamat, yang mengamati 20 kegiatan guru dan 20 kegiatan siswa. setelah itu dihitung persentase keterlaksanaan pembelajaran pada setiap pertemuan dengan menggunakan rumus:
Persentase keterlaksanaan = � × 100%
Kevalidan Interval Skor Kategori
LKS �> 2016 Sangat Baik 1631 <� ≤2016 Baik 1248 <� ≤1632 Cukup Baik 864 <� ≤1248 Kurang Baik � ≤864 Tidak Baik
62
Berdasarkan rumus persentase keterlaksanaan tersebut, RPP dikatakan praktis berdasarkan keterlaksanaan pembelajaran jika persentase keterlaksanaannya mencapai 75%.
3. Teknik Analisis Data Keefektifan
Analisis data hasil tes prestasi siswa untuk mengetahui keefektifan produk yang dikembangkan adalah sebagai berikut:
a. Menghitung skor tiap butir yang diperoleh masing-masing siswa. b. Menghitung skor akhir tiap siswa dengan menggunakan rumus:
Skor akhir = � � × 100
c. Menentukan persentase siswa yang tuntas atau mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dengan menggunakan rumus:
Persentase ketuntasan = � � � ���
� � � × 100%
Berdasarkan langkah-langkah analisis data hasi tes siswa di atas, bahan ajar matematika dikatakan efektif berdasarkan tes prestasi jika persentase siswa yang tuntas mencapai minimal 80%.
63 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengembangan
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D) dengan produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran berbasis Project Based Learning (PjBL). Perangkat pembelajaran yang dimaksud adalah
RPP dan LKS. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan ADDIE. Tahapan-tahapan pengembangan tersebut dapat dilihat secara rinci sebagai berikut:
1. Tahap Analisis (Analysis)
Pada tahap analisis dalam penelitian ini meliputi analisis kebutuhan, analisis kurikulum dan analisis karakteristik siswa.
a. Analisis Kebutuhan
Pada penelitian ini, analisis kebutuhan dilakukan dengan cara menggali dan mengumpulkan informasi-informasi penting terkait dengan masalah yang terjadi dalam pembelajaran matematika siswa kelas X SMK Piri 3 Yogyakarta. Hasil analisis ini diperoleh melalui observasi maupun wawancara. Berdasarkan hasil observasi maupun wawancara yang dilakukan kepada seorang guru matematika kelas X SMK Piri 3 Yogyakarta diperoleh informasi bahwa peran guru masih sangat dominan dalam pembelajaran matematika di kelas.
Informasi lain yang diperoleh adalah berdasarkan rata-rata hasil Ujian Nasional (UN) matematika siswa SMK Piri 3 Yogyakarta tahun pelajaran
64
2014/2015 masih rendah, terutama pada materi program linear. Guru masih kesulitan menemukan bahan ajar yang dapat memfasilitasi hal tersebut. Oleh sebab itu, perlu dilakukan suatu upaya yang dapat mengatasi permasalahan tersebut, yaitu mengembangankan bahan ajar matematika yang sesuai dengan materi program linear.
b. Analisis Kurikulum
Analisis kurikulum dilakukan dengan menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator pencapaian kompetensi dengan mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pemaparan standar kompetensi, kompetensi dasar serta penjabaran indikator pencapaian kompetensi materi matriks untuk siswa kelas X SMK sebagai berikut:
Tabel 16. SK,KD dan Indikator Materi Program Linear
STANDAR KONPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR 1. Menyelesaikan masalah program linier 1.2Membuat grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan
1. Pertidaksamaan linier ditentukan daerah penyelesaiannya
2. Sistem pertidaksamaan linier dua variabel ditetukan daerah penyelesaiannya 1.3Menentukan model matematika dari soal cerita (kalimat verbal)
1. Soal cerita (kalimat verbal) diterjemahkan ke dalam kalimat matematika
2. Kalimat matematika ditentukan daerah penyelesaian 1.4Menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
1. Fungsi obyektif ditentukan dari soal
2. Nilai optimum ditetukan berdasarkan fungsi obyektif
1.5Menerapkan garis selidik
1. Garis selidik dituliskan dari fungsi obyektif
2. Nilai optimum ditentukan menggunakan garis selidik
65 c. Analisis Karakteristik Siswa
Analisis karakteristik siswa bertujuan untuk mengetahui karakteristik siswa yang akan menggunakan LKS yang dikembangkankan. Analisis siswa dilakukan untuk mengetahui karakteristik siswa kelas X SMK Piri 3 Yogyakarta. Analisis dilakukan selama peneliti melaksanakan kegiatan PPL. Dari hasil analisis didapatkan bahwa siswa kelas X memiliki kemampuan yang beragam. Hal ini dapat dilihat dalam pembelajaran misalnya terdapat siswa yang bertanya kepada guru jika menemui kebingungan.
Berdasarkan analisis siswa tersebut, perlu adanya pendekatan pembelajaran yang mampu mendorong siswa untuk aktif dan mandiri dalam proses pembelajaran. Siswa harus terlibat dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan sehingga dapat menemukan sendiri konsep matematikanya. Oleh karena itu dipilih pendekatan yang dapat menciptakan siswa aktif dan mandiri melalui proses diskusi kelompok. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah pendekatan project based learning. Dengan adanya hal tersebut, disusunlah RPP dan LKS berbasis project based learning pada materi program linear untuk siswa SMK kelas X.
2. Tahap Perancangan (Design)
a. Menyiapkan referensi, gambar dan materi
Peneliti mencari dan mengumpulkan buku referensi yang relevan sebagai acuan dalam mengembangkan lembar kegiatan siswa. adapun beberapa buku yang digunakan sebagai referensi adalah:
66
1) Bandung Arry S., dkk. 2008. Matematika Bisnis dan Manajemen Untuk SMK. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
2) Dedi Heryadi. 2007. Modul Matematika Untuk SMK Kelas X. Jakarta: Ghalia Indonesia Printing.
3) Edy Suranto. 2007. Matematika Untuk SMK Kelas X. Wonogiri: Yudhistira.
4) To’ali. 2008. Matematika: Sekolah Menengah Kejuruan Kelompok
Penjualan dan Akuntansi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
5) Tuti Masrihani, dkk. 2006. Matematika Program Keahlian Akuntasi dan Penjualan untuk SMK kelas X semester 2. Erlangga: Jakarta.
Selain buku referensi, peneliti juga mengumpulkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi untuk digunakan dalam lembar kegiatan siswa. peneliti memperoleh gambar-gambar tersebut dari internet.
b. Menyusun rancangan bahan ajar
1) Rancangan RPP berbasis project based learning
RPP mengacu RPP mengacu pada standar proses. Pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan menggunakan pendekatan project based learning. RPP yang dirancang dalam penelitian ini terdiri dari 5 RPP yaitu:
a) RPP 1
RPP ini berisi materi mengenai pengertian pertidaksamaan dua variabel dan menggambar daerah penyelesaian dari suatu masalah pertidaksamaan linear.
67
RPP ini berisi materi mengenai pengertian model matematika dan cara membuat model matematika dari suatu masalah program linear. c) RPP 3
RPP ini berisi materi mengenai cara menggambar daerah penyelesaian dari suatu masalah program linear.
d) RPP 4
RPP ini berisi materi mengenai menentukan titik optimum dari daerah himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dan menentukan nilai optimum dari fungsi obyektif.
e) RPP 5
RPP ini berisi materi mengenai menentukan titik optimum dari daerah himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dengan garis selidik.
Rancangan struktur isi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan adalah:
a) Identitas meliputi nama sekolah, mata pelajaran, kelas, semester dan alokasi waktu;
b) Standar kompetensi disesuaikan dengan standar isi KTSP 2006; c) Kompetensi dasar disesuaikan dengan standar isi KTSP 2006;
d) Indikator pembelajaran merupakan penjabaran dari kompetensi dasar; e) Tujuan pembelajaran disesuaikan dengan indikator;
f) Materi pembelajaran merupakan rangkuman materi yang akan dipelajari sesuai dengan kompetensi dasar yang sudah ditetapkan;
68
g) Pendekatan pembelajaran menggunakan pendekatan project based learning;
h) Langkah-langkah pembelajaran yang mencerminkan project based learning;
(1) Pendahuluan, berisi: orientasi, apersepsi dan motivasi sesuai materi;
(2) Kegiatan inti merupakan penjabaran dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa yang memuat eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi;
(3) Kegiatan penutup berisi umpan balik, kesimpulan, penilaian hasil belajar dan informasi pertemuan selanjutnya;
i) Media/sumber belajar merupakan komponen yang digunakan sebagai sumber dalam pembelajaran;
j) Penilaian hasil belajar, berisi: bentuk instrumen dan contoh instrumen yang digunakan untuk mengukur tujuan pembelajaran;
k) Pedoman penskoran, berisi kunci jawaban dan pedoman yang