• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini berisi ringkasan, kesimpulan, dan saran-saran. Bagian ringkasan memuat latar belakang masalah, landasan teori, rumusan masalah, metodologi penelitian, dan hasil penelitian. Bagian kesimpulan memuat kesimpulan dari penelitian. Bagian saran-saran memuat saran-saran untuk Kongregasi Suster-suster Fransiskanes Santa Elisabeth dan bagi peneliti lain.

A. Ringkasan

Orang yang bergabung atau masuk dalam Kongregasi Fransiskanes Santa Elisabeth, harus dapat bertumbuh dan semakin menjadi pribadi yang diharapkan Kongregasi Fransiskanes Santa Elisabeth. Dalam proses bertumbuh dan semakin menjadi pribadi yang seperti diharapkan Kongregasi FSE (gambaran ideal suster yunior Kongregasi FSE hal 31-34) orang diharapkan merasa bahagia dalam menjalani panggilan hidup yang telah dipilih. Namun dalam kenyataan yang dihadapi saat ini, harapan tersebut masih belum terpenuhi dengan baik.

Pergulatan batin yang dialami suster-suster yunior FSE tidak boleh dipandang sebelah mata. Frankl (Schultz, 1991:155-156) mengatakan bahwa sesungguhnya, manusia bisa menemukan kebermaknaan hidupnya melalui realisasi nilai-nilai manusiawi yang mencakup nilai-nilai daya cipta (sikap kerja, cara kerja, dan hasil kerja), nilai-nilai pengalaman (menemukan kebenaran dalam hidup, menciptakan

keindahan, dan memberikan cinta), nilai-nilai sikap (mengalami penderitaan dalam hidup, mengalami kebosanan).

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kebermaknaan hidup suster-suster yunior Kongregasi Fransiskanes Santa Elisabeth (FSE) tahun 2004 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan kelompok. Pertanyaan yang dijawab dalam penelitian ini adalah: (1) Seberapa tinggi tingkat kebermaknaan hidup suster-suster yunior Kongregasi FSE? (2) Topik-topik bimbingan mana yang sesuai untuk meningkatkan kebermaknaan hidup suster-suster yunior FSE?

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Subjek penelitian adalah suster-suster yunior Kongregasi Fransiskanes Santa Elisabeth Tahun 2004 yang berjumlah 37 orang. Jadi, populasi dalam penelitian ini berjumlah 37 orang. Pengumpulan data dilakukan 14 Juli 2004

Instrumen penelitian adalah kuesioner yang disusun oleh peneliti sendiri. Alat tersebut memuat tingkat perwujudan nilai-nilai daya cipta (sikap kerja, cara kerja, dan hasil kerja), nilai-nilai pengalaman (menemukan kebenaran dalam hidup, menciptakan keindahan, memberikan cinta), dan nilai-nilai sikap (mengalami penderitaan dalam hidup, merasakan kebosanan).

Teknik analisis data yang ditempuh untuk menggolongkan tingkat kebermaknaan hidup suster-suster yunior Kongregasi FSE tahun 2004, menggunakan rumus Penilaian Acuan Patokan tipe I (PAP tipe I).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, di antara suster-suster yunior Kongregasi FSE 2004: (1) 7 orang suster (18.92%) yang kebermaknaan hidupnya berkualifikasi tinggi. (2) 30 orang suster (81.08%) yang kebermaknaan hidupnya berkualifikasi cukup. (3) tidak ada yang kebermaknaan hidupnya sangat tinggi, rendah, dan sangat rendah.

Topik-topik bimbingan untuk meningkatkan kebermaknaan hidup suster yunior Kongregasi FSE antara lain: peranan kebermaknaan hidup; sikap kerja; cara kerja; berpikir kreatif; mengoptimalisasi hasil kerja; berani mengungkapkan kebenaran; pemahaman dan penerimaan diri; makna cinta; menjadi pribadi yang proaktif; mengisi waktu luang; pemahaman diri; bersyukur atas pengalaman hidup yang kurang menyenangkan, dan menciptakan keindahan.

B. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan adalah tingkat kebermaknaan hidup suster-suster yunior Kongregasi FSE 2004 belum setinggi yang diharapkan, sehingga masih perlu ditingkatkan.

C. Saran-saran

Berikut ini dikemukakan saran-saran untuk berbagai pihak: 1. Untuk Kongregasi

a. Agar para pendamping yang bertugas di Kongregasi untuk suster-suster yunior, mampu memahami pergulatan para suster yunior sehingga mampu memberikan pendampingan dengan sebaik-baiknya.

b. Kongregasi memberi pendampingan-pendampingan yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan hasil penelitian ini agar suster yunior dapat memelihara dan meningkatkan kebermaknaan hidupnya.

2. Untuk peneliti lain:

Instrumen penelitian ini hendaknya digunakan dengan hati-hati karena setiap Kongregasi mempunyai corak pembinaan dan pembimbingan yang berbeda-beda.

DAFTAR PUSTAKA

Alim Djeniah. 1984. Bimbingan Karir. Jakarta: Depdikbud.

Azwar, S. 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Bastaman, H. 1996. Meraih Hidup Bermakna (Kisah Pribadi dengan Pengalaman Tragis). Jakarta: Paramadima

Covey, S. 2001.7 Kebiasaan Remaja yang Efektif. Jakarta: Binarupa Aksara. Darminto, J, SJ. 1975. Hidup Berkaul. Yogyakarta: Kanisius

David, C. di sadur oleh A. M. Mangunhardjana. 1996. Mengembangkan Kreativitas. Yogyakarta: Kanisius.

Depdikbud, 1994. Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Depdikbud.

Frankl, V. 2003. Logoterapi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Furchan, E. 1982. Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional Hadi, S. 1996. Statistik 2. Yogyakarta: Andi Offset.

Hardjana, A. 2002. Pekerja Profesional. Yogyakarta: Kanisius.

Hayford, J. 2003. Melewati saat-saat Sulit dalam Hidup Anda (terjemahan), Jakarta: Immanuel.

KWI, 1995 Kitab Hukum Kanonik (Codex Iuris Caninici). Jakarta: Obor

Koeswara, E. 1992. Logoterapi: Psikoterapi Victor Frankl. Yogyakarta: Kanisius. ________. 1987. Psikologi Eksistensial. Bandung: Eresco

Konstitusi Suster Fransiskanes Santa Elisabeth. 2000 Edisi Revisi: Medan

Konsili Vatikan II. (1993). Dokumen Konsili Vatikan II (Hardawiryono, SJ, Penerjemah) Jakarta: Obor

Kristofora, KFS. (2004). Deskripsi Kemampuan Asertivitas Suami Istri Paroki di Pangkal Pinang. Skripsi tidak Diterbitkan, Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

Maryana. 1997. Bahan Pelatihan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Berdasarkan Kurikilum 1994 (Pola 17). Yogyakarta: Tim Instuktur BK DIY

Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Prasetya, M. F. SJ. 1993. Psikologi Hidup Rohani 1. Yogyakarta: Kanisius.

___________. 2000. Unsur-unsur Hakiki dalam Pembinaan 1. Yogyakarta: Kanisius. Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil).

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sinurat, R. H. Dj. 2000. Klarifikasi Nilai dan Bimbingan dan Pengajaran. Yogyakarta: FKIP USD

________. 1999. Konsep Diri dan Pengembangannya (Diktat Mata Kuliah Dinamika Kelompok), Yogyakarta: FKIP USD

Studio A. V. Puskat Laboratorium STFK Pradnyawida. 1987. Cerita Binatang: Sarana Pembangun Sikap. Yogyakarta: Studio A.V. Puskat, Laboratorium STFK Pradnyawidya.

Schultz, D. 1991. Psikologi Pertumbuhan: Model-Model Kepribadian Sehat (penerjemah: Yustinus). Yogyakarta: Kanisius.

Valles, C. G. 1999. Course to be Myself: Berani Menjadi Diri Sendiri. Yogyakarta: Kanisius.

Winkel, W.S. 1997. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Gramedia.

Yacobs, Tom, SJ. 1987. Hidup Membiara Makna dan Tantangannya. Yogyakarta: Kanisius.

Zohar, D. & Marshall, I. 2002. SQ: Memanfaatkan Kecerdasan Spritual dalam Berpikir dan Holistik untuk Memaknai Hidup (penerjemah: Astuti & Ahmad).Bandung: Mizan.

Dokumen terkait