• Tidak ada hasil yang ditemukan

RISIKO YANG DIHADAPI

Dalam dokumen TUMBUH DAN BERKUALITAS (Halaman 134-143)

Pengelolaan risiko melalui aktivitas operasional ditujukan untuk mengelola risiko kredit, pasar, likuiditas, operasional, hukum, strategi, kepatuhan dan reputasi pada level yang dapat diterima. Pengelolaan risiko kredit dilakukan melalui first line of defense, second line of defense dan third line of defense. Pengelolaan risiko pasar dan likuiditas dilakukan melalui sistem limit. Pengelolaan risiko operasional pada produk dan aktivitas bank yang dilakukan pada seluruh satuan kerja, dan di review secara bank wide oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko serta diukur keefektifan pelaksanaan (assurance) oleh Satuan Kerja Audit Internal.

Kedelapan risiko baik secara langsung maupun tidak langsung serta upaya bank untuk mengelola risiko tersebut, diklasifikasikan ke dalam delapan jenis risiko yaitu: risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas dan risiko operasional, risiko legal, risiko reputasi, risiko strategis dan risiko kepatuhan.

1. Risiko Kredit

Penerapan manajemen risiko kredit dilakukan dengan upaya:

(1) Pemisahan pejabat kredit Relationship Management (RM) dan Credit Risk Management (CRM) serta pemisahan pengelolaan kredit lancar (performing) dengan pengelolaan kredit bermasalah sebagai penerapan four eyes principles dan dimaksudkan agar

pengelolaan risiko dalam aktivitas perkreditan dapat dilaksanakan secara lebih baik tanpa menganggu proses bisnis yang berorientasi pertumbuhan bisnis yang sehat. Pejabat kredit lini diberikan batas kewenangan memutus kredit yang dituangkan dalam surat keputusan dimana kewenangannya ditetapkan berdasarkan integritas, kemampuan dan kompetensi serta pengalaman di bidang perkreditan dan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan sehingga proses pemberian kredit akan dilaksanakan lebih obyektif dan komprehensif dengan menerapkan prinsip kehati-hatian.

(2) Penerapan Credit Risk Rating (CRR) dan Credit Risk Scoring (CRS) sebagai alat untuk mengukur tingkat risiko dalam proses pemberian kredit dan mitigasi risiko kredit.

(3) Penetapan prosedur perkreditan yang sehat melalui penetapan Pasar Sasaran (PS), Kriteria Risiko yang Dapat Diterima (KRD).

(4) Pengendalian risiko, yaitu dengan cara melakukan pembatasan eksposur (sesuai Putusan Wewenang Delegasi Kredit /PWDK dan Batas Maksimum Pemberian Kredit/BMPK) dan tindakan perbaikan sehingga kerugian yang mungkin terjadi dapat diminimalkan.

(5) Menerapkan Early Warning System (EWS) sebagai salah satu alat pemantauan (credit monitoring) dengan cara mendeteksi secara lebih awal debitur yang berpotensi cidera janji (default).

Tagihan yang telah jatuh tempo atau tagihan yang mengalami penurunan nilai/ imparment

Perseroan telah menetapkan definisi tersendiri untuk tagihan yang telah jatuh tempo dan tagihan yang mengalami penurunan nilai. Tagihan yang telah jatuh tempo adalah seluruh tagihan/kelompok tagihan yang telah jatuh tempo lebih dari 90 (sembilan puluh) hari, baik atas pembayaran pokok dan/atau pembayaran bunga.

Seluruh tagihan dapat mengalami penurunan nilai/

impairment bila dalam suatu kondisi terdapat bukti objektif terjadinya peristiwa yang merugikan sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal kredit tersebut dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Bukti obyektif adalah peristiwa-peristiwa merugikan terhadap kredit yang dimiliki Perseroan berdasarkan data hasil observasi atas peristiwa yang menjadi perhatian dan yang mempengaruhi kesanggupan bayar debitur di masa mendatang. Apabila terjadi penurunan nilai sehingga nilai tercatat kredit setelah penurunan nilai kurang dari nilai tercatat awal maka harus dibentuk suatu Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) untuk menutup kerugian akibat terjadinya penurunan nilai tersebut. CKPN adalah cadangan kerugian yang dihitung dari besarnya penurunan nilai pada aset keuangan yang dievaluasi secara individual atau kolektif.

Kategori Portofolio

31 Desember 2015 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah

Jakarta Indonesia

Tengah & Timur Jawa Barat Jawa Tengah

& DIY Jawa Timur Sumatera Total

1 Tagihan Kepada Pemerintah 0

2 Tagihan kepada sektor publik 9,698,087,674 23,600,000,000 13,574,257,915 46,872,345,589

3 Tagihan Kepada Bank Multilateral dan

Lembaga Internasional 0

4 Tagihan Kepada Bank 88,027,262 211,216,667 13,056,076,449 13,355,320,378

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 162,876,117 20,353,900 4,316,938 328,743,594 516,290,549

6 Kredit Beragun Property Komersial 21,663,038 1,141,885 125,361 81,409 1,223,237,731 1,246,249,425

7 Kredit Pegawai/Pensiun 1,200,000,000 99,050,000 441,750 125,566,392 161,900,000 1,586,958,142

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha

Kecil dan Portofolio Ritel 33,749,068,095 5,784,856,095 343,086,418 990,011,947 4,436,475,780 25,053,525,181 70,357,023,516 9 Tagihan Kepada Korporasi 58,689,003,384 248,511,741 116,268,543 21,095,207,757 71,086,480 80,220,077,905

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 72,531,684 72,531,684

11 Aset Lainnya 0

12 Eksposur di Unit Syariah 0

TOTAL 93,983,169,581 15,603,489,553 596,040,458 1,106,803,648 49,468,466,596 53,468,827,351 214,226,797,188

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah (Transaksi Rekening Administratif) Kategori Portofolio

31 Desember 2015 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah

Jakarta Indonesia

Tengah & Timur Jawa Barat Jawa Tengah

& DIY Jawa Timur Sumatera Total

1 Tagihan Kepada Pemerintah 1,141,510,302,191 1,141,510,302,191

2 Tagihan kepada sektor publik 40,268,518,293 100,398,471,503 31,211,960,425 69,905,084,609 241,784,034,830

3 Tagihan Kepada Bank Multilateral dan

Lembaga Internasional 0

4 Tagihan Kepada Bank 819,458,153,620 1,449,516,060 204,692,382 1,834,559,269 29,929,090,201 35,462,833,353 888,338,844,885 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 84,679,560,856 22,979,703,949 30,270,255,248 13,598,051,523 3,897,195,754 90,890,923,521 246,315,690,851 6 Kredit Beragun Property Komersial 42,134,525,017 5,479,367,932 989,802,148 812,294,777 206,965,773 90,412,055,801 140,035,011,448 7 Kredit Pegawai/Pensiun 96,951,037,425 15,466,111,769 105,649,028,926 12,622,886,206 14,389,049,768 275,785,188,423 520,863,302,517

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha

Kecil dan Portofolio Ritel 382,021,839,722 569,496,758,015 8,915,093,767 75,600,949,552 99,448,963,298 527,621,337,508 1,663,104,941,862 9 Tagihan Kepada Korporasi 2,680,777,678,012 0 57,409,625,944 55,458,722,870 352,090,737,132 73,265,564,585 3,219,002,328,543

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 1,621,660,675 1,621,660,675

11 Aset Lainnya 228,082,912,786 4,045,575,044 9,654,581,728 6,545,117,174 8,603,362,008 44,994,896,298 301,926,445,038 12 Eksposur di Unit Syariah

TOTAL 5,517,506,188,597 719,315,504,272 213,093,080,143 166,472,581,371 539,777,324,359 1,208,337,884,098 8,364,502,562,839

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah

Kategori Portofolio

31 Desember 2015

Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Waktu Kontrak

< 1 >1th-3 th >3th-5 th >5 th Non Kontraktual Total

1 Tagihan Kepada Pemerintah 1,141,510,302,191 1,141,510,302,191

2 Tagihan kepada sektor publik 214,142,809,346 13,599,497,042 14,041,728,442 0 241,784,034,830

3 Tagihan Kepada Bank Multilateral dan

Lembaga Internasional 0

4 Tagihan Kepada Bank 824,519,050,674 63,819,794,211 0 888,338,844,885

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 25,017,828,413 15,601,634,293 36,767,074,454 168,929,153,691 246,315,690,851 6 Kredit Beragun Property Komersial 26,995,002,812 31,368,008,059 49,628,981,023 32,043,019,554 140,035,011,448 7 Kredit Pegawai/Pensiun 19,194,560,930 166,129,490,878 203,240,638,673 132,298,612,036 520,863,302,517

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha

Kecil dan Portofolio Ritel 485,499,845,731 231,887,982,929 67,039,075,661 878,678,037,541 1,663,104,941,862 9 Tagihan Kepada Korporasi 1,229,951,971,959 849,802,739,274 234,593,403,883 904,654,213,427 3,219,002,328,543

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 1,621,660,675 1,621,660,675

11 Aset Lainnya 301,926,445,038 301,926,445,038

12 Eksposur di Unit Syariah

TOTAL 4,270,379,477,769 1,372,209,146,686 605,310,902,136 2,116,603,036,249 0 8,364,502,562,839

Pengungkapan Tagihan Bersih berdasarkan Sisa Jangka Waktu

Kategori Portofolio

31 Desember 2015

Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Waktu Kontrak

< 1 >1th-3 th >3th-5 th >5 th Non Kontraktual Total

1 Tagihan Kepada Pemerintah 0

2 Tagihan kepada sektor publik 46,872,345,589 46,872,345,589

3 Tagihan Kepada Bank Multilateral dan

Lembaga Internasional 0

4 Tagihan Kepada Bank 599,243,929 12,756,076,449 13,355,320,378

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 508,790,549 7,500,000 516,290,549

6 Kredit Beragun Property Komersial 1,246,249,425 0 1,246,249,425

7 Kredit Pegawai/Pensiun 1,245,408,142 341,550,000 1,586,958,142

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha

Kecil dan Portofolio Ritel 32,280,585,064 38,076,438,452 70,357,023,516

9 Tagihan Kepada Korporasi 80,049,627,616 170,450,289 80,220,077,905

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 72,531,684 72,531,684

11 Aset Lainnya 0

12 Eksposur di Unit Syariah 0

TOTAL 162,874,781,998 51,352,015,190 0 0 0 214,226,797,188

Pengungkapan Tagihan Bersih berdasarkan Sisa Jangka Waktu (Transaksi Rekening Administratif)

Sektor Ekonomi

31 Desember 2015 Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi Tagihan Kepada PemerintahTagihan kepada sektor publik

Tagihan Kepada Bank Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada BankKredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Property Komersial

Tagihan Kepada Korporasikredit pegawai dan pensiunan Kredit Kepada UKMK dan Portofolio Ritel

Tagihan yang telah Jatuh tempo Aset Lainnya Eksposur di Unit Syariah 1Pertanian, Perburuan dan Kehutanan215,557,244,9793,936,446,94941,593,891,3761,008,966,749,590122,854,391948,863,691,579 2Perikanan1,331,651,239439,691,1863,186,007,829 3Pertambangan dan Penggalian245,708,782308,117,9393,908,904,207 4Industri Pengolahan4,426,949,185939,623,106473,671,223,13074,488,76980,358,977,812 5Listrik, Gas Dan Air1,114,099,068 6Konstruksi3,147,578,8852,822,626,263122,836,980,07045,734,773,148 482,674,283 7Perdagangan Besar Dan Eceran1,446,130,10820,781,914,21024,451,756,216480,779,352,181302,746,977,037 1,138,986,392 8Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum989,131,09068,895,286,46865,999,874,556 9Transportasi, Pergudangan Dan Komunikasi295,194,988537,521,28865,666,191,78628,551,264,349 10Perantara Keuangan857,995,995,831814,852,448,5059,511,397,620 11Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan28,896,718,94613,354,231,59019,104,089,12514,998,297,81570,496,260,907 12Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 13Jasa Pendidikan112,211,257560,776,825380,485,270 14Jasa Kesehatan Dan Kegiatan Sosial478,499,5088,080,109,384 15Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya4,516,598,2131,186,694,0941,257,466,40763,215,332,769 16Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga174,674,475 17Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya 18Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya194,167,205,55346,622,593,43211,247,066,099520,665,959,35730,782,111,852 19Bukan Lapangan Usaha 20Lainnya1,141,510,302,19126,226,789,851155,831,266,492 301,926,445,038 TOTAL1,141,510,302,191241,784,034,8300888,338,844,885246,315,690,851140,035,011,4483,219,002,328,543520,863,302,5171,663,104,941,862 1,621,660,675 301,926,445,038 0

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi

Sektor Ekonomi

31 Desember 2015 Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi Tagihan Kepada PemerintahTagihan kepada sektor publik

Tagihan Kepada Bank Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada BankKredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Property Komersial

Tagihan Kepada Korporasikredit pegawai dan pensiunan Kredit Kepada UKMK dan Portofolio Ritel

Tagihan yang telah Jatuh tempo Aset Lainnya Eksposur di Unit Syariah 1Pertanian, Perburuan dan Kehutanan46,872,345,5893,59581,816,64112,916,884,2921,200,000,00037,870,621,550 2Perikanan31,094,43093,098126,166,766 3Pertambangan dan Penggalian607,491,994 4Industri Pengolahan66,335,80212,275,1018,006,767,1283,974,591,933 5Listrik, Gas Dan Air1,025,595 6Konstruksi152,653,00021,049,7789,530,468,7963,552,615,212 2,531,684 7Perdagangan Besar Dan Eceran211,216,66728,352,4971,000,652,27340,402,780,57214,101,128,135 70,000,000 8Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum947,3321,592,655,728 9Transportasi, Pergudangan Dan Komunikasi390,1162,409,616,057523,202,069 10Perantara Keuangan12,912,837,044 11Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan231,266,667118,970,200129,680,1981,085,147,613 12Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 13Jasa Pendidikan316,14084,559 14Jasa Kesehatan Dan Kegiatan Sosial5,497,190 15Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya5,166,201366,196746,074,8656,742,171,394 16Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga13,408,890 17Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya 18Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya1,225,692,96745,408,142161,214,888 19Bukan Lapangan Usaha 20Lainnya113,324,7084,980,845,896341,550,000 TOTAL046,872,345,589013,355,320,378516,290,5491,246,249,42580,220,077,9051,586,958,14270,357,023,515 72,531,684

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi (Transaksi Rekening Administratif)

Pendekatan yang digunakan untuk pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Pendekatan yang dilakukan Perseroan dalam menentukan batasan nilai yang termasuk dievaluasi secara individual dan secara kolektif dilakukan sebagai berikut:

(1) Individual Impairment dihitung untuk aset keuangan (surat berharga, kredit dsb) yang dievaluasi secara individual berdasarkan 2 konsep, yaitu:

a. Estimasi jumlah kerugian asset keuangan didasarkan pada seluruh informasi yang tersedia dengan memperhatikan repayment capacity, jenis dan jumlah agunan, ketersediaan garansi serta prospek usaha debitur di masa mendatang.

b. Estimasi jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount)

(2) Collective Impairment dilakukan untuk seluruh aset keuangan yang :

a. tidak dievaluasi secara individual,

b. dievaluasi secara individual namun tidak terdapat bukti obyektif terjadi penurunan nilai,

c. dievaluasi secara individual dan terdapat bukti obyektif penurunan nilai namun tidak terjadi penurunan nilai.

Perhitungan CKPN dilakukan dengan metodologi yaitu Penurunan nilai secara individu dihitung melalui:

a. Discounted Cash Flow

yaitu estimasi jumlah yang dapat diperoleh kembali didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang

dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut. Kerugian penurunan nilai dihitung dengan membandingkan nilai tercatat aset keuangan dengan arus kas yang didiskontokan berdasarkan suku bunga efektif aset keuangan dimaksud.

b. Fair Value of Collateral

Pengukuran aset keuangan yang mengalami penurunan nilai mencerminkan nilai wajar agunannya. Agunan tersebut tidak diakui sebagai aset secara terpisah dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai.

Penurunan nilai secara kolektif Penetapan tingkat kerugian historis dilakukan

dengan menggunakan metode statistic berdasarkan internal loan grades:

• Probability of Default (PD)

yaitu tingkat kemungkinan kegagalan debitur memenuhi kewajiban, yang diukur dengan mengggunakan Roll Rate Method (menggunakan data umur tunggakan asset keuangan), Migration Analysis (dengan menggunakan internal rating system dan dilakukan dengan menganalisa tingkat migrasi outstanding asset keuangan dari grade tertinggi ke grade terendah)

• Loss Given Default (LGD)

yaitu besarnya tingkat kerugian yang diakibatkan kegagalan debitur memenuhi kewajiban.

Kategori Portofolio

31 Desember 2015 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah

Jakarta Indonesia

Tengah & Timur Jawa Barat Jawa Tengah

& DIY Jawa Timur Sumatera Total

1 Tagihan 3,163,492,636,665 705,779,221,027 199,285,343,935 136,427,737,594 535,482,852,884 1,047,368,417,945 5,787,836,210,050

2 Tagihan Yang Mengalami Penurunan

Nilai 25,650,664,769 19,460,112,491 7,768,717,766 30,114,427,918 431,673,257 173,259,826,609 256,685,422,810 a. Belum Jatuh Tempo 24,870,822,721 9,857,882,984 4,310,956,287 15,825,005,000 389,606,875 88,094,657,897 143,348,931,764

b. Telah Jatuh Tempo 779,842,048 9,602,229,507 3,457,761,479 14,289,422,918 42,066,382 85,165,168,712 113,336,491,046

3 CKPN Individual 9,596,570,228 0 163,698,799 1,935,274,756 0 18,131,226,500 29,826,770,284

4 CKPN Kolektif 34,436,948,173 11,418,920,350 3,656,556,869 6,513,985,828 5,772,935,045 40,205,041,721 102,004,387,986 5 Tagihan Yang Hapus buku 7,823,358,104 649,131,906 36,987,446,071 1,841,059,571 68,010,764 26,794,323,960 74,163,330,376

Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah (Transaksi Rekening Administratif)

SEKTOR EKONOMI Tagihan

Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai

CKPN Individual CKPN Kolektif Tagihan yang dihapus Buku Belum Jatuh

Tempo

Telah Jatuh Tempo

1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan 2,136,160,163,491 86,014,046,317 59,731,372,141 24,306,028,944 41,291,784,873

2 Perikanan 4,107,425,321 531,188,163 629,206,154 0 310,469,384

3 Pertambangan dan Penggalian 3,379,207,955 649,304,993 811,438,719 0 377,220,739

4 Industri Pengolahan 560,010,604,573 1,923,520,491 5,222,826,801 0 7,685,689,863

5 Listrik, Gas Dan Air 1,124,872,024 0 0 0 10,772,956

6 Konstruksi 168,876,593,278 7,975,109,089 2,756,106,070 1,008,281,391 3,574,894,397 35,709,477,860 7 Perdagangan Besar Dan Eceran 822,157,888,158 9,861,702,443 13,060,523,566 0 13,734,998,023

8 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan

Makan Minum 137,291,668,668 277,555,711 463,700,093 959,934,006 1,188,698,352

9 Transportasi, Pergudangan Dan Komunikasi 83,317,782,108 11,965,178,200 4,255,221,252 1,935,274,756 2,552,734,393 6,875,000,000

10 Perantara Keuangan 868,042,653,672 0 0 0 9,266,985,661

11 Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa

Perusahaan 143,401,570,048 2,656,593,123 5,576,369,637 1,617,251,186 3,167,683,239 12 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib 0

13 Jasa Pendidikan 1,063,660,078 0 0 0 10,186,726

14 Jasa Kesehatan Dan Kegiatan Sosial 8,641,367,704 0 0 0 82,758,812

15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya,

Hiburan dan Perorangan Lainnya 64,665,664,878 2,176,148,229 6,273,184,457 0 2,938,906,081 16 Jasa Perorangan yang Melayani Rumah

Tangga 176,363,517 0 0 0 1,689,042

17 Badan Internasional dan Badan Ekstra

Internasional Lainnya 0

18 Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya 785,418,724,577 19,318,585,005 14,556,542,156 0 15,808,915,445 31,578,852,516 19 Bukan Lapangan Usaha

20 Lainnya

TOTAL 5,787,836,210,050 143,348,931,764 113,336,491,046 29,826,770,284 102,004,387,986 74,163,330,376

Pengungkapan Tagihan dan Cadangan - Berdasarkan Sektor Ekonomi

SEKTOR EKONOMI Tagihan

Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai

CKPN Individual CKPN Kolektif Tagihan yang dihapus Buku Belum Jatuh

Tempo

Telah Jatuh Tempo PERIODE TANGGAL LAPORAN TAHUN

SEBELUMNYA 1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan 2 Perikanan

3 Pertambangan dan Penggalian 4 Industri Pengolahan 5 Listrik, Gas Dan Air 6 Konstruksi

7 Perdagangan Besar Dan Eceran

8 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum

Variabel Yang Mendasari

31 Desember 2015

CKPN INDIVIDUAL CKPN KOLEKTIF

1 Saldo CKPN 33,330,098,525 67,574,147,750

2 Pembentukan (Pemulihan ) CKPN Pada Periode Berjalan (Net)

2.a Pembentukan CKPN Periode Berjalan 58,038,388,344 113,683,149,307 2.b Pemulihan CKPN Periode Berjalan (27,268,885,298) (40,382,108,449) 3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus Buku tagihan

Periode berjalan (34,272,831,288) (39,890,499,088)

4 Pembentukan (Pemulihan ) lainnya pada Periode Berjalan 1,019,698,467

TOTAL 29,826,770,283 102,004,387,987

Pengungkapan Rincian Mutasi Kerugian Penurunan Nilai-Kuantitatif

Pendekatan Standar

Kebijakan perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit dilakukan dengan Pendekatan Standar yang mengacu kepada Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011. Dalam pendekatan standar, perhitungan merupakan hasil perkalian antara tagihan bersih dengan bobot risiko yang telah ditetapkan didasarkan pada peringkat terkini dari debitur/counterparty pihak lawan sesuai kategori portfolio atau prosentase tertentu untuk jenis tagihan tertentu.

9 Transportasi, Pergudangan Dan Komunikasi 10 Perantara Keuangan

11 Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan

12 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

13 Jasa Pendidikan

14 Jasa Kesehatan Dan Kegiatan Sosial

15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya 16 Jasa Perorangan yang Melayani Rumah

Tangga

17 Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya

18 Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya 19 Bukan Lapangan Usaha

20 Lainnya

TOTAL 0 0 0 0 0 0

Dalam dokumen TUMBUH DAN BERKUALITAS (Halaman 134-143)

Dokumen terkait