• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPJMD Kota Lubuklinggau Tahun 2008-2013

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

B. RPJMD Kota Lubuklinggau Tahun 2008-2013

RPJMD Pemerintah Kota Lubuklinggau disusun berdasarkan kondisi faktual Kota Lubuklinggau dan diformalkan melalui Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 17 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2008 – 2013, yang disusun

dimaksudkan sebagai alat kendali dan tolok ukur bagi manajemen Pemerintah Kota Lubuklinggau dalam penyelenggaraan pembangunan 5 (lima) tahun dan tahunan serta untuk penilaian keberhasilan pada setiap tingkat administratif pemerintahan.

RPJMD juga ditujukan untuk memacu penyelenggaraan pembangunan di Kota Lubuklinggau agar lebih terarah dan menjamin tercapainya sasaran strategis pembangunan 5 (lima) tahun, yakni meningkatkan citra aparat dan kesejahteraan masyarakat Kota Lubuklinggau. Bagi manajemen Pemerintah Kota Lubuklinggau, dokumen rencana pembangunan jangka menengah daerah dapat dipandang sebagai:

 Alat bantu bagi manajemen penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kota Lubuklinggau;

 Gambaran visi, misi, persepsi, interprestasi serta strategi Walikota Kota Lubuklinggau untuk mengantisipasi tantangan pembangunan yang dihadapi;

 Alat untuk memacu dan memicu aparat serta masyarakat dalam proses mencapai sasaran yang ditetapkan.

Sebagai alat bagi manajemen untuk memastikan bahwa pelaksanaan program dan kegiatan memang selaras dengan upaya pencapaian visi, misi dan tujuan/sasaran strategis, dokumen RPJMD Kota Lubuklinggau secara formal mendefinisikan pernyataan visi, misi, tujuan/sasaran strategis serta strategi pencapaiannya (program dan kegiatan). Untuk memperjelas penjabaran RPJMD sehingga memenuhi komponen minimal yang harus ada dalam RPJMD sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah maka disusun matrik penyesuaian (konversi) dari data yang ada dalam RPJMD Kota Lubuklinggau Tahun 2008-2013 menjadi matrik Rencana Strategis yang memuat komponen visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan. Evaluasi terhadap RPJMD juga telah dilaksanakan pada tahun 2011 dan hasil evaluasi tersebut menghasilkan revisi atas RPJMD Kota Lubukllinggau Tahun 2008-2013, yang telah ditetapkan dengan Peraturan Walikota Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan Walikota Nomor

Lubuklinggau Tahun 2008 – 2013.

Penjabaran Rencana Strategis Pemerintah Kota Lubuklinggau dapat diuraikan sebagai berikut:

1. VISI

Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke mana dan bagaimana instansi

pemerintah harus dibawa dan berkarya agar konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi tidak lain adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah. Dengan mengacu pada batasan tersebut, visi Pemerintah Kota Lubuklinggau dijabarkan sebagai berikut:

Dari visi tersebut dapat dijelaskan tentang makna cita-cita yang akan diwujudkan pada akhir periode pembangunan yaitu:

1. Menjadikan Kota Lubuklinggau sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan; makna yang terkandung di dalamnya adalah bahwa Kota Lubukinggau akan menjadi pusat semua aktivitas perdagangan, industri dan jasa serta pendidikan di wilayah Sumatera Selatan Bagian Barat dan wilayah provinsi disekitarnya;

- Pusat Perdagangan : Menjadikan Kota Lubuklinggau sebagai pusat interaksi dan transaksi perdagangan produk dari daerah Kota Lubukinggau dan sekitarnya.

- Pusat Industri : Menjadikan Kota Lubuklinggau sebagai tempat pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi atau setengah jadi

- Pusat Jasa : Menjadikan Kota Lubuklinggau sebagai pusat aktivitas jasa

Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat

Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui

- Pusat Pendidikan : Menjadikan Kota Lubuklinggau sebagai pusat aktivitas pendidikan formal dan non formal

2. Kebersamaan merupakan suatu usaha dalam rangka mencapai cita-cita yang akan dicapai, diwujudkan dalam bentuk partisipasi seluruh

stakeholders pembangunan.

3. Menuju Masyarakat Madani merupakan kondisi yang mencerminkan adanya perubahan dari berbagai aspek kehidupan menjadi lebih baik, menuju masyarakat yang sejahtera, religius, berbudaya dan berakhlak mulia.

2. MISI

Untuk memenuhi visi tersebut, pemerintah menjabarkannya ke dalam misi pembangunan Kota Lubuklinggau tahun 2008 sampai tahun 2013 yaitu:

Misi 1 : Membangun Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berakhlak mulia.

Misi 2 : Menumbuhkembangkan pusat bisnis, perdagangan, industri dan jasa secara terpadu.

Misi 3 : Mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan dan berwawasan lingkungan.

Misi 4 : Mewujudkan Kota Lubuklinggau yang madani melalui pembangunan ekonomi sosial masyarakat

Misi 5 : Meningkatkan profesionalisme aparatur dalam penyelenggaraan pemerintahan

Upaya perbaikan kehidupan (ekonomi) masyarakat difokuskan pada empat sektor utama yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor bangunan, sektor jasa-jasa, dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.

Agar ke-4 sektor itu dapat berkontribusi secara optimal terhadap peningkatan perekonomian masyarakat, perlu pula diikuti dengan penataan kehidupan masyarakat, penataan penyelenggaraan pemerintahan dan penyediaan sarana dan prasarana pendukung.

Lubuklinggau, maka pemerintahan otonom diharapkan dapat menjadi contoh/teladan bagi masyarakat. Untuk maksud tersebut, secara bertahap sampai tahun 2012 perlu dilakukan penataan pemerintahan Kota Lubuklinggau sehingga dapat tercapai dan terwujud:

 Adanya pemerintahan Kota Lubuklinggau yang kuat, efisien dan bersih, melaksanakan tugasnya secara rasional dan profesional melalui sistem pembinaan yang akomodatif, partisipatif dan komunikatif pada semua jajaran pemerintahan;

 Adanya komitmen dari pemerintah untuk pemberdayaan masyarakat dimana masyarakat sebagai pelaku pembangunan bukan hanya sebagai pelengkap saja;

 Semangkin baiknya kemitraan antara pemerintah dengan swasta, diikuti dengan kemudahan proses penanaman modal, perizinan dan

share holding untuk penanaman modal asing;

Tersedianya sarana dan prasarana infrastruktur pembangunan daerah akan sangat membantu tercapainya ketiga tujuan yang dikemukakan di atas (perbaikan ekonomi, penataan kehidupan masyarakat dan penataan pemerintahan). Untuk maksud tersebut, secara bertahap dinas/instansi pemerintah, swasta dan masyarakat perlu berupaya untuk mendukung pencapaian perbaikan ekonomi, penataan kehidupan masyarakat dan perwujudan Good Governance.

3. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Pemerintah Kota Lubuklinggau menetapkan tujuan strategis berdasarkan

visi, misi dan faktor-faktor kunci keberhasilan. Sasaran-sasaran strategis

Pemerintah Kota Lubuklinggau yang merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis organisasi dirumuskan untuk masing-masing tujuan yang telah ditetapkan.

Tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan dapat diuraikan sebagai

Tujuan pertama dalam misi pertama yaitu Terwujudnya masyarakat Kota

Lubuklinggau yang cerdas dan bermoral dijabarkan dengan satu sasaran yaitu 1.1.1 Meningkatnya kualitas pendidikan.

Tujuan kedua dalam misi pertama yaitu Terwujudnya Kesehatan

masyarakat yang berkualitas dijabarkan dengan tiga sasaran yaitu: 1.2.1 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

1.2.2 Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan 1.2.3 Terkendalinya laju pertumbuhan penduduk

Tujuan pertama dalam misi kedua yaitu terwujudnya infrastruktur dan

penataan sistem perekonomian yang mendukung kegiatan bisnis, perdagangan, industri dan jasa secara terpadu dijabarkan dengan dua

sasaran yaitu:

2.1.1 Berkembangnya pusat bisnis, perdagangan, industri dan jasa 2.1.2 Meningkatkan kualitas pariwisata dan budaya daerah

Tujuan kedua dalam misi kedua yaitu terwujudnya peningkatan

perekonomian daerah pada sektor agrobisnis dijabarkan dengan dua

sasaran yaitu:

2.2.1 Meningkatnya hasil produksi pertanian dan perkebunan 2.2.2 Meningkatnya hasil produksi peternakan dan perikanan

Tujuan pertama dalam misi ketiga yaitu Terwujudnya pembangunan

daerah yang berwawasan lingkungan dijabarkan dengan tiga sasaran yaitu: 3.1.1 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana perhubungan yang

mendukung kegiatan perekonomian

3.1.2 Meningkatnya pengelolaan sumber daya air

3.1.3 Meningkatnya pembangunan lingkungan pemukiman yang berwawasan lingkungan

Tujuan kedua dalam misi ketiga yaitu Terwujudnya pelestarian sumber

pelestarian lingkungan hidup.

Tujuan pertama dalam misi keempat yaitu Terciptanya iklim usaha kecil

menengah yang kondusif dijabarkan dengan dua sasaran yaitu: 4.1.1 Meningkatnya daya saing koperasi, usaha kecil dan menengah 4.1.2 Meningkatnya daya saing penduduk dalam memasuki dunia kerja.

Tujuan kedua dalam misi keempat yaitu Terwujudnya partisipasi

masyarakat dalam pembangunan daerah dengan memperhatikan pengarusutamaan gender dan prestasi olahraga dijabarkan dengan dua

sasaran yaitu:

4.2.1 Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan 4.2.2 Meningkatnya kualitas pemuda dan olahraga.

Tujuan ketiga dalam misi keempat yaitu Terwujudnya perlindungan sosial

bagi masyarakat dijabarkan dengan satu sasaran yaitu 4.3.1 Meningkatnya penanganan masalah sosial.

Tujuan pertama dalam misi kelima yaitu dijabarkan dengan empat sasaran

yaitu:

5.1.1 Meningkatnya kompetensi aparatur daerah

5.1.2 Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan 5.1.3 Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah

5.1.4 Meningkatnya kecepatan dan ketepatan jasa pelayanan publik.

Tujuan kedua dalam misi kelima yaitu Terciptanya keharmonisan antar

suku, ras dan agama dalam kehidupan bermasyarakat dijabarkan dengan satu sasaran yaitu 5.2.1 Terbinanya ketentraman dan ketertiban umum. 4. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN

Strategi pencapaian tujuan dan sasaran Pemerintah Kota Lubuklinggau dijabarkan dalam bentuk rumusan kebijakan dan program. Program-program yang ditetapkan tersebut merupakan Program-program indikatif yang akan

dilaksanakan dalam lima tahun ke depan. Secara rinci uraian program untuk tiap sasaran strategis adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1.

Uraian Program Untuk tiap Sasaran Strategis

Sasaran Kebijakan Program

1.1.1 Meningkatnya

kualitas pendidikan 1.a Peningkatanpembangunan

pendidikan

1 Program Pendidikan Anak

Usia Dini

2 Program Wajib Belajar

Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

3 Program Pendidikan

Menengah

4 Program Pendidikan Non

Formal

5 Program Peningkatan

Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

6 Program Manajemen

Pelayanan Pendidikan

7 Program Pengembangan

Budaya Baca dan

Pembinaan Perpustakaan 1.2.1 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat 1.b Peningkatan pembangunan kesehatan

8 Program Obat dan

Perbekalan Kesehatan

9 Program Promosi

Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat

10 Program Perbaikan Gizi

Masyarakat

11 Program Pengembangan

Lingkungan Sehat

12 Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular 13 Program pelayanan kesehatan penduduk miskin 14 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak 1.2.2 Meningkatnya akses

pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

15 Program Upaya Kesehatan

Masyarakat

16 Program Pengawasan Obat

dan Makanan

17 Program pengadaan,

peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya

18 Program pengadaan,

peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata

19 Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan 1.2.3 Terkendalinya laju pertumbuhan penduduk 20 Program Keluarga Berencana

21 Program pembinaan peran

serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri

22 Program pengembangan

pusat pelayanan informasi dan konseling KRR 2.1.1 Berkembangnya

pusat bisnis, perdagangan, industri dan jasa

2.a Memperkuat perekonomian yang berbasis sektor unggulan serta membangun berbagai jenis infrastruktur dan layanan sosial

23 Program penciptaan iklim

usaha Usaha Kecil

Menengah yang konduksif

24 Program Pengembangan

Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah 25 Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri 26 Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan

27 Program peningkatan dan

pengembangan ekspor 28 Program peningkatan kemampuan teknologi industri 29 Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri 30 Program Pengembangan

Industri Kecil dan Menengah 31 Program Peningkatan Pembangunan Informasi Perdagangan 2.1.2 Meningkatkan kualitas pariwisata dan budaya daerah

32 Program Pengembangan Nilai Budaya 33 Program pengembangan pemasaran pariwisata 34 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 35 Program Pengelolaan Keragaman Budaya 36 Program pengembangan Kemitraan 2.2.1 Meningkatnya hasil produksi pertanian dan perkebunan 37 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 38 Program Peningkatan Ketahan Pangan (pertanian/perkebunan) 39 Program peningkatan

pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan

Sasaran Kebijakan Program 40 Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan 41 Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan 42 Program Pemberdayaan Penyuluh Kehutanan 2.2.2 Meningkatnya hasil produksi peternakan dan perikanan 43 Program pengembangan budidaya perikanan

44 Program pencegahan dan

penanggulangan penyakit ternak

45 Program peningkatan

produksi hasil peternakan

46 Program peningkatan

pemasaran hasil produksi peternakan 47 Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan 48 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 3.1.1 Meningkatnya

kualitas sarana dan prasarana

perhubungan yang mendukung kegiatan perekonomian

3.a Penataan ruang

perkotaan dan percepatan pembangunan wilayah strategis dan cepat tumbuh

49 Program pembangunan

jalan dan jembatan

50 Program Peningkatan Jalan

dan Jembatan

51 Program

rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan

52 Program pembinaan dan

pengembangan bidang ketenagalistrikan

53 Program Rehabilitasi dan

Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

54 Pogram peningkatan

pelayanan angkutan

55 Program pembangunan

sarana dan prasarana perhubungan

56 Program pengendalian dan

pengamanan lalu lintas 3.1.2 Meningkatnya

pengelolaan sumber daya air

57 Program Pengembangan

dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya

58 Program Penyediaan dan

Pengelolaan Air Baku

59 Program Pengembangan

Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

3.1.3 Meningkatnya pembangunan lingkungan pemukiman yang berwawasan lingkungan 60 Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong 61 Program pembangunan turap/talud/bronjong 62 Program Pengembangan

Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

63 Program Pengembangan

Kinerja Pengelolaan Persampahan

64 Program pengelolaan

ruang terbuka hijau (RTH)

65 Program Peningkatan

Pengelolaan Pemakaman

66 Program Perencanaan Tata

Ruang

67 Program Pengendalian

Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

3.2.1 Meningkatnya pengendalian sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup

68 Program peningkatan

pengendalian polusi

69 Program pengelolaan

ruang terbuka hijau (RTH)

70 Program Peningkatan

Pengelolaan Pemakaman

71 Perlindungan dan

konservasi sumber daya hutan

72 Program rehabilitasi hutan

dan lahan 73 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 4.1.1 Meningkatnya daya saing koperasi, usaha kecil dan menengah 4.a Pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat

74 Peningkatan Kualitas dan

Produktivitas Tenaga Kerja 4.1.2 Meningkatnya daya saing penduduk dalam memasuki dunia kerja 75 Peningkatan Kesempatan Kerja 76 Perlindungan dan Lengembangan Lembaga Ketenagakerjaan 77 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan 4.2.1 Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan 78 Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa

79 Program Penguatan

Kelembagaan Peng-harus utamaan Gender dan Anak

80 Program Peningkatan

Peran Serta Masyarakat dan kesetaraan Gender dalam Pembangunan

81 Program peningkatan

Sasaran Kebijakan Program

4.2.2 Meningkatnya kualitas pemuda dan olahraga 4.b Pembangunan kepemudaan dan olahraga dan peningkatan iptek 82 Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda

83 Program Pembinaan dan

Pemasyarakatan Olah Raga

84 Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana Olah Raga

85 Program Pemberdayaan

Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya 4.3.1 Meningkatnya penanganan masalah social 4.c Peningkatan pemberdayaan kelembagaan sosial

86 Program Pelayanan dan

Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

87 Program pembinaan para

penyandang cacat dan trauma

88 Program pembinaan panti

asuhan /panti jompo

89 Program Pendidikan Kedinasan 5.1.1 Meningkatnya kompetensi aparatur daerah 5.a Peningkatan

pelayanan publik 90 Program peningkatankapasitas sumberdaya

aparatur

91 Program pembinaan dan

pengembangan aparatur 92 Program perencanaan pembangunan daerah 5.1.2 Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan 93 Program perencanaan pembangunan ekonomi 94 Program perencanaan

sosial dan budaya

95 Program pengembangan

data/informasi

96 Program Pengembangan

Komunikasi, Informasi dan Media Massa 97 Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi 98 Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah 99 Program Peningkatan

sistem pengawasan internal dan pengendalian

pelaksanaan kebijakan KDH

100 Program Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur

101 Program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan

102 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten/kota 103 Peningkatan Kapasitas

Pimpinan dan Anggota DPRD 104 Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah 105 Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah 106 Program Penataan Daerah

Otonomi Baru

107 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

108 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 109 Program peningkatan

pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

110 Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah 111 Program Penataan Administrasi Kependudukan 5.1.3 Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah 112 Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi 5.1.4 Meningkatnya kecepatan dan ketepatan jasa pelayanan publik 114 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan 115 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan 5.2.1 Terbinanya ketentraman dan ketertiban umum 5.b Penerapan tertib hukum, menciptakan ketertiban umum dan rasa aman 116 Program Peningkatan keamanan dan kenyamanan Lingkungan 117 Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal 118 Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat ( Pekat ) 119 Program Pendidikan Politik Masyarakat

5. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Sebagaimana telah diatur dalam Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, maka Pemerintah Kota Lubuklinggau selaku Instansi Pemerintah Daerah perlu menetapkan Peraturan Walikota Lubuklinggau tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kota Lubuklinggau Tahun 2008-2013. Hal ini sejalan dengan penyempurnaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagaimana yang telah diselenggarakan oleh Sekretariat Daerah sesuai amanat Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Adapun Indikator Kinerja Utama telah dilegal-formalkan melalui Peraturan Walikota Lubuklinggau Nomor 17 Tahun 2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di Pemerintah Kota Lubuklinggau Tahun 2008-2013. Peraturan Walikota Lubuklinggau tersebut sekaligus diarahkan guna memberikan pedoman bagi Pemerintah Kota Lubuklinggau dalam merumuskan acuan ukuran kinerja yang digunakan dalam rangka untuk menetapkan Rencana Kinerja Tahunan, menyampaikan Rencana Rerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan anggaran, menyusun dokumen Penetapan Kinerja, menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan melakukan evaluasi pencapaian kinerja pemerintah daerah. Perbaikan indikator kinerja dilakukan berdasarkan hasil evaluasi setiap tahunnya. Perbaikan indikator kinerja dimaksudkan untuk lebih mempertajam indikator pengukur keberhasilan kinerja atas sasaran yang telah ditetapkan. Uraian Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Lubuklinggau adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2

Uraian Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Lubuklinggau

Sasaran Indikator Kinerja Satuan

1.1.1 Meningkatnya kualitas

pendidikan 1 Angka melek huruf2 Rata-rata lama sekolah tahun%

3 Angka Partisipasi Murni

4 Angka Partisipasi Murni

(APM) SMP/MTs/Paket B %

5 Angka Partisipasi Murni (APM)

SMA/SMK/MA/Paket C %

6 Angka Putus Sekolah (APS)

SD/MI %

7 Angka Putus Sekolah (APS)

SMP/MTs %

8 Angka Putus Sekolah (APS)

SMA/SMK/MA %

9 Angka Kelulusan (AL)

SD/MI %

10 Angka Kelulusan (AL)

SMP/MTs %

11 Angka Kelulusan (AL)

SMA/SMK/MA %

12 Angka Melanjutkan (AM)

dari SD/MI ke SMP/MTs %

13 Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke

SMA/SMK/MA %

14 Guru yang memenuhi

kualifikasi S1/D-IV %

15 Persentase Pendidikan Anak

Usia Dini (PAUD) %

16 Persentase kunjungan

perpustakaan per tahun %

1.1.2 Meningkatnya keimanan dan

ketaqwaan masyarakat

1 Persentase lembaga agama

yang dibina %

1.2.1 Meningkatnya derajat

kesehatan masyarakat 1 Angka Usia Harapan Hidup2 Angka kematian bayi Tahun

(per 1000 kelahiran hidup) per 1000

3 Angka Kematian Ibu Melahirkan

(per 100.000 kelahiran hidup)

per 100.000 4 Angka pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

% 5 Cakupan Komplikasi

Kebidanan yang ditangani %

6 Cakupan Kunjungan Bayi %

7 Prosentase balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai

standar %

8 Prosentase balita dengan gizi

buruk %

9 Prosentase kelurahan UCI %

10 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien

masyarakat miskin %

11 Cakupan penemuan dan

Sasaran Indikator Kinerja Satuan

12 Cakupan penemuan dan penanganan penderita TBC

BTA %

13 Prosentase Rumah Tangga dengan Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) %

14 Prosentase cakupan Pelayanan Kesehatan Usia

Lanjut %

1.2.2 Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

1 Rasio Puskesmas terhadap

penduduk per 30.000pddk

2 Rasio Puskesmas Pembantu

(Pustu) terhadap penduduk per 10.000

penduduk 3 Prosentase Kelengkapan

peralatan medis %

4 Prosentase kelengkapan

peralatan non medis %

5 Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota

% 6 Rasio dokter umum

terhadap penduduk 25.000per

penduduk 7 Prosentase Tempat Pengolahan Makanan dibina/diawasi % 1.2.3 Terkendalinya laju pertumbuhan penduduk

1 Prevalensi peserta KB aktif %

2 Persentase keluarga pra sejahtera dan keluarga

sejahtera I %

2.1.1 Berkembangnya pusat bisnis, perdagangan, industri dan jasa

1 Prosentase pasar yang aktif %

2 Persentase IKM dan UKM yang menggunakan

teknologi %

3 Persentase pertumbuhan

industri pertahun %

4 Persentase kenaikan nilai

realisasi PMDN pertahun %

5 Rasio daya serap tenaga kerja

2.1.2 Meningkatkan kualitas pariwisata dan budaya daerah

1 Jumlah kunjungan wisata

pertahun Orang

2 Persentase benda, situs dan kawasan cagar budaya yang

dilestarikan %

2.2.1 Meningkatnya hasil produksi pertanian dan perkebunan

1 Ketersediaan Bahan Pangan

utama pendudukton/1000

2 Tingkat produksi

perkebunan ton/ha

3 Tingkat produksi padi

pertahun Ton/ha

4 Tingkat produksi bahan

2.2.2 Meningkatnya hasil produksi peternakan dan perikanan

1 Tingkat produksi daging per

tahun Kg/Thn

2 Rata-rata tingkat populasi

ternak per tahun Ekor/Thn

3 Tingkat produksi ikan per

tahun Kg/Thn

3.1.1 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana perhubungan yang mendukung kegiatan perekonomian

1 Persentase panjang jalan

dengan kondisi mantap %

2 Persentase panjang jembatan

dengan kondisi mantap %

3 Persentase ketersediaaan Jaringan Listrik dan lampu

jalan Pemukiman %

4 Persentase angkutan darat %

3.1.2 Meningkatnya pengelolaan sumber daya air

1 Persentase rumah tangga

pengguna air bersih %

2 Persentase luas areal sawah

yang diairi (Berirgasi baik) %

3 Luas irigasi dalam kondisi

baik % 3.1.3 Meningkatnya pembangunan lingkungan pemukiman yang berwawasan lingkungan

1 Persentase Pemukiman layak

huni %

2 Persentase rumah yang ber

IMB %

3 Panjang jalan yang memiliki drainase/saluran

pembuangan air %

4 Persentase penanganan

sampah %

5 Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk

per 1000 penduduk 6 Rasio tempat pemakaman

umum per satuan penduduk pendudukper 1000

7 Persentase ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah

ber HPL/HGB %

8 Persentase Luas lahan

bersertifikat %

3.2.1 Meningkatnya pengendalian sumber daya alam dan

pelestarian lingkungan hidup

1 Persentase rehabilitasi hutan

lahan kritis % 2 Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL % 3 Persentase penegakan hukum lingkungan % 4.1.1 Meningkatnya daya saing koperasi, usaha kecil dan menengah

1 Persentase koperasi aktif %

2 Persentase usaha mikro dan

kecil %

4.1.2 Meningkatnya daya

saing penduduk dalam memasuki dunia kerja

1 Tingkat partisipasi angkatan

kerja %

2 Persentase pencari kerja

Sasaran Indikator Kinerja Satuan

4.2.1 Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan

1 Persentase PKK aktif %

2 Persentase PKK yang dibina %

3 Persentase LPM yang dibina %

4 Partisipasi perempuan di

lembaga pemerintah %

5 Partisipasi angkatan kerja

perempuan %

6 Angka melek huruf

perempuan usia 15 tahun ke

atas %

7 Prosentase kekerasan dalam

rumah tangga (KDRT) %

4.2.2 Meningkatnya kualitas

pemuda dan olahraga 1 Prosentase Organisasipemuda yang dibina %

2 Persentase organisasi

pemuda yang aktif %

3 Persentase cabang olah raga

yang dibina %

4 Persentase atlit yang dibina %

5 Lapangan olahraga per 1000

penduduk 4.3.1 Meningkatnya penanganan masalah sosial 1 Persentase penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial % 2 Persentase PMKS yang

memperoleh bantuan sosial %

5.1.1 Meningkatnya kompetensi aparatur daerah

1 Persentase pejabat yang memenuhi persyaratan

diklatpim %

2 Persentase aparatur yang telah ikut diklat teknis dan

fungsional %

3 Ratio kesesuaian keahlian aparat dengan job yang

ditanganinya %

4 Tingkat disiplin aparatur %

5.1.2 Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan

1 Persentase kesesuaian program daerah dengan

program pusat %

2 Persentase kesesuaian program SKPD tahunan dengan kebijakan program pembangunan daerah tahunan

Dokumen terkait