• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMP N 2 GODEAN

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas / Semester : VIII / 2

Standar Kompetensi : 6. Memahami pranata dan penyimpangan sosial

Kompetensi Dasar : 6.1 Mendeskripsikan bentuk-bentuk hubungan sosial

Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat: - Menjelaskan pengertian pranata sosial

- Mengidentifikasi fungsi pranata sosial - Mengidentifikasi jenis-jenis pranata sosial

B. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pengertian pranata sosial 2. Fungsi pranata sosial 3. Jenis-jenis pranata sosial

C. METODE PEMBELAJARAN 1. MetodeJigsaw D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN PERTEMUAN PERTAMA Pendahuluan (30 menit)

1. Membuka pelajaran dengan salam dan doa

2. Mengkondisikan kelas dan memeriksa kehadiran siswa

3. Menyampaikan apersepsi dan motivasi 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran

5. Memberikan soalPretest

Kegiatan Inti (45 menit)

1. Guru memberikan soal pretest kepada siswa

2. Menyampaikan materi pelajaran secara umum

3. Menjelaskan dan mengarahkan tentang langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan Metode Jigsaw yang meliputi:

a. Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil, 4 atau 5 orang

b. Guru membagi materi berdasarkan topik yang akan dipelajari

c. Setiap siswa dalam kelompok harus mempelajari materi yang telah dibagi oleh guru

d. siswa membuat kelompok ahli yang terdiri dari perwakilan masing- masing kelompok (satu kelompok satu siswa)

e. Di dalam kelompok ahli terdapat kelompok dengan materi yang berbeda-beda dan kelompok ahli melakukan diskusi untuk memahami materi secara utuh

f. Kelompok ahli kembali ke kelompok asal dan mendiskusikan atau menyampaikan apa yang di dapat dari kelompok ahli

g. Guru memberikan pertanyaan secara acak kepada masing-masing kelompok

Penutup (5 menit)

1. Merefleksi jalannya proses pembelajaran 2. Memberikan tugas kepada siswa untuk

mempelajari materi selanjutnya

3. Menutup pelajaran dengan doa dan salam

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN (pertemuan kedua)

Pendahuluan (10 menit)

1. Membuka pelajaran dengan salam dan doa

2. Mengkondisikan kelas dan memeriksa kehadiran siswa

3. Menyampaikan apersepsi dan motivasi 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti (40 menit)

1. Menyampaikan materi pelajaran secara umum

2. Menjelaskan dan mengarahkan tentang langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan Metode Jigsaw yang meliputi:

a. Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil, 4 atau 5 orang

b. Guru membagi materi berdasarkan topik yang akan dipelajari

c. Setiap siswa dalam kelompok harus mempelajari materi yang telah dibagi oleh guru

terdiri dari perwakilan masing- masing kelompok (satu kelompok satu siswa)

e. Di dalam kelompok ahli terdapat kelompok dengan materi yang berbeda-beda dan kelompok ahli melakukan diskusi untuk memahami materi secara utuh

f. Kelompok ahli kembali ke kelompok asal dan mendiskusikan atau menyampaikan apa yang di dapat dari kelompok ahli

g. Guru memberikan pertanyaan secara acak kepada masing-masing kelompok

Penutup (30 menit)

1. Memberikan soalposttest

2. Merefleksi jalannya proses pembelajaran

3. Menutup pelajaran dengan doa dan salam

E.SUMBER BELAJAR

- Buku Paket IPS kelas VIII

- Fattah, Sanusi. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial: SMP/MTs Kelas VIII.

Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan

- Sudarmi, Sri & Waluyo. 2008. Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu. Semarang: PT. Sindur Press

- LKS kelas VIII

- Buku-buku yang relevan - Gambar-gambar yang relevan

F. PENILAIAN Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen - Menjelaskan pengertian pranata sosial

Tes Tulis Tes Uraian Jelaskan pengertian

pranata sosial !

- Mengidentifikasi fungsi pranata sosial

Tes Tulis Tes Uraian Sebutkan fungsi

pranata sosial !

- Mengidentifikasi jenis- jenis pranata sosial

Tes tulis Tes Uraian Sebutkan jenis-

jenis pranata sosial !

Mengetahui, Guru mapel IPS

(Unda Krismowo, S.Pd) NIP. 196111141988031004

Yogyakarta, 28 Januari 2015 Mahasiswa,

(Dian Febi Hardiyanti) NIM. 12416241050

MATERI

1. Pengertian dan Fungsi Pranata Sosial

Pranata sosial berasal dari bahasa asing social institutions.

Koentjaraningrat mengatakan bahwa pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan, Soerjono Soekanto mengemukakan pranata sosial merupakan himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.

Berdasarkan pengertian pranata sosial diatas dapat dipahami bahwa dalam pranata sosial terdapat dua hal utama, yaitu aktivitas untuk memenuhi kebutuhan dan norma yang mengatur aktivitas tersebut. Di dalam pranata sosial terdapat seperangkat aturan yang berpedoman pada kebudayaan. Oleh karena itu, pranata sosia bersifat abstrak karena merupakan seperangkat aturan. Adapun wujud dari pranata sosial adalah lembaga (institute).

Secara umum, pranata sosial mempunyai beberapa fungsi. Fungsi- fungsi dari pranata sosial, yaitu :

a. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat dalam hal bertingkah laku dan bersikap dalam menghadapi masalah kemasyarakatan

b. Menjaga keutuhan dan integrasi masyarakat

c. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial, artinya sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya

Selain fungsi umum tersebut, pranata sosial memiliki dua fungsi besar yaitu :

a. Fungsi manifes adalah fungsi pranata sosial yang nyata, tampak, disadari dan menjadi harapan sebagian besar anggota masyarakat. Misalnya fungsi reproduksi dalam keluarga adalah untuk menghasilkan keturunan.

b. Fungsi laten adalah fungsi pranata sosial yang tidak tampak, tidak disadari dan tidak diharapkan orang banyak, tetapi ada. Misalnya pewarisan gelar

dalam pranata keluarga yang dapat dijadikan sebagai pengendali sosial dari perilaku menyimpang.

2. Ciri-Ciri Pranata Sosial

Meskipun pranata sosial merupakan sistem norma, tetapi pranata sosial yang ada di masyarakat memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan norma sosial. Adapun ciri-ciri atau karakteristik pranata sosial adalah sebagai berikut :

a. Memiliki lambang-lambang atau simbol

Setiap pranata sosial pada umumnya memiliki lambang-lambang atau simbol-simbol yang terwujud dalam tulisan, gambar yang memiliki makna serta menggambarkan tujuan dan fungsi pranata yang bersangkutan.

b. Memiliki tata tertib dan tradisi

Pranata sosial memiliki aturan-aturan yang menjadi tata tertib serta tradisi-tradisi baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang akan menjadi acuan serta pedoman bagi setiap anggota masyarakat yang ada di dalamnya.

c. Memiliki satu atau beberapa tujuan

Pembentukan pranata sosial bertujuan untuk mengatur kegiatan manusia dalam upaya memenuhi kebutuhannya. Pranata sosial mempunyai tujuan yang disepakati bersama oleh anggota masyarakat.

d. Memiliki nilai

Pranata sosial merupakan hasil pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku dari sekelompok orang atau anggota masyarakat, mengenai apa yang baik dan apa yang seharusnya dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian pranata sosial terdiri atas adat istiadat, tradisi atau kebiasaan serta unsur-unsur kebudayaan lain yang secara langsung maupun tidak langsung bergabung dalam suatu fungsi, sehingga pranata sosial tersebut mempunyai makna atau nilai di dalam masyarakat tersebut.

e. Memiliki usia lebih lama (tingkat kekelan tertentu)

Pranata sosial pada umumnya tidak mudah berganti atau berubah. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya pranata sosial yang diwariskan dari generasi ke generasi. Pranata sosial yang telah diterima akan melembaga pada setiap diri anggota masyarakat dalam jangka waktu relatif lama sehingga dapat ditentukan memiliki tingkat kekekalan tertentu. f. Memiliki alat kelengkapan

Pranata sosial memiliki sarana dan prasarana yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan.

3. Penggolongan Pranata Sosial

Berikut ini beberapa tipe atau penggolongan pranata sosial :

a. Berdasarkan perkembangannya, pranata sosial dapat dibedakan menjadi

Crescive institutiondanEnacted institution.

1) Crescive institution, artinya lembaga sosial yang tidak sengaja dibentuk tetapi tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat. Contohnya, tata cara pernikahan, upacara adat, dan penganutan terhadap salah satu agama.

2) Enacted institution, artinya pranata sosial yang sengaja dibentuk dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Contohnya, lembaga pendidikan dan lembaga kesehatan.

b. Berdasarkan sistem nilai yang diterima oleh masyarakat, pranata sosial terdiri atasBasic institutiondanSubsidiary institution.

1) Basic institution, yaitu pranata yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan kelangsungan tata tertib dan aturan yang telah terjadi dalam masyarakat. Contonya, terbentuknya keluarga.

2) Subsidiary institution, yaitu pranata yang dianggap kurang penting tetapi masih diberlakukan dalam kehidupan bermasyarakat. Contohnya, mengenakan pakaian bagus ketika ke pesta atau mengadakan rekreasi pada saat santai.

c. Berdasarkan fungsinya, pranata sosial terdiri atas Cooperative institution

1) Cooperative institution, yaitu pranata sosial yang berfungsi untuk menghimpun pola serta tata cara perilaku yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan. Contohnya, dalam kegiatan industri dibiasakan menggunakan peralatan dengan benar dan bekerja cepat.

2) Regulative institution, yaitu pranata sosial yang bertujuan mengawasi kebiasaan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Contohnya, hukum yang dilembagai oleh kejaksaan atau pengadilan.

d. Berdasarkan sudut penerimaan masyarakat, pranata sosial terdiri atas

Approved institutiondanUnsanction institution.

1) Approved institution, artinya pranata sosial yang kehadirannya dapat diterima oleh masyarakat. Contohnya, pendidikan melalui kegiatan agama atau persekolahan.

2) Unsanction institution, artinya pranata sosial yang kehadirannya ditolak oleh anggota masyarakat pada umumnya. Contohnya, pembunuhan, pencurian, penipuan, dan korupsi.

e. Berdasarkan faktor penyebarannya, pranata sosial terdiri atas General institutiondanRestricted institution.

1) General institution, artinya pranata sosial yang aturannya dipahami dan diketahui oleh seluruh anggota masyarakat. Contohnya, beberapa aturan dalam agama.

2) Restricted institution, artinya pranata sosial yang hanya dipahami oleh anggota kelompok tertentu saja tanpa diketahui secara global oleh masyarakat umum. Contohnya, kelompok kepercayaan tertentu.

4. Jenis-Jenis Pranata Sosial

Seperti yang telah dijelaskan di atas, pranata sosial di masyarakat mempunyai beberapa fungsi. Fungsi-fungsi pranata tersebut terwujud dalam setiap macam pranata yang ada di masyarakat. Adapun macam-macam pranata sosial yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat yaitu :

a. Pranata Keluarga

Unsur terkecil dalam kelompok manusia adalah keluarga. Pembentukan watak dan perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh pranata keluarga yang dialami dan diterapkan sejak kecil.

1) Pengertian keluarga

Keluarga adalah satuan kekerabatan yang sangat mendasar di masyarakat. Satuan kekerabatan dapat disebut keluarga disebabkan adanya perkawinan atau keturunan. Berdasarkan jumlah anggotanya, keluarga dapat dibedakan menjadi keluarga inti dan keluarga luas. Keluarga inti (nuclear family) adalah satuan kekerabatan yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak dalam satu rumah. Keluarga luas (extended family) adalah satuan kekerabatan yang memiliki lebih dari satu keluarga inti dalam satu rumah.

2) Peran atau fungsi pranata keluarga

a) Fungsi reproduksi, keluarga merupakan sarana untuk memperoleh keturunan secara sehat, terhormat, dan terencana sesuai dengan ajaran agama dan sah dimata hukum.

b) Fungsi keagamaan, suatu keluarga penganut agama tertentu akan menurunkan agama dan kepercayaannya kepada anak-anaknya. Anak-anak akan diajari cara berdoa/beribadah sesuai keyakinan orang tuanya sejak dini.

c) Fungsi ekonomi, keluarga merupakan suatu wadah dalam usaha mengembangkan serta mengatur potensi dan kemampuan ekonomi.

d) Fungsi afeksi, norma afeksi ada dan diadakan oleh para orang tua untuk mewujudkan rasa kasih sayang dan rasa cinta sehingga tercipta kerukunan dan keharmonisan di dalam keluarga.

e) Fungsi sosialisasi, memberikan pemahaman tentang bagaimana seorang anggota keluarga bergaul dan berkomunikasi dengan orang lain dalam keluarga.

f) Fungsi penentuan status, melalui keluarga seorang anak memperoleh statusnya dalam masyarakat, seperti nama, hak waris, dan sebagainya.

g) Fungsi pendidikan, keluarga merupakan satuan kekerabatan yang pertama kali dikenal oleh anak, sehingga di keluargalah anak memperoleh pendidikan pertamanya dari orang tua atau kerabat lainnya.

h) Fungsi perlindungan, keluarga merupakan tempat berlindung lahir dan batin bagi anak pada khususnya dan bagi seluruh anggota keluarga pada umumnya.

b. Pranata Agama 1) Pengertian agama

Agama adalah ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta mencakup tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan antarmanusia dan antara manusia dengan lingkungannya.

2) Peran atau fungsi pranata agama

Masyarakat Indonesia menganut berbagai jenis agama dan kepercayaan. Oleh karena itu, diperlukan suatu pranata yaitu norma yang mengatur hubungan antarmanusia, antara manusia dengan alam, dan antara manusia dengan Tuhannya sehingga ketentraman dan kedamaian batin dapat diwujudkan. Pranata agama memiliki beberapa fungsi, sebagai berikut :

a) Fungsi ajaran atau aturan, memberi tujuan atau orientasi sehingga timbul rasa saling hormat antar sesama manusia. Tiap-tiap ajaran agama pada dasarnya mengarah ke satu tujuan, yaitu kebaikan. b) Fungsi hukum, memberikan aturan yang jelas terhadap tingkah

laku manusia akan hal-hal yang dianggap benar dan hal-hal yang dianggap salah.

c) Fungsi sosial, sehubungan dengan fungsi hukum, aturan agama juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sosial manusia, yaitu

sebagai dasar aturan kesusilaan dalam masyarakat, misalnya dalam masalah ekonomi, pendidikan, perkawinan, kesehatan, dan arsitektur.

d) Fungsi ritual, ajaran agama memiliki cara-cara ibadah khusus yang berbeda dengan agama lainnya.

e) Fungsi transformatif, agama dapat mendorong manusia untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Misalnya, dengan agama umat manusia mampu menciptakan karya-karya seni besar, seperti candi, masjid, dan bangunan-bangunan lainnya.

c. Pranata Ekonomi

1) Pengertian ekonomi

Secara umum, ekonomi diartikan sebagai cabang ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi, dan konsumsi barang-barang serta kekayaan (seperti keuangan, perindustrian, dan perdagangan).

2) Peran atau fungsi pranata ekonomi

Pranata ekonomi ada dan diadakan oleh masyarakat dalam rangka mengatur dan membatasi perilaku ekonomi masyarakat agar dapat tercapai keteraturan dan keadilan dalam perekonomian masyarakat. Pranata ekonomi muncul sejak adanya interaksi manusia, yaitu sejak manusia mulai membutuhkan barang atau jasa dari manusia lain.

Peran-peran pranata ekonomi dapat dibedakan menjadi :

a) Peran pranata ekonomi produksi, kegiatan produksi meliputi unsur-unsur bahan dasar, modal, tenaga kerja, dan manajemen. Pemanfaatan unsur-unsur produksi tersebut harus melalui aturan yang berlaku agar tercapai suatu keseimbangan dan keadilan sosial.

Di dalam pemanfaatan sumber daya alam, pranata ekonomi berperan dalam menjaga keseimbangan dalam pemanfaatannya agar lebih efektif dan efisien. Beberapa aturan dalam pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia, antara lain :

(1) Monopoli pemerintah, dilakukan oleh negara untuk menjamin ketersediaan suatu sumber produksi. Pada umumnya sumber- sumber produksi tersebut sangat penting dan menyangkut hajat hidup orang banyak, misalnya minyak, air, listrik, dan lain-lain.

(2) Monopoli swasta, dilakukan oleh pihak swasta melalui perjanjian atau kontrak kerja khusus dengan pemerintah untuk memanfaatkan sumber daya alam tertentu. Contoh, Hak Pengusahaan Hutan.

(3) Kuota, dilakukan pemerintah untuk membatasi produksi dan konsumsi terhadap suatu barang atau sumber daya alam. Hal ini dimaksudkan agar produksi dan pengolahan sumber daya alam dapat dilakukan dengan hemat atau tidak berlebihan. (4) Proteksi, dilakukan oleh pemerintah untuk melindungi

produk lokal dari persaingan produk luar negeri (impor) dengan menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk impor.

b) Peran pranata ekonomi distribusi

Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang hasil produksi ke konsumen untuk dikonsumsi. Pendistribusian penting dilakukan untuk mencapai kemakmuran rakyat dengan cara memeratakan ketercukupan kebutuhan rakyat akan barang atau jasa. Melalui distribusi, arus perdagangan dapat berjalan dengan lancar.

c) Peran pranata ekonomi konsumsi

Konsumsi adalah kegiatan menghabiskan atau menggunakan nilai guna suatu barang atau jasa. Pemenuhan kebutuhan manusia dalam berkonsumsi dipengaruhi oleh kemampuan manusia yang diukur melalui tingkat penghasilan atau pendapatan.

d. Pranata Pendidikan

1) Pengertian pendidikan

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran atau pelatihan. Di Indonesia, pendidikan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pendidikan sekolah (pendidikan formal) dan pendidikan luar sekolah (pendidikan nonformal).

2) Peran atau fungsi pranata pendidikan

Pranata pendidikan berfungsi untuk mempersiapkan manusia agar mampu mencari nafkah hidup saat ia dewasa kelak. Persiapan- persiapan yang dimaksud, meliputi kegiatan :

a) meningkatkan potensi, kreativitas, dan kemampuan diri

b) membentuk kepribadian dan pola pikir yang logis dan sistematis c) mengembangkan sikap cinta tanah air

e. Pranata Politik

1) Pengertian politik

Politik adalah pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaranan, meliputi segala urusan dan tindakan atau kebijakan mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain. Di dalam hal ini, yang dimaksud politik adalah semua usaha dan aktivitas manusia dalam rangka memperoleh, menjalankan, dan mempertahankan kekuasaan. Pranata politik adalah serangkaian peraturan, baik tertulis ataupun tidak tertulis yang berfungsi mengatur semua aktivitas politik dalam masyarakat atau negara. Pranata politik di Indonesia secara hierarki terdiri dari Pancasila, UUD 1945, Ketetapan MPR, UU, PP, Keputusan Presiden, Keputusan Menteri, dan Peraturan Daerah.

2) Peran atau fungsi pranata politik

Beberapa peran atau fungsi pranata politik, antara lain :

a) Pelindung dan penyalur aspirasi/hak asasi manusia, rakyat berhak berpolitik selama mematuhi kaidah-kaidah politik yang telah ditetapkan.

b) Memberikan pembelajaran politik bagi masyarakat, dalam hal ini rakyat mulai dilibatkan secara langsung dalam proses penentuan kebijakan.

c) Meningkatkan kesadaran berpolitik di kalangan masyarakat, hal ini terlihat dari meningkatnya keikutsertaan masyarakat dalam pemilu, kesadaran dalam mengawasi jalannya pemerintahan, dan adanya tuntutan transparansi dan akuntabilitas pemerintah.

Lampiran 3. Daftar Hadir Siswa Kelas Eksperimen 1 (SFAE)

Dokumen terkait