• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 6. RPP Kelas Eksperimen Pembelajaran Ketiga

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN EKSPERIMEN Satuan Pendidikan: SDN Tambakaji 01

Mata Pelajaran : PKn Kelas/Semester : VB/2

Materi Pokok : Bentuk Keputusan Bersama

Hari, Tanggal : 11 Mei 2016

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. STANDAR KOMPETENSI

4. Menghargai keputusan bersama

B. KOMPETENSI DASAR

4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama

C. INDIKATOR

4.1.1 Menjelaskan pengambilan keputusan secara voting 4.1.2 Menjelaskan pengambilan keputusan secara aklamasi 4.1.3 Menjelaskan bentuk-bentuk keputusan bersama

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui bagan, siswa dapat menjelaskan pengambilan keputusan secara voting dengan benar.

2. Setelah mengamati gambar, siswa dapat menjelaskan pengambilan keputusan secara aklamasi dengan benar.

3. Melalui teks bacaan, siswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk keputusan bersama dengan benar.

 Karakter yang diharapkan: Religius, Kreatif, Disiplin ( discipline ), Tanggung jawab ( responsibility ) Perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ), Kerjasama, dan Percaya diri (confidence).

E. MATERI AJAR

Keputusan bersama.

F. MODEL PEMBELAJARAN

107

G. METODE PEMBELAJARAN

Diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

H. MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN

Media : gambar aklamasi, teks bacaan, bagan voting Sumber :

Depdiknas. 2006. Standar Isi: Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI.

Depdiknas. 2007. Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Putra, Achmad Febrianto. 2014. Pengertian dan Bentuk Keputusan Bersama.

www.febrian.web.id. diakses pada 12 April 2016

Sulhan, dan Yamini, dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Widihastuti dan Fajar. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

I. LANGKAH PEMBELAJARAN

No Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

1. Pendahuluan Kegiatan Awal

1. Guru mengucapkan salam

2. Berdoa dipimpin oleh salah satu siswa 3. Guru melakukan presensi

4. Guru melakukan apersepsi “Anak-anak, coba berikan contoh permasalahan yang harus

diselesaikan dengan musyawarah?”

108

5. Guru memberikan motivasi bernyanyi lagu

“Disini Senang Disana Senang” diganti liriknya:

di kelas happy di kelas happy di kelas lima sangatlah happy lalalalalalala lalalalalalala ayo mulai belajar, materi hari ini

voting dan aklamasi, pasti bisa.

6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat menjelaskan voting, aklamasi dan bentuk-bentuk pengambilan keputusan.

2. Inti 1. Siswa mengamati bagan voting. (eksplorasi)

2. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai bagan (eksplorasi)

3. Siswa memperhatikan gambar aklamasi dan mengamatinya. (eksplorasi)

4. Guru meminta siswa membaca teks bacaan mengenai bentuk-bentuk keputusan bersama. 5. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan

bertanya jawab. (elaborasi)

6. Guru meminta siswa untuk duduk secara berkelompok dan membagikan kupon berbicara. Siswa harus menyerahkan kupon apabila berbicara.

7. Guru membagikan lembar kerja dan memberi kesempatan siswa mengerjakannya (elaborasi) 8. Siswa membacakan jawabannya sedangkan

yang lainnya menyimak. (mengkomunikasikan) 9. Guru dan siswa dapat membenarkan jika ada

jawaban yang kurang tepat.

109

10.Semua siswa harus menghabiskan kupon berbicaranya.

3. Penutup 1. Guru dan siswa membuat simpulan materi yang

telah dipelajari hari ini.

2. Siswa mengerjakan soal evaluasi

3. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan kegiatan remedial dan pengayaan. 4. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan

do’a.

10 menit

J. PENILAIAN

1. Prosedur Penilaian

a) Penilaian proses : menggunakan format penilaian b) Penilaian hasil : menggunakan format hasil belajar

110

2. Instrumen

a) Non test : Rubik penilaian b) Tugas : LKS

111

Lampiran 1

MATERI PEMBELAJARAN

Cara pengambilan keputusan bersama dibagi menjadi empat, pada pertemuan ini akan membahas tentang dua cara pengambilan keputusan, sebagai berikut:

1. Pemungutan Suara (Voting)

Pengambilan keputusan secara musyawarah mufakat tidak selalu berhasil membuahkan keputusan yang memuaskan. Mengapa bisa terjadi? Hal ini terjadi apabila ada perbedaan pendapat yang tidak dapat diselesaikan. Misalnya, beberapa pendapat dianggap sama baiknya atau karena beberapa pendapat dianggap tidak menguntungkan semua pihak. Jika demikian, ditempuhlah pemungutan suara atau voting. Dengan voting, diharapkan semua anggota akan dapat menerima keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak.

Keputusan dalam voting yang diambil berdasarkan suara terbanyak, memunculkan istilah mayoritas dan minoritas. Suara mayoritas adalah suara yang dipilih oleh orang banyak sedangkan suara minoritas adalah suara yang dipilih oleh sedikit orang sehingga kelompok minoritas harus rela mengikuti dan mematuhi keputusan yang dihasilkan kelompok mayoritas.

Perlu kamu ingat, bahwa voting tidak selalu dilakukan setelah musyawarah mufakat tidak menghasilkan keputusan. Voting juga dilakukan untuk mengambil keputusan yang tidak dapat dimusyawarahkan. Contohnya pemilihan presiden, kita tidak mungkin melakukan musyawarah bersama, maka dilakukan voting melalui pemilihan umum. Secara umum voting dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Voting terbuka

Yakni voting yang dilakukan secara terbuka. Setiap peserta musyawarah menyebutkan secara langsung apa yang menjadi pilihannya. Voting terbuka biasanya dilakukan secara lisan dengan cara mengatakan setuju, tidak setuju atau abstain (tidak memberikan suara). Voting terbuka dilakukan dengan cara mengangkat tangan atau berdiri, kemudian petugas menghitungnya secara langsung, dan saat itu juga dapat diketahui hasilnya.

112

b. Voting tertutup

Yaitu voting yang dilaksanakan secara tertutup, dimana setiap peserta musyawarah memberikan pilihannya pada selembar kertas. Keputusan dianggap sah apabila diambil dalam rapat yang dihadiri 2/3 tambah satu anggota kuorum dan disetujui lebih dari setengah jumlah yang hadir.

Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan voting, yaitu:

1. Pelaksanaan musyawarah untuk mufakat sudah dilaksanakan secara maksimal.

2. Kata mufakat sudah tidak mungkin lagi dijalankan karena terjadi perbedaan pendapat yang sulit disatukan.

3. Karena waktu yang mendesak (keputusan harus segera diambil). 4. Sebelum voting, semua peserta rapat diberi kesempatan untuk

mempelajari pendapat yang berbeda-beda.

5. Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak adalah sah bila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 jumlah anggota rapat.

6. Putusan yang diambil dengan suara terbanyak sebagai hasil musyawarah harus bermutu tinggi, dapat dipertanggungjawabkan, serta tidak bertentangan dengan dasar Negara Indonesia yaitu Pancasila.

Cara pengambilan keputusan melalui voting dinilai lebih praktis daripada cara musyawarah mufakat, namun demikian voting juga memiliki kelemahan.

Kelebihan Kekurangan

1. Memerlukan waktu yang singkat

2. Peserta tidak perlu banyak mengeluarkan pemikiran.

1. Keputusan yang dihasilkan bukan hasil mufakat dan saling menerima.

2. Keputusan yang disepakati seolah memaksa bagi kelompok minoritas.

3. Tidak menampung seluruh aspirasi dari anggota.

113

2. Aklamasi

Ada Kalanya keputusan bersama tidak diambil dengan cara mufakat ataupun voting, tetapi dengan cara aklamasi. Apa yang dimaksud dengan Aklamasi ?Aklamasi adalah pernyataan setuju secara lisan dari seluruh anggota kelompok. pernyataan setuju ini dilakukan untuk menghasilkan keputusan bersama. Pernyataan setuju dilakukan tanpa melalui pemungutan suara. Aklamasi terjadi karena adanya pendapat yang dikehendaki oleh semua anggota kelompok. Keputusan bersama yang disetujui dengan cara aklamasi ini harus dilaksanakan oleh seluruh anggota. sekian tentang aklamasi.

Aklamasi bukanlah jalan yang mutlak. Aklamasi bisa sah atau diterima jika seluruh peserta menyuarakan untuk setuju. Artinya, jika ada peserta yang menyatakan tidak setuju maka aklamasi tidak berlaku.

Bentuk-Bentuk Keputusan Bersama

Secara umum keputusan bersama dapat dibagi dalam dua bentuk, yaitu keputusan tertulis dan tidak tertulis.

1. Keputusan Tertulis

Keputusan tertulis adalah keputusan yang diambil secara bersama-sama yang didasarkan pada kesepakatan bersama dan dituangkan pada dokumen tertulis serta disahkan oleh pembuat keputusan tersebut.

Keputusan secara tertulis mempunyai kekuatan hokum yang kuat, siapapun wajib melaksanakan keputusan tersebut, bagi yang melanggar akan dikenakan sanksi atau hukuman.

Contoh keputusan dalam bentuk dokumen tertulis

Undang-Undang Dasar 1945 Undang-Undang Peraturan Pemerintah Peraturan Daerah

114

2. Keputusan Tidak Tertulis atau Lisan

Suatu keputusan yang diucapkan secara lisan yang berupa kata-kata dan tidak dituangkan secara tertulis dalam bentuk dokumen. Keputusan lisan tidak mempunyai kekuatan hokum seperti keputusan tertulis. Bagi yang melanggar akan dikenakan sanksi ringan tidak seberat keputusan tertulis. Contoh: Keputusan kepala desa mengenai pembagian pengairan sawah, Keputusan RT mengenai jadwal ronda atau kerja bakti.

115

Lampiran 2

MEDIA PEMBELAJARAN

Gambar pengambilan keputusan

Bagan Voting

Pemungutan Suara (Voting)

Jenis Voting 1. Voting Terbuka 2. Voting Tertutup Prinsip-Prinsip Voting Kelebihan dan Kekurangan Voting

116 Nama :

No. absen : Lampiran 3

LEMBAR KERJA SISWA

Ayo kerjakan soal berikut dengan jawaban yang benar! 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan aklamasi ? 2. Berikan contoh aklamasi di sekolah (minimal 2)? 3. Jelaskan prinsip-prinsip voting yang kamu ketahui ?

4. Berikan masing-masing 2 contoh bentuk keputusan secara tertulis dan lisan ? 5. Tuliskan kelebihan dan kekurangan voting yang kamu ketahui pada tabel di

bawah!

No. Kelebihan Kekurangan

117 Lampiran 4

Kisi-Kisi Soal

No Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran Indikator Soal Ranah Jenis Soal Nomer

Soal 1. 4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama 4.1.1 Menjelaskan pengambilan keputusan secara voting

 Siswa dapat menganalisis kelebihan dan kekurangan voting.

 Siswa dapat menentukan cara voting yang benar.

C4 C3 Pilihan ganda Pilihan ganda 2, 3 1, 4 4.1.2 Menjelaskan pengambilan keputusan secara aklamasi

 Siswa dapat menentukan contoh pengambilan keputusan secara aklamasi.

C3 Pilihan ganda

118 4.1.3 Menjelaskan bentuk-

bentuk keputusan bersama

 Siswa dapat memilih contoh bentuk- bentuk keputusan bersama.

 Siswa dapat menjelaskan bentuk- bentuk keputusan C2 C1 Pilihan ganda Pilihan ganda 6, 9 7, 10

119

Nama : No. absen : Lampiran 5

Evaluasi

Berilah tanda silang (x) pada a,b,c, atau d pada setiap jawaban yang benar! 1. Voting merupakan cara pengambilan keputusan bersama dengan pemungutan

suara terbanyak. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum voting dilaksanakan, kecuali….

a. voting ditempuh setelah cara musyawarah sudah dilakukan seadanya. b. voting dilakukan karena waktu yang mendesak sementara keputusan harus

segera diambil

c. voting dilakukan jika peserta musyawarah yang hadir mencapai separuh lebih

d. voting dilakukan setelah semua peserta musyawarah mempelajari setiap pendapat.

2. Di bawah ini yang bukan kekurangan dari votingadalah ….

a. keputusan yang dihasilkan bukan hasil mufakat dan saling menerima b. keputusan yang disepakati seolah memaksa bagi kelompok minoritas c. peserta tidak perlu banyak mengeluarkan pendapat

d. tidak menampung seluruh pendapat anggota 3. Manakah yang bukan merupakan kelebihan voting?

1. Keputusan yang dihasilkan bukan hasil mufakat dan saling menerima

4. Memerlukan waktu yang singkat

2. Peserta tidak perlu banyak mengeluarkan pendapat

5. Tidak menampung seluruh pendapat anggota

3. Dapat digunakan apabila jumlah peserta sangat banyak

6. Keputusan yang disepakati seolah memaksa bagi kelompok minoritas

a. 1, 2 dan 3 c. 1, 5 dan 6

b. 2, 4 dan 6 d. 2, 3 dan 5

4. Keluarga Romi berjumlah enam anggota, ingin membagi tugas untuk membersihkan rumah. Sebagai kepala keluarga ayah memberi Romi tugas

120

membersihkan kamar mandi, dia pun menolak dan mengusulkan Kakaknya saja yang membersihkan sehingga terjadi perdebatan. Bagaimanakah cara voting yang sah dan baik guna menyelesaikan masalah tersebut?

a. voting dilakukan secara tertutup dihitung oleh ayah, dihadiri empat anggota keluarga

b. voting dilakukan secara tertutup dihitung oleh ayah, dihadiri tiga anggota keluarga

c. voting dilakukan secara terbuka dihitung bersama-sama, dihadiri empat anggota keluarga

d. voting dilakukan secara terbuka dihitung oleh bersama-sama, dihadiri dua anggota keluarga

5. Perhatikan gambar dibawah ini!

Gambar a dan b merupakan cara pengambilan keputusan secara …. a. mufakat dan voting

b. pemungutan suara dan aklamasi c. aklamasi dan musyawarah d. aklamasi dan voting

6. Berikut yang merupakan contoh keputusan tertulis adalah …. a. peraturan bertamu

b. peraturan adat desa c. peraturan daerah

d. jadwal ronda atau kerja bakti

7. Keputusan yang diambil secara bersama-sama didasarkan kesepakatan

bersama dituangkan pada dokumen merupakan ….

a. keputusan tidak tertulis

121

b. keputusan tertulis c. keputusan bersama d. keputusan lisan

8. Perhatikan gambar di bawah!

Cara pengambilan keputusan yang digunakan adalah…. a. mufakat

b. aklamasi c. musyawarah d. voting

9. Berikut yang merupakan contoh keputusan lisan adalah …. a. Undang-undang Dasar 1945

b. Peraturan Pemerintah c. Peraturan Daerah

d. jadwal ronda atau kerja bakti

10.Suatu keputusan yang diucapkan yang berupa kata-kata dan tidak dituangkan secara tertulis dalam bentuk dokumen disebut ….

a. keputusan tertulis b. keputusan masyarakat c. keputusan lisan d. keputusan tercatat

122 Lampiran 6 Kunci Jawaban 1. A 2. C 3. C 4. C 5. D 6. C 7. B 8. B 9. D 10. C

123

Dokumen terkait