BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Lampiran 1.2 RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN
PERTEMUAN KEDUA
Satuan Pendidikan : SMAN 1 GODEAN Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit Waktu : 1 x 45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar.
2. Peserta didik dapat mendiskusikan contoh senyawa yang termasuk senyawa ion dan senyawa kovalen.
B. Kompetensi Dasar
3.8 Menganalisis sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya. 4.8 Membedakan daya hantar listrik berbagai larutan melalui
perancangan dan pelaksanaan percobaan. C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8.3 Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar.
4.8.3 Mendiskusikan contoh senyawa yang termasuk senyawa ion dan senyawa kovalen.
D. Materi
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit Konsep
Senyawa ion Senyawa kovalen Kekuatan elektrolit
87 Derajat ionisasi
E. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi kegiatan waktu
Pendahuluan Berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik Guru menyampaikan indikator pencapaian
kompetensi
Guru menyampaikan apersepsi :
Peserta didik diberikan pertanyaan yaitu:
- Pada pertemuan sebelumnya, kita sudah membahas mengenai sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit dan daya hantar listrik.
- Bagaimanakah daya hantar listrik untuk larutan elektrolit?
- Apakah padatan garam dapat mengahantarkan arus listrik seperti larutan garam? (masalah). - Siapakah yang berperan menghantarkan arus
listrik dalam larutan elektrolit? (masalah). - Nah, kali ini kita akan mempelajari senyawa ion
dan senyawa kovalen. (topik).
Guru membagi kelompok diskusi/observasi dan menjelaskan langkah-langkah kerja kelompok
5 menit
Kegiatan Inti Engagment (Pendahuluan)
Guru memberikan pertanyaan faktual yang akan mengarahkan peserta didik ke topik bahasan mengenai senyawa ion dan senyawa kovalen. Guru membagikan LKPD untuk masing-masing
kelompok.
Eksploration (Eksplorasi)
Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan tayangan video mengenai senyawa ion dan
88
senyawa kovalen.
Guru meminta peserta didik untuk mencatat dan berdiskusi mengenai senyawa ion dan senyawa kovalen yang ditayangan dalam video.
Eksplanation (Penjelasan)
Guru meminta peserta didik untuk menemukan konsep berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan. Guru meminta peserta didik untuk menjelaskan
konsep yang dipelajari dengan menggunakan kalimat sendiri.
Guru meminta peserta didik untuk menyempurnakan konsep yang didapat dengan membaca literatur lain.
Elaboration (Elaborasi)
Guru meminta peserta didik untuk mengaitkan konsep yang diperoleh dengan konsep-konsep lain yang terkait untuk lebih memperdalam pemahaman tentang konsep yang dipelajari.
Evaluation (Evaluasi)
Guru memberikan pertanyaan mengenai materi yang dipelajari.
Guru memberikan pemantapan terhadap konsep yang telah diperoleh.
Penutup Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan hasil belajar.
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa.
89
F. Media Pembelajaran 1. Media pembelajaran
Powerpoint
2. Alat dan bahan pembelajaran Alat :
a. Laptop b. LCD
Bahan :
a. Lembar kerja peserta didik 3. Sumber belajar
Sri Rahayu,dkk.2013. Kimia SMA/MA Kelas X.Jakarta: Bumi Aksara. Unggul Sudarmo.2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas X.Surakarta:Erlangga.
90
G. Teknik Penilaian
1. Lembar penilaian pengetahuan
Pertanyaan Skor
1. Apa yang dimaksud dengan senyawa ion? 20 2. Apa yang dimaksud dengan senyawa kovalen polar? 20 3. Berilah 3 contoh yang termasuk senyawa ion? 20 4. Berilah 3 contoh yang termasuk senyawa kovalen
polar?
20
5. Berapa harga derajat ionisasi untuk larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit?
20
Total skor 100
Jawab:
1. Senyawa ion adalah senyawa yang tersusun atas molekul-molekul yang memiliki ikatan ionik.
2. Senyawa kovalen polar adalah senyawa yang terbentuk dari sesama unsur-unsur non logam dengan cara membentuk ikatan kovalen. 3. Contoh yang termasuk senyawa ion adalah NaCl, NaBr, NaF, KBr,
KF, NaOH, KOH, LiOH.
4. Contoh senyawa yang termasuk kovalen polar adalah HF, HCl, HBr, CH3COOH, H2SO4.
5. Larutan elektrolit kuat: α = 1 Larutan elektrolit lemah: 0 ≤α≥ 1 Larutan non elektrolit: α = 0
91
2. Rubrik Penilaian Keterampilan
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
Kelompok :
Nama dan No.Absen :
No. Aspek Penilaian Skor Catatan A Observasi/Mengamati 1 Relevansi 2 Kelengkapan 3 Pembahasaan B Diskusi 4 Keterampilan mengkomunikasikan 5 Keterampilan mendengarkan 6 Keterampilan berargumentasi 7 Keterampilan berkontribusi C Presentasi 8 Keterampilan menjelaskan 9 Keterampilan memvisualisasikan 10 Keterampilan merespon Jumlah Skor Keterangan Nilai
Sangat Baik = 4 Baik = 3 Cukup = 2 Kurang = 1 Nilai =
Mengetahui, Godean, Januari 2017
Guru Mata Pelajaran Kimia Peneliti
Drs. Makhfudh Wahyu Anggraini Pramusinta
92
Lampiran 1. Materi
SENYAWA ION DAN SENYAWA KOVALEN POLAR
Ion-ion yang timbul dalam larutan elektrolit terdiri dari dua sumber yaitu senyawa ionik dan senyawa kovalen polar.
1. Senyawa Ionik
Senyawa ionik tersusun atas ion-ion sekalipun dalam bentuk padat atau kering. Misalnya NaCl dan NaOH. NaCl tersusun dari ion Na+ dan ion Cl¯ sedangkan NaOH tersusun dari ion Na+ dan ion OH– . Senyawa-senyawa ionik dalam keadaan padat tidak dapat menghantarkan arus listrik karena ion-ion yang terikat dengan kuat, sehingga ion-ion tersebut tidak mengalami mobilisasi ketika diberi beda potensial. Namun apabila senyawa ionik dilarutkan dalam pelarut polar misalnya air, maka senyawa ionik adalah suatu elektrolit. Hal ini disebabkan ion-ion yang awalnya terikat kuat pada kisi, terlepas kemudian segera masuk dan menyebar dengan air sebagai medium untuk bergerak.
Perlu diketahui bahwa semua senyawa ionik yang yang dapat larut dalam pelarut polar seperti air dan lelehan senyawa ionik merupakan suatu elektrolit. Tetapi lelehan senyawa ionik memiliki daya hantar listrik yang lebih baik dibanding larutannya. Hal ini disebabkan susunan ion-ion dalam lelehan senyawa ionik lebih rapat dibanding dalam bentuk larutan, sehingga ion-ion yang ada lebih mudah atau lebih cepat bergerak menuju anoda dan katoda ketika diberi beda potensial.
2. Senyawa kovalen polar
Senyawa-senyawa kovalen baik kovalen polar maupun nonpolar dalam keadaan murni tidak dapat menghantarkan arus listrik. Tetapi senyawa kovalen polar dapat menghantarkan arus listrik jika dilarutkan dalam pelarut yang sesuai. Hal ini disebabkan senyawa kovalen polar dalam pelarut yang sesuai mampu membentuk ion-ion. Misalnya senyawa kovalen polar mampu membentuk ion di dalam air sehingga
93
dapat menghantar arus listrik. Tetapi senyawa kovalen polar tidak mampu membentuk ion di dalam benzena sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik. HCl, NH3 dan CH3COOH merupakan
beberapa contoh senyawa kovalen polar. 3. Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah
Senyawa yang seluruhnya atau hampir seluruhnya di dalam air terurai menjadi ion-ion sehingga memiliki daya hantar listrik yang baik disebut elektrolit kuat. Senyawa yang termasuk elektrolit kuat mempunyai daya hantar listrik yang relatif baik walaupun memiliki konsentrasi yang kecil. Sebaliknya senyawa yang sebagian kecil terurai menjadi ion disebut elektrolit lemah. Senyawa yang termasuk elektrolit lemah mempunyai daya hantar yang relatif jelek walaupun memiliki konsentrasi tinggi (pekat). Beberapa contoh elektrolit kuat dan elektrolit lemah, serta perbedaannya dapat dilihat pada Gambar 2.
Larutan yang memberikan nyala bohlam terang termasuk elektrolit kuat sedangkan elektrolit lemah nyala bohlamnya redup atau hanya menimbulkan gelembung-gelumbung udara pada elektroda. Jika tidak ada reaksi atau perubahan apa-apa ketika kedua elektroda dicelupkan, maka larutan tersebut termasuk larutan nonelektrolit.
Misalnya HCl, CH3COOH dan NH3, apabila diuji daya hantar listrik menggunakan konsentrasi larutan yang sama misalnya 1 M. Maka dapat diketahui ternyata HCl memiliki daya hantar listrik yang lebih baik dibanding dua senyawa lainnya. Hal ini dapat dilihat dari lampu bohlam yang menyala lebih terang. Menggunakan teori Arhenius dapat disimpulkan bahwa jumlah ion yang terbentuk dari HCl lebih banyak dibanding dua senyawa lainnya. Artinya di dalam air sebagian besar HCl terurai menjadi ion H+ dan ion Cl‾ sedangkan CH3COOH dan NH3 hanya sebagian kecil yang terurai ion H+ dan ion CH3COO‾ dan NH4+ dan OH‾ atau sebagian besarnya masih tetap dalam bentuk molekul kovalen.
94
4. Elektrolit asam, basa dan Garam
Larutan elektrolit dapat berupa asam, basa dan garam. Untuk asam dan basa dapat berupa elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Sedangkan garam yang mudah larut dalam air semuanya termasuk elektrolit kuat. Garam-garam yang sukar larut dalam air berupa elektrolit lemah walaupun tersusun atas ion-ion.
Beberapa senyawa yang tergolong elektrolit kuat adalah
1) Asam-asam kuat umumnya asam-asam anorganik, misalnya: HCl, HClO3, H2SO4 dan HNO3.
2) Basa-basa kuat yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, misalnya: NaOH, KOH, Ca(OH)2 dan Ba(OH)2.
3) Garam-garam yang mudah larut, misalnya: NaCl, KI dan Al2(SO4)3 Beberapa senyawa yang tergolong elektrolit lemah
1) Asam-asam lemah, sebagian asam anorganik dan sebagian besar asam organik misalnya: CH3COOH, HCN, H2CO3 dan H2S.
2) Basa-basa lemah, misalnya amonia dan kebanyakan basa organik seperti NH4OH dan Ni(OH)2.
3) Garam-garam yang sukar larut, misalnya: AgCl, CaCrO4 dan PbI2
5. Derajat Ionisasi
Ketika suatu zat dilarutkan dalam air, maka terdapat 3 kemungkinan yang terjadi yaitu zat tersebut larut secara sempurna, larut sebagian dan tidak larut dalam air. Banyaknya spesi yang terionisasi dalam air dapat diketahui menggunakan derajat disosiasi atau derajat ionisasi (α). Derajat ionisasi diartikan sebagai perbandingan jumlah mol atau molekul zat yang terionisasi dengan banyaknya mol atau molekul mula-mula. Derajat ionisasi dapat dituliskan sebagai berikut,
ɑ =
Harga α di antara 0 ≤α ≥1. α ≤ 0 artinya tidak terjadi ionisasi, sedangkan
95
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
DAYA HANTAR LISTRIK BERDASARKAN JENIS IKATAN
A. Tujuan
1. Peserta didik dapat mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar.
B. Dasar Teori
Proses daya hantar listrik akan menimbulkan banyak pertanyaan. Mengapa ada larutan yang dapat menghantarkan listrik dan ada yang tidak dapat menghantarkan listrik? Lantas, bagaimana proses penghantaran listrik itu dapat terjadi di dalam larutan? Hal ini dapat dijelaskan oleh teori dari Svante August Arrhenius. Arrhenius dapat menjelaskan mengenai proses penghantaran listrik di dalam larutan. Larutan dapat menghantarkan listrik karena di dalam larutan tersebut terdapat ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itulah yang dapat menghantarkan listrik
Selain dengan teori Arrhenius, larutan yang dapat menghantarkan listrik dapat dijelaskan dengan jenis ikatan dalam zat terlarut penyusunnya.
C. Pertanyaan
1. Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan terdiri dari ..., ..., dan ...
2. Apa yang mempengaruhi kekuatan daya hantar listrik suatu larutan ? ... 3. Ada berapakah jenis senyawa kovalen? ...
Nama : No. Absen : Kelas :
96
Apakah semua senyawa kovalen dapat menghantarkan arus listrik? Jelaskan!... ... 4. Apa yang dimaksud dengan :
Senyawa ion : ... Senyawa kovalen : ... Senyawa kovalen polar : ... 5. Berilah 3 contoh yang termasuk :
Senyawa ion : ... Senyawa kovalen : ... Senyawa kovalen polar : ...
D. Kesimpulan ... ... ... ... ...
97