• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 2. RPP Kelas Kontrol

( RPP KELAS KONTROL )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Nama Madrasah : MTs Negeri 3 Jakarta Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam Kelas/Semester : VIII / 3

Waktu : 4 x 40 Menit ( 2 x Pertemuan )

J. Standar Kompetensi

 Memahami perkembangan Islam pada masa Bani Abbasiyah K. Kompetensi Dasar

 Mengidentifikasi tokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah

L. Indikator Pencapaian Kompetensi :

1) Mengklasifikasi tokoh ilmuwan muslim pada masa Bani Abbasiyah 2) Menunjukkan peran tokoh ilmuwan muslim pada masa Bani Abbasiyah 3) Mengklasifikasi kemajuan ilmuwan muslim masa Bani Abbasiyah

4) Mengidentifikasi kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah M. Tujuan Pembelajaran

 Setelah mempelajari materi ini dengan menggunakan strategi, metode, langkah-langkah pembelajaran, dan indikator mencapaian kompetensi yang dipaparkan, Siswa diharapkan mampu mengidentifikasi tokoh-tokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah

N. Materi Ajar

Materi Pokok : Perkembangan ilmu pengetahuan umum dan ilmu pengetahuan agama pada masa Dinasti Abbasiyah.

O. Metode Pembelajaran : 5. Ceramah

6. Tanya Jawab 7. Diskusi

8. Information Search

P. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Ke-1

NO LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN WAKTU

2. PENDAHULUAN 10 menit

f) Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa (nilai: religius)

g) Mengecek kehadiran dan kesiapan murid (nilai: disiplin) h) Guru menanyakan kabar dan memotivasi murid (nilai:

peduli, semangat)

i) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. (nilai: cinta ilmu)

j) Guru bertanya pada murid mengenai perkembangan Islam secara umum. (nilai: cinta ilmu, ingin tahu)

2. KEGIATAN INTI 60 menit

Eksplorasi

 Guru membangun pengetahuan awal murid melalui pemberian materi secara ringkas sehingga murid termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. (nilai: cinta ilmu, inovatif)

 Guru menciptakan suasana yang memungkinkan terjadinya interaksi antara murid dengan guru, murid dengan murid, maupun murid dengan lingkungan dan sumber belajarmelalui kegiatan tanya jawab (nilai: ingin tahu, demokratif)

Elaborasi

 Guru membentuk kelompok masing-masing

beranggotakan 3-4 murid dan membagikan lembar kerja kepada masing-masing kelompok (nilai: kerjasama, komunikatif)

 Siswa bersama kelompoknya mengerjakan tugas kelompok dengan mencari informasi melalui modul,

buku, dan handout serta sumber lainnya (nilai : kerjasama, kritis, ingin tahu)

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir dan menganalisa hal-hal yang berkaitan dengan tugas materi.(nilai: cinta ilmu, demokratis)

 Dalam mengerjakan tugas, siswa berpedoman pada bahan bacaan yang difasilitaskan tadi.

 Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi (nilai : percaya diri, tanggung jawab, cinta ilmu)

 Kelompok lain diberi kesempatan untuk menyanggah atau menambah pendapat dari kelompok yang presentasi (nilai : demokratis, inovatif, percaya diri)

Konfirmasi

 Guru memberikan umpan balik pada peserta didik dengan memberi penguatan dalam bentuk lisan (nilai: cinta ilmu, menghargai karya orang lain)

 Guru bersama siswa melakukan tanya jawab, dan menyimpulkan materi. (nilai : ingin tahu, menghargai keberagaman)

 Guru memberikan informasi untuk bereksplorasi (nilai : inovatif, cinta ilmu)

40 menit

10 menit

3. PENUTUP 10 menit

 Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap

pembelajaran yang telah dilaksanakan. (nilai : saling menghargai dan peduli)

 Guru memberikan penilaian terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran (nilai : cinta ilmu)

 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. (nilai : cinta ilmu, disiplin)  Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan

mengucapkan salam. (nilai religius) Pertemuan ke-2

No Kegiatan Waktu

1 Revew pelajaran yang sudah diajarkan 2x40

Menit

Q. Bahan/Sumber/Media Belajar

7. Buku pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam untuk MTs kelas VIII 8. Buku penunjang yang relevan

9. Projektor 10.Laptop 11.White board 12.Spidol

R. Penilaian

 Pretest dan Postest (terlampir)

Jakarta, November 2014

Guru Mata pelajaran SKI Mahasiswa Peneliti

Yayah Sulasiyah S.Ag Yully Khusniah

RANGKUMAN MATERI KELAS KONTROL

Perkembangan Ilmu Pengetahuan Umum dan Ilmu Pengetahuan Agama pada Masa Dinasti Abbasiyah

C. Ilmu Pengetahuan Umum

Bahasan tentang ilmu pengetahuan umum berikut ini meliputi ilmu filsafat, kedokteran, astronomi, tokoh-tokoh ilmuan, dan Baitul Hikmah.

Masa kekuasaan dinasi Abbasiyah merupakan masa keemasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Pemikiran filsafat masuk ke dalam Islam melalui filsafat Yunani yang dijumpai kaum Muslimin pada abad ke-8 di Suriah, Mesopotamia, Mesir, dan Persia.

Penerjemahan buku pada masa Khalifah Harun ar-Rasyid dan Khalifah al- Mak’mun menjadi pendorong utama perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmu kedokteran adalah cabang ilmu yang menangani keadaan kesehatan dan penyakit pada tubuh manusia dengan penggunaan cara-cara tertentu. Ilmu kedokteran Islam merupakan hasil pembaharuan ilmu kedokteran Yunani, Persia, dan India.

Pada kekuasaan Dinasti Abbasiyah, rumah sakit menjadi pusat pengajaran ilmu kedokteran serta mempunyai perpustakaan. Kemajuan ilmu kedokteran ditunjukkan dengan adanya 800 orang dokter pada masa pemerintahan Harun ar-Rasyid yang merupakan masa keemasan kedokteran Islam.

Ilmu astronomi atau ilmu falaq adalah ilmu yang mempelajari benda- benda langit. Ilmu astronomi dikembangkan oleh ilmuwan muslim karena berkaitan erat dengan pelaksanaan arah kiblat dan penentuan awal bulan.

Tokoh-tokoh ilmuan muslim yang muncul pada masa dinasti Abbasiyah adalah al-Kindi, al-Farabi, ar-Razi, Ibnu Sina, Ibnu Miskawaih, al-Ghazali, dan Jabir bin Hayyan.

Baitul Hikmah adalah lembaga ilmu pengetahuan yang didirikan di bagdad oleh khalifah al-Ma’mun, tetapi dirintis sejak masa khalifah Harun ar-Rasyid. Keberadaan Baitul Hikmah membuat kota Bagdad menjadi pusat dunia ilmu pengetahuan, filsafat, dan kesustraan diseluruh wilayah kekuasaan Islam.

D. Ilmu Pengetahuan Agama

Di samping dalam bidang ilmu pengetahuan umum, pada masa Dinasti Abbasiyah ilmu agama Islam juga mengalami perkembangan yang penting. Ulama-ulama besar pun muncul. Perkembangan pada periode ini juga menjadi landasan pokok bagi perkembangan ilmu agama Islam pada periode berikutnya

Perkembangan ilmu hadis pada masa Dinasti Abbasiyah termasuk dalam perkembangan ilmu hadis pada periode kelima dan keenam. Pada periode kelima, ulama menghimpun dan membukukan hadis-hadis Nabi Muhammad saw. Dengan cara :

a. Melawat ke daerah-daerah yang jauh untuk menemui para rawi; b. Membuat klasifikasi hadis, yaitu hadis marfu’, mauquf, dan maqtu’. c. Menghimpun kritik-kritik hadis yang di arahkan kepada rawi dan matan

hadis.

Pada periode kelima muncullah enam ulama hadis yang menulis enam hadis yang disebut kutubus-sittah, mereka adalah :

f. Imam al-Bukhari, menulis Sahih al-Bukhari g. Imam Muslim, menulis Sahih Muslim

h. Imam Abu Dawud, menulis Sunan Abi Daud i. Imam an-Nasa’i, menulis Sunan Nasa’i j. Imam Ibnu Majah, menulis Sunan Ibnu Majah

Periode keenam merupakan periode pemeliharaan hadis. Usaha-usaha yang dilakukan oleh para ulama dalam memelihara hadis adalah:

e. Menghafal hadis-hadis

f. Memperbaiki susunan kitab-kitab hadis

g. Mengumpulkan hadis-hadis yang belum tersusun secara sistematis h. Membuat kitab syarah

Beberapa kitab yang dihasilkan pada periode keenam adalah :

e. Sunan ad-Daruqutni karya Imam Abdul Hasan Ali bin Ahmad Daruqutni

f. As-Sunan al-Kubra karya Abu Bakar Ahmad bin Husain Ali al-

Baihaqi

Ilmu tafsir pada masa Dinasti Abbasiyah mencapai puncaknya dengan lahirnya Abu Ja’far Muhammad bin Jarir at-Tabari. Ia menulis buku tafsir yang berjudul Jami’ al-bayan fi tafsir Al-Qur’an dan dikenal dengan Tafsir

Tabari. Tokoh yang lain adalah Fakhruddin ar-Razi yang menulis kitab al-

Kasyaf’an Haqa’iq at-Tanzil wa ‘Uyun al-Aqawil.

Perkembangan ilmu fiqih pada periode keempat ditandai dengan munculnya imam mazhab, yaitu :

e. Imam Hanafi dengan Mazhab Hanafi f. Imam Maliki dengan Mazhab Maliki

g. Imam Syafi’i dengan Mazhab Syafi’i

h. Imam Hanbali dengan Mazhab Hanbali.

Perkembangan ilmu fiqih pada periode kelima gerakan ijtihad melemah. Para fuqaha memfokuskan perhatiannya pada pengkajian pendapat yang ada dalam tiap mazhab. Kajian tersebut berupa syarah (keterangan atau penjelasan). Tanjih (penerapan), dan tahqiq (penetapan).

Perkembangan ilmu tasawuf pada masa kekuasaan Dinasti Abbasiyah ditandai dengan peralihan dari tasawuf dan zuhud. Dalam perkembangan selanjutnya muncul dua aliran, yaitu tasawuf akhlak dan tasawuf filsafat.

Dokumen terkait