• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

C. Saran

Berdasarkan tindak lanjut dari penelitian ini maka penulis memberikan beberapa saran, diantaranya sebagai berikut:

1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi refleksi bagi para pendidik untuk dapat menemukan, menerapkan model, strategi, maupun metode pembelajaran yang tepat untuk dapat diterapkan dalam proses pembelajaran dan dapat menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan di kelas.

2. Guru yang akan menggunakan pendekatan pembelajaran dengan menerapkan metode mind map sebaiknya memberi pemahaman mengenai cara kerja mind map terlebih dahulu kepada siswa supaya mereka dapat menciptakan kreatifitas belajar dan memperoleh penguasaan materi secara mudah serta menyenangkan.

3. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, maka disarankan ada penelitian lanjut yang meneliti tentang pembelajaran dengan menggunakan metode mind map pada pokok bahasan lain atau bahkan subjek yang berbeda.

71

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana, cetakan ke-4, 2009.

Buzan, Tony. Buku Pintar Mind Map, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, cetakan ke-XI, 2012.

Chatib, Munif. Gurunya Manusia: Menjadikan Semua Anak Istimewa dan Semua

Anak Juara, Bandung: Kaifa, Cetakan ke-12, 2013.

Dalyono, M. Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cetakan ke-3, 2005.

Darsono dan T.Ibrahim, Tonggak Sejarah kebudayaan Islam 1 untuk Kelas VII

MTs. Solo: PT.Tiga Serangkai. 2009

Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, cetakan ke-4, 2010.

Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, cetakan ke-II, 2008.

Effendi, Rus. Statistika Dasar : Untuk Penelitian Pendidikan, Bandung: IKIP Bandung Press, cetakan ke-1, 1998.

Fadlan, Andi. Pengembangan Aktive Learning di Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisanga. Semarang: Pusat Penelitian IAIN Walisongo, 2010

Maurizal Alamsyah. Kiat jitu Meningkatkan Prestasi dengan Mind Mapping, Yogyakarta: Mitra Pelajar. 2009

Michalko, Michael. “Cracking Creativity”, dalam Tony Buzan (ed). Buku Pintar

Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, cetakan ke-XI, 2012.

Mudjijo. Tes Hasil Belajar. Jakarta: Bumi Aksara, 1995.

Nata, Abuddin. Metodologi studi Islam. Jakarta: Rajawali Pers, cetakan ke-17, 2010.

Nurhidayati. Hubungan Antara Minat Dengan Prestasi Belajar Siswa Dalam

PERMENAG. Lampiran 3b – BabVII – SK KD PAI dan Bhs Arab tingkat MTs. PERMENAG: Jakarta, 2008

Sabri, M. Alisuf. Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, cetakan ke-4, 2010.

Siberman, Melvin L. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nuansa, cetakan ke-7, 2012.

SJ, Fadil. Pasang Surut Peradaban Islam dalam Lintas Sejarah. Malang: UIN Malang Press, 2008.

Sofyan, Ahmad. dkk. Evaluasai Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Jakarta Press, cetakan ke-1, 2006.

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cetakan ke-11, 2006.

Sudjana. Metode Statistika. Bandung: Tarsito, Cetakan ke-3, 2005.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed

Methods), Bandung: Alfabeta. Cetakan ke-1. 2011

---. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta, cetakan Ke-4, 2009.

Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara. 2009

Sundayana, Rostina. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2014 Supriyadi, Dedi. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Setia. 2008

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. cetakan ke-17, 2011.

---. Psikologi Belajar, Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Cetakan ke-3. 2001. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus besar

Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, cetakan ke-3, 1990.

Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif: Konsep, landasan,

dan Implementasi pada KTSP, Jakarta: Kencana, cetakan ke-4, 2010.

Undang-Undang Sisdiknas dan Undang-Undang Guru dan Dosen, Jakarta: Asa

Mandiri, Cetakan ke-9, 2009.

Windura, Sutanto. Mind Map Langkah Demi Langkah, Jakarta: Gramedia. 2009 Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan Teori-Aplikasi.

Lampiran 1

( RPP KELAS EKSPERIMEN )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Nama Madrasah : MTs Negeri 3 Jakarta Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam Kelas/Semester : VIII / 4

Waktu : 4 x 40 Menit ( 2 x Pertemuan )

A. Standar Kompetensi

 Memahami perkembangan Islam pada masa Bani Abbasiyah B. Kompetensi Dasar

 Mengidentifikasi tokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah

C. Indikator Pencapaian Kompetensi :

1) Mengklasifikasi tokoh ilmuwan muslim pada masa Bani Abbasiyah 2) Menunjukkan peran tokoh ilmuwan muslim pada masa Bani Abbasiyah 3) Mengklasifikasi kemajuan ilmuwan muslim masa Bani Abbasiyah

4) Mengidentifikasi kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah D. Tujuan Pembelajaran

 Setelah mempelajari materi ini dengan menggunakan strategi, metode, langkah-langkah pembelajaran, dan indikator mencapaian kompetensi yang dipaparkan, Siswa diharapkan mampu mengidentifikasi tokoh-tokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah

E. Materi Ajar

Materi Pokok : Perkembangan ilmu pengetahuan umum dan ilmu pengetahuan agama pada masa Dinasti Abbasiyah.

F. Metode Pembelajaran :

1. Mind Map

2. Ceramah 3. Tanya Jawab 4. Diskusi

G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Ke-1

NO LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN WAKTU

1. PENDAHULUAN 10 menit

a) Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa (nilai: religius)

b) Mengecek kehadiran dan kesiapan murid (nilai: disiplin) c) Guru menanyakan kabar dan memotivasi murid (nilai:

peduli, semangat)

d) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. (nilai: cinta ilmu)

e) Guru bertanya pada murid mengenai perkembangan Islam secara umum. (nilai: cinta ilmu, ingin tahu)

2. KEGIATAN INTI 60 menit

Eksplorasi

 Guru membangun pengetahuan awal murid melalui pemberian materi secara ringkas sehingga murid termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. (nilai: cinta ilmu, inovatif)

 Guru menciptakan suasana yang memungkinkan terjadinya interaksi antara murid dengan guru, murid dengan murid, maupun murid dengan lingkungan dan sumber belajarmelalui kegiatan tanya jawab (nilai: ingin tahu, demokratif)

Elaborasi

 Guru membentuk kelompok masing-masing

beranggotakan 3-4 murid dan membagikan lembar kerja kelompok kepada masing-masing kelompok (nilai: kerjasama, komunikatif)

 Guru menyampaikan penjelasan tentang langkah-langkah pembuatan mind map

 Murid pada kelompok masing-masing membuat mind map sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru. (nilai : kreatif, kerjasama, inovatif)

 Masing-masing kelompok mendiskusikan hasil

pembuatan mind map dan membuat kesimpulan. (nilai: cinta ilmu, kerjasama)

 Guru mempersilahkan masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi (nilai : percaya diri, menghargai orang lain, bertanggung jawab, cinta ilmu)

 Kelompok lain diberi kesempatan untuk menyanggah atau menambah pendapat dari kelompok yang presentasi (nilai : demokratis, menghargai orang lain, inovatif, percaya diri)

Konfirmasi

 Guru memberikan umpan balik pada peserta didik dengan memberi penguatan dalam bentuk lisan (nilai: cinta ilmu, menghargai karya orang lain)

 Guru bersama siswa melakukan tanya jawab, dan menyimpulkan materi. (nilai : ingin tahu, menghargai keberagaman)

 Guru memberikan informasi untuk bereksplorasi (nilai : inovatif, cinta ilmu)

40 menit

10 menit

3. PENUTUP 10 menit

 Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap

pembelajaran yang telah dilaksanakan. (nilai : saling menghargai dan peduli)

 Guru memberikan penilaian terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran (nilai : cinta ilmu)

 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. (nilai : cinta ilmu, disiplin)  Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan

mengucapkan salam. (nilai religius) Pertemuan ke-2

No Kegiatan Waktu

1 Revew pelajaran yang sudah diajarkan 2x40

Menit

H. Bahan/Sumber/Media Belajar

1. Buku pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam untuk MTs kelas VIII 2. Buku penunjang yang relevan

3. Projektor 4. Laptop 5. White board 6. Spidol

I. Penilaian

 Tes tertulis (Pretest dan Postest)  Tes lisan

Jakarta, November 2014

Guru Mata pelajaran SKI Mahasiswa Peneliti

Yayah Sulasiyah S.Ag Yully Khusniah

RANGKUMAN MATERI KELAS EKSPERIMEN

Perkembangan Ilmu Pengetahuan Umum dan Ilmu Pengetahuan Agama pada Masa Dinasti Abbasiyah

A. Ilmu Pengetahuan Umum

Bahasan tentang ilmu pengetahuan umum berikut ini meliputi ilmu filsafat, kedokteran, astronomi, tokoh-tokoh ilmuan, dan Baitul Hikmah.

Masa kekuasaan dinasi Abbasiyah merupakan masa keemasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Pemikiran filsafat masuk ke dalam Islam melalui filsafat Yunani yang dijumpai kaum Muslimin pada abad ke-8 di Suriah, Mesopotamia, Mesir, dan Persia.

Penerjemahan buku pada masa Khalifah Harun ar-Rasyid dan Khalifah al-Mak’mun menjadi pendorong utama perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmu kedokteran adalah cabang ilmu yang menangani keadaan kesehatan dan penyakit pada tubuh manusia dengan penggunaan cara-cara tertentu. Ilmu kedokteran Islam merupakan hasil pembaharuan ilmu kedokteran Yunani, Persia, dan India.

Pada kekuasaan Dinasti Abbasiyah, rumah sakit menjadi pusat pengajaran ilmu kedokteran serta mempunyai perpustakaan. Kemajuan ilmu kedokteran ditunjukkan dengan adanya 800 orang dokter pada masa pemerintahan Harun ar-Rasyid yang merupakan masa keemasan kedokteran Islam.

Ilmu astronomi atau ilmu falaq adalah ilmu yang mempelajari benda-benda langit. Ilmu astronomi dikembangkan oleh ilmuwan muslim karena berkaitan erat dengan pelaksanaan arah kiblat dan penentuan awal bulan.

Tokoh-tokoh ilmuan muslim yang muncul pada masa dinasti Abbasiyah adalah al-Kindi, al-Farabi, ar-Razi, Ibnu Sina, Ibnu Miskawaih, al-Ghazali, dan Jabir bin Hayyan.

Baitul Hikmah adalah lembaga ilmu pengetahuan yang didirikan di bagdad oleh khalifah al-Ma’mun, tetapi dirintis sejak masa khalifah Harun ar-Rasyid. Keberadaan Baitul Hikmah membuat kota Bagdad menjadi pusat dunia ilmu pengetahuan, filsafat, dan kesustraan diseluruh wilayah kekuasaan Islam.

B. Ilmu Pengetahuan Agama

Di samping dalam bidang ilmu pengetahuan umum, pada masa Dinasti Abbasiyah ilmu agama Islam juga mengalami perkembangan yang penting. Ulama-ulama besar pun muncul. Perkembangan pada periode ini juga menjadi landasan pokok bagi perkembangan ilmu agama Islam pada periode berikutnya

Perkembangan ilmu hadis pada masa Dinasti Abbasiyah termasuk dalam perkembangan ilmu hadis pada periode kelima dan keenam. Pada periode kelima, ulama menghimpun dan membukukan hadis-hadis Nabi Muhammad saw. Dengan cara :

a. Melawat ke daerah-daerah yang jauh untuk menemui para rawi; b. Membuat klasifikasi hadis, yaitu hadis marfu’, mauquf, dan maqtu’. c. Menghimpun kritik-kritik hadis yang di arahkan kepada rawi dan matan

hadis.

Pada periode kelima muncullah enam ulama hadis yang menulis enam hadis yang disebut kutubus-sittah, mereka adalah :

a. Imam al-Bukhari, menulis Sahih al-Bukhari b. Imam Muslim, menulis Sahih Muslim

c. Imam Abu Dawud, menulis Sunan Abi Daud d. Imam an-Nasa’i, menulis Sunan Nasa’i e. Imam Ibnu Majah, menulis Sunan Ibnu Majah

Periode keenam merupakan periode pemeliharaan hadis. Usaha-usaha yang dilakukan oleh para ulama dalam memelihara hadis adalah:

a. Menghafal hadis-hadis

b. Memperbaiki susunan kitab-kitab hadis

c. Mengumpulkan hadis-hadis yang belum tersusun secara sistematis d. Membuat kitab syarah

Beberapa kitab yang dihasilkan pada periode keenam adalah :

b. Sunan ad-Daruqutni karya Imam Abdul Hasan Ali bin Ahmad Daruqutni

c. As-Sunan al-Kubra karya Abu Bakar Ahmad bin Husain Ali

al-Baihaqi

Ilmu tafsir pada masa Dinasti Abbasiyah mencapai puncaknya dengan lahirnya Abu Ja’far Muhammad bin Jarir at-Tabari. Ia menulis buku tafsir yang berjudul Jami’ al-bayan fi tafsir Al-Qur’an dan dikenal dengan Tafsir

Tabari. Tokoh yang lain adalah Fakhruddin ar-Razi yang menulis kitab

al-Kasyaf’an Haqa’iq at-Tanzil wa ‘Uyun al-Aqawil.

Perkembangan ilmu fiqih pada periode keempat ditandai dengan munculnya imam mazhab, yaitu :

a. Imam Hanafi dengan Mazhab Hanafi b. Imam Maliki dengan Mazhab Maliki

c. Imam Syafi’i dengan Mazhab Syafi’i

d. Imam Hanbali dengan Mazhab Hanbali.

Perkembangan ilmu fiqih pada periode kelima gerakan ijtihad melemah. Para fuqaha memfokuskan perhatiannya pada pengkajian pendapat yang ada dalam tiap mazhab. Kajian tersebut berupa syarah (keterangan atau penjelasan). Tanjih (penerapan), dan tahqiq (penetapan).

Perkembangan ilmu tasawuf pada masa kekuasaan Dinasti Abbasiyah ditandai dengan peralihan dari tasawuf dan zuhud. Dalam perkembangan selanjutnya muncul dua aliran, yaitu tasawuf akhlak dan tasawuf filsafat.

Lampiran 2

( RPP KELAS KONTROL )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Nama Madrasah : MTs Negeri 3 Jakarta Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam Kelas/Semester : VIII / 3

Waktu : 4 x 40 Menit ( 2 x Pertemuan )

J. Standar Kompetensi

 Memahami perkembangan Islam pada masa Bani Abbasiyah K. Kompetensi Dasar

 Mengidentifikasi tokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah

L. Indikator Pencapaian Kompetensi :

1) Mengklasifikasi tokoh ilmuwan muslim pada masa Bani Abbasiyah 2) Menunjukkan peran tokoh ilmuwan muslim pada masa Bani Abbasiyah 3) Mengklasifikasi kemajuan ilmuwan muslim masa Bani Abbasiyah

4) Mengidentifikasi kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah M. Tujuan Pembelajaran

 Setelah mempelajari materi ini dengan menggunakan strategi, metode, langkah-langkah pembelajaran, dan indikator mencapaian kompetensi yang dipaparkan, Siswa diharapkan mampu mengidentifikasi tokoh-tokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah

N. Materi Ajar

Materi Pokok : Perkembangan ilmu pengetahuan umum dan ilmu pengetahuan agama pada masa Dinasti Abbasiyah.

O. Metode Pembelajaran : 5. Ceramah

6. Tanya Jawab 7. Diskusi

8. Information Search

P. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Ke-1

NO LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN WAKTU

2. PENDAHULUAN 10 menit

f) Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa (nilai: religius)

g) Mengecek kehadiran dan kesiapan murid (nilai: disiplin) h) Guru menanyakan kabar dan memotivasi murid (nilai:

peduli, semangat)

i) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. (nilai: cinta ilmu)

j) Guru bertanya pada murid mengenai perkembangan Islam secara umum. (nilai: cinta ilmu, ingin tahu)

2. KEGIATAN INTI 60 menit

Eksplorasi

 Guru membangun pengetahuan awal murid melalui pemberian materi secara ringkas sehingga murid termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. (nilai: cinta ilmu, inovatif)

 Guru menciptakan suasana yang memungkinkan terjadinya interaksi antara murid dengan guru, murid dengan murid, maupun murid dengan lingkungan dan sumber belajarmelalui kegiatan tanya jawab (nilai: ingin tahu, demokratif)

Elaborasi

 Guru membentuk kelompok masing-masing

beranggotakan 3-4 murid dan membagikan lembar kerja kepada masing-masing kelompok (nilai: kerjasama, komunikatif)

 Siswa bersama kelompoknya mengerjakan tugas kelompok dengan mencari informasi melalui modul,

buku, dan handout serta sumber lainnya (nilai : kerjasama, kritis, ingin tahu)

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir dan menganalisa hal-hal yang berkaitan dengan tugas materi.(nilai: cinta ilmu, demokratis)

 Dalam mengerjakan tugas, siswa berpedoman pada bahan bacaan yang difasilitaskan tadi.

 Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi (nilai : percaya diri, tanggung jawab, cinta ilmu)

 Kelompok lain diberi kesempatan untuk menyanggah atau menambah pendapat dari kelompok yang presentasi (nilai : demokratis, inovatif, percaya diri)

Konfirmasi

 Guru memberikan umpan balik pada peserta didik dengan memberi penguatan dalam bentuk lisan (nilai: cinta ilmu, menghargai karya orang lain)

 Guru bersama siswa melakukan tanya jawab, dan menyimpulkan materi. (nilai : ingin tahu, menghargai keberagaman)

 Guru memberikan informasi untuk bereksplorasi (nilai : inovatif, cinta ilmu)

40 menit

10 menit

3. PENUTUP 10 menit

 Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap

pembelajaran yang telah dilaksanakan. (nilai : saling menghargai dan peduli)

 Guru memberikan penilaian terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran (nilai : cinta ilmu)

 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. (nilai : cinta ilmu, disiplin)  Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan

mengucapkan salam. (nilai religius) Pertemuan ke-2

No Kegiatan Waktu

1 Revew pelajaran yang sudah diajarkan 2x40

Menit

Q. Bahan/Sumber/Media Belajar

7. Buku pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam untuk MTs kelas VIII 8. Buku penunjang yang relevan

9. Projektor 10.Laptop 11.White board 12.Spidol

R. Penilaian

 Pretest dan Postest (terlampir)

Jakarta, November 2014

Guru Mata pelajaran SKI Mahasiswa Peneliti

Yayah Sulasiyah S.Ag Yully Khusniah

RANGKUMAN MATERI KELAS KONTROL

Perkembangan Ilmu Pengetahuan Umum dan Ilmu Pengetahuan Agama pada Masa Dinasti Abbasiyah

C. Ilmu Pengetahuan Umum

Bahasan tentang ilmu pengetahuan umum berikut ini meliputi ilmu filsafat, kedokteran, astronomi, tokoh-tokoh ilmuan, dan Baitul Hikmah.

Masa kekuasaan dinasi Abbasiyah merupakan masa keemasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Pemikiran filsafat masuk ke dalam Islam melalui filsafat Yunani yang dijumpai kaum Muslimin pada abad ke-8 di Suriah, Mesopotamia, Mesir, dan Persia.

Penerjemahan buku pada masa Khalifah Harun ar-Rasyid dan Khalifah al-Mak’mun menjadi pendorong utama perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmu kedokteran adalah cabang ilmu yang menangani keadaan kesehatan dan penyakit pada tubuh manusia dengan penggunaan cara-cara tertentu. Ilmu kedokteran Islam merupakan hasil pembaharuan ilmu kedokteran Yunani, Persia, dan India.

Pada kekuasaan Dinasti Abbasiyah, rumah sakit menjadi pusat pengajaran ilmu kedokteran serta mempunyai perpustakaan. Kemajuan ilmu kedokteran ditunjukkan dengan adanya 800 orang dokter pada masa pemerintahan Harun ar-Rasyid yang merupakan masa keemasan kedokteran Islam.

Ilmu astronomi atau ilmu falaq adalah ilmu yang mempelajari benda-benda langit. Ilmu astronomi dikembangkan oleh ilmuwan muslim karena berkaitan erat dengan pelaksanaan arah kiblat dan penentuan awal bulan.

Tokoh-tokoh ilmuan muslim yang muncul pada masa dinasti Abbasiyah adalah al-Kindi, al-Farabi, ar-Razi, Ibnu Sina, Ibnu Miskawaih, al-Ghazali, dan Jabir bin Hayyan.

Baitul Hikmah adalah lembaga ilmu pengetahuan yang didirikan di bagdad oleh khalifah al-Ma’mun, tetapi dirintis sejak masa khalifah Harun ar-Rasyid. Keberadaan Baitul Hikmah membuat kota Bagdad menjadi pusat dunia ilmu pengetahuan, filsafat, dan kesustraan diseluruh wilayah kekuasaan Islam.

D. Ilmu Pengetahuan Agama

Di samping dalam bidang ilmu pengetahuan umum, pada masa Dinasti Abbasiyah ilmu agama Islam juga mengalami perkembangan yang penting. Ulama-ulama besar pun muncul. Perkembangan pada periode ini juga menjadi landasan pokok bagi perkembangan ilmu agama Islam pada periode berikutnya

Perkembangan ilmu hadis pada masa Dinasti Abbasiyah termasuk dalam perkembangan ilmu hadis pada periode kelima dan keenam. Pada periode kelima, ulama menghimpun dan membukukan hadis-hadis Nabi Muhammad saw. Dengan cara :

a. Melawat ke daerah-daerah yang jauh untuk menemui para rawi; b. Membuat klasifikasi hadis, yaitu hadis marfu’, mauquf, dan maqtu’. c. Menghimpun kritik-kritik hadis yang di arahkan kepada rawi dan matan

hadis.

Pada periode kelima muncullah enam ulama hadis yang menulis enam hadis yang disebut kutubus-sittah, mereka adalah :

f. Imam al-Bukhari, menulis Sahih al-Bukhari g. Imam Muslim, menulis Sahih Muslim

h. Imam Abu Dawud, menulis Sunan Abi Daud i. Imam an-Nasa’i, menulis Sunan Nasa’i j. Imam Ibnu Majah, menulis Sunan Ibnu Majah

Periode keenam merupakan periode pemeliharaan hadis. Usaha-usaha yang dilakukan oleh para ulama dalam memelihara hadis adalah:

e. Menghafal hadis-hadis

f. Memperbaiki susunan kitab-kitab hadis

g. Mengumpulkan hadis-hadis yang belum tersusun secara sistematis h. Membuat kitab syarah

Beberapa kitab yang dihasilkan pada periode keenam adalah :

e. Sunan ad-Daruqutni karya Imam Abdul Hasan Ali bin Ahmad Daruqutni

f. As-Sunan al-Kubra karya Abu Bakar Ahmad bin Husain Ali

al-Baihaqi

Ilmu tafsir pada masa Dinasti Abbasiyah mencapai puncaknya dengan lahirnya Abu Ja’far Muhammad bin Jarir at-Tabari. Ia menulis buku tafsir yang berjudul Jami’ al-bayan fi tafsir Al-Qur’an dan dikenal dengan Tafsir

Tabari. Tokoh yang lain adalah Fakhruddin ar-Razi yang menulis kitab

al-Kasyaf’an Haqa’iq at-Tanzil wa ‘Uyun al-Aqawil.

Perkembangan ilmu fiqih pada periode keempat ditandai dengan munculnya imam mazhab, yaitu :

e. Imam Hanafi dengan Mazhab Hanafi f. Imam Maliki dengan Mazhab Maliki

g. Imam Syafi’i dengan Mazhab Syafi’i

h. Imam Hanbali dengan Mazhab Hanbali.

Perkembangan ilmu fiqih pada periode kelima gerakan ijtihad melemah. Para fuqaha memfokuskan perhatiannya pada pengkajian pendapat yang ada dalam tiap mazhab. Kajian tersebut berupa syarah (keterangan atau penjelasan). Tanjih (penerapan), dan tahqiq (penetapan).

Perkembangan ilmu tasawuf pada masa kekuasaan Dinasti Abbasiyah ditandai dengan peralihan dari tasawuf dan zuhud. Dalam perkembangan selanjutnya muncul dua aliran, yaitu tasawuf akhlak dan tasawuf filsafat.

Lampiran 3

Kisi-Kisi Soal Uji Coba Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Materi Indikator

Nomor Soal Bentuk Soal Memahami perkembang an Islam pada masa Bani Abbasiyah Mengidentifi kasitokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/ peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah 1) Tokoh ilmuwan muslim masa Bani Abbasiyah 2) Peran tokoh ilmuwan muslim pada pada masa Bani Abbasiyah 3) Kemajuan ilmuwan muslim masa Bani Abbasiyah 4) Kebudayaa n/perada-ban Islam pada masa Bani Abbasiyah a. Mengklasifikasi Tokoh ilmuwan muslim masa Bani Abbasiyah b. Menunjukkan peran tokoh ilmuwan muslim pada masa Bani Abbasiyah c. Mengklasifikasi kemajuan ilmuwan muslim masa Bani Abbasiyah d. Mengidentifikasi kebudayaan/pera daban Islam pada masa Bani Abbasiyah 8*, 9, 14*,17*, 24, 26, 29* 4, 6*, 10*,11*, 12*,13*, 18*,20*, 28* 1, 5,15*, 19*,21*, 22*,25* 2, 3*, 7*, 16*, 23*, 27, 30 Pilihan Ganda Pilihan Ganda Pilihan Ganda Pilihan Ganda KETERANGAN : (*) VALID

Lampiran 4

SOAL UJI COBA

PADA MATERI PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN UMUM DAN ILMU PENGTAHUAN AGAMA PADA MASA DINASTI ABBASIYAH NAMA :

KELAS IX (SEMBILAN)

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!.

1. Golongan yang banyak tertarik pada filsafat Yunani adalah.... a. Mu’tazilah

b. Jabariyah

c. Murjiah d. Qodariah

2. Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hakikat dari segala yang ada adalah....

a. Ilmu kedokteran b. Ilmu filsafat

c. Ilmu teologi d. Ilmu astronomi

3. Wilayah yang menjadi pusat penghubung antara tradisi kedokteran India-Yunani dengan tradisi kedokteran Islam adalah ...

a. Madinah b. Jundisabur

c. Delhi d. Bagdad

4. Pengarang kedokteran islam pertama yang menulis buku Firdaus al-Hikmah pada tahun 850 M adalah...

a. Abu Ja’far al-Mansur b. Ibnu Sina

c. Ar-Razi

d. Ali bin Rabban at-Tabari 5. Ilmu yang mempelajari benda-benda langit, seperti matahari, bulan, dan

planet-planet disebut.... a. Ilmu falak

b. Ilmu alam semesta

c. Ilmu filsafat d. Ilmu fisika

6. Pada masa pemerintahan Khalifah al-Ma’mun, ilmuwan astronomi muslim

Dokumen terkait