3 Pengadaan Gerobak Sampah Dinas Tata
C. Rencana I nvestas
2. Program I nvestasi Lingkungan
5.9.2 RTBL Kaw asan Masjid Tua Sungai Banar
Kawasan Masjid Jami’ Sungai Banar merupakan kawsan strategis sosial dan kebudayaan karena kawsan ini termasuk dalam cagar budaya Kabupaten Hulu Sungai Utara. Diperkirakan kawasan ini berkembang menjadi kawasan sentra religius yang vital dan tumbuh sehingga diperlukan perangkat perencanaan, penataan dan pengendalian yang tepat untuk mewujudkan keteraturan dan kelestarian kawasan, baik kawasan terbangun maupun kawasan tak terbangun.
Kawasan perencanaan Masjid Tua Sungai Banar berada pada dua kecamatan dan lima desa, yaitu Desa Jarang Kuantan dan Desa Ujung Murung di Kecamatan Amuntai Selatan, serta Desa Pasar Senin, Desa Kembang Kuning, dan Desa Kota Raden Hilir di Kecamatan Amuntai Tengah. Luas kawasan perencanaan 43,1 Ha yang selanjutnya dibagi menjadi 5 (lima) segmen.
Pembagian segmen pada wilayah perencanaan dimaksudkan untuk mempermudah memberikan gambaran terhadap kondisi lingkungan yang ada. Batas-batas segmen dapat berupa batas fisik seperti jaringan jalan, sungai, ataupun pola akt ivitas masyarakat di pusat kota. Wilayah perencanaan dibagi menjadi 5 (lima) segmen yang dipisah berdasarkan pola batas administrasi wilayah desa. Pembagian segmen wilayah perencanaan diuraikan sebagai berikut.
Tabel 5.21 Deliniasi Kaw asan Perencanaan
Segmen Luas Batas Fungsi Kaw asan
Segmen A
meliputi wilayah Desa Jarang Kuantan
13,6 Ha Utara : Desa Kota Raja Selatan : Desa Ujung Murung Barat : Lahan tak terbangun Timur : Sungai Banar
Pusat perdagangan jasa dan
permukiman
Segmen B
meliputi wilayah Desa Ujung Murung
13,4 Ha Utara : Desa Jarang Kuantan Selatan : Jalan lingkungan Barat : Lahan tak terbangun Timur : Sungai Banar
Pusat kawasan Masjid Tua Sungai Banar
Segmen C
meliputi wilayah Desa Raden I lir
5,3 Ha Utara : Permukiman
Selatan : Desa Kembang Kuning Barat : Sungai Banar
Timur : Jl. Brigjen H. Hasan Basri
Pusat perdagangan jasa dan
permukiman
Segmen D
meliputi wilayah Desa Kembang Kuning
7,3 Ha Utara : Desa Raden I lir Selatan : Desa Pasar Senin Barat : Sungai Banar
Timur : Jl. Brigjen H. Hasan Basri
Pusat perdagangan jasa dan
permukiman
Segmen E
meliputi wilayah Desa Pasar Senin
3,5 Ha Utara : Desa Kembang Kuning Selatan : Sungai
Barat : Sungai Banar
Timur : Jl. Brigjen H. Hasan Basri
Pusat kerajinan mebel dan ukir- ukiran serta permukiman
A.
Program Bangunan dan Lingkungan
Visi perencanaan tata bangunan dan lingkungan di Kawasan Masjid Tua Sungai Banar yaitu “Mew ujudkan Kaw asan Masjid Tua Sungai Banar menjadi Kaw asan Wisata Religius sebagai Pusat Syiar I slam yang Berkelanjutan, Hijau dan Sehat”.
Untuk mewujudkan visi perencanaan tata bangunan dan lingkungan di Kawasan Masjid Tua Sungai Banar, maka diperlukan misi perencanaan tata bangunan dan lingkungan sebagai berikut:
1. Mewujudkan struktur peruntukan lahan kawasan yang bersinergi dan mengakomodir budaya local;
2. Mewujudkan intensitas pemanfaatan lahan kawasan yang efektif dan efisien;
3. Mewujudkan tata bangunan kawasan untuk membentuk citra kawasan dengan serasi dan selaras;
4. Mewujudkan sistem sirkulasi dan jalur penghubung kawasan yang terintegrasi secara efisien, aman dan nyaman;
5. Mewujudkan sistem ruang terbuka dan tata hijau kawasan yang ekologis, rekreatif, dan estetis;
6. Mewujudkan upaya rekayasa elemen-elemen kawasan dengan tata kualitas lingkungan yang informatif dan berkarakter khas local;
7. Meningkatkan kualitas kawasan dengan menyediakan sistem prasarana dan utilitas lingkungan yang terintegrasi dan berkelanjutan;
8. Mempertahankan kawasan cagar budaya dengan pelestarian bangunan dan lingkungan; serta;
9. Meningkatkan kapasitas masyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan.
Konsep pengembangan kawasan Masjid Tua Sungai Banar yakni berbasis pengembangan kawasan bernuansa islam. Penerapan konsep ini disesuaikan dengan konsep penataan ruang permukiman I slami dan konsep I slamic City, antara lain:
1. Konsep Keseimbangan (Homeostasis) antara habluminallah, habluminannas dan khalafatullah fil ard.
a. Habluminallah: hubungan dengan Tuhan yang ditunjukkan dengan adanya masjid sebagai tempat ibadah sekaligusrest area
b. Habluminannas : hubungan dengan manusia, dengan adanya homestay (interaksi antara penduduk dengan pengunjung), perdagangan dan jasa (interaksi penjual dan pembeli) serta fasilitas umum lain (pusat informasi, halte)
2. Sense of direction, mengarah ke kiblat. Orientasi bangunan dimudahkan untuk mengarah ke kiblat.
3. Energi Capacity, hemat energi dengan pembangunan homestay non AC dan lebih mengutamakan banyak ventilasi dan pohon peneduh. Menjadikan kawasan homestay
sebagai walk areadan kendaraan bermotor dilarang masuk .
4. Penataan ruang permukiman yang efektif, efisien, kompak dan menyatu, dengan bentuk bangunan homestay yang sama. Serta bentuk bangunan perdagangan yang sama. Disatukan dengan bangunan lain dengan ciri islami.
5. Penataan permukiman yang bersih, sehat dan aman dengan sarana dan prasarana yang memadai.
6. Penataan Sirkulasi (Pergerakan dan Mobilitas), ditunjukkan dengan adanya aksesibilitas bahwa ketika akan menuju homestay bagi pengunjung harus melewati perdagangan dan jasa terlebih dahulu. Sirkulasi ditunjukkan dnegan adanya pedestrian dan parkir.
7. Menampilkan I mage Quality (Citra Lingkungan) I slami, dengan menunjukkan bangunan dan street furnitureciri islami.
B. Rencana Umum dan Panduan Rancangan
3. Peruntukan Lahan Makro
Penggunaan lahan pada kawasan perencanaan tidak terlepas dari pengaruh penggunaan lahan makro, baik lingkup Kabupaten, bagian wilayah kabupaten, maupun kawasan atau pusat-pusat pertumbuhan terdekat. Kawasan perencanan termasuk dalam kawasan bagian lingkungan kota (BLK) Amuntai Tengah I dan BLK Amuntai Tengah I I , dengan peruntukan guna lahan makro untuk :
a. Perdagangan dan Jasa; terutama melayani perdagangan eceran, barang-barang kebutuhan sekunder, bengkel mobil, pusat onderdil kendaraan dan lainnya;
b. Perkantoran; meliputi perkantoran pemerintah tingkat kota dan kecamatan; kantor perwakilan perusahaan; serta perkantoran bisnis dan profesional;
c. Sarana Umum; meliputi masjid kecamatan, taman skala kecamatan, taman parkir, kantor pelayanan umum, rumah sakit pembantu tipe C, puskesmas, apotik, laboratorium dan lapangan bola; dan pendidikan;
d. Perumahan: rumah tunggal dan deret, termasuk pula rumah toko dan rumah kantor. Berdasarkan pengamatan lapangan, perkembangan guna lahan makro, dipengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikut :
a. Adanya kebijakan pemerintah yang telah menetapkan kawasan perencanaan dalam BLK Amuntai Tengah I dan BLK Amuntai Tengah I I .
b. Adanya kawasan Masjid Jami’ Sungai Banar yang merupakan kawasan lindung cagar budaya.
4. Peruntukan Lahan Makro
Peruntukan lahan secara mikro di kawasan perencanaan dilihat dari komposisi penggunan lahan dalam masing-masing tapak dan peruntukan lahan bagi kawasan khusus. Secara mikro peruntukan lahan pada masing-masing tapak bangunan terdiri dari lahan terbangun dan lahan tidak terbangun. Pada kawasan perencanaan, peruntukan lahan mikro dalam masing-masing tapak sudah sesuai dengan aturan yang tertuang ke RDTR Kota Amuntai, yaitu untuk kegiatan permukiman dan perdagangan jasa skala pelayanan lokal. Berdasarkan kondisi eksisting di lapangan, peruntukan lahan mikro sebagai peruntukan lahan tertentu di kawasan perencanaan, adalah sebagai berikut:
a. Segmen A meliputi sebagian Desa Jarang Kuantan. Guna lahan mikro pada segmen 1 didominasi oleh perumahan. Sedangkan fungsi lainnya meliputi RTH, mix-used, perdagangan jasa, peribadatan, dan fasilitas pendidikan.
b. Segmen B meliputi sebagian Desa Ujung. Guna lahan perumahan mendominasi peruntukan lahan mikro kawasan segmen B. Guna lahan lain yang terdapat di segmen B adalah RTH, mix-used, perdagangan jasa, peribadatan (Masjid Tua Sungai Banar), kompleks makam Datu Kabul dan sarana pendidikan.
c. Segmen C meliputi sebagian Desa raden I lir. Penggunaan lahan perumahan mendominasi penggunaan lahan di segmen C, lainnya merupakan mix-used, RTH dan sarana kesehatan.
d. Segmen D meliputi sebagian Desa Kembang Kuning. Guna lahan perumahan mendominasi peruntukan lahan mikro kawasan segmen D sebanyak 90% . Guna lahan lain yang terdapat di segmen 2 adalah RTH dan mix-used di pinggir jalan utama koridor Jl. Brigjen H. Hasan Basri.
e. Segmen E meliputi sebagian wilayah Desa Pasar Senin. Penggunaan lahan perumahan mendominasi penggunaan lahan di segmen ini, lainnya merupakan RTH, mix-used, perdagangan jasa dan peribadatan.
Tabel 5.22 Penggunaan Lahan Mikro
Segmen Fungsi Guna Lahan Jumlah
Bangunan
Prosentase Guna Lahan Segmen A
Desa Jarang Kuantan
Perumahan
Perdagangan & Jasa Pergudangan Mix-used Fasilitas Pendidikan Fasilitas Peribadatan RTH Lahan Kosong 30 3 1 16 1 3 50,57% 0,27% 0,04% 9,48% 0,31% 0,75% 26,97% 11,62% Segmen B Perumahan 41 42,07%
Segmen Fungsi Guna Lahan Jumlah Bangunan
Prosentase Guna Lahan
Desa Ujung Murung Perdagangan & Jasa Mix-used Fasilitas Pendidikan Fasilitas Peribadatan RTH Lahan kosong 6 16 2 1 0,81% 7,57% 2,52% 2,20% 34,13% 10,47% Segmen C
Desa Raden I lir
Perumahan Mix-used Fasilitas Kesehatan Fasilitas Peribadatan RTH Lahan kosong 50 15 1 1 72,07% 4,52% 0,49% 1,75% 12,08% 9,09% Segmen D
Desa Ujung Murung
Perumahan Mix-used
Perdagangan & Jasa Fasilitas Kesehatan Fasilitas Peribadatan Perkantoran RTH Lahan kosong 65 17 3 1 1 1 52,64% 9,55% 0,29% 0,15% 0,29% 0,15% 32,68% 4,23% Segmen E
Desa Pasar Senin
Perumahan
Perdagangan & Jasa Mix-used Fasilitas Peribadatan RTH Lahan kosong 63 3 2 2 62,34% 3,95% 1,27% 6,07% 18,76% 7,61% Sumber: Hasil Analisa, 2014
5. Rencana Tata Bangunan