• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ruang Lingkup Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT)

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

C. Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT)

2. Ruang Lingkup Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT)

Ruang lingkup kegiatan PPKT terdiri atas: a. Kegiatan pembelajaran di dalam kelas

1) Praktik mengajar terbimbing

Kegiatan ini bertujuan untuk melatih mahasiswa bertanggung jawab melaksanakan tugas sebagai guru. Kegiatan ini dibawah bimbingan penuh guru pamong dan dosen pembimbing. Pendekatan yang digunakan dalam pembimbingan adalah supervise klinis (pendamping yang terkait dengan perbaikan kualitas rancangan dan pelaksanaan pembelajaran). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa antara lain adalah: Merencanakan dan menyusun RPP atau pembuatan perangkat lainnya dalam pembelajaran; Melaksanakan kegiatan latihan mengajar di kelas; Melakukan penilaian terhadap kegiatan belajar siswa; dan Menganalisis dan mendiskusikan pelaksanaan praktik pembelajaran dengan guru pamong dan dosen pembimbing32.

Jadi kegiatan ini adalah kegiatan awal sebelum mahasiswa praktikan mengajar dikelas secara mandiri, mahasiswa di bimbing guru pamong dan dosen pembimbing terlebih dahulu Frekuensi latihan terbimbing minimal 4 kali dipantau menggunakan format penilaian. Fokus dalam latihan ini adalah pada persiapan proses pembelajaran dan keterampilan dasar mengajar/membimbing. Persyaratan untuk boleh pindah ke

32

Tim Penyusun, Buku Pedoman Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), (Ciputat, 2015), h. 27.

tahap latihan mengajar mandiri adalah bila rata-rata nilai sekurang-kurangnya 70.

2) Praktik mengajar mandiri

Kegiatan ini bertujuan melatih mahasiswa untuk bertangung jawab penuh sebagai seorang guru. Dalam kegiatan ini guru pamong dan dosen pembimbing sudah semakin mengurangi peranan supervisinya, tetapi dalam waktu-waktu tertentu (satu atau tiga kali seminggu) pertemuan balikan masih perlu dilakukan untuk membimbing mahasiswa agar dapat melakukan refleksi secara lebih mendalam atas pengalaman-pengalamannya dalam latihan. Latihan mengajar mandiri dipantau minimal 3 kali menggunakan format penilaian. Hasilnya menjadi pertimbangan bagi mahasiswa untuk mengikuti ujian akhir PPKT33.

Jadi kegiatan ini adalah tahap kedua setelah praktik mengajar terbimbing. Mahasiswa praktikan mengajar sendiri tanpa dosen pembimbing atau guru pamong, akan tetapi sewaktu-waktu guru pamong dan dosen pembimbing memantaunya.

b. Kegiatan pengabdian kependidikan

Kegiatan pengabdian kependidikan terdiri atas : 1) Kegiatan kependidikan

Pengabdian kependidikan diimplementasikan dalam bentuk “Pengembangan Kompetensi Sosial” yakni pengembangan kemampuan mahasiswa praktikan sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Dimaksud berkomunikasi dan bergaul secara efektif dapat dilakukan dalam dua hal34.

Kegitan ini merupakan keterlibatan mahasiswa praktikan dalam “kegiatan pengabdian kependidikan”, seperti:

a) Melaksanakan kegiatan kokurikuler

33

Ibid., h. 28. 34

b) Melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler madrasah/sekolah, OSIS, kesenian, pramuka, PMR, olah raga, dan lain-lain. c) Merencakan, melaksanakan dan melibatkan diri secara aktif

dalam kegiatan ekstrakurikuler madrasah/sekolah seperti: kegiatan pramuka, palang merah remaja, UKS, olahraga, upacara bendera, senam, laboratorium, kepustakaan, kegiatan keagamaan dan upacara peringatan hari besar nasional.

d) Membantu pelaksanaan BK.

e) Melaksanakan pengembangan dan pendayagunaan media atau sumber belajar.

f) Merancang dan mengembangkan kerjasama dengan pihak lain.

g) Membantu penyelenggaraan peringatan hari-hari besar islam.

h) Membantu mewujudkan lingkungan pendidikan yang islami.

2) Kegiatan administrasi kependidikan

Kegiatan pengelolaan kependidikan merupakan kegiatan mahasiswa PPKT selama berada di madrasah/sekolah di luar kegiatan pembelajaran dikelas. Ruang lingkup kegiatan pengelolaan kependidikan:

a) Memberi bimbingan kepada siswa yang menemui kesulitan dalam kegiatan belajar, jika perlu melaksanakan konsultasi dengan orang tua/wali siswa. b) Mengerjakan tugas administrasi kelas dan

madrasah/sekolah, misalnya merekap daftar hadir, mengisi nilai, buku induk, daftar mutasi guru, mutasi siswa, dll.

c) Melibatkan diri dalam beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran

(MGMP), Kelompok Kerja Guru (KKG) dan atau

Musyawarah Guru Pembimbing (MGP) di

madrasah/sekolah tempat praktik.

d) Keterlibatan mahasiswa praktikan dalam “kegiatan

pengelolaan administrasi seperti: administrasi kesiswaan, administrasi pembelajaran/kurikulum, administrasi bimbingan dan konseling, administrasi sarana dan prasarana, administrasi perpustakaan, administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat35.

Beberapa kegiatan tersebut masing-masing wajib dilaksanakan oleh praktikan sekurang-kurangnya 1 kali dalam satu bulan selama empat bulan. Masing-masing kegiatan tersebut, setiap bulannya tidak dalam jenis kegiatan yang sama. Langkah-langkah kegiatan itu meliputi perencanaan, pendiskusian dengan pimpinan pamong dan dosen pembimbing. Surat-menyurat yang diperlukan untuk kegiatan kependidikan lainnya diluar sekolah dikeluarkan oleh pimpinan pamong.

c. Kegiatan penelitian kependidikan

Kegiatan ini merupakan kegiatan latihan untuk mengembangkan, menemukan, atau menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilaksanakan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam penelitian lapangan bagi mahasiswa. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu mengelola kegiatan penelitian lapangan tentang pendidkan, mampu mengungkap berbagai permasalahan kependidikan sekolah dan diharapakan memiliki motivasi tinggi untuk melaksanakan penelitian-penelitian berikutnya sebagai sikap kreatif dan inovatif terhadap pengembangan ilmu kependidikan dan keguruan36.

35

Ibid., h. 28. 36

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang akan dijadikan laporan penelitian oleh mahasiswa untuk mendapatkan nilai akhir dari pelaksanaan PPKT. Kegiatan ini diharapkan mahasiswa PPKT mampu menganalisiz masalah kependidikan untuk dijadikan motivasi yang tinggi untuk meneliti penelitian kependidikan lainnya.

3. Tujuan dan Manfaat Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT)

a. Tujuan PPKT

Tujuan umum kegiatan PPKT adalah mahasiswa memiliki kompetensi pedagogik profesional, kepribadian dan sosial. Tujuan khusus kegiatan PPKT adalah agar mahasiswa:

1) Dapat menerapkan berbagai keterampilan dasar

kegunaan/kependidikan secara utuh dan terpadu dalam situasi sebenarnya;

2) Dapat mengenal secara cermat lingkungan sosail, fisik, administrasi, dan akademik madrasah/sekolah;

3) Dapat menarik pelajaran dari pengalaman dan penghayatannya, yang direflesikan dalam perilakunya sehari-hari;

4) Terampil dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran administrasi sekolah/madrasah, kegiatan kependidikan, dan penelitian kependidikan.

b. Manfaat PPKT

Manfaat PPKT, antara lain sebagai berikut:

1) Bagi mahasiswa, kegiatan ini memberi pengalaman langsung untuk mengembangkan keterampilannya menjalankan profesi sesuai dengan bidang keilmuannya, serta melatih berpikir kritis, kreatif, dan menggunakan prosedur ilmiah dalam memecahkan masalah.

2) Bagi FITK, kegiatan ini merupakan media untuk mengaplikasikan teori-teori kependidikan dalam kegiatan nyata

di lapangan dalam usaha menyiapkan lulusan yang profesional di bidang kependidikan dan pengajaran. Melalui kegiatan ini FITK juga memperoleh umpan balik dan sekaligus dapat mengevaluasi diri dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan dan pembelajaran di FITK.

3) Pemerintah dan masyarakat, melalui kegiatan ini dapat memperoleh sumbangan berharga dalam bentuk partisipasi aktif mahasiswa dalam upaya pengembangan kelembagaan, dan akan memperoleh calon tenaga kependidikan yang profesional37.

4. Waktu Pelaksanaan PPKT

PPKT merupakan mata kuliah kompetensi umum (MKKU) dengan bobot 6 sks. Mata kuliah ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa FITK yang telah memenuhi persyaratan dan wajib memperoleh standar kelulusan minimal skor nilai 70 atau B. Lama waktu perkuliahan lapangan ini wajib diikuti mahasiswa praktikan sekurang-kurangnya 5 (lima) hari dalam satu minggu selama satu semester atau 4 bulan. PPKT dilaksanakan minimal selama 4 bulan (16 Minggu), dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

a. Observasi/orientasi (termasuk penyusuan program) yaitu 2 minggu pertama.

b. Kegiatan asistensi mengajar dan pengelolaan kependidikan yaitu selama minggu efektif.

c. Kegiatan mengajar, penelitian dan kependidikan lainnya selama 10 minggu efektif.

d. Ujian praktik mengajar 2 minggu terakhir.

e. Pengalokasian waktu tersebut disesuaikan dengan sistem yang berlaku di madrasah/sekolah.

f. Selama pelaksanaan PPKT mahasiswa peserta diwajibkan hadir

37

dan berpartisipasi aktif di madrasah/sekolah setiap hari jam kerja. g. Bagi mahasiswa yang sedang menulis skripsi mendapat izin 1 hari

perminggu untuk konsultasi dengan dosen pembimbing di kampus disertai dengan bukti berupa surat keterangan dari Laboratorium FITK.

h. Jumlah penampilan praktik mengajar selama kegiatan PPKT minimal 16 kali atau 8 RPP (disesuaikan dengan kondisi jadwal sekolah/madrasah).

i. Sampai dengan dua jam pelajaran (JP) untuk satu kali pertemuan di satu kelas dihitung satu penampilan

j. Materi pelajaran yang diajarkan lebih dari dua jam pelajaran dalam satu kali pertemuan digunakan perhitungan sebagai berikut

1) 34 jam pelajaran = 2 kali pertemuan 2) 56 jam pelajaran = 3 kali pertemuan

3) Ujian praktik mengajar dilaksanakan setelah mahasiswa bersangkutan telah melakukan 80% (dari 16 kali) penampilan praktik mengajar38.

5. Aspek-Aspek Penilaian PPKT

Penilaian kegiatan PPKT terdiri dari penilaian yang terkait dengan kompetensi keguruan (pedagogik, professional, kepribadian dan sosial), kompetensi pengelolaan kependidikan, penelitian, dan penulisan laporan. Penilaian dilakukan oleh guru pamong praktik, mengajar, pamong pengelolaan pendidikan, teman sejawat, dan dosen pembimbing. Aspek-aspek yang di nilai dalam kegiataan praktik mengajar ini adalah sebagai berikut :

1. Kompetensi Pedagogik

a) Persiapan Mengajar yaitu: Kualitas pengembangan indikator; Kualitas pengembangan materi; Kualitas pemilihan metode/tehnik pembelajaran; Kualitas pengembangan skenario

38

pembelajaran; Ketepatan pemilihan madia/alat bantu; dan Ketepatan pemilihan alat evaluasi.

b) Keterampilan Membuka Pelajaran yaitu :Mengkondisikan kesiapan kelas dan kesiapan siswa; Apersepsi; Menimbulkan rasa ingin tahu siswa (motivasi); danMenyampaikan tujuan/indikator yang ingin dicapai.

c) Penggunaan variasi metode dan tehnik pembelajaran yaitu: Menunjukkan keterampilan dalam menggunakannya; dan Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran.

d) Kualitas Variasi Performansi Diri yaitu: Gerak tubuh; Intonasi; Gesture; Gaya interaksi; dan Pemusatan perhatian terhadap siswa.

e) Keterampilan bertanya yaitu: Kejelasan substansi pertanyaan; Pemberian acuan; Tehnik membimbing; Pemberian kesempatan berpikir dan pemindahan giliran; Mengembangkan ide; dan Sambutan dan antusias terhadap jawaban siswa.

f) Penggunaan media/alat bantu pembelajaran yaitu: Menunjukkan keterampilan dalam menggunakannya; Menampilkan pesan yang menarik; dan Kesesuaian dengan indikator dan bahan ajar.

g) Keterampilan menutup pelajaran yaitu: Merangkum kembali bahan pelajaran yang disampaikan; Menyuruh siswa membuat ringkasan atau member kegiatan tidak lanjut lainnya; dan Merumuskan katakata kunci terkait dengan pokok bahasan. h) Implementasi Evaluasi Pembelajaran yaitu: Ketepatan alat

evaluasi dan Kesesuaian dengan indikator. 2. Kompetensi profesional

a) Kualitas penguasaan materi yaitu: Substansi materi; Hubungan dengan pengetahuan yang relevan atau dengan realita; dan Menggunakan dalil, rumus atau generalisasi.

a) Kualitas penjelasan materi yaitu: Bahasa; Sistematika; dan Penggunaan contoh/ilustrasi.

3. Kompetensi Kepribadian

Nilai kompetensi kepribadian ini diambil dari semua perilaku mahasiswa praktikan baik ia di dalam ataupun di luar lingkungan madrasah/sekolah, antara lain:

1) Tanggung jawab praktikan terhadap tugas dari guru pamong atau dari madrasah/sekolah.

2) Tanggung jawab praktikan terhadap aturan yang berlaku dalam PPKT dan madrasah/sekolah.

Perilaku yang dinilai dari praktikan PPKT terkait dengan kompetensi kepribadian adalah sebagai berikut: Kepemimpinan; Tanggung jawab; Kematangan emosi; Sosialisasi diri; Disiplin; Kerjasama; Kreativitas dan inovasi; Penampilan berbusana; Kebersihan dan kerapihan; dan Tata karma39.

D. Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial

Mata Pelajaran IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. IPS dirumuskan dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial40. Jadi materi pelajaran IPS adalah sejumlah ilmu seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, hukum dan budaya. Biasanya materi IPS dalam jenjang SMP adalah cabang ilmu dari geografi, sejarah, ekonomi dan sosiologi.

Standar Kompetensi IPS di tingkat SMP meliputi kajian sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi. Mata Pelajaran IPS bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala

39

Ibid.. 33 40

ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun menimpa kehidupan masyarakat41.

Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan minat, bakat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Berdasarkan tujuan tampaknya dibutuhkan suatu pola pembelajaran yang mampu menjembatani tercapainya tujuan tersebut. Kemampuan dan keterampilan guru dalam memilih dan menggunakan model, metode dan strategi pembelajaran senantiasa terus ditingkatkan, agar pembelajaran IPS benar-benar mampu mengondisikan upaya pembekalan kemampuan dan keterampilan dari mahasiswa untuk menjadi manusia dan warga Negara yang baik. Hal ini dikarenakan pengondisian iklim belajar merupakan aspek penting bagi tercapainya tujuan pendidikan42.

Mata pelajaran IPS adalah salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh siswa. Mata pelajaran IPS secara umum memiliki tujuan yaitu peserta didik dapat memiliki keahlian atau kompetensi pada setiap kompetensi dasar yang diberikan dalam lingkup mata pelajaran IPS. Dalam proses belajar sangat diharapkan akan adanya suatu keberhasilan belajar yang merupakan tingkat pencapaian pengetahuan pada mata pelajaran IPS.

Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial secara historis didirikan pada tahun 1980 dengan nama Jurusan Tadris. Jurusan Tadris terdiri dari bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Setelah beberapa tahun Program Studi IPS tidak menerima mahasiswa, maka pada saat ini di Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) mengalami kekurangan guru IPS. Akibat kekurangan guru IPS pada lembaga

41

Ibid., h. 193. 42

pendidikan tersebut, maka bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, baik Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Geografi, Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Sosiologi/Antropologi diajarkan oleh guru yang bukan lulusan pendidikan bidang Ilmu Pengetahuan Sosial tersebut (mismatch). Untuk mengatasi mismatch dan memenuhi kekurangan guru Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Geografi, Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Sosiologi/Antropologi pada MTs dan MA, maka Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dibuka kembali dengan nama Jurusan Pendidikan IPS43.

Jurusan Pendidikan IPS yang merupakan salah satu bagian dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, mempunyai visi dan misi sebagai berikut:

1. Visi

Visi Program Studi Pendidikan IPS adalah: “Menjadi program studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang unggul, kompetitif, profesional, dan berwawasan Islam-an, kemanusiaan, dan ke-Indonesia-an”.

2. Misi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

a. Menyelenggarakan pendidikan jenjang S1 Program Studi Pendidikan IPS untuk mewujudkan guru IPS yang memiliki kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial, yang berwawasan ke-Islam-an, kemanusiaan, dan ke-Indonesia-an. b. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan untuk kemajuan

ilmu-ilmu sosial dan pendidikan ilmu pengetahuan sosial.

c. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat dengan

menyebarluaskan hasil kajian keilmuan dan inovasi bidang sosial dan pendidikan ilmu pengetahuan sosial melalui program seminar,

43

Latar Belakang, Visi dan Misi (http://is.fitk.uinjkt.ac.id/prodi_ips.php), di akses 30 Juni 2015.

workshop, dan berbagai program pelatihan sebagai wujud tanggung jawab sosial akademik perguruan tinggi.

3. Tujuan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Tujuan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakartasesuai dengan misinya dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Menyiapkan tenaga ahli ilmu sosial dan guru ilmu pengetahuan sosial yang memiliki kompetensi pedagogik, kapribadian, profesional, dan sosial.

b. Mengembangkan ilmu-ilmu sosial dan pendidikan ilmu pengetahuan sosial, untuk tingkat SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK.

c. Menyiapkan tenaga ahli ilmu/ilmuwan sosial yang Islami, nasionalis, dan berperikemanusiaan.

d. Menyiapkan tenaga ahli untuk mengadakan penelitian dalam bi

e. dang ilmu sosial.

f. Mengabdikan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang ilmu pengetahuan sosial dan pendidikan ilmu pengetahuan sosial.

g. Menciptakan sarjana pendidikan S1 Program Studi Pendidikan IPS

untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK44.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Kompetensi Guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada SMP/MTs45.

a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir mata pelajaran IPS baik dalam lingkup lokal, nasional, maupun global.

b. Membedakan struktur keilmuan IPS dengan Ilmu-ilmu Sosial. c. Menguasai konsep dan pola pikir keilmuan dalam bidang IPS.

44

Visi dan Misi (http://pips.fitk.uinjkt.ac.id/index.php/profil/visi-a-misi.html) , diakses pada 30 Juni 2015.

45

Marselus R. Payong, Sertifikasi Profesi Guru Konsep Dasar, Problematika, dan Implementasinya, (Jakarta: PT indeks, 2011), h. 276.

d. Menunjukkan manfaat mata pelajaran IPS.

Dokumen terkait