• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : ANALISIS DATA

PENYAJIAN DATA

4.1 Ruang Lingkup SIMPUS

Adapun ruang lingkup SIMPUS yang berisikan modul – modul pelayanan di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota sebagai berikut :

1. Admin Sistem (manajemen user)

2. Modul Registrasi Loket

3. Modul Pelayanan Poli Umum/BP

4. Modul Pelayanan Poli Gigi

5. Modul Pelayanan Poli KIA

6. Modul Pelayanan Unit Apotek

7. Modul Pelayanan Unit Laboratorium/Radiologi

8. Modul Pelayanan UGD (untuk Puskesmas Perawatan)

9. Modul Pelayanan Rawat Inap

10. Modul Pelayanan Poli Mata 11. Modul Aset/Inventory Puskesmas 12. Modul Kepegawaian

13. Modul Administrasi (pencetakan surat Keterangan/Rujukan & Laporan Puskesmas)

14. Modul Kegiatan Luar Gedung / UKM (Posyandu Lansia, Posyandu anak, Imunisasi, Sanitasi Lingkungan, Pelayanan Gizi, P2P, Kesga, Promkes dll.

 

Adapun alur Sistem Informasi Manajemen Puskesmas ( SIMPUS ) atau SP2TP yang tertera dalam KepmenKes No. 511/Menkes/SK/V/2002 tentang Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional dan hasil dari wawancara kepada informan yang bersangkutan adalah sebagai berikut

a. Puskesmas Teladan Medan

Pada alur Proses ini juga di utarakan pada proses alur dalam Implementasi SIMPUS di Puskesmas Teladan Medan hal ini juga di informasikan oleh Kepala Puskesmas Medan – Teladan Mengenai Alur SIMPUS atau SP2TP yang berada di Puskesmas :

SIMPUS atau lebih dikenal dengan Sistem Pencatatan Pelaporan terpadu Puskesmas (SP2TP) yang dilakukan disini sudah diberi anggaran yang dimana anggaran tersebut diperuntukan untuk sarana prasarana seperti komputer dan alat alat lainnya dalam membantu pencatatan pelaporan yang akan di berikan ke Dinas Kesehatan. Awalnya data – data itu terbentuk dari masyarakat ( pasien yang datang ) yang tujuan untuk berobat, setelah data di bentuk meliputi nama dan jenis penyakit obat obat yang diperlukan. Data - data tersebut di bagi setiap Poli poli nya untuk dimasukan pada jenis pelayanan yang akan di register dalam pelaporan setiap bulannya. Data di kumpul lalu di evaluasi dan di tanda tangani sebelum data di kirim ke Dinas Kesehatan melalui online maupun secara manual, lalu hasil pelaporan dan pencatatan data tersebut di kirim ke Dinas Kesehatan Kota Medan pada awal bulan yaitu sebelum tanggal 5, data tersebut secara garis besar berisikan : data pasien ( umur,nama,jenis, kelamin,alamat ), data penyakit, pengeluaran obat- obatan, semua data poli di satukan untuk di kirim ke dinas kesehatan kota medan untuk di evaluasi kembali melalui Dinas Kesehatan Kota Medan.

b. Dinas Kesehatan Kota Medan

Pada alur Proses berikutnya yang dimana data sudah dikirim melalui Puskesmas secara online maupun secara manual (Offline) setiap awal bulan tanggal 05. Hal ini juga informasikan pihak Dinas Kesehatan Kota Medan melalui bagian Bina Yankes yang dimana data di terima dari bagian tersebut lalu data

tersebut di evaluasi dan di olah sebelum data di kirim ke Dinas Kesehatan Pemprovsu, seperti hal nya informasi dari kepala Bagian Yankes :

Data - data yang kami terima dari seluruh Puskesmas kota Medan kami berikan tanggal jatuh tempo maksimal awal bulan tanggal 5, data yang kami terima langsung kami evaluasi dan verifikasi sejauh mana keabsahan data tersebut di buat sebelum kami kirim ke bagian Pemprovsu, data kami simpan sementara sebagai hasil kinerja bulanan Puskesmas yang dimana data tersebut kami kirimkan harusnya di tanda tangani oleh Kelapa Dinas Kesehatan kota Medan yang pastinya sudah di periksa. Data yang dapat di lihat dalam perhatikan khusus kami ialah jika wabah penyakit yang meningkat dan perlunya penanganan cepat, lalu diadakan survei atau penelitian di Puskesmas yang memiliki wabah penyakit terbesar, dan kami tambah untuk dilakukan tindakan dari Pusat untuk dapat di antisipasikan melalui sosialisasi ke masyarakat sebagai penangan sementara.

c. Dinas Kesehatan Pemprovsu

Pada alur berikutnya setelah laporan – laporan hasil evaluasi dari Dinas Kesehatan kota Medan tersebut dikirimkan ke Dinas Kesehatan Pemprovsu, maka Dinas Kesehatan Pemprovsu melihat hasil laporan – laporan tersebut sebagai kinerja laporan bulanan untuk dikirimkan ke Pusat. Hal ini juga disampaikan oleh Kepala Bagian Bina Yankes :

“ laporan – laporan yang kami terima dari tiap – tiap Puskesmas yang telah kami evaluasi lalu kami kirim ke Dinas Kesehatan Pemprovsu untuk dilihat oleh mereka, dan adanya catatan khusus dari bina Yankes kota medan yang berisikan informasi adanya data penyakit yang terjadi agar adanya penanganan dari Pusat”.

d. Departemen Kesehatan

Pada alur berikutnya, hasil evaluasi dari DinaKes Pemprovsu di terima oleh Departemen Kesehatan yang kemudian diadakan rapat dalam hal masalah profil kesehatan di setiap Puskesmas. Setelah itu penanganan cepat dari Pusat. Hal ini di sampaikan oleh Kepala Bagian YanKes :

Hasil pencatatan dan pelaporan yang telah di kirim ke Pusat di evaluasi lagi oleh Pusat bahwa sejauh mana tingkat kesehatan dan wabah penyakit yang terjadi di Sumatera Utara melalui Pemprovsu agar adanya perhatian khusus dan sosialisasi yang dilakukan agar tingkat kesehatan dapat diwaspadai dan ditangani secara cepat. Anggaran dapat kita masukan dan diberikan sesuai aturan yang berlaku, oleh Karena itu, Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas ( SP2TP ) itu menjadi tolak ukur kinerja tiap – tiap puskesmas dalam tugas pokok fungsinya sebagai pelayanan kesehatan masyarakat terpadu.

e. Feedback ( Umpan Balik )

Pada tahapan ini setelah semuanya di kirim ke Pusat, maka tahapan ini

adalah adanya feed back ( Umpan Balik ) yang hasilnya di kembalikan ke tiap –

tiap Puskesmas. Adapun catatan khusus yang di berikan Pusat ke setiap Puskesmas seperti adanya anggaran yang diberikan dan penanganan terhadap peningkatan wabah penyakit, semua itu sesuai dengan aturan yang berlaku. Setelah semuanya di audit, lalu pada setiap Puskesmas itu melakukan tugas –

tugas dari atasan yang menjadi tanggung jawabnya. Feedback terhadap laporan

puskesmas harus dikirimkan kembali secara rutin ke puskesmas untuk dapat dijadikan evaluasi keberhasilan program. Jenis dan periode laporan yaitu (1) Bulanan, data kesakitan, data kematian, data operasional (gizi, imunisasi, KIA, KB, dsb.), data manajemen obat, (2) Triwulan, data kegiatan puskesmas, (3) Tahunan, umum dan fasilitas, sarana, dan tenaga.

Dapat dilihat adanya 10 daftar penyakit terbesar yang terjadi didaerah wilayah kerja Puskesmas Teladan Medan yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.1 : Daftar 10 Penyakit Terbesar di Puskesmas Teladan Medan Periode Bulan Januari – Oktober Tahun 2013

No. Nama Penyakit Jumlah Kasus

1. ISPA 3304

2. Penyakit Rongga Mulut 2011

3. Penyakit Kulit 979

4. Hipertensi 801

5. Penyakit saluran Nafas Bawah 649

6. Penyakit pada sistem tulang dan otot 632

7. Febris 532

8. Diare 492

9. TB Paru 364

10. Hipotensi 312

Sumber Data: Puskesmas Teladan kecamatan Medan 2014

Tabel di atas menunjukan bahwa adanya wabah penyakit yang terjadi di daerah tersebut, yang paling besar penyakit yang sering di alami oleh masyarakat adalah Infeksi Saluran Pernapasan ( ISPA ). Walaupun penyakit ini tidak berbahaya bagi setiap orang, maka jarang sosialisasi secara rutin yang diberikan puskesmas, akan tetapi aparat Puskesmas Teladan tetap memberikan pelayanan cepat tanggap terhadap penyakit yang diderita masyarakat. Hal ini disampaikan juga oleh Kepala Puskesmas Teladan :

Pada tahun 2013 penyakit terbesar yang terjadi disini adalah Infeksi Saluran Pernafasan ( ISPA ), kebanyakan masyarakat menderita penyakit itu. Tetapi dapat diketahui bahwasannya penyakit itu tidak sangat berbahaya, maka jarang adanya sosialisasi untuk masyarakat yang berobat. Dalam hal ini walaupun jarang adanya sosialisasi secara rutin dari puskesmas ini, kami tetap memberikan pelayanan yang cepat tanggap dalam berbagai penyakit yang diderita masyarakat karna ini sudah menjadi tugas kami sebagai aparat kesehatan.

4.2 Hambatan – hambatan Dalam penerapan SIMPUS di Puskesmas Teladan

Dokumen terkait