• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ruang Terbuka Hijau 1. Kawasan Hutan Lindung 1.Kawasan Hutan Lindung

Di Kota Ambon terdapat dua areal konservasi yang ditetapkan sebagai Kawasan Hutan Lindung, yaitu Kawasan Hutan Lindung Gunung Nona dengan luas 877 Ha, berjarak 5 Km dari pusat kota, dan Hutan Lindung Gunung Sirimau dengan luas 2.963 Ha, berjarak 7 Km dari pusat kota. Penetapan Gunung Nona dan Gunung Sirimau sebagai kawasan lindung melalui SK Menteri Kehutanan RI No. 430 KPTS-II/1996. Kebijakan ini ditujukan untuk melindungi vegetasi yang ada dalam areal hutan tersebut, sehingga wilayah-wilayah tangkapan air yang berada dalam areal hutan lindung tersebut dapat meningkatkan fungsinya untuk mendukung kebutuhan air bagi penduduk Kota Ambon.

Hasil penelitian Tim Jurusan Kehutanan Universitas Pattimura (2003) menunjukkan bahwa 40% wilayah hutan terutama pada Hutan Lindung Gunung Nona berada dalam kondisi kritis, dan penyebab utamanya adalah aktivitas masyarakat untuk berladang dan konversi hutan untuk penanaman tanaman tahunan berupa kelapa, cengkih, dan tanaman buah-buahan.

Kawasan Lindung Gunung Nona didominasi bentuk wilayah berbukit sampai bergunung dengan kelerengan 15 sampai >30%. Vegetasi tingkat pohon dengan Kerapatan Relatif tertinggi yang ditemukan di areal tersebut diantaranya Cemara (Casuarina sp.), Salawaku (Paraserianthes falcataria), Cengkih (Eugenia aromatica), Durian (Durio zibethinus) dan Pulai (Alstonia sholaris).

4.7.2. Jalur Hijau

Jalur hijau di Kota Ambon diantaranya terdapat di Jl. Pattimura dan Jl. Dr. Latumeten, yang merupakan salah satu jalan protokol di Kota Ambon. Jl. Pattimura merupakan kawasan perkantoran, perbankan, dan pendidikan. Perkantoran yang terdapat di ruas jalan ini diantaranya Instansi Pemerintah, yaitu Dinas Perhubungan Provinsi Maluku, dan Gedung Keuangan Negara Provinsi Maluku; Perbankan, yaitu Bank Mandiri, Bank Indonesia, Bank Maluku; dan beberapa instansi swasta. Selain itu terdapat juga kawasan pendidikan, dengan adanya Kompleks Persekolahan St.Fransiscus Xaverius dan SMU Negeri 1 Ambon. Selain itu di kawasan ini terdapat pula sarana peribadatan berupa Gereja Maranatha dan Gereja Kathedral, gedung pertemuan, dan hotel. Sebelum terjadinya konflik di Kota Ambon, jalur hijau di ruas Jl. Pattimura ini sangat rindang dan terawat sehingga membuat nyaman para pengguna jalan, maupun masyarakat yang beraktivitas di sepanjang jalan tersebut, namun setelah konflik merebak, jalur hijau yang berada di sepanjang trotoar Jl. Pattimura digunakan sebagai area perdagangan kaki lima, beberapa pohon ditebang oleh masyarakat untuk mendirikan kios-kios temporer. Seiring dengan makin kondusifnya Kota Ambon, maka pada Tahun 2007 Pemerintah Kota Ambon mulai mengembalikan jalur hijau Jl. Pattimura kepada fungsinya. Selain itu salah satu jalur hijau di pusat Kota Ambon juga terdapat di Jl. Dr. Latumeten, yang merupakan jalan utama bagi kendaraan yang akan menuju ke Kecamatan Nusaniwe dan Hutan Lindung Gunung Nona.

Di sepanjang jalur jalan ini terdapat kompleks pendidikan PGSD Universitas Pattimura, Rumah Sakit Tentara, Kompleks Perumahan Perwira TNI-AD, dan Kompleks Persekolahan Kartika Chandra.

Sama seperti pada ruas Jl. Pattimura, di sepanjang trotoar Jl. Dr. Latumeten, terutama di depan Kompleks pendidikan PGSD Unpatti juga terdapat perdagangan kaki lima setelah konflik sosial, namun pada tahun 2007, jalur hijau ini telah dikembalikan kepada fungsinya. Walaupun jalur hijau di Kota Ambon telah dikembalikan pada fungsinya, namun perawatan yang dilakukan terlihat belum maksimal.

Gambar 8 Kawasan Hutan Lindung Gunung Nona

Luas: 877 Ha

Area bervegetasi: 100% dari total luas. Vegetasi dominan: Pepohonan (cemara, cengkih, pulai)

Gambar 9 Pattimura Park Luas total: 2,8 ha

Area bervegetasi:

Taman Lapangan Merdeka: 732 m2 Taman Segitiga: 42 m2

Taman Pattimura: 3.881 m2

Gambar 10 TMP Kapahaha Luas: 11.000 m2

Area bervegetasi: 90% dari luas total Vegetasi dominan: rumput

Vegetasi lainnya: Pohon palem, pohon cemara

Gambar 11 Taman Australia

(Australian Cemetery War Park)

Luas: 40.000 m2

Area bervegetasi: 100% dari total luas.

Vegetasi dominan: Rumput

4.7.3. Taman Makam

Di Kota Ambon terdapat beberapa lokasi pemakaman, diantaranya TPU Benteng dan Taman Makam Pahlawan Kapahaha. TPU Benteng pada awalnya merupakan pemakaman Cina yang berlokasi di perbukitan yang menurut kepercayaan Cina harus menghadap ke laut, namun sampai saat ini telah menjadi pemakaman umat Kristen. Tanaman yang terdapat di TPU Benteng adalah tanaman semak dan rumput yang tampak tidak terawat.

Sebaliknya di TMP Kapahaha, tampak rapi dikelilingi taman dan pepohonan dengan dominasi jenis palem (Crysalidocarpus indicus), dan cemara kipas (Thuja orientalis Linn), serta disekelilingnya ditumbuhi reruputan yang sangat terawat.

4.7.4. Lapangan Olah Raga

Terdapat 2 (dua) lapangan terbuka yang dapat digunakan oleh masyarakat Kota Ambon untuk berolah raga. Yang pertama adalah Stadion Mandala Remaja yang terletak di Jalan InaTuni Kelurahan Karang Panjang, berjarak sekitar 2 km dari pusat kota. Stadion ini biasanya digunakan untuk pertandingan sepak bola dan atletik, selain itu juga untuk acara lainnya seperti konser musik. Fasilitas yang terdapat di Stadion Mandala Remaja adalah lapangan sepak bola, jogging track, dan lapangan atletik.

Berikutnya adalah Lapangan Merdeka, yang baru saja selesai direnovasi, berada di Jalan Pattimura, tepat berhadapan dengan Kantor Gubernur Maluku. Fasilitas yang terdapat di lapangan ini bukan saja untuk berolah raga, seperti lapangan bola kaki, lapangan volly, lapangan basket, dan jogging track, tetapi juga terdapat taman Pattimura Park untuk tempat sosialisasi bagi masyarakat Kota Ambon.

4.7.5. Taman Kota Lainnya

Selain taman kota yang dikelola oleh Pemerintah Kota Ambon, ada juga Taman yang dikelola oleh Pemerintah Australia, yaitu Taman Australia yang terdapat di Kelurahan Pandan Kasturi. Di taman ini terdapat tugu peringatan yang bertuliskan nama-nama para pejuang yang berasal dari Australia yang gugur saat berperang di Kota Ambon. Setiap tahun Taman Australia dikunjungi oleh perwakilan dari

Pemerintah Australia dan pihak keluarga korban yang gugur untuk melakukan upacara peringatan.

Di taman ini terdapat berbagai jenis pohon yang rimbun dan tanaman hias yang indah dan terawat. Sepertinya di Kota Ambon, taman inilah yang sangat diperhatikan dan dirawat, walaupun bukan oleh Pemerintah Kota Ambon sendiri. Ironis sekali keadaannya dengan taman lainnya yang berada dan dikelola langsung oleh Pemerintah Kota Ambon.

Dokumen terkait