• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ruang, adalah unsur seni rupa dengan dua sifat Dalam seni rupa dua dimensi, ruang bersifat semu sedangkan dalam seni rupa tiga dimensi, ruang bersifat nyata.

Dalam dokumen Modul Seni Budaya | UNG REPOSITORY Seni Budaya (Halaman 110-114)

PENGEMBANGAN MATERI SENI BUDAYA CABANG SENI RUPA

B. Sejarah Seni Rupa

8. Ruang, adalah unsur seni rupa dengan dua sifat Dalam seni rupa dua dimensi, ruang bersifat semu sedangkan dalam seni rupa tiga dimensi, ruang bersifat nyata.

Oleh karena itu ruang dapat digolongkan menjadi dua yaitu ruang dalam bentuk nyata dan ruang semu/ maya. Ruang nyata yaitu bisa langsung dirasakan oleh penikmat seperti ruangan kamar, ruangan dalam gedung, patung. Sedangkan ruangan dalam bentuk khayalan (ilusi) adalah ruangan yang terkesan dari lukisan. Bisa terkesan cekung, datar, pipih, cembung dsb.

9. Cahaya

Tanpa cahaya semua unsur tidak akan kelihatan. Cahaya dapat juga muncul sebagai perwujudan dalam karya yang disebut gelap terang. Gelap terang berfungsi untuk menggambarkan kesan tiga dimensi, memberikan kesan kemeruangan, juga kontras pada gambar. Teknik pencahayaan tau gelap terang ada dua yaitu chiaroscuro yaitu peralihan gradasinya bertahap dan silhouette yaitu gradasi bayangannya tidak bertahap.

7

Seluruh unsur yang telah dibicarakan tadi, jika akan digunakan dalam berkarya seni maka diperlukan penataan yang artistik maupun estetik, sehingga akhirnya dapat dikatakan memiliki nilai seni. Penataan ini memiliki prinsip yaitu kesatuan, keselarasan, aksen/penekanan, irama, proporsi, komposisi, dan keseimbangan.

1. Kesatuan atau unity merupakan prinsip yng mengatur bagaimana unsur unsur seni rupa saling terpadu untuk membentuk sebuah bentuk yang menyatu, tidak berdiri sendiri sendiri. Satu unsur dengan unsur lainnya saling terikat dalam sebuah komposisi yang utuh, yang menjadikan sebuah karya seni yang estetik dan artistik.

2. Keselarasan merupakan prinsip yang mengatur agar unsur unsur seni rupa tertata dalam sebuah kesatuan yang terpadu dengan selaras. Keselarasan atau harmoni yang dimunculkan akan menciptakan sesuatu yang enak dipandang juga indah.

3. Aksen atau penekanaan. Aksen adalah sesuatu yang lain dari pada yang lain yang membuat mata tertuju ke obyek yang menjadi aksen karena menjadi pusat perhatian. Pusat perhatian ini dapat karena warna, shape, garis atau kontras, yang secara spontan juga memberikan kesan tidak monotone. Aksen akan membuat karya seni rupa menjaddi lebih menarik.

4. Irama atau ritme. Unsur yang diulang ulang tanpa variasi akan terasa monotone dan statis. Sedangkan unsur yang di ulang dengan beberapa variasi akan terasa lebih dinamis. Pengulangan unsur inilah yang menimbulkan ritme/irama. Ritme yang harmonis dapat meningkatkan nillai estetik sebuah karya seni rupa.

5. Proporsi adalah perbandingan atau ukuran antara bagian bagian dari karya seni rupa. Proporsi akan mengatur kesebandingan yang sesuai dengan wujud karya yang dihasilkan segingga tidaak membentuk perbandinagn yang ganjil. Untuk melukis mata orang ukurannya harus sesuai dengan bentuk wajah, hidung serta mulutnya, sehingga menjadi sebanding atau

8

selaras. Untuk melukis bidang yang luas, maka bentuk gambar yang dibuat juga paling tidak tiga perempat luas kertas, sehingga tidak terkesan tidak sebanding, lebih tepatnya disebut proporsional.

6. Komposisi adalah prinsip yang mengatur organisasi penempatan unsur unsur yang digunakan. Bagaimana mengatur agar teratur, serasi, seimbang, menyatu, harmonis. Ada komposisi simetris dan asimetris. Simetris jika antara belahan kanan dan kirinya sama bentuknya, dan asimetris jika belahan antara kiri dan kanan tidak sama bentuknya.

7. Keseimbangan atau balance menjadi prinsip yang membuat perasaan pengamat merasa tidak terganggu. Jika unsur unsur seni rupa diatur dengan prinsip keseimbangan yang baik, akan membuat karya seni menjadi lebih menarik.

Jadi jika anda akan menciptakan sebuah karya seni maka aturlah elemen elemen itu berdasarkan prinsip prinsip di atas, pasti karya anda akan menjadi karya seni yang berkualitas.

D. Cabang-cabang Seni Rupa

Seperti diungkap di depan bahwa karya seni rupa dapat dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan sudut pandangnya. Berdasarkan matranya maka seni rupa dibagi dua yaitu : karya seni rupa dua dimensi dan karya seni rupa tiga dimensi. Berdasarkan fungsinya ada seni rupa murni dan seni rupa terapan. Berdasarkan perwujudannya ada seni rupa statis dan seni rupa dinamis. Karya seni rupa berkembang terus sehingga dasar pembagian bidang inipun dapat berubah sesuai dengan sudut pandang yang digunakan.

Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang membentuk bidang. Sifat bidang bisa datar cekung maupun cembung sehingga karya seni rupa dua dimensi hanya dapat dilihat dari satu arah pandang saja, seperti lukisan, lukisan dinding (mural), Lukisan di Atap (fresco), relief, grafis, fotografi, reklame 2 dimensi (brosur, baliho, spanduk), hiasan dinding,

9

ilustrasi, baliho, mozaik, montage. Bahan yang digunakan antara lain cat minyak, cat air, cat poster, cat semprot/pray, akrilik, pensil berwarna, crayon, spidol berwarna, luna, serta bahan bahan pewarna dari alam. Teknik yang digunakan bisa sapuas kuas, semprot/spray, pisau palet, toreh, gores, percik, dan cap/printing.

Seni rupa tiga dimensi memiliki tiga ukuran yaitu panjang lebar dan tinggi, sehingga membentuk ruang, mempunyai volume dan massa. Karya 3 dimensi dapat dilihat dari semua arah pandang, seperti patung, arsitektur, keramik 3 dimensi, logam 3 dimensi, damar kurung, tata ruang (interior), tata taman (eksterior), arca, monumen, totem, benda berukir/ukiran 3 dimensi, desain kemasan, etalage, mobile (hiasan gantung yang bergerak karena angin atau mekanik). Bahan yang digunakan

Selanjutnya coba anda mencari contoh yang lain berdasar pembagian bidang yang berbeda. Misalnya pembagian menurut matranya seni rupa murni dan seni rupa terapan. Seni rupa murni (pure art), adalah karya seni rupa yang diciptakan hanya untuk tujuan ekspresi pribadi, tanpa pretensi apapun kecuali kepuasan diri sendiri, seperti patung, lukisan, grafis. Sedangkan seni rupa terapan (applaid art) adalah karya seni rupa yang dibuat untuk tujuan fungsional, artinya keberadaannya difungsikan, sehingga pada setiap karya tersebut melekat fungsi tertentu yang sekaligus memiliki nilai seni, misalnya vas bunga dari keramik, kursi berukir/furniture, kerajinan batik, kerajinan anyaman bambu/rotan, tekstil, arsitektur, tata ruang, tata taman, reklame, senjata tradisional seperti rencong dan pedang, dan seni industri/desain produk. Karya seni tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan praktis atau memenuhi kebutuhan sehari-hari

Dari perwujudannya ada seni rupa statis dan seni rupa dinamis. Seni rupa statis adalah seni rupa yang tidak berubah baik wujudnya dan selalu tetap bentuknya seperti lukisan, patung dsb yang dari awal bentukan tidak ada perubahan wujud. Seni rupa yang dinamis adalah karya seni rupa yang memunculkan pergerakan seperti happening art, optical art, iklan TV, serta iklan pada layar LCD baik dalam ruang maupun di alam terbuka seperti di jalan raya.

Seni rupa ditinjau berdasarkan masanyaada seni rupa tradisional, modern dan kontemporer. Seni Rupa Tradisional, adalah seni rupa yang dibuat dengan pola, aturan,

10

atau pakem tertentu sebagai pedoman dalam berkarya seni dan dibuat berulang-ulang tanpa merubah bentuk aslinya. Aturan-aturan umum terkait dengan penciptaan bentuk, pola, corak, penggunaan warna, bahan dan ukuran, Aspek-aspek berkarya seni seni rupa tradisional misalnya masih dipertahankan secara turun-temurun, dari generasi ke generasi sampai sekarang. Sehingga seni rupa bersifat statis, sejak dulu hingga sekarang bentuk dan coraknya tidak mengalami perubahan. Seni Rupa Modern, adalah karya seni yang ditandai dengan munculnya kreativitas untuk mencitakan hal yang baru yang belum pernah ada sebelumnya. Unsur kebaharuan menjadi sangat penting dan harus ada untuk memberikan karya seni rupa modern yang mengutamakan aspek kreativitas dalam berkarya sehingga tercipta suatu karya yang baru. Sehingga seni rupa modern bersifat lebih individualis. Contoh seni rupa modern berupa lukisan, grafis, patung dan kriya. Seni Rupa Kontemporer, adalah karya seni yang pemunculannya dipengaruhi oleh waktu dimana karya seni tersebut diciptakan. Seni rupa kontemporer bersifat kekinian dan temporer yang diangkat dari seni rupa kontemporer mengenai situasi dan kondisi saat karya tersebut diciptakan yang biasa untuk ekspresi pribadi seniman dan mengungkapkan daya fantasi, imajinasi, maupun dengan cita-cita harapan yang dikaitkan mengenai situasi dan kondisi kapan karya tersebut diciptakan.

Dalam dokumen Modul Seni Budaya | UNG REPOSITORY Seni Budaya (Halaman 110-114)