• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rumah tangga menjadi peserta program/memiliki kartu program berikut:

KEPEMILIKAN ASET DAN KEIKUTSERTAAN PROGRAM

Rincian 5. Rumah tangga menjadi peserta program/memiliki kartu program berikut:

Rincian mengenai kepesertaan program/kepemilikan kartu dapat dipergunakan untuk menentukan suatu ukuran kasar mengenai keadaan sosial ekonomi rumah tangga. Tanyakan satu per satu kepesertaan program/kepemilikan kartu. Lingkari kode yang sesuai kemudian pindahkan ke dalam kotak.

a. Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)/Kartu Perlindungan Sosial (KPS)

Kartu Perlindungan Sosial (KPS) adalah kartu yang diterbitkan oleh pemerintah dalam rangka pelaksanaan Program Percepatan dan Perluasan Perlindungan Sosial (P4S) dan Bantuan Langsung Sementara Masyarkat (BLSM) di tahun 2013.

KPS memuat informasi nama kepala ruta, nama pasangan kepala ruta, nama anggota ruta lain, alamat ruta, nomor kartu keluarga, dilengkapi dengan kode batang (barcode) beserta nomor identitas KPS yang unik.

Pada tahun 2015, KPS secara bertahap berubah menjadi Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). KKS akan memiliki fungsi yang kurang lebih sama dengan KPS akan tetapi dengan berbagai perubahan format dan tambahan informasi di dalam kartu tersebut untuk memudahkan pemerintah yang baru terbentuk untuk menyalurkan bantuan sosial.

Gambar Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Gambar Kartu Perlindungan Sosial (KPS)

b. Kartu Indonesia Pintar (KIP)/Bantuan Siswa Miskin (BSM)

Kartu Indonesia Pintar (KIP) adalah kartu yang ditujukan bagi keluarga miskin dan rentan miskin yang ingin menyekolahkan anaknya yang berusia 7-18 tahun secara gratis. Selain itu, Kartu Indonesia Pintar juga akan menjangkau anak-anak yang berada di luar sekolah misalnya anak jalanan, dan anak putus sekolah, yatim piatu, dan difabel. Adapun rincian besaran KIP untuk siswa SD adalah Rp 225 ribu/siswa/semester, SMP sebesar Rp 375 ribu/siswa/semester, dan SMA/SMK sebesar Rp 500 ribu/siswa/semester.

Program Bantuan Siswa Miskin (BSM)adalah bantuan tunai yang diberikan secara langsung kepada anak-anak usia sekolah/siswa dari semua jenjang pendidikan; Sekolah Dasar(SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah (MA); yang berasal dari ruta miskin dan rentan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh penyelenggara Program BSM, yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Agama (Kemenag). Meskipun ada dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diharapkan dapat meringankan beban peserta didik, masih banyak anak dari ruta miskin dan rentan yang tidak dapat bersekolah, putus sekolah dan tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan berikutnya. Salah satu penyebabnya adalah kesulitan orangtua/ keluarga dalam memenuhi kebutuhan pendidikan lainnya seperti baju seragam, buku tulis, sepatu, biaya transportasi maupun biaya pendidikan lain yang tidak ditanggung oleh dana BOS. Hal inilah yang melatarbelakangi diluncurkannya Program Bantuan Siswa Miskin (BSM). Program BSM diharapkan dapat meningkatkan akses terhadap pelayanan pendidikan yang berkualitas, mencegah putus sekolah, menarik anak usia sekolah dari ruta miskin dan rentan untuk kembali bersekolah, serta mendukung program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, bahkan hingga tingkat Pendidikan Tinggi. Program BSM juga mendukung komitmen pemerintah untuk meningkatkan angka partisipasi pendidikan, terutama di kabupaten/kota miskin dan terpencil.

Pembiayaan sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah pusat dan tidak ada kontribusi biaya dari siswa sebagai penerima manfaat, pemerintah daerah, maupun sekolah. Program BSM Tahun Pelajaran 2014/2015akan mencakup siswa dari jenjang pendidikan SD/MI hingga SMA/SMK/MA dari 25% Rumah Tangga dengan status sosial ekonomi terendah secara nasional. Cakupan tersebut meliputi 11,1 juta anak sekolah pada tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA. Besaran bantuan yang akan diberikan untuk tahun ajaran 2014/2015 bagi tingkat SD/MI sebesar Rp 450.000/semester, SMP/MTs Rp 750.000/ semester dan SMA/SMK/MA Rp 1.000.000/semester.

71

c. Kartu Indonesia Sehat (KIS)/BPJS Kesehatan/Jamkesmas Kartu Indonesia Sehat (KIS)

dapat digunakan untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis di fasilitas kesehatan tingkat pertama dan tingkat lanjutan, sesuai dengan kondisi penyakit yang diderita penerima KIS. Kartu Indonesia Sehat (KIS) menjamin dan memastikan masyarakat kurang mampu untuk mendapat manfaat pelayanan kesehatan seperti yang dilaksanakan melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.

KIS diberikan kepada anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sehingga tidak menggeser Sistem JKN. Program KIS tidak hanya diperuntukkan pada masyarakat miskin, tetapi juga golongan rentan miskin. Anak dari keluarga miskin bisa langsung menggunakan Kartu Indonesia Sehat tanpa harus mendaftar lagi.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah.

Gambar Kartu Program Bantuan Siswa Miskin

BPJS Kesehatan yang dimaksud disini adalah mereka yang memiliki Kartu BPJS Kesehatan dimana iurannya dibayar oleh pemerintah, kategori Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Jamkesmas adalah program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu yang bertujuan meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien.

Penerima Bantuan Iuran (PBI)adalah istilah bagi masyarakat yang memiliki jaminan pembiayaan kesehatan dari Pemerintah (seperti Jamkesmas, BPJS Kesehatan) dimana iurannya di tanggung pemerintah dan diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu.

d. BPJS Kesehatan peserta mandiri

BPJS Kesehatan peserta mandiri adalah mereka yang memiliki Kartu BPJS Kesehatan dimana iurannya dibayar secara mandiri.

e. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)/BPJS Ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan

adalah merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pekerja seperti jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian yang layak yang diberikan kepada setiap pekerja yang telah membayar iuran.

Kartu BPJS Kesehatan Kartu Jamkesmas

73

Dokumen terkait