• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rumput Laut

Dalam dokumen PELUANG INVESTASI AKUAKULTUR (Halaman 86-91)

Komoditas rumput laut merupakan salah satu komoditas yang sudah

diperdagangkan secara global dan memiliki potensi yang sangat besar serta potensial untuk dikembangkan dan dapat diandalkan. Kawasan Asia Pasifik merupakan produsen terbesar rumput laut (mencakup hampir 80% total produksi rumput laut dunia). Indonesia merupakan salah satu produsen rumput laut yang turut andil dalam konteks perdagangan global, mengingat Indonesia memiliki kawasan yang sesuai untuk pengembangan komoditas rumput laut dengan beberapa propinsi produsen utama seperti sulawesi selatan, sulawesi Tenggara, sulawesi Utara, NTB, NTT, dan kawasan Indonesia timur lainnya.

saat ini diperkirakan nilai perdagangan komoditas rumput laut mengalami pertumbuhan sebesar 10% setiap tahunnya. Negara tujuan ekspor rumput laut kering adalah Prancis, Denmark, China, filiphina, Hongkong, spanyol, Jepang dan Amerika serikat. Mengingat tingginya pasar ekspor dunia akan rumput laut khususnya jenis Eucheuma sp. maka dalam analisis usaha ini lebih ditekankan pada analisis usaha rumput laut jenis Eucheuma cottonii.

Pembenihan Rumput Laut

Kebun bibit rumput laut memerlukan modal tetap awal sebesar Rp. 6.150.000 komponen modal tetap disusutkan selama 1 tahun dan waktu usaha adalah 1 tahun. Kebutuhan dana untuk kebun bibit rumput laut meliputi modal tetap dan modal kerja. Pada umumnya pembudidaya memerlukan pinjaman (kredit) di awal usaha untuk menutup modal tetap dan biaya operasionalnya. Dana yang dibutuhkan untuk modal tetap dan modal kerja awal sebesar Rp. 11.150.000 (Rp 6.150.000 + Rp.5.000.000). Kebutuhan untuk membiayai modal tetap dan modal kerja akan dipenuhi dari kredit yang mempunyai jangka waktu pengembalian selama 1 tahun dengan tingkat suku bunga 16%.

Perhitungan hasil diperoleh dari penjualan bibit rumput laut. Dengan perhitungan jumlah bibit yang ditebar sebanyak 10.000 bibit dengan berat rata-rata 100 gr, dan hasil produksi sebanyak 3.000 kg/siklus serta harga jual per

kg Rp. 3.000 maka diperoleh pendapatan sebesar Rp. 9.000.000 setiap periode/siklus atau Rp. 54.000.000 per tahun (6 siklus). Pada tahun pertama kebun bibit rumput laut mampu menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 16.306.000 dengan profit margin sebesar 30,20%.

Analisis Kelayakan Usaha

Berdasarkan perhitungan analisis kelayakan usaha, kebun bibit Rumput Laut ini menguntungkan dikarenakan pada faktor diskon 20% per tahun net B/C ratio sebesar 1,79 (> 1), PBP 0,56 tahun dan NPv sebesar Rp. 8.842.000 (> 0). sedangkan nilai IRR 115,25% (> diskon rata-rata) sehingga usaha ini masih layak dilakukan sampai pada tingkat suku bunga sebesar 115,25% per tahun. sedangkan jangka waktu pengembalian seluruh Modal tetap/PBP (usaha) adalah ± 0,56 tahun (0,56 tahun = empat siklus). Dengan demikian usaha ini layak dilaksanakan karena jangka waktu pengembalian modal tetap lebih kecil dari periode usaha yaitu 1 tahun.

Pembesaran Rumput Laut Metode Lepas Dasar

Modal tetap dalam usaha budidaya rumput laut dengan metode lepas dasar adalah modal tetap aktiva tetap berupa perahu jukung, pemberat, pelampung, tali ris, tali rapiah, patok kayu dan bibit rumput laut. Budidaya rumput laut dengan metode lepas dasar memerlukan modal tetap awal sebesar Rp. 2.830.000 komponen modal tetap disusutkan selama 1 tahun dan waktu usaha adalah 1 tahun. Modal kerja untuk budidaya rumput laut dengan metode lepas dasar meliputi pematokan, pengikatan bibit, penanaman bibit, panen dan perawatan.

Kebutuhan dana untuk budidaya rumput laut dengan metode lepas dasar sebesar Rp. 3.680.000 meliputi Modal

tetap Rp. 2.830.000 dan modal kerja Rp. 850.000. Pada umumnya pinjaman (kredit) untuk menutup Modal tetap dan modal kerja. Dana tersebut dipenuhi dari kredit yang

mempunyai jangka waktu pengembalian selama 1 tahun dengan tingkat suku bunga 16%.

Hasil diperoleh dari penjualan usaha budidaya Rumput Laut dengan Metode Lepas Dasar. Dengan jumlah bibit yang ditebar sebanyak 300 kg, dan hasil produksi sebanyak 375 kg/siklus serta harga jual per kg Rp. 7.000 maka diperoleh pendapatan sebesar Rp. 2.625.000 setiap periode/siklus atau Rp. 13.125.000 per tahun (5 siklus). Pada tahun pertama budidaya rumput laut dengan metode lepas dasar mampu menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 5.632.840 dengan profit margin sebesar 42,92%.

Analisis Kelayakan Usaha

Berdasarkan perhitungan analisis kelayakan usaha, budidaya rumput laut dengan Metode Lepas Dasar ini menguntungkan dikarenakan pada faktor diskon 20% per tahun net B/C ratio sebesar 2,01 (> 1), PBP 0,5 tahun dan NPv sebesar Rp. 3.712.875 (> 0). sedangkan nilai IRR 141,17% (> diskon rata-rata) maka usaha ini masih layak dilakukan sampai pada tingkat suku bunga sebesar 141,17% per tahun. sedangkan jangka waktu pengembalian seluruh Modal tetap/PBP (usaha) adalah + 0,5 tahun (0,5 tahun = tiga siklus). Dengan demikian usaha ini layak dilaksanakan karena jangka waktu pengembalian modal tetap lebih kecil dari periode usaha yaitu 1 tahun.

Pembesaran Rumput Laut Metode Rakit Apung

Modal tetap utama dalam usaha budidaya rumput laut dengan metode rakit apung adalah modal tetap aktiva tetap berupa perahu jukung, pemberat, tali pemberat, pelampung, tali ris, tali rapiah, bambu dan bibit rumput laut. Budidaya rumput laut dengan metode rakit apung memerlukan modal tetap awal sebesar Rp. 3.050.000 komponen modal tetap disusutkan selama 1 tahun dan waktu usaha adalah 1 tahun. Modal kerja untuk budidaya rumput laut dengan metode rakit apung meliputi pembuatan rakit, pemasangan pemberat dan rakit, pengikatan bibit, penanaman bibit, biaya panen, pembuatan tali ris bentang dan perawatan.

Kebutuhan dana untuk budidaya rumput laut dengan metode rakit apung meliputi

modal tetap Rp. 3.535.000 meliputi modal tetap Rp. 3.050.000 dan modal kerja Rp. 485.000. Pada umumnya pinjaman (Kredit) untuk menutup Modal tetap dan modal kerja. Dana tersebut dipenuhi dari kredit yang mempunyai jangka waktu pengembalian selama 1 tahun dengan tingkat suku bunga 16%.

Hasil penjualan usaha

budidaya Rumput Laut dengan Metode Rakit Apung. Dengan jumlah bibit yang ditebar sebanyak 350 kg, dan hasil produksi sebanyak 438 kg/ siklus serta harga jual per kg Rp. 7.000 maka diperoleh pendapatan sebesar Rp. 3.062.500 setiap periode/siklus atau Rp. 15.312.500 per tahun (5 siklus). Pada tahun pertama budidaya rumput laut dengan metode rakit apung mampu menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 9.441.580 dengan profit margin sebesar 61,66%.

Analisis Kelayakan Usaha

Berdasarkan perhitungan analisis kelayakan usaha, budidaya rumput laut dengan Metode Rakit Apung ini menguntungkan dikarenakan pada faktor diskon 20% per tahun net B/C ratio sebesar 3,04 (> 1), PBP 0,33 tahun dan NPv sebesar Rp. 7.200.288 (> 0). sedangkan nilai IRR 264,57% (> diskon rata-rata) maka usaha ini masih layak dilakukan sampai pada tingkat suku bunga sebesar 264,57% per tahun. sedangkan jangka waktu pengembalian seluruh Modal tetap/PBP (usaha) adalah + 0,33 tahun (0,33 tahun = dua siklus). Dengan demikian usaha ini layak dilaksanakan karena jangka waktu pengembalian modal tetap lebih kecil dari periode usaha yaitu 1 tahun.

Pembesaran Rumput Laut Metode Long Line

Modal tetap dalam usaha budidaya rumput laut dengan metode long line adalah modal tetap aktiva tetap berupa perahu jukung, pemberat, tali pemberat, pelampung, tali utama, tali ris, tali rapiah, bambu dan bibit rumput laut. Budidaya rumput laut dengan metode long line memerlukan Modal tetap awal sebesar Rp. 8.120.000 komponen Modal tetap disusutkan selama 1 tahun dan waktu usaha adalah 1 tahun. Modal kerja untuk budidaya rumput laut dengan metode long line meliputi pembuatan frame long line, pemasangan pemberat dan long line, pengikatan bibit, penanaman bibit, biaya panen dan perawatan.

Kebutuhan dana untuk budidaya rumput laut dengan metode long line Rp. 9.370.000

meliputi Modal tetap Rp. 8.120.000 dan modal kerja Rp. 1.250.000. Pada umumnya pinjaman (kredit) untuk menutup Modal tetap dan modal kerja. Dana tersebut dipenuhi dari kredit yang mempunyai jangka waktu pengembalian selama 1 tahun dengan tingkat suku bunga 16%.

Hasil penjualan usaha budidaya rumput laut dengan metode rakit apung. Dengan jumlah bibit yang ditebar sebanyak 650 kg, dan hasil produksi sebanyak 813 kg/ siklus serta harga jual per kg Rp. 7.000 maka diperoleh pendapatan sebesar Rp. 5.687.500 setiap periode/siklus atau Rp. 28.437.500 per tahun (5 siklus). Pada tahun pertama budidaya rumput laut dengan metode long line telah mampu menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 13.018.060 dengan profit margin sebesar 45,78%.

Analisis Kelayakan Usaha

Berdasarkan perhitungan analisis kelayakan usaha, budidaya rumput laut

dengan Metode Long Line ini menguntungkan dikarenakan pada faktor diskon 20% per tahun net B/C ratio sebesar 1,97 (> 1), PBP 0,51 tahun dan NPv sebesar Rp. 9.112.188 (> 0). sedangkan nilai IRR 136,79% (> diskon rata-rata) maka usaha ini

masih layak dilakukan sampai pada tingkat suku bunga sebesar 136,79% per tahun. sedangkan jangka waktu pengembalian seluruh Modal tetap/PBP (usaha) adalah + 0,51 tahun (0,51 tahun = tiga siklus). Dengan demikian usaha ini layak dilaksanakan karena jangka waktu pengembalian modal tetap lebih kecil dari periode usaha yaitu 1 tahun.

Dalam dokumen PELUANG INVESTASI AKUAKULTUR (Halaman 86-91)

Dokumen terkait