• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaan manajemen peserta didik berbasis sekolah ? 2. Bagaimana pengorganisasian manajemen peserta didik berbasis sekolah ? 3. Bagaimana pelaksanaan manajemen peserta didik berbasis sekolah ?

4. Bagaimana pengawasan manajemen peserta didik berbasis sekolah ? D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui perencanaan manajemen peserta didik berbasis sekolah.

2. Untuk mengetahui pengorganisasian manajemen peserta didik berbasis sekolah.

3. Untuk mengetahui pelaksanaan manajemen peserta didik berbasis sekolah.

4. Untuk mengetahui pengawasan manajemen peserta didik berbasis sekolah.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian terhadap Implementasi Manajemen Peserta Didik Berbasis sekolah di SMPN 2 Sungayang Kabupaten Tanah Datar ini diharapkan bisa memberikan sejumlah manfaat atau kegunaan antara lain:

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah kepustakaan, kependidikan, khususnya mengenai manajement peserta dididk serta dapat menjadi bahan masukan bagi mereka yang berminat untuk menindak lanjut hasil penelitian ini dengan mengambil kancah penelitian yang berbeda dengan sampel penelitian yang lebih banyak.

2. Manfaat praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi SMPN 2 Sungayang Kabupaten Tanah Datar untuk terus meningkatkan implementasi manajemen peserta didik berbasis sekolah.

b. Bagi akademisi, hasil penelitian dapat diharapkan dapat menjadi salah satu bahan bacaan bagi para mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan di IAIN Batusangkar.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan makna dalam penafsiran dari judul proposal ini, maka penulis akan menjelaskan beberapa istilah, yaitu sebagai berikut:

1. Implementasi

Implementasi adalah pelaksanaan, penerapan (A.A Waskito, 2010:214).Implementasi adalah suatu rangkaian aktifitas dalam rangka menghantarkan kebijakan dalam pembelajaran sehingga kebijakan tersebut dapat membawa hasil sebagaimana yang diharapkan.Dari keterangan tersebut bisa kita pahami bahwa implementasi suatu penerapan atau inovasi yang memberi dampak atau efek kepada sesuatu.

2. Manajemen Peserta Didik

Menurut Knezevich mengartikan bahwa manajemen peserta didik atau personel administration adalah suatu layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individu seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah (Ali Imron, 2011:6).

BAB II KAJIAN TEORI A. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah

1. Pengertian Manajemen

Secara stimologis, kata manajemen merupakan terjemahan dari management (Bahasa Inggris). Kata management berasal dari kata manage atau magiare yang berarti melatih kuda dalam melangkahkan kakinya. Dalam pengertian manajemen, terkandung dua kegiatan ialah kegiatan berpikir (mind) dan kegiatan tingkah laku (action).

Pembahasan berikutnya adalah pengertian tentang manajemen.

Banyak definisi manajemen yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :

a. Kementerian Pendidikan Nasional memberikan definisi manajemen sebagai proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran (Depdikbud, 1997: 623). Berdasarkan pembahasan di atas manajemen adalah makna dari definisi ini lebih umum dan terlihat adanya kelemahan secara teknis yaitu proses penggunaan sumber daya organisasi harus dilaksanakan dalam upaya pencapaian tujuan.

b. Menurut G.R.Terry menyatakan bahwa manajemen adalah usaha-usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan lebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain (dalam Hafulyon dkk, 2015: 2). Berdasarkan pembahasan di atas manajemen adalah kegiatan meneruskan kegiatan orang lain namun dengan menggunakan inovasi-inovasi baru dalam mengelolanya kembali.

c. Menurut Siagian mengemukakan bahwa manajemen adalah kemampuan dan keterampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan orang lain (dalam Gunawan dkk, 2017: 22). Berdasarkan pembahasan di atas manajemen adalah suatu seni yang dilakukan oleh pemimpin dalam mengelola lembaganya.

8

Manajemen sebagai suatu profesi manajemen diartikan sebagai profesi karena manajemen membutuhkan keahlian tertentu dalam mencapai tujuan, di zaman modern ini semua jenis kegiatan harus di manajemen, dalam arti aturan yang jelas dan sekarang boleh dikatakan bahwa bidang manajemen sudah merupakan suatu profesi bagi ahlinya (Fazis dkk, 2014: 3). Berdasarkan pembahasan di atas profesi manajemen merupakan suatu keahlian yang dimiliki oleh seseorang dalam mengelola pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan suatu sekolah.

Proses manajerial dapat diartikan dengan proses kepemimpinan dalam organisasi. Di dalamnya terdapat fungsi manajemen, terutama adanya pemimpin dan yang dipimpin. Dalam usaha untuk mencapai tujuan terdapat beberapa unsur mendasar yaitu :

a. Organisasi sebagai wadah utama adanya manajemen.

b. Manajer yang memimpin dan memikul tanggung jawab penuh dalam organisasi.

c. Aturan main dalam organisasi tersebut anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

d. Tujuan organisasi yang ditetapkan sebelumnya.

e. Perencanaan yang didalamnya mengandung berbagai program yang akan dilaksanakan.

f. Pengarahan yang memberikan jalan pada sumber daya manusia yang ada dalam organisasi.

g. Teknis dan mekanisme pelaksanaan kegiatan organisasi.

h. Pengawasan terhadap semua aktivitas organisasi agar tidak menyimpang dari rencana yang ditetapkan.

i. Sarana dan prasarana yang mendukung.

j. Penempatan personalitas sesuai dengan keahlian pekerjaan masing-masing.

k. Evaluasi dan tindak lanjut (Hikmat, 2014: 13-14).

Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik serta memerlukan perencanaan, pemikiran, pengarahan, dan pengaturan serta mempergunakan/

mengikutsertakan semua potensi yang ada baik personal maupun material secara efektif dan efisien (Prihatin, 2011: 1-3). Berdasarkan pembahasan di atas manajemen adalah suatu kegiatan yang mana di dalamnya memuat tahap-tahap yang harus dilalui oleh sekolah dalam menyelenggarakan sekolahnya agar berjalan sesuai yang diharapkan yang terdiri dari perencanaan, pembagian tugas, pelaksanaan, dan pengawasan.

Manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu asal dari kata manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja managere yang artinya menangani.

Managere diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda managemen, dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen.Akhirnya Management diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan. Menurut pendapat Sutarno (2011:204), manajemen mempunyai beberapa pengertian antara lain:

a. Pemimpin

Baik dalam arti orang-orangnya maupun fungsinya, dalam kegiatan organisasi, terutama di dalam mengambil keputusan-keputusan yang dilakukan dengan mengadakan rapat.

b. Pengurus atau kepengurusan

Diangkat melalui pemilihan. Oleh sebab itu di dalam menjalankan manajemen bersifat demokratis, artinya apa yang dilaksanakan adalah yang diputuskan dalam rapat pemilih atau pembentukan kepengurusan tersebut.

c. Ketatalaksanaan

Ketatalaksanaan adalah manajemen yang bersifat menata, mengatur pelaksanaan, dan menjalankan keputusan-keputusan atau perintah atasan.

d. Pengelolaan

Pengelolaan adalah manajemen sumber daya, misalnya personil, keuangan, material, inventaris, waktu dan sebagainya.

e. Pengendalian

Pengendalian adalah manajemen suatu situasidan kondisi (kontrol). Misalnya pengendalian wilayah, keamanan, dan ketertiban wilayah.

f. Pembinaan

Pembinaan adalah manajemen yang bersifat pengembangan:

jiwa, kemampuan, keahlian orang, kelompok orang,dan masyarakat. Misalnya pembinaan masyarakat dan pembinaan teritorial.

Manajemen memiliki unsur –unsur didalamnya. Unsur adalah elemen yang ada di dalam suatu hal. Unsur-unsur tersebut harus ada karena sebagai inti dan penggerak dalam menjalankan aktivitas manajemen. Unsur-unsur manajemen menurut Terry adalah man, material, machine, methods, money, and market (dalam Gunawan dkk, 2017: 23-24). Berdasarkan pembahasan di atas unsur manajemen adalah adanya manusia, bahan, teknik, metode, uang, dan pemasaran.

Unsur manusia merupakan unsur utama dalam manajemen.

Herujito berpendapat bahwa manusia tidak dapat disamakan dengan benda, karena manusia memiliki peranan, pikiran, harapan dan gagasan. Oleh sebab itu, manusia perlu senantiasa diperhatikan untuk dikembangkan ke arah yang positif sesuai dengan martabat dan kepribadiannya sebagai manusia. Jika penataan manusia dilaksanakan dengan baik dalam aktivitas manajemen, maka unsur-unsur yang lain juga tertata dengan baik.

Menurut Imron unsur manajemen yakni 1) adanya suatu proses, 2) adanya penataan, 3) terdapat sumber-sumber potensial yang harus dilibatkan, 4) adanya tujuan yang hendak dicapai, 5) pencapaian tujuan tersebut harus secara efektif (dalam Gunawan dkk, 2017: 22-13).

Prinsip adalah asas atas kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir dan bertindak. Rinciannya sebagai berikut :

a. Efisiensi dan efektivitas

Efisiensi dan efektivitas merupakan bagian dari prinsip-prinsip manajemen. Titik tolak pelaksanaan manajemen dalam organisasi memanfaatkan semua sumber, tenaga, dana, dan fasilitas yang ada secara efisien. Fungsi manajemen dioperasikan dengan mempertimbangkan sarana prasarana yang seirama dengan keadaaan dan kemampuan organisasi. Berdasarkan pembahasan di atas efisiensi adalah sejauh mana keberhasilan program didapat dengan menggunakan keefektifan dalam pengelolaan secara tepat waktu.

b. Prinsip pengelolaan

Manajer yang baik adalah manajer yang bekerja dengan langkah-langkah manajemen yang fungsional yaitu merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengontrol. Dengan demikian, target yang dituju dengan mudah dapat dicapai dengan baik. Berdasarkan pembahasan di atas pengelolaan adalah cara seseorang dalam mengatur suatu kegiatan sehingga apa yang dilakukan tersebut sesuai dengan yang diharapkan oleh organisasi.

c. Prinsip pengutamaan tugas pengelolaan

Pengutamaan tugas pengelolaan bukan semata-mata berkaitan dengan manajerial internal karena manajerial internal sangat berkepentingan dan memiliki hubungan fungsional dengan manajerial eksternal. Berdasarkan pembahasan di atas

pengutamaam tugas pengelolaan adalah mengutamakan tugas organisasi di atas tugas pribadi atau personal.

d. Prinsip kepemimpinan yang efektif

Manajer adalah seorang pemimpin yang memiliki kebijaksanaan dalam mengambil keputusan, tidak bertele-tele, dan menghemat waktu, Dengan demikian seorang pemimpin wajib mengembangkan hubungan yang baik dengan semua bawahanya.

Berdasarkan pembahasan di atas kepemimpinan yang efektif yaitu gaya seorang pemimpin dalam pemimpin organisasinya harus tepat sasaran sehingga tujuan yang diharapkan tercapai.

e. Prinsip kerjasama

Prinsip kerjasama didasarkan pada pengorganisasian dalam manajemen. Semua tugas dan kewajiban manajer tidak diborong satu orang, melainkan dikerjakan menurut keahlian dan tugas masing-masing (Hikmat, 2014: 41-45). Berdasarkan pembahasan di atas kerjasama adalah kegiatan satu orang atau lebih melakukan suatu urusan guna mencapai tujuan yang telah direncanakan.

Menurut Douglas, merumuskan prinsip-prinsip manajemen yaitu: 1) memprioritaskan tujuan di atas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja, 2) mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab, 3) memberikan tanggung jawab pada personil sekolah hendaknya sesuai dengan sifat-sifat dan kemampuannya, 4) mengenal secara baik factor-faktor psikologis manusia, 5) relativitas nilai-nilai (dalam Asmendri, 2012: 13). Berdasarkan pembahasan di atas prinsip-prinsip manajemen adalah harus adanya kerjasama dimana kerjasama ini mencakup orang-orang yang bertanggung jawab atas tugas yang dibebankan serta lebih mengutamakan kepentingan kelompok daripada kepentingan individu.

Adapun tujuan manajemen menurut Usman sebagai berikut :

a. Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan bermakna.

b. Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya.

c. Terpenuhinya kompetensi tenaga kependidikan.

d. Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

e. Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan.

f. Teratasinya masalah mutu pendidikan.

g. Terciptanya perencanaan yang merata.

h. Meningkatnya citra positif pendidikan (dalam Gunawan, 2017:

32).

Tujuan dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu : 1) tujuan makro sangat berhubungan dengan nilai yang dibentuk dari aktivitas organisasi untuk kepentingan pihak intern dan pihak extern, 2) tujuan manajer berhubungan dengan manajer pada seluruh hierarki organisasi, 3) tujuan individu berhubungan dengan kepuasan ekonomis, psikologis, dan sosial (Siswanto, 2015: 12). Berdasarkan pembahasan di atas tujuan makro merupakan tujuan dalam cakupan yang besar, tujuan manajer merupakan tujuan pemimpin dalam mengatur organisasinya, dan tujuan individu merupakan tujuan yang berasal dari diri orang tersebut.

Macam-macam manajemen dapat di lihat dari berbagai pandang sebagai berikut :

a. Manajemen berdasarkan sasaran atau tujuan yang hendak dicapai Lembaga pendidikan yang menerapkan manajemen berdasarkan sasaran senantiasa membuat perencanaan program organisasi sesuai dengan struktur unit kerja yang ada.

b. Manajemen berdasarkan struktur

Struktur adalah organisasi maka melakukan strukturalisasi adalah mengorganisasikan personalia dala kedudukan, wewenang, jabatan, pangkat, tanggung jawab, dan semua hal yang melekat sehubungan dengan keadaan seseorang yang duduk pada

struktur tertentu. Sebagaimana adanya perbedaan insentif antara struktur yang satu dengan struktur yang lainnya.

c. Manajemen berdasarkan teknik

Manajemen berdasarkan teknik adalah pengelolaan organisasi dengan acuan yang bersifat teknik operasional. Teknik-teknik yang harus diterapkan sebelumnya telah dikuasai dan seluruh fasilitas untuk menerapkan teknikpun telah disediakan.

d. Manajemen berdasarkan personal organisasi

Manajemen berdasarkan personal organisasi adalah pengelolaan organisasi dengan mempertimbangkan sepenuhnya sumber daya manusia yang dimiliki organisasi.

e. Manajemen berdasarkan informasi

Informasi merupakan agen yang menopang kehidupan organisasi. Oleh karena itu, organisasi perlu mengembangkan manajemen berdasarkan informasi guna pengembangan usaha-usahanya.

f. Manajemen lingkungan

Manajemen lingkungan meliputi manajemen sumber daya manusia, manajemen produksi, manajemen pembiayaan atau permodalan, manajemen pemasaran (Hikmat, 2014: 35-41).

2. Pengertian Manajemen Peserta Didik

Manajemen peserta didik merupakan penggabungan dari kata manajemen dan peserta didik. Istilah manajemen memiliki banyak arti, bergantung pada orang yang mengartikannya. Manajemen peserta didik merupakan penggabungan dari kata manajemen dan peserta didik.Secara Etimologis, kata manajemen merupakan managemen (Bahasa Inggris). Kata ini berasal dari bahasa latin, Perancis dan Italia yaitu manus, mano, manage/menege dan maneggiare. Sementara itu menurut para ahli seperti, Terry mendefinisikan manajemen sebagai pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui usaha orang lain.

Andrew (2011:6) mengemukakan bahwa manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktifitas-aktifitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.

Menurut Sondang Palan Siagian (2010:2), manajemen adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.

Kemudian Sudjana mengemukakan bahwa manajemen merupakan rangkaian kegiatan wajar yang dilakukan seseorang berdasarkan norma-norma yang telah ditetapkan dan dalam pelaksanaannya memiliki hubungandan saling keterkaitan dengan lainnya.

Dari beberapa pendapat di atas dapat dipahami bahwa manajemen merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,mengarahkan, mengendalikan dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik juga dapat diartikan sebagai orang yang mempunyai pilihan untuk menempuh ilmu sesuai dengan cita-cita dan harapan masa depan.

Menurut ketentuan umum Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dimaksud peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Hamalik (2010:205) menyebutkan bahwa peserta didik sebagai suatu komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujan pendidikan nasional.Abu Ahmadi berpendapat bahwa peserta didik adalah sosok manusia sebagai individu/pribadi (manusia seutuhnya). Individu artinya “seseorang yang tidak bergantung dari orang lain, dalam arti bahwa benar-benar seorang pribadi yang menentukan diri sendiri dan tidak dipaksa dari luar, mempunyai sifat-sifat dan keinginan sendiri.

Peserta didik dalam pemaknaan regulasi kependidikan adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu (UU RI No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 4).

Selain itu peserta didik yang menuntut ilmu di pesantren disebut santri. Sebutan santri bersifat umum bagi seluruh peserta didik pesantren, tidak dibatasi dengan usia, jenjang pendidikan dan jenis kelamin mereka (Abd. Halim Subahar, 2013: 39).

Dengan menggabungkan dua kata dasar “manajemen dan peserta didik” tersebut, maka “manajemen peserta didik” dapat dirumuskan sebagai penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik mulai masuk sampai keluarnya peserta didik tersebut dari suatu lembaga pendidikan (Mulyasa, 2006:46).

Pengaturan itu dimaksudkan untuk memberikan layanan sebaik-baiknya bagi peserta didik, agar mereka merasa nyaman dan betah mengikuti seluruh program sekolah (Ali Imron, 2002012:6). Kegiatan penataan tersebut melibatkan seluruh sumber daya baik sumber daya manusia seperti guru, kepala sekolah, peserta didik itu sendiri, wali murid, maupun sumber lain seperti sarana, keuangan, pembelajaran dan kurikulum, menuju tercapainya tujuan dari pendidikan itu sendiri.

Pengertian yang dirumuskan Mulyasa tersebut, memberikan cakupan dan wilayah kerja yang sangat luas pada manajemen peserta

didik. Dengan mangacu pada pengertian manajemen peserta didik tersebut maka manajemen peserta didik memiliki cakupan sebagai berikut:

Cakupan manajemen peserta didik menurut para ahli diantaranya sebagai berikut:

a. Perencanaan peserta didik yang meliputi kuota daya tampung, komposisi kelas dan ukuran ruang belajar untuk setiap kelas (Ali Imron, 2012:18).

b. Mengatur penerimaan siswa berdasarkan kriteria penerimaan siswa baru (Burhanuddin, 1994:54). Pengaturan penerimaan ini juga meliputi prosedur yang ditetapkan, sistem seleksi, dan tahapan-tahapan yang direncanakan (Ali Imron, 2012:18).

c. Pengelompokan siswa.

d. Mencatat kegiatan administratif peserta didik seperti kehadiran, mutasi, drofout, pencatatan prestasi, pencatatan laporan hasil belajar dan sebagainya.

e. Merumuskan kode etik atau tata tertib peseta didik.

f. Pengaturan program bimbingan dan penyuluhan (Burhanuddin, 1994:54).

g. Pengaturan kepenasihatan pemilihan program studi.

h. Mengatur program kegiatan ekstrakurikuler.

i. Mengatur kegiatan organisasi siswa.

j. Pengaturan program belajar di waktu bebas.

k. Memberikan perhatian terhadap permasalahan disiplin peserta didik (Richard A. Gorton, 1976:255).

l. Pengaturan cara menanggulangi permasalahan disiplin peserta didik.

m. Pemberian pelayanan pribadi peserta didik.

n. Pengaturan program kegiatan sisiwa.

Beberapa para ahli mendefinisikan manajemen peserta didik seperti, Knezevich (2011:6) mengartikan bahwa manajemen peserta

didik atau personel administration adalah suatu layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan dan layanan peserta didik di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individu seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di madrasah.

Handayat Soetopo dan Wasty Soemanto (2007:135) berpendapat bahwa manajemen peserta didik adalah suatu penataan dan pengaturan segala aktifitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu mulai masuknya peserta didik sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah atau lembaga pendidikan.

3. Pengertian Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah

Kata manajemen peserta didik berbasis sekolah merupakan pengabungan dari kata manajemen, peserta didik, dan berbasis sekolah yang mana manajemen peserta didik yang memberikan tekanan pada empat pilar manajemen berbasis sekolah yaitu: mutu, kemandirian, partisipasi masyarakat, dan transparansi.

Jadi manajemen peserta didik berbasis sekolah adalah pengaturan peserta didik yang meliputi kegiatan kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, melaksankan, dan mengevaluasi program kegiatan peserta didik sekolah, dengan berpedoman pada prinsip-prinsip implementasi manajement berbasis sekolah.

Berdasarkan Permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang standar nasional pendidikan dinyatakan bahwa sekolah menyususn dan menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional mengenai proses penerimaan peserta didik yang meliputi criteria calon peserta didik, tata cara penerimaan peserta didik di sekolah, dan orientasi peserta didikbaru. Penerimaan peserta didik baru di sekolah dilakukan secara:

a. Secara objektif, transparan, dan akuntabel sebagaimana yang tertuang dalam aturan sekolah.

b. Tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender, agama, etnis, dan status sosial.

c. Sesui dengan daya tampung sekolah .

d. Orientasi peserta didik baru bersifat akademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru.

Dimensi manajemen peserta dididk berbasis sekolah tersebut menduduki tempat yang sangat penting, karena sentral layanan pendidikan di sekolah adalah kepada peserta didik. Semua kegiatan yang ada di sekolah baik yang berkenaan dengan manajemen pembelajaran, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, keungan, hubungan sekolah dengan masyrakat, maupun layanan khusus pendidikan, semua di arahkan agar peserta didik mendapatkan layanan pendidikan yang baik dan bermutu.

B. Dasar-dasar Manajemen Peserta Didik

Secara berurutan, manajemen peserta didik memiliki dasar hukum Rohiat ( 2009:206) sebagai berikut :

1. Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 mengamanatkan bahwa Pemerintah Negara Indonesia harus dapat melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesahjeteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

2. Begitu pula dalam UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 mengamanatkan pemerintah mewajibkan setiap warga Negara untuk mengikuti pendidikan dasar 9 tahun dan pemerintah wajib membiayainya.

3. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang tentu saja diatur dalam undang-undang.

4. Dan sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan

efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntunan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan.

5. Dalam UU No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.

6. Peraturan pemerintah RI Nomor 28 Tahun 1990 tentang pendidikan Dasar dan Menengah.

C. Tujuan Manajemen Peserta Didik

Tujuan umum manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan-kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran di lembaga pendidikan (sekolah) lebih lanjut, proses pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib, dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.Seorang manajer sekolah (kepala sekolah) memiliki tugas utama “menjalankan” tugasnya.Ia dengan dibantu administrator sekolah yang lain berusaha agar segala sesuatu yang berkenaan dengan pendidikan berjalan dengan lancar, siswa belajar tepat waktu, tujuan pendidikan tercapai, hubungan dengan masyarakat baik dan

Tujuan umum manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan-kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran di lembaga pendidikan (sekolah) lebih lanjut, proses pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib, dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.Seorang manajer sekolah (kepala sekolah) memiliki tugas utama “menjalankan” tugasnya.Ia dengan dibantu administrator sekolah yang lain berusaha agar segala sesuatu yang berkenaan dengan pendidikan berjalan dengan lancar, siswa belajar tepat waktu, tujuan pendidikan tercapai, hubungan dengan masyarakat baik dan

Dokumen terkait