• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.3 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah di uraikan diatas maka rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Apa saja jenis-jenis permainan air di Pantai Indah Situngkir?

2. Bagaimana kualitas permainan air di Pantai Indah Situngkir?

1.4 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulis melakukan penulisan ini adalah :

1. Untuk mengetahui jenis- jenis permainan air di Pantai Indah Situngkir.

2. Untuk mengetahui kualitas permainan air di Pantai Indah Situngkir.

1.5 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat secara konsepsi maupun praktis, yaitu :

1. Secara Konsepsi, diharapkan akan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan sektor kepariwisataan khususnya permainan air.

2. Secara praktis, yaitu untuk mendorong masyarakat dan pemerintah Kabupaten Samosir agar lebih serius membenahi objek wisata Pantai Indah Situngkir

3. Agar dapat menjadi refrensi bagi mahasiwa/i Program Studi D-III Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

1.6 Metode Penelitian

Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penulisan kertas karya adalah sebagai berikut :

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) : yaitu metode penelitian dimana data-data yang diperoleh berasal dari buku, majalah, bahan kuliah yang ada hubunganya dengan masalah yang akan dibahas serta sumber pustaka lainya yg berhubungan erat dengan kertas karya.

2. Penelitian Lapangan (Field Research): yaitu metode penelitian yang di lakukan secara langsung dengan mengadakan pengamatan langsung ke objek yang akan di teliti. Metode ini di bagi menjadi 2 cara :

1. Observasi

Merupakan penelitian langsung yang dilakukan dengan mengamati suatu objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami keadaan untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan penulisan kertas karya.

2. Wawancara

Merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab pada masyarakat setempat terkait dengan Pantai Indah Situngkir.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan kertas karya ini secara sistematis dapat di uraikan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Memaparkan Latar Belakang Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II : URAIAN TEORITIS

Memaparkan Pengertian Objek Wisata, Pengertian Wisata Bahari, Pengembangan Wisata Air, Pengertian Sarana dan Prasarana Pariwisata, Fasilitas Pariwisata, Jenis-jenis Permainan Air, Standar Operasional Prosedur Permainan Air, Pengertian Kualitas.

BAB III : GAMBARAN UMUM

Gambaran Umum tentang Sejarah Kabupaten Samosir, Letak Geografis, Wilayah Geografis Kabupaten Samosir, Visi dan Misi Kabupaten Samosir, Gambaran Umum Kecamatan Pangururan, Letak Geografis Kecamatan Pangururan, Letak Geografis Desa Parbaba, Pantai Indah Situngkir, Permainan Air.

BAB IV : PEMBAHASAN

Memaparkan : Permainan Air di Pantai Indah Situngkir, dan Kualitas Permainan Air di Pantai Indah Situngkir.

BAB V : PENUTUP

Kesimpulan dan Saran.

DAFTAR PUSTAKA

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Objek Wisata

Secara umum objek wisata dapat didefinisikan sebuah tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata yang di bangun dan kembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan.

Objek wisata juga merupakan faktor penting penambah pendapatan suatu negara dengan penyediaan jasa akomodasi maupun daerah tempat wisata itu sendiri.

Objek wisata dapat berupa wisata alam seperti gunung, sungai, laut, danau, pantai atau juga objek wisata buatan berupa museum, benteng, situs peninggalan sejarah, dan lain-lain.

Menurut Marpaung (2002): “…Objek wisata adalah segala bentuk fasilitas maupun aktivitas yang dapat menarik pengunjung atau wisatawan untuk datang ke tempat tertentu”.

Umumnya di beberapa daerah atau negara, untuk memasuki objek wisata para wisatawan diwajibkan membayar biaya masuk atau karcis/tiket masuk yang merupakan retribusi untuk pengembangan dan peningkatan kualitas objek wisata tersebut. Beberapa objek wisata ada juga yang dikelola oleh pemerintah dan ada juga yang di kelola oleh pihak swasta.

Dalam bukunya Yoeti (1985) menyatakan: ”… bahwa objek wisata atau tourist attraction adalah istilah yang lebih sering digunakan, yaitu segala sesuatu

yang menjadi daya tarik bagi orang untuk untuk mengunjungi daerah tertentu”.

Objek wisata dan daya tarik wisata menurut Pendit (1999:174-177) adalah sebahai berikut :

1. Benda-benda dan terdapat di alam semesta yang dimanfaatkan dan diusahakan untuk dapat dinikmati dan member kepuasan bagi wisatawan, yang dalam istilah pariwisata disebut dengan istilah natural amenities.

Contohnya adalah keindahan alam, flora dan fauna, iklim, pusat-pusat kesehatan (health center) seperti sumber air mineral, sumber air panas, mandi lumpur, dan lain-lain.

2. Hasil ciptaan manusia (men/made supply) yaitu segala sesuatu yang merupakan hasil karya manusia yang dapat dijadikan sebagai objek wisata, misalnya,

1.1 Monument bersejarah dan sisa peradaban masa lampau.

1.2 Museum, perpustakaan, kesenian rakyat, handicraft.

1.3 Aksara tradisional,pameran, festival, upacara naik haji, upacara perkawinan, khinatan, dan lain-lain.

3. Rumah-rumah beribadah seperti gereja, katedral, kuil, candi, pura, mesjid.

4. Tata cara hidup masyarakat (the way life). Tata cara hidup tradisional dari suatu masyarakat merupakan salah satu potensi yang penting untuk ditawarkan kepada wisatawan. Bagaimana kebiasaan hidupnya, adat istiadatnya, semuanya merupakan daya tarik wisatawan yang berkunjung di daerah tersebut. Contohnya pembakaran mayat (ngaben) di Bali dan Tanah Toraja, upacara sekaten Yogyakarta, tea ceremony di Jepang, upacara waysyak di Candi Mendut dan Borobudur, dan lain-lain.

2.2 Pengertian Wisata Bahari

Wisata bahari atau yang lebih dikenal dengan tirta secara sederhana dapat diartikan sebagai kegiatan wisata yang erat kaitannya dengan air. Banyak contoh pulau, laut ataupun danau yang dikembangkan menjadi objek wisata bahari atau tirta di Indonesia.

Wisata bahari dapat diartikan yaitu suatu bentuk kegiatan atau refresing yang berkaitan dengan air pantai, laut, dan danau. Kegiatan ini misalnya saja seperti bermain sky air, jet sky, berenang, speed boat, menyelam menikmati keindahan bawah air.

Sumber alam yang bisa dimanfaatkan sebagai wisata bahari adalah berupa taman laut, pesisir pantai, danau, sungai, dan melihat keanekaragaman flora dan fauna yang berada di air. Wisata bahari merupakan wisata yg banyak dikaitkan dengan danau, pantai, laut. Wisata bahari adalah suatu kunjungan ke objek wisata, khususnya untuk menyaksikan keindahan lautan, menyelam dengan perlengkapan selam lengkap (Pendit, 1994: 19).

2.2.1 Pengembangan Wisata Bahari

Pengembangan adalah kegiatan untuk memajukan suatu tempat atau daerah yang dianggap perlu ditata sedemikian rupa baik dengan cara memelihara yang sudah berkembang atau menciptakan yang baru.

Keberhasilan pengembangan pariwisata ditentukan oleh 3 faktor : 1. Tersedianya objek wisata atau daya tarik wisata.

2. Adanya fasilitas accessibility yaitu sarana atau prasarana, sehingga memungkinkan wisatawan mengunjungi suatu daerah atau kawasan wisata.

3. Terjadinya fasilitas amenities yaitu sarana kepariwisataan yang dapat memberikan kenyamanan kepada masyarakat.

Kawasan wisata bahari merupakan wilayah yang mempunyai fungsi atau aspek nasional tertentu, dengan menerapkan pendekatan pembangunan kawasan diharapkan pembangunan dapat lebih interaktif dan responsif secara fungsional sehingga manfaat pembangunan yang akan dikembangkan itu memiliki sektor atau usaha yang potensial dan strategis untuk menunjang pembangunan.

Adapun Samsuridjal tulisannya mengenai menggembangkan wisata bahari mengatakan :

1. Belum terbentuknya sistem pengembangan pariwisata yang terintregrasi dengan infrastruktur, dan sistem pemasaran terpadu.

2. Rendahnya kesadaran masyarakat dan investor dalam negeri dalam mengembangkan sumber daya.

3. Citra keamanan nasional dan pengolahan sumber daya.

4. Peralatan wisata bahari digolongkan sebagai barng merah sehingga pajak mahal.

Wisata bahari adalah proses ekonomi yang memasarkan ekosistem khusus dan merupakan pasar khusus yang menarik orang akan kesadaran dengan lingkungan dan tertarik untuk mengamati alam.

2.3 Pengertian Sarana dan Prasarana Pariwisata

Pengembangan pariwisata diperlukan sarana dan prasarana kepariwisataan (Tourist supply), Sarana dan prasarana yang lancar merupakan salah satu indikator

perkembangan pariwisata, yang dapat diartikan sebagai proses tanpa hambatan dari pengadaan dan peningkatan hotel, restoran, tempat hiburan dan sebagainya serta prasarana jalan dan transportasi yang lancar dan terjangkau oleh wisatawan (Tim Peneliti PMB-LIPI 2006:339).

2.3.1 Sarana Pariwisata

Sarana pariwisata adalah kelengkapan yang dibutuhkan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya. Adapun sarana pariwisata Yoeti (1996) mengatakan

1. Sarana Pokok Kepariwisataan (Main Tourism Superstructures)

Sesuai dengan namanya, sarana ini menyediakan fasilitas pokok yangikut menentukan keberhasilan suseatu daerah menjadi daerah tujuan wisata.

Banyak perusahaan yang menggantungkan hidupnya dari arus kunjungan wisatawan, atau orang yang melakukan perjalanan wisata , baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara.

Sarana pokok kepariwisataan ialah perubahan-perubahan yang hidup dan kehidupannya sangat bergantung pada lalu lintas wisatawan. Fungsinya adalah untuk menyediakan fasilitas pokok yang dapat memberikan pelayanan bagi kedatangan wisatawan. Sarana pokok kepariwisataan adalah :

1. Receiptive Tourist Plan : yaitu perusahaan yang mempersiapkan perjalanan dan penyelenggaraan tour seperti Travel Agent, Tour Operation, Tourist Transportation (bus, taxi dan sebagainya).

2. Residential Tourist Plan : yaitu perusahaan yang memberikan pelayanan untuk menginap, menyediakan makanan/minuman di daerah tujuan : Hotel, Motel. Bar, Restaurant, Coffee Shop dan sebagainya.

2. Sarana Penunjang Pariwisata (Supporting Tourism Superstructures) Sarana penunjang adalah fasilitas tambahan yang diperlukan oleh wisatawan. Fungsinya adalah melengkapi sarana pokok, melengkapi sarana pelengkap. Melengkapi sarana diatas agar wisatawan lebih banyak membelanjakan uangnya di tempat yang dikunjunginya.

Pembangunan kepariwisataan harus dilaksanakan untuk menarik lebih banyak wisatawan dan pengadaannya mutlak harus diadakan agar devisa negara dari sektor kepariwisataan lebih banyak dihasilkan.

2.3.2 Prasarana Pariwisata

Prasarana pariwisata adalah setiap fasilitas yang memenuhi kebutuhan dasar dari wisatawan untuk mempermudah menuju objek wisata yang akan dikunjungi.

Fasilitas-fasilitas ini tidak tergantikan karena sifatnya primer atau fasilitas pokok berdasarkan kegunaanya. Suwantoro (2004) mengatakan ;

Prasarana (Infrastructures) adalah semua fasilitas yang dapat memungkinkan proses perekonomian berjalan dengan lancar sedemikian rupa sehingga dapat memudahkan manusia untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Prasarana wisata adalah sumber daya alam dan sumber daya manusia yang mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalanannya didaerah tujuan wisata, seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi, terminal, jembatan, dan lain sebagainya.

Sarana dapat mencakup berbagai hal yang mempengaruhi kebutuhan wisatawan. Prasarana wisatawan yang mempengaruhi perekonomian maupun sosial adalah kebutuhan yang pasti bagi wisatawa. Dalam bukunya Internasional Tourism, Yoeti (1996:186) mengatakan ;

1. Prasarana Perekonimian (Economy Infrastrutures) dibagi atas:

Pengangkutan adalah pengakuan yang dapat membawa para wisatawan dari negara dimana ia biasanya tinggal ketempat atau negara yang merupakan daerah tujuan wisata.

Komunikasi tersedianya prasarana komunikasi akan dapat mendorong para wisatawan untuk mengadakan perjalanan jarak jauh. Dengan demikian para wisatawan tidak ragu meninggalkan rumah dan anak-anaknya. Termasuk dalam kelompok diantaranya telepon, radio, TV, surat kabar, internet, kantor pos.

2. Prasarana Sosial (Social Infrastrutures)

Prasarana sosial adalah semua faktor yang menunjang kemajuan atau menjamin kelangsungan prasarana perekonomian yang ada. Sistim pendidikan adanya lembaga-lembaga pendidikan yang mengkhususkan diri dalam pendidikan kepariwisataan merupakan suatu usaha untuk meningkatkan tidak hanya pelayanan bagi para wisatawan, tetapi juga untuk memelihara dan mengawasi suatu badan usaha yang bergerak dalam kepariwisataan.

2.3 Fasilitas Wisata Bahari

Jenis wisata ini banyak kaitannya dengan kegiatan di air seperti di danau,

berselancar dan lain-lain. Jenis wisata ini dapat juga disebut Wisata Tirta. Wisata bahari juga dikaitkan dengan kegiatan dengan olahraga di air, lebih-lebih di danau, begawan, pantai, teluk atau laut seperti memancing, berlayar, menyelam sambil melakukan pemotretan, kompetisi berselancar, balapan dayung, berkeliling melihat taman laut dengan pemandangan indah di bawah air.

Dengan kegiatan seperti diatas wisata bahari memiliki fasilitas yang tergolong mahal. Fasilitas wisata bahari meliputi :

1. Fasilitas Gratis

Fasilitas ini biasanya sudah ditanggung oleh tiket masuk. Contoh fasilitas yang seperti yang bisa kita nikmati secara gratis adalah : toilet dan kamar ganti, tempat penitipan barang, tempat istirahat, klinik (tidak termasuk obat), dan sebagainya.

2. Fasilitas Berbayar

Fasilitas ini untuk menunjang liburan yang lebih seru, diataranya : hotel, cafe, bar, food court, dan sebagainya.

Fasilitas wisata bahari sesungguhnya perlu disediakan untuk menunjang kemajuan industri tersebut. Dan fasilitas juga memungkinkan proses kemajuan wisata bahari dapat berjalan dengan lancar sedemikian rupa sehingga dapat memudahkan manusia untuk memenuhi hasrat ingin menikmati wisata bahari. Fungsi fasilitas di atas adalah untuk melengkapi kebutuhan para wisatawan sehingga dapat menikmati liburan sebagaimana mestinya.

2.4 Jenis-Jenis Permainan Air

Permainan air biasanya dapat dimainkan di pantai, laut, sungai dan danau.

Permainan air merupakan kegiatan wisata yang sangat menyenangkan karna melakukannya sambil berolahraga. Jenis-jenis permainan air merupakan :

1. flying Board merupakan permainan air yang baru cukup popular. Permainan ini biasanya dilakukan di laut atau pantai. Namun sangat pas di buat di Pantai Indah Situngkir karena permainan ini tidak memerlukan ombak hanya mesin yang menerbangkan kita dengar cara memompa air.

2. Rolling Donut merupakan permainan yang cara mainnya menggunakan perahu berbentuk donat dan di tarik menggunakan jet sky dengan kecepatan tinggi unutk memacu adrenaline.

3. Parasailing merupakan kegiatan permainan air yang menggunakan payung parasut ditarik oleh speed boad menggelilingi pantai.

4. Waterpark merupakan wahana taman air buatan yang biasanya didalamnya terdapat kolam berenang, waterboom, dan permainan ini sangat aman digunakan untuk semua golongan usia.

5. Diving merupakan kegiatan olahraga air yang cukup sulit dan memerlukan biaya yang cukup mahal. Kegiatan ini dilakukan dengan cara menyelam ke dasar laut menggunakan tabung oksigen karna membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelam.

6. Glass Bottom Boat merupakan kegiatan yang kita lakukan dengan cara menaiki perahu yang di bawah perahunya ada kaca bening untuk melihat berbagai kehidupan di bawah laut.

7. Snorkeling merupakan wisata bahari dibawah laut untuk menikmati kehidupan bawah laut seperti terumbu karang dan berbagai jenis ikan secara langsung.

8. Surfing merupakan kegiatan wisata bahari yang sangat popular di dunia.

Kegiatan ini menggunakan papan surfing hanya bisa dilakukan di laut atau pantai. Karena kegiatan ini memerlukan ombak untuk menjalankan papan surfing tersebut.

9. Rafting olahraga yang satu ini agak berbeda dengan yang lainnya karena kegiatan ini hanya bisa dilakukan di sungai. Rafting atau sering biasanya disebut arung jeram ini sangat menantang namun aman. Kegiatan ini hanya bisa dilakukan di sungai karna kegiatan ini memerlukan arus yang cukup deras. Menantang arus adalah kegiatan yang memacu adrenalin sekaligus aman.

2.5 Standar Operasional Prosedur Permainan Air

Dalam jenis permainan air tentunya memiliki standar tersendiri. Dalam hal ini akan banyak dibahas termasuk sisi keamanan. Ada beberapa hal standar keamanan yang perlu diperhatikan dalam permainan air yaitu, :

1. Safety jacket (pelampung) merupakan alat keselamatan yang berbentuk jaket.

Jaket ini didesain agar dapat mengapung di air, memiliki warna yang terang

dan peluit. Fungsi dari desain di atas adalah warna yang terang jika korban tenggelam pada saat malam hari akan menimbulkan cahaya dan ini sangat membantu upaya penyelamatan. Fungsi dari pluit yang terdapat di pelampung adalah apabila terjadi keadaan darurat akan bisa memberikan tanda dengan meniup peluit.

2. Kotak P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan) merupakan wadah yang berisi alat-alat medis yang digunakan untuk mengatasi luka yang diakibatkan kecelakaan dalam air. Alat-alat tersebut antara lain : betadin, perban, plester.

3. Asuransi hal ini adalah bagian kompensasi yang diberikan kepada korban yang mengalami kecelakaan. Biaya yang dikenakan untuk asuransi biasanya dikenakan dalam jasa harga produk permainan air.

2.6. Pengertian Kualitas

Kualitas dalam arti umum sering diartikan karakteristik suatu pruduk atau jasa yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan suatu kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan. Kualitas juga seringkali diartikan kepuasan pelanggan terhadap kebutuhan atau persyaratan.

Kata kualiatas memiliki banyak definisi yang berbeda dan bervariasi, dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk. Defenisi strategik dari kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan pelanggan (Gaspersz, 2002).

Kata kualitas juga terdapat di kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata kualitas merupakan tingkat baik buruknya suatu kadar atau bagaimana derajat atau taraf mutu (kepandaian, kecakapan, dan sebagainya). Kata kualitas sering digunakan dalam prodek ataupun pelayanan jasa.

3.1 Sejarah Singkat Terbentuknya Kabupaten Samosir

Kabupaten Samosir merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Utara, Indonesia. Kabupaten Samosir adalah adalah kabupaten yang baru dimekarkan dari kabupaten Toba Samosir sesuai dengan UU RI Nomor 36 Tahun 2003 pada tanggal 18 Desember 2003 tentang Pembentukan kabupaten Samosir dan kabupaten Serdang bedagai. Terbentuknya Samosir sebagai kabupaten baru merupakan langkah awal untuk memulai percepatan pembangunan menuju masyarakat yang lebih sejahtera.

Kabupaten Samosir adalah kabupaten yang sangat indah karena dikelilingi oleh Danau Toba dan perbukitan yang indah. Kabupaten Samosir memiliki luas wilayah 2.069,05 km. Samosir juga memiliki jumlah penduduk sekitar 141.780 jiwa.Ibu Kota kabupaten Samosir ialah Pangururan.

Kabupaten Samosir memiliki 13 Kecamatan ; 10 berada di dalam Pulau Samosir, dan 3 kecamatan berada di lingkar luar Danau Toba yaitu pada punggung Bukit Barisan yaitu, Harian, Nainggolan, Palipi, Onan Rungu, Ronggur Nihuta, Pangururan, Sianjur Mula-mula, Sitio-tio, Simanindo, Pangururan Utara, Rianiate Raya, Buhit Bersatu, Lontung sekitarnya. Keseluruhan kecamatan ini memiliki jumlah desa sekitar 134 desa/huta dari 13 kecamatan.

3.1.1 Letak Geografis Kabupaten Samosir

Secara geografis kabupaten Samosir berada pada 2°24’ - 2°45’ LU 98°21’- 99°55’ BT. Secara administratif wilayah kabupaten Samosir di apit oleh 7 kabupaten, yaitu sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Simalungun, sebelah timur berbatasan dengan kabupaten Toba Samosir, disebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Tapanuli Utara dan kabupaten Humbang Hasundutan, dan di sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Dairi dan Pakpak Barat.

Iklim dan Cuaca Sebagai daerah pertanian dan sebagian penduduknya hidup dan menggantungkan dengan pertanian, curah hujan merupakan salah satu faktor eksternal yang menentukan keberhasilan pertanian penduduk. Rata-rata curah hujan yang terjadi di Kabupaten Samosir pada tahun 2003 berdasarkan hasil pengamatan dari 7 (tujuh) stasiun pengamatan adalah sebesar 177 mm / bulan dengan jumlah hari hujan sebanyak 11 hari. Temperatur Kabupaten Samosir berkisar antara 17 – 29 derajat Celcius dengan kelembaban udara rata-rata 85 persen dan tergolong dengan beriklim tropis. Curah hujan tertinggi terjadi bulan November dengan rata-rata 440 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 15 hari. Curah hujan terendah terjadi pada bulan Juni s/d Agustus berkisar dari 31 s/d 56 mm per bulan, dengan hari hujan 5 s/d 7 hari. Kecamatan yang tertinggi rata-rata curah hujannya adalah Harian sebesar 302 mm, sedangkan yang terendah adalah Nainggolan rata-rata sebesar 120 mm. Jenis

tanah topografi dan kontur tanah di kabupaten Samosir pada umumnya berbukit dan bergelombang.

3.1.2 Demografi

Pada tahun 2006, jumlah penduduk kabupaten Samosir 131.116 jiwa, dengan jumlah rumah tangga (RT) 27.215 RT. Dengan luas wilayah daratan 1.444,25 Km, tingkat kepadatan penduduk kabupaten Samosir tahun 2006 sebesar 90,78 jiwa/Km.

kecamatan Pangururan yang merupakan ibukota kabupaten, pusat perdagangan dan pusat pemerintahan adalah kecamatan dengan tingkat kepadatan yang tertinggi, yaitu sebesar 235,14 jiwa/km, kemudian kecamatan Onan Runggu dengan tingkat kepadatan sebesar 197,34 jiwa/km. Sedangkan Harian merupakan kecamatan dengan tingkat kepadatan yang terkecil, yaitu hanya 14,45 jiwa/km. Jumlah penduduk laki-laki. di kabupaten Samosir lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan. Tahun 2006 jumlah penduduk kabupaten Samosir yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 64.132 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 66.984 jiwa.

Dengan demikian sex ratio penduduk kabupaten Samosir sebesar 95,74 persen. Angka ini menunjukkan bahwa dari setiap 100 perempuan terdapat sekitar 95,74 orang laki-laki. Kecamatan dengan angka sex ratio terkecil terdapat di Kecamatan Onan Runggu sebesar 89,92 persen. Kecenderungan ini menunjukkan bahwa kebanyakan laki-laki merantau ke luar daerah baik untuk mencari pekerjaan maupun tujuan melanjutkan pendidikan (BPS Samosir).

3.1.3 Visi Misi Kabupaten Samosir

Visi dari Kabupaten Samosir ialah: …“Terwujudnya masyarakat samosir yang sejahtera, mandiri, dan berdaya saing berbasis pada pariwisata dan pertanian”.

Visi tersebut mengandung makna sebagai berikut :

1. Sejahtera mengandung arti: tingginya mutu Sumber Daya Manusia Samosir, yang disertai dengan kelayakan tingkat kesejahteraan ekonomi dalam keseimbangan dengan konservasi dan perlingdungan lingkungan hidup serta tingkat kesejahteraan sosial-budaya. Mutu Sumber Daya Manusia yang tinggi ditandai oleh ukuran-ukuran tingkat dan kualitas pendidikan dan kualitas kesehatan penduduk. Tingkat kesejahteraan ekonomi diukur dengan rendahnya tingkat kemiskinan, ketahanan pangan yang mantap, menurunnya tingkat pengangguran, pendapatan perkapita yang layak dan pertumbuhan ekonomi yang mantap, serta terjaganya kualitas lingkungan hidup. Sedangkan kesejahteraan sosial-budaya dicirikan oleh berkembangnya tingkat kepedulian masyarakat terhadap orang-orang rentan, kemantapan kesehatan rohani, toleransi dalam kehidupan sosial, serta tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

2. Mandiri mengandung arti: kemampuan untuk terus maju dengan bertumpuhpada kekuatan dan daya inovasi masyarakat dan daerah.

Kemampuan dimaksud adalah kemampuan mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan daerah lain yang mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri. Dalam membangun kemandirian ini mutlak harus dibangun kemampuan daya saing daerah.

Kemandirianini tercermin antara lain pada ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan dan kemajuan pembangunan, ketahanan ekonomi wilayah yang disertai ketahanan lingkungan hidup untuk menunjang pembangunan berkelanjutan, kemampuan aparatur pemerintah dan aparatur penegak hukum dalam menjalankan

Kemandirianini tercermin antara lain pada ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan dan kemajuan pembangunan, ketahanan ekonomi wilayah yang disertai ketahanan lingkungan hidup untuk menunjang pembangunan berkelanjutan, kemampuan aparatur pemerintah dan aparatur penegak hukum dalam menjalankan

Dokumen terkait